Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PERUBAHAN

Faktor yang Mendorong Perubahan dalam Sebuah Organisasi


RPS 4

Dosen Pengampu : Dr. I Gede Riana, S.E., M.M.

OLEH :
NI KADEK DWITIYA UTAMI (1707522009 / 04)

MANAJEMEN S1 REGULER DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
FAKTOR YANG MENDORONG PERUBAHAN DALAM SEBUAH ORGANISASI

1. Faktor-faktor yang Menyebabkan Timbulnya Perubahan


Semua organisasi menghadapi lingkungan yang dinamis dan berubah. Lingkungan
eksternal organisasi cenderung merupakan kekuatan yang mendorong untuk terjadinya
perubahan. Disisi lain, banyak organisasi secara internal merasakan adanya kebutuhan akan
perubahan. Kebanyakan orang memandang kekuatan eksternal sebagai penyebab perlunya
perubahan, karena sifatnya yang tidak terkendali. Namun sebenarnya pengaruh kekuatan
internal tidak kalah pentingnya.
Diantara para pakar ada yang menyebutkan faktor pendorong perubahan ini sebagai
kebutuhan akan perubahan, dan ada pula yang menyebutkan sebagai kekuatan untuk
perubahan. Terminologi tersebut mengandung makna bahwa kebutuhan akan perubahan lebih
bersifat faktor internal organisasi, sedangkan kekuatan untuk perubahan dapat bersumber dari
faktor eksternal maupun internal. Perubahan bersumber faktor internal sifatnya terkendali
sehingga dapat dilakukan perubahan terencana. Sedangkan perubahan bersumber dari faktor
eksternal sifatnya lebih tidak terkendali, sehingga memerlukan perubahan tidak terencana.
Dorongan akan perubahan tersebut harus direspon dengan tepat dan cerdik oleh setiap
organisasi. Pemimpin suatu organisasi memiliki peran kunci untuk menentukan arah,
kebijakan dan strategi yang harus ditempuh. Namun untuk melakukan perubahan
memerlukan dukungan dan kerjasama dari seluruh sumberdaya manusia yang dimiliki.
Keadaan tersebut memberikan indikasi perlunya sumber daya manusia yang mampu
memahami arti pentingnya suatu perubahan, dan mampu untuk melakukan perubahan. Tugas
penting seorang pemimpin dalam melakukan perubahan adalah mempersiapkan tenaga kerja
yang dipimpinnya untuk bersedia melepas diri dari kondisi status quo dan siap menerima
perubahan.

2. Faktor internal dan eksternal Pendorong perubahan


a. Faktor Internal
Faktor internal di dalam organisasi dapat pula menjadi pendorong untuk perlunya
perubahan. Seringkali perubahan dirasakan sebagai sebuah kebutuhan internal, yang
dibutuhkan untuk mengembangkan organisasi.
1) Perubahan Ukuran dan Struktur Organisasi
Perubahan yang terjadi menyebabkan banyak organisasi melakukan
restrukturisasi, dan biasanya diikuti dengan downsizing dan outsourcing.
Restrukturisasi cenderung membentuk organisasi yang lebih datar dan berbasis
team. Downsizing dilakukan untuk menekan biaya dan meningkatkan efisiensi.
Outsourcing dimaksudkan untuk menarik tenaga profesional guna meningkatkan
kinerja organisasi.
2) Perubahan dalam Sistem Administrasi
Perubahan sistem administrasi dimaksudkan untuk memperbaiki efisiensi,
merubah citra perusahaan, atom untuk mendapatkan kekuasaan dalam organisasi.
Perubahan sistem administrasi dimaksudkan agar organisasi menjadi lebih
kompetitif.
3) Introduksi Teknologi Baru
Perubahan teknologi baru berlangsung secara cepat dan mempengaruhi cara
bekerja orang orang dalam organisasi. Teknologi baru diharapkan membuat
organisasi semakin kompetitif. Teknologi telah merubah pekerjaan dan
organisasi. Penggantian pengawasan dengan menggunakan komputer
menyebabkan rentang kendali manajer semakin luas dan organisasi yang lebih
datar. Teknologi informasi canggih membuat organisasi semakin responsif.
Program total quality control (TQM) dan reegeneering dapat dilakukan.
4) Perubahan dalam Produksi atau Jasa
Perkembangan teknologi telah mendorong tumbuhnya produk baru sejalan
dengan meningkatnya kebutuhan pelanggan. Disamping itu, bervariasinya
perilaku konsumen memerlukan peningkatan pelayanan yang lebih memuaskan
pelanggan. Dengan demikian usaha bisnis perlu mengadakan perubahan untuk
menyesuaikan diri dengan kecenderungan permintaan pelanggan.
5) Sifat Tenaga Kerja
Tujuan organisasi yang menjadi ukuran kinerja, tidak selalu dapat dicapai. Terjadi
kesenjangan antara yang diharapkan dan yang dapat dicapai. Kesenjangan yang
terjadi perlu direspon dengan berbagai tindakan perubahan. Setiap organisasi
harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bersifat multi kultural.
Kebijaksanaanmu dan praktek sumberdaya manusia harus berubah agar dapat
menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang semakin beragam. Organisasi
harus dapat mengakomodir kepentingan pekerja sebagai akibat keberagaman
tersebut. Sedangkan pekerja baru tidak mempunyai keterampilan cukup, sehingga
apabila dilakukan rekrutmen, perusahaan harus mengeluarkan banyak dana untuk
pelatihan di berbagai bidang.
6) Problem dan Prospek SDM
Masalah ini bisa timbul karena persepsi pekerja tentang bagaimana mereka
diperlakukan di tempat kerja dan kecocokkan antara kebutuhan dan keinginan
individual dan organisasi. Ketidakpuasan bekerja terjadi karena tidak
terpenuhinya kebutuhan dan ketidakpuasan kerja. Organisasi harus merespon
masalah ini dengan menggunakan berbagai pendekatan dalam design pekerjaan,
konflik peran, dan ambiguitas. Organisasi harus mampu menghargai dan
memberikan pengakuan kepada pekerja yang berprestasi.
7) Perilaku dan Keputusan Manajerial
Kekuatan untuk perubahan dapat datang dari adanya konflik, kepemimpinan yang
jelek, sistem penghargaan yang tidak adil, dan perlunya organisasi struktural.
Apabila terdapat konflik antara manajer dan bawahan yang merupakan tanda
bahwa perubahan diperlukan. Baik manajer maupun bekerja mungkin
memerlukan latihan interpersonal, atau sekedar dengan cara memisahkan kedua
orang tersebut.

b. Faktor ekternal
Faktor eksternal merupakan faktor pendorong bagi perlunya perubahan sebagai
kekuatan yang bersumber dari luar organisasi, sehingga relatif tidak dapat
dikendalikan. Oleh karena itu, organisasi harus mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan lingkungan yang terjadi. Ada beberapa faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi perubahan, dibahas di bawah ini.
1) Politik Dunia
Perubahan politik dunia jelas sangat berpengaruh kuat terhadap kebutuhan akan
perubahan. Dirobohkannya tembok Berlin, leburnya Uni Soviet, terbukanya pasar
Cina, dan politik anti terorisme adalah sebagai contoh perubahan politik dunia.
Tindakan politik yang dilakukan oleh negara besar tidak lain merupakan usaha
untuk melindungi kepentingan negara nya sendiri, terutama kepentingan
ekonomi. Tindakan politik negara besar sudah tentu akan mempunyai pengaruh
besar pada banyak negara, yang harus merespon sebagai dampaknya.
Perkembangan politik dunia dapat menumbuhkan kekuatan untuk menekan
negara lain. Tekanan politik dapat tumbuh dari adanya perang, adanya nilai nilai
yang harus dipertahankan, maupun tipologi kepemimpinan. Seringkali terjadi
sebuah perusahaan yang kuat menyalurkan tekanan yang melalui lembaga
legislatif. Runtuhnya komunisme Rusia dan tembok Berlin dapat memicu
tumbuhnya kesempatan bisnis baru. Meskipun sulit bagi organisasi
memperkirakan perubahan dalam kekuatan politik, banyak organisasi menyewa
pelobi dan konsultan untuk membantu mendeteksi dan merespon perubahan
sosial dan politik.
2) Karakteristik Demografis
Unsur demografis antara lain adalah: umur, pendidikan, tingkat keterampilan,
gender, migrasi dll. Di masa sekarang terdapat kecenderungan bahwa tenaga kerja
semakin beragam, dan terdapatnya bisnis penting yang dapat mengelola
keberagaman secara efektif. Karenanya organisasi perlu mengelola keberagaman
secara efektif jika menginginkan untuk mendapatkan kontribusi dan komitmen
maksimum dari pekerjaannya. Keberagaman kerja mengandung konsekuensi
memerlukan perlakuan yang semakin beragam pula, sesuai dengan ciri
kebutuhannya semakin berkembang. Komposisi kelompok penduduk tua dan
muda berubah dengan akibat kekurangan keterampilan, perubahan sikap
kelompok tua terhadap kesempatan kerja, masalah motivasi pada organisasi datar
yang menyediakan sedikit peluang promosi. Kecenderungan ini menyimpan
banyak hal yang dapat mempengaruhi perubahan yang akan terjadi dalam
beberapa dekade kedepan. Perkembangan demografis akan sangat berpengaruh
terhadap pola kebutuhan masyarakat. Karenanya dunia usaha harus mampu
menangkap kecenderungan tersebut.
3) Kejutan Ekonomi
Globalisasi telah menunjukkan dampak nya dengan timbulnya krisis ekonomi di
beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Korea
Selatan. Beberapa negara diantara sudah berhasil sembuh, tetapi lainnya masih
belum berhasil. Gejolak dalam harga minyak maupun evaluasi yang dilakukan
oleh suatu negara akan berpengaruh luas pada beberapa negara lainnya.
Pertarungan nilai tukar US dollar terhadap yen Jepang akan berdampak pada
perekonomian dunia. Perubahan kondisi ekonomi dapat menyebabkan usaha
bisnis merugi dan menciptakan peluang terjadinya pengangguran. Perusahaan
harus mampu menyusun strategi untuk bertahan dan bahkan memperoleh
kesempatan untuk mengembangkan diri.
4) Peraturan Pemerintah
Kebijakan dan peraturan pemerintah yang baru dapat mempengaruhi
kelangsungan suatu bisnis. Peraturan pemerintah dapat menciptakan peluang,
namun dapat pula menjadi hambatan bagi kelangsungan bisnis. Apa yang pada
waktu yang lalu diperbolehkan, suatu saat dapat dilarang. Perlu melakukan
perubahan untuk menyesuaikan dengan perkembangan tersebut.
5) Kecenderungan Sosial
Kecenderungan sosial dapat mempengaruhi kelangsungan organisasi. Terjadi
kecenderungan kelompok muda untuk menunda perkawinan, dan banyaknya
perkawinan yang berakhir dengan perceraian. Di Indonesia terdapat
kecenderungan meningkatnya pekerja wanita dengan segala konsekuensinya.
Kecenderungan sosial yang terjadi tersebut perlu di antisipasi menjadi suatu
peluang bagi organisasi, dengan melakukan berbagai perubahan yang diperlukan.
6) Kemajuan Teknologi
Sebagai akibat perubahan teknologi yang terus meningkat, kecepatan penyusutan
teknologi menjadi semakin meningkat pula. Organisasi tidak dapat mengabaikan
perkembangan yang menguntungkan pesaingnya. Perkembangan baru
mengakibatkan perubahan keterampilan, pekerjaan, struktur, dan seringkali juga
budaya. Dengan demikian, sumberdaya manusia harus selalu mengikuti
perkembangan teknologi agar tidak tertinggal. Di dalam dunia yang selalu
berkembang, sumberdaya manusia tidak boleh gagap teknologi. Kemajuan
teknologi menyebabkan cara perusahaan beroperasi harus berubah. Terjadinya
perubahan tersebut menuntut perusahaan mempersiapkan sumber daya manusia
dapat menyerap dan mengikuti perkembangan teknologi. Baik organisasi
manufaktur maupun jasa sebagai meningkat dalam menggunakan teknologi
sebagai alat untuk memperbaiki produktivitas dan market competitiveness.
Terjadi peningkatan manufakturing automation dan office automation. Robot dan
komputer banyak dipergunakan dalam manufaktur. Mereka yang tertinggal dalam
teknologi akan mengalami kesulitan dalam persaingan. Pengembangan dan
penggunaan teknologi informasi mungkin merupakan kekuatan terbesar untuk
perubahan. Semua organisasi baik besar dan kecil, swasta dan publik, pencari
laba dan nirlaba, semuanya harus menggunakan teknologi informasi. Para pakar
percaya bahwa E-business akan terus menciptakan perubahan secara evolusi di
dalam organisasi di seluruh dunia. Organisasi didorong untuk bergabung dengan
E-volution.
7) Perubahan Pasar
Perkembangan ekonomi global dan perkembangan demo grafis akan mempunyai
dampak luas pada kebijakan investasi, meningkatnya kesejahteraan,
meningkatnya permintaan, yang berarti terbukanya pasar bagi produk dan jasa.
Perubahan pasar terjadi sebagai akibat merger dan akuisisi, perubahan kekuatan
persaingan domestik internasional, dan dapat pula terjadinya resesi ekonomi.
Dunia usaha harus mampu menangkap kecenderungan pasar yang terjadi,
sehingga kebijakan, strategi dan perumusan tujuan disusun berdasar pada
perkembangan kondisi dan perubahan pasar tersebut. Karenanya organisasi harus
belajar bagaimana menciptakan kerjasama saling menguntungkan dengan
organisasi lain dengan pendekatan Win-Win relationship. Jika suatu perusahaan
ingin survive dalam dunia luas yang penuh dengan perubahan pasar, maka cara
yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan restrukturisasi, kerjasama dan
kemitraan.
8) Persaingan Semakin Efektif
Dalam dunia yang semakin terbuka, terjadi persaingan yang semakin tajam
dengan cakupan lintas negara. Banyak organisasi di paksa mencapai standar
kualitas dan biaya yang telah dicapai oleh perintis industri. Bila tidak dapat
mengikuti standar tersebut maka akan kalah dalam bersaing. Lebih banyak
industri bekerja di tingkat dunia sehingga tidak lagi berfikir lisasi dalam suatu
negara. Kekalahan dalam persaingan akan memaksa perusahaan menutup
usahanya atau melakukan merger atau dibeli oleh perusahaan lain. Sifat
persaingan telah berubah menjadi bersifat global. Organisasi harus dapat
mempertahankan diri baik dari pesaing tradisional yang mengembangkan produk
dan jasa Baru dan kecil, maupun perusahaan global yang menampilkan
kewirausahaan dengan tawaran yang sangat inovatif. Persaingan global menuntut
bisnis semakin efisien dan mampu menghasilkan produk dan jasa lebih murah.
Setiap perusahaan berusaha untuk mendapatkan marketshare yang semakin besar.
Perusahaan global harus semakin mampu memberikan pelayanan lebih baik
kepada pelanggan. Dalam suasana persaingan seperti itu akan terjadi merger dan
konsolidasi dari beberapa perusahaan untuk memperkuat posisinya dalam
persaingan, serta berkembang nya e-commerce. Perusahaan yang tidak mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan akan hancur digilas oleh persaingan.
9) Pelanggan Semakin Banyak Tuntutan
Pelanggan tidak lagi mau menerima pelayanan yang jelek atau kualitasnya
rendah. Untuk menjadi organisasi yang kompetitif, harus merespon lebih cepat
pada kebutuhan pelanggan, dan hal ini dapat berubah sepanjang waktu. Kita tidak
dapat lagi mengabaikan cara kebutuhan dan harapan pelanggan berubah. Manajer
bijak akan selalu berusaha berada satu langkah di depan. Dengan demikian
organisasi secara periodik harus merubah cara berinteraksi dengan pelanggan,
yang berarti berbeda dalam struktur, sistem, budaya dan pelayanan. Perusahaan
yang tidak mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan akan ditinggalkan.
Pelanggan akan beralih kepada pesaing kita.
10) Privatisasi Bisnis Milik Masyarakat Berlanjut
Kecenderungan yang terjadi dalam dunia bisnis adalah terjadinya privatisasi yang
semakin luas. Dengan privatisasi bisnis maka monopoli yang dimiliki
sekelompok masyarakat tertentu akan menjadi hilang. Privatisasi merupakan
kecenderungan baru dunia bisnis yang akan semakin berkembang. Walaupun
kepemilikan tidak berubah, sistem baru dibangun untuk menciptakan kompetisi
dan tumbuhnya kekuatan pasar yang lebih besar lagi.
11) Pemegang Saham Meminta Lebih Banyak Nilai
Pengaruh pasar uang pada tuntutan terhadap kinerja korporat, menciptakan
tekanan untuk dilakukan perbaikan secara terus menerus pada pertemuan Dan
pendapatan korporat. Perusaan akan berada di bawah tekanan apabila kinerjanya
di bawah harapan, meskipun usahanya masih menguntungkan. Dalam situasi
seperti ini, tekanan tidak hanya datang dari keluhan pemegang saham, tetapi
karena prestasinya rendah dapat menjadi target untuk diambil alih perusahaan
lain.
DAFTAR PUSTAKA

Wibowo (2006) Managing Change Pengantar Manajemen Perubahan. Bandung:


Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai