DISUSUN OLEH :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas kelompok dari mata kuliah pengantar manajemen dengan judul “Manajemen Global dan
Komparatif."
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami tentu menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi.................................................................................................................... 1
Bab I Pendahuluan..................................................................................... 2
A. Latar Belakang............................................................................................. 2
B. .Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C.. Tujuan ....................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan...................................................................................... 3
A. Konsep dasar manajemen ..................................................................... 3
B. Manajemen global ................................................................................... 3
C. Manajemen internasional dan korporasi multinasional...............................4
a) Sifat dan tujuan bisnis internasional………………………………… 4
b) koporasi multinasional ……………………………………………... 5
D. Manajemen Komparatif………………………………………………... 7
E. Perbandingan Manajemen di Negara Lain …………………………… 8
F. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengelolaan di Negara Lain……………. 11
Daftar Pustaka................................................................................................ 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
Globalisasi memberikan peluang sekaligus masalah kepada semua orang tergantung dari
antisipasi yang disiapkan dan dilaksanakan dalam dunia usaha dapat dikatakan memberi peluang atau
positif dalam arti :
Dengan munculnya globalisasi tenaga kerja perusahaan global akan mampu memanfaatkan
tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya seperti penggunaan staf profesional diambil dari
tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari
negara berkembang dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
adapun dampak global yang sudah terjadi misalnya pada tahun 2009 China mampu menggeser
Amerika serikat sebagai negara pengekspor posisi kedua hal tersebut tentunya tidak semata-mata
Cina raih karena keajaiban namun dengan menerapkan pola manajemen yang disiplin dan kerja keras
negara yang memiliki sumber daya manusia terbanyak di dunia ini juga mulai menduduki peringkat
pertama sebagai negara produsen dengan menggeser kedudukan Jepang seiring semakin nyata adanya
globalisasi praktik-praktik manajemen pun tentunya harus semakin menjurus kearah yang dapat
menanggulangi tantangan tantangan global manajemen global tak semata bagaimana mengetahui isu-
isu manajemen internasional tetapi bagaimana mengaplikasikan manajemen yang bermutu global di
dalam sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu bersaing secara global. Pola pikir global
manajerial harus mampu mewadahi setiap level yang ada di perusahaan, kompleksitas, dan ketidak
ketidakpastian selayaknya menjadi tantangan manajerial untuk terus berkembang fenomena global
yang ber-slogan "dunia tanpa batas" ini memicu organisasi atau perusahaan untuk mengembangkan
pola pola yang inovatif dalam setiap aktivitasnya.
1.3 Tujuan
1. Mengerti apa itu manajemen global.
2. Mengenal macam-macam manajemen di berbagai Negara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara sistematik manajemen mempunyai beberapa arti tergantung dari konteks dan
maksudnya tidak ada definisi yang standar dan manajemen yang bisa diterima secara
universal akan tetapi meskipun kata manajemen mempunyai arti kegunaannya beranekaragam
tidaklah menghilangkan kebutuhan akan arti kata yang tepat dan benar kata manajemen yang
kita pakai sehari-hari dan hidup berorganisasi adalah merupakan terjemahan baku dari
"management" dalam bahasa Inggris. Management berasal dari kata kerja "to manage" yang
berarti dalam bahasa Indonesia dapat berarti mengurus, mengatur, mengemudikan,
mengendalikan, menangani, mengelola, menyelenggarakan, menjalankan, melaksanakan, dan
memimpin para ahli di bidang ilmu manajemen telah menemukan akar katanya berasal dari
bahasa latin yaitu "Mano" berarti tangan menjadi "manus" artinya bekerja berkali-kali dengan
mempergunakan tangan, ditambah imbuhan "agere" yang artinya melakukan sesuatu
sehingga menjadi "managiare" yang berarti melakukan sesuatu berkali-kali dengan
menggunakan tangan tangan dengan kata lain untuk mendapatkan sesuatu dikerjakan dengan
dan melalui kegiatan orang lain maksudnya dalam mengerjakan sesuatu pimpinan dari suatu
organisasi tidak hanya bekerja sendirian akan tetapi dibantu melalui kegiatan orang lain atau
bahan yang merupakan perpanjangan tangan dalam penyelesaian pekerjaan sampai berhasil
mencapai tujuan yang diinginkan.
3
yang membawa keberhasilan dalam pelaksanaan praktik manajemen. hal ini diyakini oleh
Hofstede (1997) bahwa nilai budaya dan praktik manajemen harus konsisten satu sama lain
dari praktek yang berasal dari suatu budaya mungkin kita akan dapat berjalan dengan baik di
tempat lain apabila Indonesia ingin diakui dan dihargai sebagai negara yang mandiri dan
berdaulat di antara bangsa-bangsa yang ada di dunia maka Indonesia harus dapat
mengembangkan falsafah-falsafah manajemen sendiri yang khas berdasarkan etika dan moral
yang mengakar pada nilai-nilai budaya bangsa dengan tetap memperhatikan aspek-aspekl
universal manajemen yang telah berlaku di dunia internasional.
Studi mengenai manajemen internasional difokuskan kepada operasi yang dilakukan oleh
perusahaan internasional dalam negara host. Hal ini melibatkan isu-isu manajemen yang
berkaitan dengan kinerja individu, produk, dan uang, dengan tujuan utamanya adalah untuk
dapat mengelola lebih baik dalam situasi yang melibatkan korporasi untuk melewati batasan-
batasan nasional.
Interaksi antara perusahaan dan negara host dapat berbentuk banyak hal.. Hal
yang pertama adalah ekspor barang dan jasa. Hal yang lainnya adalah lisensi
perijinan untuk memproduksi barang di negara lain. Perusahaan induk juga dapat
terlibat dalam kontrak manajemen yang menyediakan untuk mengelola perusahaan-
perusahaan asing. Bentuk lainnya antara lain adalah usaha patungan dengan
perusahaan yang dimiliki negara host yang pada akhirnya perusahaan multinasional
baru dipersilahkan untuk mendirikan anak perusahaan atau cabang yang sepenuhnya
dimiliki sendiri dengan fasilitas produksi dari negara host. Dengan demikian, dalam
mengembangkan strategi global, perusahaan internasional memiliki banyak pilihan.
4
B. Korporasi multinasional
Keuntungan multinasional.
5
Tantangan multinasional.
6
Sementara banyak perusahaan ingin menjadi global, hanya sedikit yang
benar-benar mewujudkannya. Hal ini membutuhkan pengembangan produk
yang diperlukan oleh seluruh dunia, terutama pasar di Amerika Utara, Asia
dan Eropa Barat. Serupa dengan hal tersebut, keputusan yang strategis harus
diputuskan dengan memperhitungkan seluruh dunia, tetapi taktik harus
disesuaikan dengan lingkup nasional dan setempat. Dalam perekrutan,
kesempatan juga harus dibuka untuk sumber daya asing untuk pindah ke
peringkat manajemen atas. Akhirnya, aliansi strategis mungkin perlu
dibentuk dengan perusahaan di negara-negara yang tidak dapat dimauski
perusahaan global.
7
3. variabel politik legal adalah sistem pemerintahan yang dianut suatu negara juga
mempengaruhi manajemen perusahaan suatu negara apakah sistem pemerintahan
tersebut berupa monarki atau demokratis mempengaruhi gaya kepemimpinan
perusahaan
4. variabel ekonomi adalah yang mempengaruhi proses manajerial adalah keadaan
ekonomi suatu negara apabila suatu ekonomi suatu negara dapat mengalami inflasi
atau mengalami deflasi maka hal tersebut mempengaruhi pencapaian tujuan dalam
suatu perusahaan.
Pengetahuan tertentu atau ilmu sains seperti teknik produksi, pemasaran, dan keuangan
sangat penting bagi perusahaan banyak perusahaan yang sukses meskipun manajemennya
kurang baik karena pemasarannya yang brilian tekniknya yang kuat atau fasilitas
produksinya yang dirancang dan dioperasikan dengan baik aktivitas perusahaan dibagi ke
dalam dua kategori utama yaitu:
Kedua aktivitas tersebut akan dipengaruhi oleh kesediaan sumber daya manusia dan
sumber daya material serta batasan dan pengaruh dari lingkungan eksternal (pendidikan,
politik ekonomi teknologi dan sosial budaya atau etika).
Ini adalah hal yang cukup menarik untuk mengetahui beberapa perbedaan praktik
manajerial di negara-negara pilihan. Meskipun begitu, pembahasan ini lebih menuju kepada
penjelasan ilustratif daripada komprehensif, dan hal ini berdasarkan generalisasi. Contohnya,
perbedaan di antara para manajer Amerika Serikat; hal yang sama juga berlaku bagi manajer
di negara-negara lain. Untuk ke depannya masyarakat tidaklah statis, ia berubah seiring
waktunya. Contohnya, gaya otoriter yang merupakan tradisi di Jerman seiring waktu
mengarah kepada pendekatan partisipasi.
8
daerah-daerah - dilaksanakan oleh relatif sedikit, tetapi orang-orang yang kompeten,
kerja sama dan bantuan disediakan oleh departemen pemerintah lainnya, organisasi
pengusaha, serikat pekerja, dan konsumen.
Dalam sebuah diskusi baru-baru ini, Jean-Louis Barsoux dan Peter Lawrence
mencatat tidak hanya hubungan erat antara pemerintah dan industri tetapi juga dampak
dari grande ecoles universitas elit pada pembentukan pikiran manajerial Prancis, yang
dianggap penting untuk mengelola dalam pemerintahan dan bisnis. organisasi.
Sekolah-sekolah ini memasok "kader", elit manajerial. Selain itu, koneksi sekolah
sangat penting untuk keberhasilan manajerial. Apa yang dihargai oleh para manajer ini
adalah kemampuan analitis, kemandirian, dan kemahiran dalam mensintesis fakta.
Sementara komunikasi tertulis dianggap sangat penting, komunikasi lisan tidak
ditekankan. Manajer-manajer ini menunjukkan kemampuan intelektual daripada
tindakan. Rasionalitas, penyelesaian masalah dan anylisis numerik penting untuk
mendapatkan posisi manajerial yang tinggi di pemerintahan maupun bisnis. Memang,
tidak biasa bagi manajer untuk bekerja untuk keduanya secara bergantian.
Latar belakang manajerial Prancis juga memiliki kelemahan. Ini dapat membatasi
manajer untuk berurusan dengan data yang tidak dapat dikuantifikasi dan "tidak
rasional" dan untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan di lingkungan, dan
itu mungkin tidak menghasilkan pemilihan manajer terbaik karena ikatan sekolah
lebih penting daripada kinerja. Meskipun karakteristik manajerial juga mungkin
membatasi dalam hal memperoleh pandangan global, manajer Prancis, secara umum
cukup mendukung program Masyarakat Eropa 1992 (EC 1992). Mereka melihatnya
sebagai peluang untuk merestrukturisasi Eropa Baru.
Di masa lalu, dan pada tingkat yang lebih rendah hari ini, lingkungan budaya
Jerman lebih menyukai ketergantungan pada otoritas dalam mengarahkan tenaga
kerja, meskipun seringkali otoriterianisme lemah (fungsi manajerial leading). Bahkan
9
hari ini, sementara manajer dapat menunjukkan kepedulian terhadap bawahan, mereka
juga mengharapkan kepatuhan.
Hampir merupakan suatu paradoks bahwa, di satu sisi, gaya manajerial dicirikan
oleh penggunaan otoritas yang cukup besar, sementara, di sisi lain, tenaga kerja, oleh
hukum, diwakili oleh dan secara aktif terlibat dalam mengelola perusahaan besar.
Pada tahun 1951, sebuah undang-undang disahkan yang memberikan persyaratan,
yang mensyaratkan keanggotaan tenaga kerja di dewan pengawas dan komite
eksekutif dari perusahaan-perusahaan besar tertentu. Selain itu, direktur tenaga kerja
dipilih sebagai anggota komite eksekutif. Posisi ini sulit. Direktur ketenagakerjaan
konon harus mewakili kepentingan karyawan dan, pada saat yang sama, harus
membuat keputusan manajerial yang sesuai dengan kepentingan terbaik perusahaan.
2) Manajemen Korea
10
2.6 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengelolaan di Negara Lain
Mengelola di Australia dipengaruhi oleh sikap moralistik negara itu dan penekanannya
pada nilai-nilai politik dan sosial, prestasi, dan pengambilan risiko.
Manajer Italia beroperasi di lingkungan dengan toleransi risiko yang rendah. Orang Italia
sangat kompetitif, tetapi pada saat yang sama mereka menyukai pengambilan keputusan
kelompok.
Manajemen di Austria (dan Jerman) ditandai dengan realisasi diri dan kepemimpinan.
Kemandirian dan daya saing dihargai. Toleransi dalam pengambilan risiko agak rendah.
Di Inggris, keamanan adalah penting, demikian pula sumber daya, kemampuan
beradaptasi, dan logika. Demikian pula, individualisme juga sangat dihargai.
11
2) Manajemen Jepang dan Teori Z
Jepang, salah satu Negara memimpin industri di dunia, telah mengadopsi praktik
manajerial yang sangat berbeda dengan praktik Negara maju secara ekonomi di dunia
barat. Pembahasan di bawah ini berkaitan dengan kedatangan dan praktik kerja
jepang seumur hidup dan pengambilan keputusan konsensus. Ini diikuti oleh diskusi
tentang teori z di bagian 2 sampai 6 di buku ini, praktik manajerial lainnya di jepang
dibahas dan dibandingkan dengan yang ada di amerika serikat dan republic rakyat
tiongkok.
Namun itu juga menambah biaya bisnis, karena karyawan tetap Nerada
di daftar gaji meskipun mungkin ada pekerjaan yang tidak mencukupi.
Akibatnya perusahaan mulai mempertanyakan praktik kerja seumur hidup.
Memang perubahan tampaknya sedang dalam pembuatan tetapi mereka
sangat lambat. Namun yang sering diabaikan adalah bahwa praktik
ketenagakerjaan permanen ini digunakan terutama oleh perusahaan besar.
Bahkan, diperkirakan bahwa system keamanan kerja hanya berlaku untuk
sekitar 1/3 dari angkatan kerja.
12
bawahan. Jika perlu, proposal dikirim kembali ke inisiator untuk informasi
lebih lanjut. Masih, dalam keputusan besar manajemen puncak
mempertahankan kekuasaannya
b) Theory Z
13
hanya sebagai faktor dalam produksi. dalam teori singkat, perusahaan Z
secara selektif menggunakan beberapa praktik manajerial Jepang tetapi
membuat penyesuaian untuk lingkungan yang berlaku di Amerika Serikat.
Planning:
Organizing:
Staffing:
Tenaga kerja Nasional Tenaga Kerja Global
1. Sumber Bakat Manajerial
Terkadang Ethnocentric Geocentric
2. Orientasi Manajer
Controlling:
Persyaratan serupa Persyaratan yang berbeda-beda
Melaporkan Sistem
14
3) Perencanaan Dalam Perusahaan MultiNasional
Kedua, perusahaan dapat memilih manajer yang merupakan warga Negara dari
Negara tuan rumah. Para manajer ini akrab dengan lingkungan Negara, system
pendidikan, budayanya, proses hokum dan politiknya, dan ekonomi serta
lingkungannya. Mereka biasanya juga mengenal pelanggan local, pemasok, pejabat
pemerintah, karakteristik perilaku karyawan, dan masyarakat pada umumnya.
15
Grup ketiga personel manajerial terdiri dari warga Negara ke tiga. Ini adalah
manajer yang memiliki kewarganegaraan yang berbeda dari Negara induk perusahaan
atau Negara tuan rumah. Manajer semacam itu mungkin telah memperoleh
pengalaman dengan bekerja di kantor pusat perusahaan dan juga di berbagai Negara.
Dengan demikian mereka akan mengembangkan fleksibilitas perilaku yang
memudahkan adaptasi mereka ke budaya yang berbeda. Para manajer ini mungkin
benar-benar trans-budaya.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persaingan global semakin meningkat seiring berjalannya usaha suatu perusahaan untuk
dapat masuk ke dalam pasar global. Oleh sebab itu, manajemen perusahaan internasional
maupun domestik mencari cara untuk dapat menurunkan biaya sambil tetap meningkatkan
produk dan jasa mereka agar tetap mampy berdaya saing.
Di dalam sistem manajemen operasi global memiliki beberapa unsur penting diantara nya
adalah manajemen rantai pasokan, pencarian sumber global, sistem produksi dan strategi
produksi. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi
inteernasional perusahaan. Selain itu, didalam membantu perusahaan memenuhi permintaan
pasar dan daya saing diperlukan sistem yang efektif untuk mencapai hal tersebut.
Sebuah perusahaan akan menjadi perusahaan multinasional berdasarkan keuntungan
untuk mendirikan produksi dan kegiatan lainnya di lokasi asing. Perusahaan
mengggoblasasikan kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri-negeri mereka,
dan untuk melayani pasar luar negeri secara langsung. Menjaga kegiatan asing dalam struktur
perusahaan memungkinkan perusahaan menghindari biaya yang melekat oleh perantara,
dengan entitas yang terpisah sambil memanfaatkan pengetahuan perusahaan mereka sendiri
3.2 Saran
Setelah penyusunan makalah ini, penyusun memberi saran kepada pembaca sebagai
masyarakat yang hidup dalam era globalisasi ini agar dapat berinteraksi dengan manajemen
negara lain, karena akan memberikan pengalaman dan tantangan baru menuju masyarakat
yang adil dan makmur.
17
Daftar Pustaka
18