Anda di halaman 1dari 25

Perawatan pasien kanker dengan tanda dan

gejala: nyeri, dyspnea, delirium, fatigue,


gangguan tidur, kaheksia
Muhammad Ardi
Learning outcome

• Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa mampu


– Menjelaskan perawatan nyeri
– Menjelaskan perawatan dyspnea
– Menjelaskan perawatan delirium
– Menjelaskan perawatan fatigue
– Menjelaskan perawatan gangguan tidur
– Menjelaskan perawatan kaheksia
NYERI

• Nyeri adalah pengalaman emosional yang


berhubungan dengan kerusakan potensial jaringan
atau menggambarkan istilah kerusakan.
• Di RS nyeri diperiksa saat masuk, saat pengkajian
tanda-tanda vital dan setelah pemberian analgesik.
• Manajemen nyeri
– Nyeri ringan dapat berespon baik dengan
asetaminofen dan merupakan pilihan utama untuk
nyeri pada pasien yang sudah lanjut.
– Penggunaan opioid sering dipakai untuk nyeri
sedang atau berat
– Intervensi ain yang dapat mengurangi nyeri pada
pasien adalah mengatur keadaan lingkungan dengan
mengurangi cahaya, suara, bau yang tidak sedap, dan
kepadatan.
– Metode tambahan yang dikombinasikan dengan obat-
obatan:
• Menghangatkan atau mendinginkan
• Pijatan
• Terapi
• Akupressur
• Akupunktur
• Relaksasi
• Visualisasi dengan panduan gambar
• Mengalihkan
• Terapi musik
DISPNEA

• Dispnea adalah pengalaman subyektif dan


ketidaknyaman bernapas yang terdiri atas sensasi
yang jelas secara kualitatif dan bervariasi
intensitasnya.
• Pasien yang berisiko dispnea : COPD, penyakit
jantung, AIDS, kanker dan penyakit renal.
• Manajemen dispnea
– Atasi kondisi yang mendasari
• Pemberian inotropik dan diuretik akan mencegah sesak
ketika pasien mengalami gagal jantung.
• Bronkodilator diberikan untuk mengurangi gejala COPD
Intervensi sesak
Intervensi Cara Kerja Rasional
Posisi yang optimal, Meningkatkan kapasitas Meningkatkan pertukaran
biasanya setengah duduk volume paru udara yang dapat
dengan lengan diangkat memperbaiki oksigenasi
dan diganjal dan bersihan
karbondioksida

Menyeimbangkan istirahat Mengurangi konsumsi Mencegah hipoksemia


dengan aktivitas oksigen yang berlebihan
Intervensi Cara Kerja Rasional
Oksigen nasal kanul tidak Meningkatkan saturasi Nasal oksigen dengan
lebih 4 lpm oksigen dan aliran terlalu tinggi atau
pengangkutannya tidak lembab akan
menyebabkan membran
nasal kering

Opioid seperti morfin Bisa memiliki efek langsung Dosis rendah dapat efektif
pada reseptor di paru jikadiberikan pada pasien
dengan gejala dispnea
Intervensi Cara Kerja Rasional
Benzodiazepin seperti Mengurangi kecemasan Ketakutan atau kecemasan
lorazepam dapat memicu dispnea,
benzodiazepin telah
terbukti efektif
DELIRIUM

• Delirium adalah suatu penurunan akut atau relatif


tiba-tiba pada fokus perhatian, persepsi serta
kognitif. Hal ini biasa terjadi pada pasien dengan
penyakit terminal dan selama fase sekarat.
• Pasien dapat memperlihatkan satu atau lebih tanda berikut :
– Perubahan yang cepat dalam tingkatan kesadaran
– Onsetnya cepat, biasanya dalam beberapa jam atau hari.
– Tidak dapat fokus atau mudah berubah perhatiannya
– Kekacauan dalam siklus tidur bangun
– Perubahan siklus hari, sering memburuk di malam hari
– Agitasi kewaspadaan yang berlebih
– Delusi atau halusinasi
• Manajemen delirium
– Kurangi stimulus lingkungan
– Delirium yang teragitasimenyebabkan pasien berisiko
jatuh dan membahayakan dirinya. Mengikat pasien
(restrain) akan memperburuk agitasi dan hanya
digunakan sebagai usaha terakhir.
– Obat neuroleptik (seperti haloperidol) sangat efektif
mengurangi delirium yang teragitasi pada penyakit
terminal.
Fatigue

• Menurut US National Comprehensive Cancer


Network AS, cancer‐related fatigue (CRF) adalah:
'rasa lelah yang persisten, subyektif dari kelelahan
fisik, emosional dan / atau kognitif yang berkaitan
dengan kanker atau perawatan kanker yang tidak
sebanding dengan aktivitas terkini dan mengganggu
fungsi '
• Intervensi :
– Manajemen aktivitas, termasuk strategi konservasi energi :
menentukan prioritas, menjadwalkan aktivitas (bukan hanya
pendidikan kesehatan)
– Exercise termasuk aerobik
– Mind–body therapies, includes movement, mind‐ and
touch‐based therapies for well being – including yoga, Qi Gong,
T'ai Chi, Pilates, hypnosis, meditation, relaxation, music, virtual
reality, massage, acupuncture/pressure, biofield and energy
therapies, Reiki and warm foot baths
– Nutrition, Dietary education and/or ingested or parenteral
supplements
Gangguan Tidur

• Kelelahan dan gangguan tidur adalah dua efek


samping yang paling sering dialami oleh pasien
kanker. Meskipun gangguan tidur sering terjadi pada
pasien, kondisi ini sering diabaikan.
• Pasien kanker melaporkan insomnia, kualitas tidur
yang buruk, dan durasi tidur pendek.
• Faktor pencetus insomnia pada pasien dengan kanker :
– Diagnosis kanker
– Jenis dan stadium kanker
– Nyeri
– Efek samping pengobatan (mis. Mual, muntah, dll.), D
– Efek iatrogenik langsung dari perawatan pada tidur.
– Fatigue
Intervensi
• Pemberian Sedative/hypnotic mungkin bermanfaat
sebagai strategi jangka pendek untuk mengatasi
gangguan tidur.
• Perawatan kemungkinan besar akan berhasil ketika
disesuaikan dengan individu dan berfokus pada
faktor fisiologis dan perilaku tertentu
Cachexia

• Cachexia adalah sindrom wasting yang ditandai


dengan hilangnya otot dan lemak yang secara
langsung disebabkan oleh respons menyimpang
terhadap banyak penyakit pada tahap akhir termasuk
infeksi HIV, demensia, kanker, dan penyakit yang
mengakibatkan disfagia
• Peradangan kronis telah diidentifikasi sebagai mekanisme
inti. Lipolisis, katabolisme protein otot, peningkatan
protein fase akut (termasuk protein C-reaktif) dan
peningkatan sitokin pro-inflamasi terkait dengan sindrom
ini.
• Keganasan menghasilkan bahan kimia yang berkontribusi
terhadap cachexia pada beberapa pasien. Beberapa
tumor juga secara langsung memproduksi sitokin
inflamasi, meningkatkan metabolisme basal.
Manajemen cachexia :
• Counseling dan intervensi nutrisi (on frequent, small
meals that are energy-dense and protein-rich)
• Progressive resistance training (meningkatkan
muscle protein synthesis (MPS))
• Antioxidant agents, Anabolic androgens, etc
“Selalu lakukan yang terbaik.
Apa yang kamu tanam sekarang akan
kamu tuai nanti.” (OG Mandino)

Anda mungkin juga menyukai