Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KEBIJAKAN KESEHATAN NASIONAL

Kelompok 1

1. Fitri Yanti Meylinda Muhammad (PO713201171056)


2. Irmawati (PO713201171061)
3. Muh. Fachrul (PO713201171066)
4. Nunung Yudarti (PO713201171071)
5. Nurherani (PO7132O1171076)
6. Riska Damayanti (PO713201171081)
7. Wahyudi Juniawan (PO713201171087)
8. St. Nurhajar (PO713201161088)

A. Pengertian

Ponek adalah pelayanan obstetri neonatal esensial / emergensi komperhensif.


Tujuan utama mampu menyelamatkan ibu dan anak baru lahir melelui program rujukan
berencana dalam satu wilayah kabupaten kotamadya atau profinsi.

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) adalah upaya


pelayanan komprehensif di Rumah Sakit untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan
obstetric dan neonatal yang kegiatannya disamping mampu melaksanakan seluruh
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) juga harus mampu memberikan
transfuse darah dan bedah Caesar serta perawatan neonatal secara intensif, dimana
kegiatan ini sangat penting dilaksanakan mengingat Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) masih yang tinggi.

B. Tujuan dari Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK)

Tujuan dari pelayanan PONEK, adalah :

1. Untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetric dan neonatal sehingga


dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
2. Diharapkan dapat menurunkan derajat kesakitan dan meminimalkan jumlah
kematian para ibu dan bayi di Indonesia. Hal ini terkait pula dengan fakta bahwa
AKI dan AKB di Indonesia yang menempati urutan atas di ASEAN.

3. PONED dan PONEK diadakan juga bertujuan untuk menghindari rujukan yang
lebih dari dua jam dan untuk memutuskan rantai rujukan itu sendiri.

C. Ruang lingkup PONEK

1. Batasan yang boleh dilakukan oleh Bidan. Dalam PONEK, bidan boleh memberikan
pelayanan sebagai berikut: 1) Injeksi antibiotika; 2) Injeksi uterotonika; 3) Injeksi
sedative; 4) Plasenta manual; 5) Transfusi darah; dan 6) Perawatan neonatal secara
intensif.

2. Kriteria Rumah Sakit. 1) Memiliki fasilitas rawat inap; 2) Memiliki Puskesmas binaan; 3)
Rumah sakit tipe C.

D. Hambatan dan kendala dalam penyelenggaraan PONED dan PONEK adalah:

 Mutu Sumber Daya Manusia yang rendah

 Sarana-prasarana yang kurang

 Keterampilan yang kurang

 Koordinasi antara puskesmas PONED dan rumah sakit PONEK dengan puskesmas non
PONED belum maksimal.

 Kebijakan yang kontradiktif

 Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal belum memadai

E. Lingkup Pelayanan Rumah Sakit Ponek 24 Jam

Upaya pelayanan PONEK :


1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitive
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan

3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan sektio saesaria

4. Perawatan intensif ibu dan bayi.

5. Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi

Ruang lingkup pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada PONEK terbagi atas 2 kelas,
antara lain :

a. Ponek Rumah Sakit Kelas C

1) Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis

 Pelayanan Kehamilan

 Pelayanan Persalinan

 Pelayanan Nifas

 Asuhan Bayi Baru Lahir (Level 1)

 Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)

2) Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi

1. Masa antenatal

 Perdarahan pada kehamilan muda

 Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut

 Gerak janin tidak dirasakan

 Demam dalam kehamilan dan persalinan

 Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)


 Kehamilan dengan Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan/koma, tekanan
darah tinggi

2. Masa intranatal

 Persalinan dengan parut uterus

 Persalinan dengan distensi uterus

 Gawat janin dalam persalinan

 Pelayanan terhadap syok

 Ketuban pecah dini

 Persalinan lama

 Induksi dan akselerasi persalinan

 Aspirasi vakum manual

 Ekstraksi Cunam

 Seksio sesarea

 Epiosotomi

 Kraniotomi dan kraniosentesis

 Malpresentasi dan malposisi

 Distosia bahu

 Prolapsus tali pusat

 Plasenta manual

 Perbaikan robekan serviks

 Perbaikan robekan vagina dan perineum


 Perbaikan robekan dinding uterus

 Reposisi Inersio Uteri


 Histerektomi

 Sukar bernapas

 Kompresi bimanual dan aorta

 Dilatasi dan kuretase

 Ligase arteri uterine

 Bayi baru lahir dengan asfiksia

 BBLR

 Resusitasi bayi baru lahir

 Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria

 Anestesia spinal, ketamine

 Blok paraservikal

 Blok pudendal (bila memerlukan pemeriksaan spesialistik, dirujuk ke RSIA/ RSU)

3. Masa Post Natal

 Masa nifas

 Demam pasca persalinan

 Perdarahan pasca persalinan

 Nyeri perut pasca persalinan

 Keluarga Berencana

 Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)

3) Pelayanan Kesehatan Neonatal

 hiperbilirubinemi,

 asfiksia,
 trauma kelahiran,

 Hipoglikemi

 kejang,

 sepsis neonatal

 gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,

 gangguan pernapasan,

 kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan, PDA),

 gangguan pendarahan,

 renjatan (shock),

 aspirasi mekonium,

 koma,

 Inisiasi dini ASI (Breast Feeding),

 Kangaroo Mother Care,

 Resusitasi Neonatus,

 Penyakit Membran Hyalin,

 Pemberian minum pada bayi risiko tinggi,

4) Pelayanan Ginekologis

 Kehamilan ektopik

 Perdarahan uterus disfungsi

 Perdarahan menoragia

 Kista ovarium akut

 Radang Pelvik akut


 Abses Pelvik

 Infeksi Saluran Genitalia

 HIV – AIDS

5) Perawatan Khusus / High Care Unit dan Transfusi Darah

a. Ponek Rumah Sakit Kelas B

1. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis

 Pelayanan Kehamilan

 Pelayanan Persalinan normal dan Persalinan dengan tindakan operatif

 Pelayanan Nifas

 Asuhan Bayi Baru Lahir (Level 2)

 Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)

 Intensive Care Unit (ICU)

 NICU

 Endoskopi

2. Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi

a) Masa antenatal

 Perdarahan pada kehamilan muda / abortus.

 Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut / kehamilan ektopik.

 Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET).

 Hipertensi, Preeklampsi / Eklampsi.

 Perdarahan pada masa Kehamilan

 Kehamilan Metabolik
 Kelainan Vaskular / Jantung

b) Masa intranatal

 Persalinan dengan parut uterus

 Persalinan dengan distensi uterus

 Gawat janin dalam persalinan

 Pelayanan terhadap syok

 Ketuban pecah dini

 Persalinan macet

 Induksi dan akselerasi persalinan

 Aspirasi vakum manual

 Ekstraksi Cunam

 Seksio sesarea

 Episiotomi

 Kraniotomi dan kraniosentesis

 Malpresentasi dan malposisi

 Distosia bahu

 Prolapsus tali pusat

 Plasenta manual

 Perbaikan robekan serviks

 Perbaikan robekan vagina dan perineum

 Perbaikan robekan dinding uterus

 Reposisi Inersio Uteri


 Histerektomi

 Sukar bernapas

 Kompresi bimanual dan aorta

 Dilatasi dan kuretase

 Ligase arteri uterine

 Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria

 Anestesia spinal, ketamine

 Blok pudendal

c) Masa Post Natal

 Masa nifas

 Demam pasca persalinan

 Perdarahan pasca persalinan

 Nyeri perut pasca persalinan

 Keluarga Berencana

 Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)

3. Pelayanan Kesehatan Neonatal

 hiperbilirubinemi,

 asfiksia,

 trauma kelahiran,

 kejang,

 sepsis neonatal

 gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,


 gangguan pernapasan,

 kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan, PDA),

 gangguan pendarahan,

 renjatan (shock),

 aspirasi mekonium,

 koma,

 Inisiasi dini ASI (Breast Feeding),

 Kangaroo Mother Care,

 Resusitasi Neonatus,

 Penyakit Membran Hyalin,

 Pemberian minum pada bayi risiko tinggi,

 Pemberian cairan Parenteral

 Kelainan bawaan

4. Pelayanan Ginekologis

 Kehamilan ektopik

 Perdarahan uterus disfungsi

 Perdarahan menoragia

 Kista ovarium akut

 Radang Pelvik akut

 Abses Pelvik

 Infeksi Saluran Genitalia

 HIV – AIDS
d) Perawatan Intensif Neonata

F. Kriteria Rumah Sakit Ponek 24 Jam

1. Kriteria umum rumah sakit ponek

 Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasusemergensi baik secara umum
maupun emergency obstetrik – neonatal.

 Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK di rumah sakit meliputi
resusitasi neonatus, kegawat-daruratan obstetrik dan neonatus.

 Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan penanganan pasien kegawat-


daruratan obstetrik dan neonatal.

 Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetrik dan neonatal.

 Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu.

 Mempunyai standar respon time di UGD selama 10 menit, di kamar bersalin kurang dari 30
menit, pelayanan darah kurang dari 1 jam.

 Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila ada kasus
emergensi obstetrik atau umum.

 Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam waktu kurang dari 30 menit.

 Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktu-
waktu,meskipun on call.

 Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain dokter kebidanan,
dokter anak, dokter / petugas anestesi, dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain serta
dokter umum, bidan dan perawat.

 Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam.

 Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK, seperti Laboratorium dan
Radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat dan alat penunjang yang selalu siap
tersedia.
Perlengkapan:

a. Semua perlengkapan harus bersih (bebas, debu, kotoran, bercak, cairan dll)

b. Permukaan metal harus bebas karat atau bercak

c. Semua perlengakapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgar atau tidak stabil)

d. Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar

e. Roda perlengkapan (jika ada) harus lengkap dan berfungsibaik

f. Instrumen yang siap digunakan harus disterilisasi

g. Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik (saklar, kabel dan steker menempel kokoh)
Bahan: Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup untuk memenuhi
kebutuhan unit ini.

2. Kriteria khusus

a. Sumber daya manusia

Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari :

1) 1 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan

2) 1 dokter spesialis anak

3) 1 dokter di Unit Gawat Darurat

4) 3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia)

5) 2 orang perawat

Tim PONEK Ideal ditambah :

1) 1 Dokter spesialis anesthesi / perawat anesthesia

2) 6 Bidan pelaksana

3) 10 Perawat (tiap shift 2-3 perawat jaga)


4) 1 Petugas laboratorium

5) 1 pekarya kesehatan

6) 1 Petugas administrasi

b. Prasarana dan sarana

Dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelenggaranaan PONEK harus dipenuhi hal-hal
sebagi berikut :

1) Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman

2) Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang lengkap

3) Ruang pulih / observasi pasca tindakan

4) Protokol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi internal

G. Obat-Obatan

1. Obat-obatan maternal khusus PONEK

a. Ringer Asetat

b. Dextrose 10%

c. Dextran 40 / HES

d. Saline 0,9%

e. Adrenalin / Epinefrin

f. Metronidazol

g. Kadelex atau ampul KCL

h. Larutan Ringer Laktat

i. Kalsium Glukonat 10%

j. Ampisilin
k. Gentamisin

l. Kortison / Dexametason

m. Aminophyline

n. Transamin

o. Dopamin

p. Dobutamin

q. Sodium Bikarbonat 8.4%

r. gSO4 40%

s. Nifedipin

H. Obat-obatan neonatal khusus Ponek

a. Dextrose 10%

b. Dextrose 40 %

c. N5

d. KCL

e. NaCl 0,9% 25 ml

f. NaCl 0,9% 500 ml

g. Kalsium Glukonat 10 ml

h. Dopamin

i. Dobutamin

j. Adrenalin / Epinefrin

k. Morphin

l. Sulfas Atropin

m. Midazolam
n. Phenobarbital Injeksi

o. MgSO4 20%

p. Sodium Bikarbonat 8,4 %

q. Ampisilin

r. Gentamisin

Anda mungkin juga menyukai