A. Hasil Berdasarkan hasil dari analisa terhadap semua jurnal yang didapatkan secara online terkait asuhan keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit pasien Diare dilihat dari hasil berikut:
Tabel Sintesis GRID
Peneliti, (tahun), dan Tujuan Metode No Hasil studi Saran Judul Penelitian Penelitian Penelitian 1. (Aslinda et. Menggambar Metode Setelah di lakukan Maka saran bagi al, 2018). kan asuhan penelitian tindakanpetugas Penerapan keperawatan mengguna keperawatan kesehatan, agar askep pada pada An. “I” kan study selama 3x12 jam lebih pasien An. I dengan kasus pada pasien An. memperhatikan dengan Gastro dengan “I” dengan terhadap masalah gastroenteritis Enteritis akut rancangan masalah gangguan akut dalam dalam analisis kekurangan kekurangan pemenuhan pemenuhan deskriptif volume cairan volumen cairan kebutuhan kebutuhan berhubungan pada anak karena cairan cairan dan dengan intake dan masalah dan elektrolit elektrolit output yang tidak kekurangan di adekuat cairantelah dan RS TK II teratasi. elektrolit pada Pelamonia anak dengan Kota GEA atau Makassar. DIARE menjadi salah satu masalah terbanyak penyebab kematian pada anak. 2. (Maria Ayu Menggambar Metode Hasil penelitian Kepada petugas Kondorura et kan asuhan yang di menyatakan pada kesehatan al, 2018). keperawatan gunakan hari ke-4 dehidrasi khususnya Asuhan pada anak yaitu yang dialami akibat perawat agar bisa Keperawatan dengan diare deskripsi kekurangan mempertahankan Pada An. M dalam tentang volume cairan kepatenan Dengan Diare pemenuhan suatu menujukkan hasi terhadap tindakan Dalam kebutuhan keadaan normal dengan pemenuhan Pemenuhan cairan dan secara BAB normal, tidak kebutuhan cairan Kebutuhan elektrolit objektif ada muntah, turgor dan elektrolit Cairan dan dengan kulit baik, pada anak dengan Elektrolit di pendekata membran mukosa diare dengan Ruang n study lembab, tidak mempertahankan Arafah kasus pada anemis, masukan oral Rumah pasien tandatanda vital agar kebutuhan Sakit Umum anak normal dan intake cairan dan Aliyah 2 Kota dan output elektrolit dapat Kendari normal. terpenuhi karena masalah cairan dan elektrolit salah satu masalah penyebab kematian terbanyak pada anak. (Farikhah Tujuan Metode Hasil penelitian Diharpakan Nailirrohmah penelitian ini penelitian ini menyatakan pelayanan et al, 2017). yaitu mempu ini adalah bahwa setelah kesehatan Asuhan melaksanaka deskriptif dilakuakan asuhan memberika keperawatan n asuhan dengan keperawatan pelayanan pada klien perawatan mengguna selama 3 hari di seoptimal diare dengan pada klien kan dapatkan mungkin dalam masalah yang metode perbedaan fase menangani kekurangan mengalami study penyembuhan dari masalah volume cairan diare dengan kasus kedua klien kesehatan di ruang anak kekurangan tersebut, dapat dehidrasi ringan RSUD volume dikatakan sembuh pada anak dengan Bangil cairan. dengan tercukupi diare agar tidak Pasuruan cairan didalam menimbulkan tubuh dengan masalah diare tidak ada tanda komplikasi tanda dehidrasi. lanjutan. B. Pembahasan (Aslinda et.al, 2018) telah melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk Menggambarkan asuhan keperawatan pada An. “I” dengan Gastro Enteritis akut dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit.. Hasil pengkajian pada pasien An.”I” dengan Gastro Enteritis Akut (GEA) dalam gangguan pemenuhan kebutuhan cairan yang ditemui di Rumah Sakit keluhan utama BAB 5x sebelum masuk Rumah Sakit disertai sakit perut, mual dan pusing dan akral dingin. Diagnosa keperawatan utama yang ditegakkan oleh penulis pada An.”I” adalah Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake dan output yang tidak adekuat. Rencana Asuhan Keperawatan pada An.”I” dengan Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake dan output yang tidak adekuat dengan tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan kekurangan volume cairan teratasi dengan kriteria hasil keseimbangan cairan dalam tubuh, hidrasi yang adekuat, asupan makanan dan cairan yang adekuat, BB badan stabil. Intervensi yang dilakukan berdasarkan diagnose keperawatan pada An”I” dengan masalah kekurangan volume cairan berhubungan intake dan output yang tidak adekuat adalah kaji tanda dan gejala dehidrasi (kulit membran mukosa kering, turgor kulit jelek, rasa haus yang berlebihan, Observasi jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta perubahan, status kseimbangan cairan, pantau tanda-tanda vital dengan rasional takikardi ada sesuai variasi derajat hipotensi, tergantung pada derajat kekurangan cairan. Timbang berat badan anak untuk mengkaji tingkat dehidrasi,serta Kolaborasi dengan tim dokter untuk terapi medis dan pemeriksaan laboratorium. Evaluasi terhadap keberhasilan tindakan yang dilakukan pada An.”I” dengan hasil evaluasi akhir yaitu terjadi cairan dalam tubuh menjadi seimbang. Masalah tersebut teratasi dengan baik sesuai hasil yang diharapkan dengan menunjukkan kemajuan yang signifikan. (Maria Ayu Kondorura et al, 2018) telah melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk Menggambarkan asuhan keperawatan pada anak dengan diare dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan Pada diagnosa kekurangan volume cairan, setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi yang dilakukan pada hari jumat, 22 Juni 2018 dengan data ibu klien mengatakan ibu klien mengatakan anaknya masih BAB 5x sehari dengan konsistensi cair, tidak berampas, bau khas, ibu klien mengatakan anaknya masih muntah lebih dari 3x sehari,di dukung dengan data objektif klien nampak lemah, klien nampak pucat, membran mukosa kering, turgor kulit jelek, suhu:38,7o, nadi: 95x/menit, pernafasan : 28x/menit, intake : 1.370cc, output: 1.770cc. Evaluasi hari pertama masalah belum teratasi, sesuai dengan rencana keperawatan yang sudah penulis buat sehingga perlu dilanjutkan intervensi yaitu mempertahankan cairan intake dan output yang akurat, monitor status hidrasi (kelembapan mukosa, nadi adekuat, tekanan darah normal), memonitor masukan makanan atau cairan dan hitung intake kalori harian, dorong masukan oral. Hasil evaluasi dilakukan pada hari sabtu, 23 Juni 2018. Masalah keperawatan teratasi sebagian, di dukung dengan data klien, ibu klien mengakatakanibu klien mengatakan anaknya masih BAB 3x sehari, ibu klien mengatakan anaknya masih muntah 2x sehari, di dukung dengan data objektifklien nampak lemah, klien nampak pucat, membran mukosa sedikit lembab, turgor kulit jelek, suhu:38,2oc, nadi: 93x/menit, pernafasan : 28x/menit. Evaluasi hari kedua masalah teratasi sebagian karena terjadi penurunan suhu tubuh pertama 38,7oc pada hari ke dua 38,2oc, serta muntah dihari pertama 3x sehari di hari kedua 2x sehari. Sesuai dengan rencana keperawatan yang sudah penulis buat sehingga perlu dilanjutkan intervensi yaitu, mempertahankan cairan intake dan output yang akurat, monitor status hidrasi (kelembapan mukosa, nadi adekuat, tekanan darah normal), memonitor masukan makanan atau cairan dan hitung intake kalori harian, dorong masukan oral sesuai kebutuhan. Hasil evaluasi dilakukan pada hari minggu, 24 Juni 2018. Masalah keperawatan teratasi sebagian, di dukung dengan data klien, ibu klien mengakatakan ibu klien mengatakan anaknya ibu klien mengatakan anaknya masih BAB 3x sehari dengan ampas, dan tidak terlalu cair, data objektif klien nampak lemah, membran mukosa lembab, turgor kulit baik, suhu:37,5oc, nadi: 93x/menit, pernafasan : 26x/menit, intake :1.500 cc, output: 1.400cc. Evaluasi hari ketiga masalah teratasi sebagian karena terjadi penurunan suhu tubuh pada hari pertama 38,7oc dan hari ketiga turun menjadi 37,5oc, turgor kulit dari hari pertama jelek dan pada hari ke tiga sudah membaik, BAB sudah tidak cair lagi, membran mukosa sudah lembab dari yang sebelumnya kering, serta tandatanda vital yang sudah mulai normal. Sesuai dengan rencana keperawatan yang sudah penulis buat sehingga perlu dilanjutkan intervensi yaitu, mempertahankan cairan intake dan output yang akurat, monitor status hidrasi (kelembapan mukosa, nadi adekuat, tekanan darah normal), memonitor masukan makanan atau cairan dan hitung intake kalori harian, dorong masukan oral sesuai kebutuhan. Hasil evaluasi dilakukan pada hari senin, 25 Juni 2018. Masalah keperawatan teratasi dan di pertahankan, di dukung dengan data klien, ibu klien mengakatakan ibu klien mengatakan anaknyabu klien mengatakan BAB anaknya normal, membran mukosa lembab, turgor kulit baik, suhu:36,4oc, nadi: 94x/menit, pernafasan : 26x/menit, intake : 825cc, output: 600cc. Sesuai dengan rencana keperawatan yang sudah penulis buat sehingga intervensi yang telah di lakukan selama 4x24 jam teratasi dengan pasien dapat pulang disebabkan tidak adanya lagi keluhan utama maupun yang menyertai pada sehingga di simpulkan untuk tetap beristirahat dan menjaga pola hidup sehat di rumah terutamanya pada anak yang masih rentang dengan bakteri. (Farikhah Nailirrohmah et al, 2017). telah melakukan penelitian. Penelitian ini tujuannya yaitu mempu melaksanakan asuhan perawatan pada klien yang mengalami diare dengan kekurangan volume cairan. Hasil dari penelitian ini adalah setelah diberikan tintakan selama 3 hari klien menunjukkan bahwa dari hasil evaluasi keperawatan selama 3 hari pada klien 1 : konsitensi BAB masih ada ampas belum normal atau lembek, pada klien ke 2 bahwa klien 2 sudah di katakan sembuh dengan di tandai BAB normal dengan kriterial konsistensi dan frekuensi BAB normal, TTV dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, turgo kulit baik, membran mukosa lembab.