Pneumotoraks
Oleh:
Pembimbing:
Halaman
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Sistem Digestif Manusia 3
B. Histologi Traktus Digestivus Manusia 4
C. Sistem Proteksi Traktus Digestivus 6
D. Mukus Sebagai Kunci Proteksi Traktus Digestivus
Manusia 7
BAB III PENUTUP 22
DAFTAR PUSTAKA 23
ii
BAB I
LATAR BELAKANG
Menurut laporan tahunan German Trauma Society, 59,2% dari 42.954 pasien
trauma berat yang tercatat, menunjukkan adanya trauma pada toraks. Komplikasi
tersebut dapat menurunkan volume darah yang akan memasuki jantung (preload),
menurunkan jumlah cardiac output. Penurunan jumlah cardiac output inilah yang
yang apabila dibiarkan dapat tanpa penatalaksaan yang adekuat dapat berakhir pada
kematian.(9) Oleh karena itu, sangat penting bagi tenaga medis (terutama dokter)
dan tepat.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
adanya udara pada cavum pleura, baik terjadi secara spontan maupun akibat adanya
trauma.(3)(6)(10)
dapat disebabkan oleh trauma tajam dan trauma tumpul pada dinding toraks,
ataupun akibat suatu tindakan medis (iatrogenik). Berikut adalah etiologi dan
2
Berdasarkan patofisiologinya, pneumotoraks traumatic dibagi menjadi tiga
1) Simple/closed pneumothorax
parenkim pulmo oleh ujung kosta yang fraktur, sehingga udara para parenkim
pulmo akan masuk ke dalam cavum pleura. Pada tipe pneumotoraks ini, dinding
dada tetap intak, sehingga udara dari dunia luar tidak dapat masuk maupun keluar.
(4)(6)(11)(12)
2) Open pneumothorax
cavum pleura dengan dunia luar. Tipe pneumotoraks ini memungkinkan udara
dapat masuk ke cavum pleura dan keluar dari cavum pleura secara bebas. (4)(6)(11)(12)
3) Tension pneumothorax
positif pada semua fase siklus respirasi. Ketika pulmo yang terkena menjadi kolaps,
akumulasi udara dari dunia luar akan menyebabkan tekanan di dalam cavum pleura
3
menjadi positif dan selanjutnya akan mendorong mediastinum ke arah sisi yang
sehat. Tekanan pleura yang positif dapat menjadi sangat tinggi hingga mampu
secara spesifik berhubungan dengan tipe one-way-valve, yaitu katup yang akan
membuka ketika inspirasi dan sebaliknya akan menutup saat terjadinya ekspirasi,
sehingga akan menyebabkan udara akan terus terakumulasi di dalam cavum pleura.
(4)(6)(11)(12)
C. EPIDEMIOLOGI
spontan primer mencapai 1.2 per 100.000 jiwa pada perempuan hingga 7.4 per
100.000 jiwa pada laki-laki setiap tahunnya. Pneumotoraks spontan lebih sering
yakni masing-masing pada laki-laki dan perempuan adalah 6.3 dan 2.0 per 100.000
dinding toraks interna. Secara anatomi, pleura terdiri atas pleura parietalis yang
4
melekat pada dinding toraks interna dan pleura visceralis yang melekat pada
permukaan pulmo. Diantara pleura parietalis dan pleura visceralis terdapat suatu
ruang yang disebut dengan cavum pleura. Berikut adalah anatomi pleura secara
skematik.(15)
Cavum pleura memiliki tekanan yang negative, yakni -2 sampai -40 cmH2O.
Tekanan negative pada cavum pleura ini dihasilkan oleh kecenderungan pulmo
untuk kolaps dan kecenderungan dinding dada untuk mengembang.(4)(6) Pada orang
yang normal, tekanan pleura relatif tetap negatif terhadap tekanan atmosfer di
sepanjang siklus pernapasan. Adanya perbedaan tekanan antara alveoli paru dan
untuk dapat mengembang selama fase inspirasi dan mengempis selama fase
5
Gambar 2. Fisiologi Respirasi A) Inspirasi; B) Ekspirasi
maupun tumpul pada thoraks. Hal ini dapat berkembang pada saat terjadi cidera,
tumpul yang menyebabkan farktur kosta. Kosta yang fraktur selanjutnya akan
menyebabkan cidera atau laserasi pada pleura parietal, pleura visceralis, dan
parenkim pulmo. Laserasi pada pleura visceralis dan parenkim pulmo akan
Open pneumothorax sering terjadi akibat adanya trauma tajam pada dinding
toraks yang biasanya diakubatkan oleh luka tusuk atau luka tembak. Adanya luka
pleura dan akan memungkinkan udara bebas dari lingkungan berpindah ke dalam
6
cavum pleura hingga tekanan keduanya menjadi sama atau hingga hubungan
akibatnya akan terjadi penurunan pada tekanan parsial oksigen dan penurunan
kapasitas vital pulmo hingga 33%.(6)(7)(16) Ruang untuk menampung udara yang
untuk menampung udara yang masuk ke dalam cavum pleura diciptakan dengan
mengkompresi pulmo yang akan menurunkan kapasitas vital pulmo sekitar 25%.
volume toraks, yang mengakibatkan perubahan dari recoil dinding toraks dan
mekanisme one way valve, yakni katup yang terbuka ketika inspirasi dan tertutup
ketika ekspirasi. Peningkatan tekanan cavum pleura yang berlebihan ini akan
7
output. Penurunan jumlah cardiac output inilah yang akan menyebabkan terjadinya
Melalui anamnesis dapat dicari berbagai keluhan sesuai dengan manifestasi klinis
pada pasien pneumotoraks, diantaranya adalah nyeri dada (terutama pada bagian
toraks yang mengalami trauma), sesak nafas, nadi cepat atau nafas cepat yang
anamnesis juga dapat digali riwayat trauma pada dinding toraks secara spesifik.
diantaranya adalah gerakan toraks yang asimetris (sisi yang sakit tertinggal),
penurunan atau hilangnya fremitus vokal pada sisi yang sakit, perkusi hipersonor
pada sisi yang sakit, dan penurunan atau hilangnya suara nafas pada sisi yang sakit.
standar di unit gawat darurat untuk membantu menegakkan diagnosis adalah foto
polos toraks dengan posisi postero-anterior (PA). Pada foto polos toraks dapat
ditemukan gambaran abnormal berupa visceral pleural line yang terlihat sebagai
garis putih yang dipisahkan oleh gas dari pleura parietalis. (1)(3)(6)(11)(12)
trakea bergeser kea rah kontralateral dan mengompresi vena kava superior.
8
Kompresi pada vena kava superior akan menyebabkan turunnya venous return yang
pada stroke volume dan cardiac output. Sebagai akibatnya, akan terjadi hipotensi,
takikardia, sianosis, dan penonjolan pada vena jugularis (peningkatan tekanan vena
skematik.(17)
G. TATALAKSANA
9
kardiorespirasi, beratnya gejala dan ukuran pneumotoraks. Strategi terapi
Observasi
hemitoraks atau gambaran udara antara dinding toraks dan garis pulmo <2cm pada
level setinggi hilus pulmonalis ) atau lebih besar dari itu dengan gejala minimal
Terapi oksigen
menunjukkan bahwa absorpsi udara di dalam cavum pleura akan meningkat dengan
absorpsi udara di dalam cavum pleura empat sampai enam kali lipat. Pemberian
nitrogen yang ada di dalam cavum pleura akan diabsorpsi melalui kapiler.(11)(18)
Terapi lini pertama pada kasus pneumotoraks dengan luas >15% dari
hemitoraks atau gambaran udara antara dinding toraks dan garis pulmo >2cm pada
level setinggi hilus pulmonalis) adalah aspirasi jarum. Prosedur ini menggunakan
10
dibawah anestesi lokal. Aspirasi dilakukan hingga tidak ada udara yang dapat
diaspirasi.(11) Terapi ini juga merupakan terapi utama untuk kasus tension
Chest tube merupakan tatalaksana awal yang paling definitif untuk kasus
pada pasien dengan kondisi klinis yang tidak stabil dan dengan gejala hipoksia,
tersebut, apabila tatalaksana dengan aspirasi jarum tidak berhasil atau hasil yang
diharapkan tidak tercapai, maka pemasangan chest tube juga harus dilakukan.
Prosedur ini memberikan pelepasan udara yang cepat dari cavum pleura. (11)
Chest tube biasanya dipasang pada suatu area dibawah axilla yang disebut
dengan ˮsafe triangleˮ, tempat yang dianggap aman untuk dapat menghindari organ
visceral (Gambar). Pemasangan chest tube dilakukan dibawah anestesi lokal. Pada
sedangkan pada kasus pneumotoraks traumatik digunakan tube yang lebih besar,
yaitu ukuran 28F dan diameter 9.3 mm.(21) Berikut adalah ukuran chest tube, lokasi
11
dan teknik pemasagan chest tube. (11)(22)(23) Setelah chest tube terpasang, maka
selanjutnya chest tube harus dihubungkan dengan chest drainage system / water
Gambar. Ukuran chest tube dan safe triangle untuk pemasangan chest tube
12
Gambar. Chest tube yang dihubungkan dengan chest drainage system / water
seal drainage.(24)
Pada kasus open pneumothorax, terapi awal yang paling tepat dilakukan
adalah menggaplikasikan plester tiga sisi pada defek luka. Plester tiga sisi ini
pleura keluar melalui luka selama fase ekspirasi, tetapi udara bebas tidak dapat
(16)(24)
masuk melalui luka selama fase inspirasi. Berikut adalah teknik plester tiga
13
H. REHABILITASI PASIEN DENGAN CHEST TUBE
fisioterapi untuk dapat memaksimalkan fungsi chest tube dan berbagai komplikasi
chest tube yang mungkin akan dialami pasien. Berikut adalah beberapa
permasalahan yang dapat muncul pada pasien dengan chest tube dan hal yang dapat
Keterbatasan gerak
Pasien dengan chest tube cenderung mengalami keterbatasan gerak. Hal ini
dapat diatasi dengan melatih pasien untuk berjalan (ambulatory training). Salah
Nyeri
Sesak nafas
14
Gambar. Contact breathing. (25)
Batuk
misalnya batuk. Untuk menghindari hal tersebut, maka pasien diajarkan alternatif
tekanan yang tinggi, yakni ˮhuffingˮ atau terengah-engah. Metode tersebut dapat
I. KOMPLIKASI
15
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pneumotoraks merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh adanya udara bebas
16
DAFTAR PUSTAKA
2. Rowan KR, Kirkpatrick AW, Liu D, Forkheim KE, Mayo JR, Nicolaou S.
Traumatic pneumothorax detection with thoracic US: correlation with chest
radiography and CT—initial experience. Radiology. 2002;225(1):210-4.
8. Yoon JS, Choi SY, Suh JH, Jeong JY, Lee BY, Park YG, Kim CK, Park CB.
Tension pneumothorax, is it a really life-threatening condition?. Journal of
cardiothoracic surgery. 2013;8(1):197.
17
12. Milisavljević S, Spasić M, Arsenijevic M. Thoracic trauma. In Current
Concepts in General Thoracic Surgery. IntechOpen. 2012.
13. Charalampidis C, Youroukou A, Lazaridis G, Baka S, Mpoukovinas I,
Karavasilis V, Kioumis I, Pitsiou G, Papaiwannou A, Karavergou A, Tsakiridis
K. Physiology of the pleural space. Journal of thoracic disease. 2015.
15. Pratomo IP, Yunus F. Anatomi dan Fisiologi Pleura. Research Gate.2014.
16. Okonta KE, Gbeneol TJ, Ocheli EO. The technique of horizontal mattress
suture closure of chest wall wound in penetrating chest trauma: Experience
with 65 cases. Nigerian Journal of Surgical Sciences. 2015;25(2):25.
19. Chen LJ, Nadler CR, Schwartz MD, Tien CH, Cap LA, Glassberg CE. Needle
thoracostomy for tension pneumothorax: the Israeli Defense Forces experience.
Canadian Journal of Surgery. 2015.
22. Hernandez MC, Laan DV, Zimmerman S, Naik ND, Schiller HJ, Aho JM. Tube
thoracostomy: Increased angle of insertion is associated with complications.
The journal of trauma and acute care surgery. 2016;81(2):366.
23. Porcel JM. Chest tube drainage of the pleural space: A concise review for
pulmonologists. Tuberculosis and respiratory diseases. 2018;81(2):106-15.
25. Süss K. Physiotherapy in Patients with Chest Drains. In Chest Drains in Daily
Clinical Practice. Springer. 2017 (pp. 181-188).
18