Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum
1. Sejarah Singkat Puskesmas
Agenda reformasi di bidang keuangan Negara salah satunya adalah perubahan dari
penganggaran tradisional menjadi penganggaran berbasis kinerja. Dengan berbasis kinerja arah
penggunaan dan pemerintah tidak lagi berorientasi pada input tetapi pada output. Pendekatan
penganggaran berbasis kinerja sangat diperlukan bagi satuan kerja pemerintah daerah yang
memberikan pelayanan kepada public dengan cara mewiraswastakan pemerintah (enterprising
the government) yang telah diatur dalam UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara.
Selanjutnya dengan pasal 68 dan pasal 69, UU No.1/2004 tentang Perbendaharaan Negara,
instasi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya member pelayanan kepada masyarakat
dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan
produktivitas, efisiensi dan efektivitas.
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang lebih disingkat dan dikenal dengan nama
Puskesmas, adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja UPT.
Puskesmas sebagai unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan dalam unit pelaksana teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, tugasnya adalah sebagai penyelenggara upaya kesehatan
seperti melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasus-kasus penyakit di
wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi.
Sebagai institusi pelayanan publik, puskesmas berpeluang untuk berkiprah lebih baik bukan
hanya output berupa pelayanan kesehatan yang bermutu tetapi juga bersinergi untuk
memperbaiki mutu input yang selama ini dinilai masih kurang.
Puskesmas Batipuh II sebagai unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Tanah Datar terletak di Kecamatan Batipuh Kenagarian ……………. Jorong
………………….berjarak lebih kurang ………… Km dari ibukota Kabupaten. Puskesmas
Batipuh II didirikan pada tahun ……………. dengan luas areal bangunan + ….. M ²
dengan luas tanah + ……….. M ² . Pada awal pendiriannya status Puskesmas adalah non
rawatan. Secara geografis Puskesmas Batipuh II berada di sekitar daerah berbukit bukit dan
diperkaya pula dengan …. sungai. Sementara terletak pada ketinggian 450 s.d. 550 meter dari
permukaan laut Bila dilihat dari luas wilayah Kecamatan, dengan luas 50,00 Km², Ibukota
Kecamatan Batipuh berada di Batipuh
Peningkatan pendapatan dan pembiayaan yang dikelola oleh Puskesmas Batipuh II
dengan diterap kannya Program JKN di Indonesia bagi Puskesmas yang belum menerapkan
tatakelola keuangan BLUD ternyata dengan aturan ketentuan pengelolaan keuangan yang
berlaku pada saat ini ternyata belum secara maksimal dapat dimanfaatkan oleh Puskesmas
secara maksimal dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya sisa dana kegiatan tahun sebelum dan dana tersebut tidak dapat dipakai
diawal tahun dan hanya dapat dimanfaatkan pada proses perubahan anggaran.
Berbagai aturan tentang pelaksanaan kegiatan JKN baik aturan yang diterbitkan
oleh kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri ataupun Surat edaran KPK
tentang pelaksanaan progam JKN mengamanatkan agar Puskesmas sebaiknya menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLUD agar dalam pengelolaan keuangannya Puskesmas
memiliki fleksibilitas dalam memanfaatkan dana yang diterima.
Dengan adanya aturan-aturan yang ada yang kadang kala justru menimbulkan
kekakuan dalam pengelolaan keuangan Puskesmas serta dengan semakin menurunnya
kemampuan dana pemerintah dalam penganggaran, memacu Puskesmas sebagai unit
pelaksana teknis untuk mencari jalan keluar, oleh karena itu berbagai upaya penyempurnaan
dan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat perlu terus dilakukan, salah satu
langkah strategis yang harus ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pelayanan tersebut adalah dengan secara aktif meningkatkan kinerja organisasi
Puskesmas secara professional dan mandiri.
Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD) memberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuanga
ndaerah pada umumnya.
Dengan demikian puskesmas diharapkan dapat mengelola pendapatannya sendiri
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk memberikan jalan keluar
pada puskesmas sebagai pelayanan publik yang terkadang justru proses birokrasi dalam
system pembiayaan yang selama ini dianut kadang ikut menghambat kelancaran tugas dan
kegiatan di puskesmas.
Sesuai dengan Undang - Undang nomor 1 tahun 2004 yang kemudian diatur dalam
Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, lembaga- lembaga pelayanan sosial milik

2
pemerintah baikdi Provinsi/Kabupaten/Kota dapat mengubah statusnya dari Lembaga
Birokratis menjadi Badan Layanan Umum ( BLU ) yang merupakanbadan yang memiliki
otonomi atau semi otonomi dalam pengelolaan keuangannya. Dalam peraturan pemerintah
tersebut, puskesmas dapat diklasifikasikan sebagai Lembaga Usaha Non Profit, dengan
demikian prinsip efisiensi dan produktifitasharus menjadi bagian dari social management,
hal inilah yang nantinya dapat dijadikan starting point untuk meningkatkan sosial
manajemen di Puskesmas pemerintah.
Dalam rangka Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ( BLU)
disamping persyaratan sunstantif juga harus dipenuhi persyaratan teknis dan administratif.
Dengan latar belakang permasalahan seperti tersebut diatas perlu dimaksimalkan peran dan
fungsi UPT. PuskesmasWilayah Kerja Batipuh II kearah fungsi social economy.
Puskesmas Batipuh II memiliki Luas wilayah kerja lebih kurang48,72 Km 2 dengan
batas – batas sebagai berikut : ( peta wilayah terlampir )
Sebelah Utara : wilayah kerja Puskesmas Batipuh I
Sebelah Selatan : wilayah kerja Puskesmas Batipuh III
Sebelah Timur : Kecamatan Rambatan
Sebelah Barat : wilayah kerja Puskesmas Batipuh I
Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Batipuh II pada umumnya berbukit – bukit,
terdiri dari 23 jorong dalam 3 Nagari.

No NAGARI JORONG
1 PITALAH 1.Rampanai.
2.Baru.
3.Baringin.
4.Jambak Pitalah.
5.Sulayan.
2 BUNGO TANJUNG 1.Balai Akad.
2.Jambak Bungo Tanjung.
3.Ampia Rayo.
4.Padang Kunyit.
5.Haru.

3
6.Guguak Nyariang.
7.Kapuah.
3 TANJUNG BARULAK 1.Kapalo Koto.
2.Pulai.
3.Palembayan.
4.Tabuah-tabuah.
5.Guguak Tapuang.
6.Guguak Tinggi.
7.Baliak Baringin.
8.Padang Langgo.
9.Koto.
10.Kucabuak.
11.Kapuah Tanjung Barulak.

Ada 1 jorong di Nagari Bungo Tanjuang yaitu Jorong Kapuah yang terletak paling jauh dari
Puskesmas yaitu sekitar 20 Km, dengan kondisi agak jauh dari perkampungan penduduk.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Batipuh II adalah 11.129 jiwa dengan
3093 KK. Sebagian besar penduduk beragama Islam ( 99 % ) dan mayoritas mata pencaharian
penduduk sebagai petani (30 %), sedangkan yang lainnya sebagai pedagang (55%), pegawai
(10%) dan lain – lain (5%).

1. Landasan Hukum

Berbagai peraturan perundang-undangan menjadi landasan hukum dalam


penyusunan Rencana Bisnis Angggaran Puskesmas Batipuh II 2017, yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan


dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem •


Perencanaan Pembanguhan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – undang Nomor 2 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Undang - undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 246,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063 )

6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan


Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan


dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4585);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pegelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

5
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat ;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan ;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 4 Seri E) ;.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Rencana Bisnis Anggaran Puskesmas Batipuh IITahun 2017 antara
lain yaitu :

a) Sebagai penjabaran lebih rinci dari Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Batipuh II
Tahun 2016-2020
b) Sebagai masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar tentang upaya-
upaya Puskesmas Batipuh IIdalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat
selama tahun 2017.
c) Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan (eksekutif dan
legislatif) dalam mengalokasikan anggaran pembangunan di bidang kesehatan
sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan.
d) Sebagai pedoman bagi seluruh aparat dan jajaran di lingkungan Puskesmas
Batipuh dalam rangka mewujudkan “ Masyarakat yang Sehat yang Berkeadilan
dan Sejahtera “.
e) Sebagai pedoman untuk memantapkan peran Puskesmas Batipuh IIguna
menyusun rencana kinerja tahunan dan pembinaan mutu pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
f) Sebagai acuan bagi Puskesmas Batipuh IIdalam pelaksanaan program dan kegiatan
di Wilayan Kerja Batipuh II.
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Tahun 2017 bertujuan menguraikan langkah terpilih
untuk mencapai tujuan-tujuan Program Pembangunan Daerah sub sektor kesehatan. Langkah
terpilih tersebut diformulasikan sebagai Strategi Program Intervensi untuk menjadi acuan
dalam penyusunan program/kegiatan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Dengan demikian, rencana pembangunan tahunan daerah sub sektor
kesehatan yang akan disusun, mencerminkan prioritas pembangunan kesehatan daerah yang
sejalan dengan visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Tanah Datar yang Madani,

6
Berbudaya dan Sejahtera dalam nilai-nilai yang Maju, Sejahtera, dan Berkarakter
Dilandasi Adat Basandi Syarak, syarak Basandi Kitabullah “ didukung lingkungan dan
perilaku sehat dengan pelayanan berkualitas dan peran serta masyarakat”

C. Visi dan Misi BLUD

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan, sedangkan Misi merupakan sesuatu yang
harus diemban atau dilaksanakan sesuai dengan visi yang ditetapkan, agar tujuan
organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

Sesuai dengan Visi dari Bupati Tanah Datar terpilih dalam periode 2015-2020 yaitu
Terwujudnya Kabupaten Tanah Datar yang Madani ,Berbudaya dan sejahtera dalam Nilai
nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah ( ABS SBK ), maka Upaya
pembangunan dibidang Kesehatan berada pada misi kedua yaitu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang beriman, sehat, cerdas dan berkarakter. Dari visi dan misi
tersebut maka dirumuskan visi dan misi UPT Puskesmas wilayah kerja Batipuh IIsebagai
berikut:

Visi:

”Tercapainya Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Batipuh II yang


sehat
Misi untukmewujudkan
:Dalam mewujudkan Kabupaten
visi UPT Tanah
Puskesmas Datar
wilayah kerja yang Madani
Batipuh dan
II mengemban
misi sebagai berikut : Sejahtera “
a) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat agar
mampu secara mandiri untuk hidup sehat.
b) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan.
c) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkunganya dengan pemeriksaan kesehatan yang terkoordinasi.
d) Menjadikan Puskesmas sebagai pusat pengembangan dan pembangunan kesehatan melalui
kerjasama lintas sektor terkait.
e) Meningkatan profesionalitas dan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan
pelatihan berkelanjutan

Tujuan:
Meningkatnya status kesehatan masyarakat di Wilayah kerja Puskesmas Batpuh II

7
Sasaran:

a. Meningkatnya kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan Masyarakat melalui

upaya Promotif dan Preventif disemua program puskesmas.


b. Meningkatnya Pembangunan dan pengembangan program berwawasan

kesehatan diwilayah kerja.


c. Meningkatnya kemampuan sumber daya kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang paripurna.
d. Meningkatnya mutu pelayanan yang menyeluruh yang berorientasikan

masyarakat berdasarkan profesionalisme dengan mengikutsertakan masyarakat

dalam pembangunan kesehatan

Strategi:

a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan


kesehatan

b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan


berkeadilan, serta berbasis bukti ; dengan pengutamaan pada upaya promotif –
preventif.

c. Meningkatkan tarif dan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk


mewujudkan jaminan sosial kesehatan masyarakat.

d. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan

e. Meningkatkan ketersediaan dan pemerataan obat dan alat kesehatan serta


menjamin keamanan, khasiat dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan.

f. Meningkatkan keamanan, mutu dan gizi pangan.

g. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna


dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung
jawab.

8
Kegiata yang dilaksanakan dalam menunjang Visi dan Misi UPT Puskesmas Batipuh

II :
1. Misi I
1. Upaya Kesehatan Promosi Kesehatan
2. Dukungan manajemem pemberdayaan masyarakat
3. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular
4. Upaya pencegahan dan pengendalian tular Vektor dan zoonotik
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
6. Surveilans dan respon kejadian luar biasa
7. Upaya Pencegahan dan pengendalian kesehatan dan NAPZA
2. Misi ke II
1. Upaya Kesehatan Ibu
2. Upaya Kesehatan neonatus dan bayi
3. Upaya Kesehatan anak Balita dan Pra sekolah
4. Upaya kesehatan anak sekolah dan remaja
5. Upaya kesehatan dan upaya produktif
6. Upaya kesehatan lingkungan
7. Upaya Kesehatan pegembangan
8. Upaya kesehatan imunisasi
9. Upaya kesehatan promosi kesehatan
10. Upaya pencegahan dan pengendalian vektor dan zoonotik
11. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
12. Surveilans dan respon kejadian luar biasa
13. Upaya Pencegahan dan pengendalian kesehatan dan NAPZA
3.Misi ke III
1. Upaya kesehatan Ibu
2. Upaya kesehatan neonatus dan Bayi
3. Upaya kesehatan anak sekolah dan remaja
4. Upaya kesehatan usia produktif
5. Upaya kesehatan usia lanjut
6. Upaya kesehatan Lingkungan
7. Upaya pencegahan dan pengendalian gizi buruk dan ibu hamil KEK
8. Belanja modal pengadaan alat kedokteran
4. Misi ke IV
1. Dukungan manajemen puskesmas
2. Loka karya mini lintas sektor
3. Loka karya Mini bulanan

5. Misi ke V

9
1. Dukungan manajemen puskesmas

Motto :

Setulus Hati Melayani

D. Budaya BLUD

Nilai-nilai yang dianut oleh UPT Puskesmas wilayah kerja Batipuh II dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar
kepada masyarakat diwilayah kerjanya merupakan nilai-nilai yang menjadi dasar dalam
berkomitmen untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang tetap mengacu kepada aturan
dan ketentuan yang ada yang menjadi kekuatan Puskesmas untuk berkembang mencapai visi
dan misi. Nilai-nilai tersebut adalah nilai gotong royong, kekeluargaan/ kebersamaan, disiplin,
etos kerja, transparansi , akuntabel, pro rakyat,inklusif, responsif, etika publik dan anti korupsi

Nilai Gotong royong dimaknai bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang
didambakan.

Nilai Kekeluargaan / Kebersamaan dimaknai bahwa seluruh anggota puskesmas adalah satu
keluarga yang akan bahu membahu dan saling mendukung dan bekerjasama dalam
melaksanakan berbagai tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggungjawab bersama.

Nilai Disiplin dimaknai sebagai perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya
termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.

Nilai Etos Kerja dimaknai sebagai semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan
seseorang atau suatu kelompok.

Nilai Transparansi dimaknai sebagai keterbukaan dalam melakukan segala kegiatan


organisasi, dapat berupa keterbukaan informasi, komunikasi, bahkan dalam hal budgeting

Nilai Akuntabilitas merupakan pengetahuan dan adanya pertanggungjawaban terhadap tiap


tindakan, produk, keputusan dan kebijakan termasuk pula di dalamnya administrasi publik

10
pemerintahan, dan pelaksanaan dalam lingkup peran atau posisi kerja yang mencakup di dalam
mempunyai suatu kewajiban untuk melaporkan, menjelaskan dan dapat dipertanyakan bagi
tiap-tiap konsekuensi yang sudah dihasilkan.

Pro Rakyat berarti mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan terbaik
untuk rakyat dam haruslah yang terbaik untuk rakyat.

Inklusif bahwa semua program pembangunan keseatan harus melibatkan semua pihak karena
pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilakukan oleh puskesmas dan dinas kesehatan
saja.

Responsif bahwa program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
masyarakat serta tanggap dalam mengatasi permasalahan diwilayah kerja, situasi dan kondisi
setempat, sosial budaya dan geografis.

Etika Publik merupakan norma yang menetukan baik atau buruk,benar atau salahnya
perilaku,tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Anti Korupsi berarti menghindari terjadinya kerusakan,kebobrokan dan kebusukan dengan


menerapkan nilai-nilai dasar jujur,peduli,mandiri,disiplin,tanggung jawab,kerja
keras,kesederhanaan,berani dan adil.

E. Susunan Pejabat Pengelola UPT BLUD Puskesmas Batipuh II dan


Dewan Pengawas

Pejabat Pengelola Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten


Tanah Datar, BLUD Puskesmas Batipuh II dikelola oleh:
1) Kepala Puskesmas : dr. Susi Ernafienti
2) Pejabat Keuangan :
3) Pejabat Administrasi :

11
Dewas Pengawas Dalam Operasional BLUD, Puskesmas Batipuh II dibantu oleh
Dewan Pengawas yang berasal dari unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar.
Adapun Susunan Dewan Pengawas BLUD Puskesmas Batipuh IImeliputi:
1) Koordinator :
2) Wakil Koordinator :
3) Anggota :
a. Dr
b. ……….
c. …………
Satuan Pengawas Internal (SPI) Satuan Pengawasan Internal Puskesmas Batipuh
II ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batipuh II. Satuan
Pengawasan Internal bertugas melakukan pengawasan dan pengendalian internal dalam
rangka membantu pimpinan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan dan
pengaruh lingkungan sosial sekitarnya (social responsibility) dalam menyelenggarakan
bisnis sehat. Adapun Susunan Satuan Pengawas Internal (SPI) Puskesmas Batipuh II
terdiri dari:
a) Ketua : ………….
b) Sekretaris : …………
c) Anggota : …………….

Adapun Struktur Organisasi Puskesmas Batipuh II adalah sebagai berikut:


STRUKTUR ORGANISASI KEPEGAWAIAN UPTD PUSKESMAS Batipuh II Sesuai
Kepmenkes Nomor : 128/MENKES/SK/II/2004 Uraian Tugas Struktur Organisasi
diatas mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:
a. Kepala Puskesmas, mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Fungsi Pokok: Memimpin Puskesmas dalam menjalankan Fungsi Puskesmas sesuai
dengan azas penyelenggaraan Puskesmas dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis
Dinas.
b) Tugas Pokok:
(1) Merumuskan kebijakan oprasional dalam bidang pelayanan kesehatan dalam Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

12
(2) Memimpin urusan Tata Usaha, Unit-Unit Pelayanan, Puskesmas Pembantu, Polindes
dan Poskesdes dalam menyelenggarakan pelyanan kesehatan masyarakat agar
pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan
(3) Memberikan petunjuk, arahan dan bimbingan teknis kepada semua staf dalam
pelaksanaan tugas
(4) Melaksanakan konsolidasi dan desiminasi informasi kepada semua staf di
Puskesmas
(5) Menerima laporan sebagai bahan evaluasi program / kegiatan dan semua staf
(6) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan realisasi program kerja
sebagai bahan dalam menyusun program kerja berikutnya
(7) Mendorong terciptanya lingkungan kerja yang kondusif dengan budaya kerja yang
mendukung
(8) Melaporkan Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas kepada Kepala Dinas
(9) Mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan Puskesmas.
(10) Melaksanakan koordinasi dan kerjasama lintas sektoral dalam upaya
pembangunan kesehatan di wilayah kerja.
(11) Melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas induk, Pustu, Pos
Puskesling, Polindes, Posyandu dan di Masyarakat.
(12) Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD
(13) Menyusun rencana strategis bisnis BLUD
(14) Menyiapkan Rencana Bisnis Anggaran BLUD
(15) Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis kepada kepala
daerah sesuai ketentuan melalui Kepala Dinas Kesehatan.
(16) Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta keuangan
BLUD kepada kepala daerah.
(17) Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat yang telah
ditetapkan dengan peraturan perundangan-undangan
(18) Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta keuangan
BLUD kepada kepala daerah melalui Kepala Dinas Kesehatan.

b. Kepala Unit Pelaksana Teknis Fungsional, mempunyai tugas sebagai berikut:


a. Fungsi Pokok :

13
Merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia,
mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas di unit pelaksana
teknis fungsional.
b. Tugas Pokok:
(1) Mengkoordinir kegiatan dan program pelayanan di unit upaya kesehatan wajib
(2) Mengkoordinir kegiatan dan program pelayanan di unit upaya kesehatan
pengembangan
(3) Mengkoordinir kegiatan dan program pelayanan di unit upaya kesehatan penunjang.

3. Kepala Unit Tata Usaha, mempunyai tugas sebagai berikut:


a. Fungsi Pokok:
Melaksanakan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian dan melaksanakan
kegiatan pelayanan informasi dan telekomunikasi di Puskesmas.
b. Tugas Pokok:
(1) Mengkoordinasikan penyusunan program kerja UPTD Puskesmas.
(2) Melaksanakan penyusunan program kerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Sub
Unit Tata Usaha.
(3) Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing.
(4) Memonitor dan mengevaluasi kinerja Sub Unit Tata Usaha.
(5) Memberikan petunjuk teknis secara rinci dan jelas mengenai tugas yang akan
dilaksanakan bawahan.
(6) Melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kearsipan UPTD Puskesmas.
(7) Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan kearsipan UPTD Puskesmas.
(8) Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian UPTD Puskesmas.
(9) Mengkaji alternatif pemecahan masalah atas konsep naskah dinas yang berkaiatan
dengan pelaksanaan tugas Sub Unit Tata Usaha sebagai bahan kebijakan teknis
pimpinan.
(10) Menyusun laporan kinerja Sub Unit Tata Usaha.
(11) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara tertulis dan lisan kepada Kepala UPTD
Puskesmas.
(12) Melaksanakan kegiatan publikasi.

14
(13) Melaksanakan dan mengkoordinasikan pemberitaan dan pendapat umum yang
berkaitan dengan Puskesmas.
(14) Membina hubungan kerja teknis antar unit kerja UPTD Puskesmas dengan semua
instansi terkait.
(15) Mengelola kegiatan pelayanan informasi dan telekomunikasi internal maupun
eksternal.
(16) Menerima, meneruskan dan memantau penyampaian informasi secara ekstern dan
intern.
(17)Mengkoordinasikan, mengendalikan dan memantau pelaksanaan kegiatan di
lingkungan Humas.
(18) Menyusun protap (tata kerja) dan uraian tugas di Humas.

15

Anda mungkin juga menyukai