POLRI DAERAH JAWA TIMUR 2. Peraturan Karumkit Nomor : 63/V/2015 tentang Kebijakan PONEK di Rumah
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Sakit Bhayangkara Kediri
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI
3. Peraturan Karumkit Nomor : 56/V/2015 tentang Panduan PONEK 24 jam di
Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
LAPORAN PROGRAM PONEK C. TUJUAN
(PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF) 1. Tujuan Umum
BULAN SEPTEMBER - DESEMBER 2015 Sebagai konsep dasar dan prinsip untuk meningkatkan mutu dan keselamatan
A. PENDAHULUAN pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
Rumah sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam
pelayanan maternal neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka 2. Tujuan Khusus
kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan a. Tercapainya suatu pengertian tentang upaya peningkatan mutu dan
tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, sarana, prasarana, dan manajemen yang keselamatan pasien di unit PONEK.
handal. b. Menjamin pemberian pelayanan sesuai dengan standar pelayanan minimal
Laporan ini disusun untuk menganalisis dan mengevaluasi kegiatan Pelayanan keselamatan pasien dan dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan kebutuhan
Obstetri Neonatal emergensi Komprehensif di RS Bhayangkara Kediri pada triwulan pasien di unit PONEK.
keempat tahun 2015. Diharapkan dengan laporan ini dapat menjadi dasar kebijakan dan c. Tersusunnya sistem monitoring pelayanan di unit PONEK Rumah Sakit
program kerja di tahun 2016. Dengan laporan ini pula dapat menjadi koreksi terhadap Bhayangkara Kediri.
tujuan-tujuan program kerja tahun 2016, sehingga dapat mencapai tujuan yang telah D. WAKTU PELAKSANAAN
ditetapkan, minimal mendekati dari tujuan yang telah disusun sebelumnya. Evaluasi pelaksanaan PONEK Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dilaksanakan
B. DASAR Bulan September – Desember 2015.
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1050/ENKES/SK/XI/2008 E. SASARAN
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Sasaran program PONEK meliputi :
Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah Sakit 1. Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)
2
BULAN HAMIL bahwa angka kunjungan ibu hamil mengalami penurunan pada bulan Oktober, dan
kemudian naik lagi pada bulan November dan Desember.
Desember 97 77 79 Oktober 68 66 97
Jumlah 361 270 75 November 98 86 88
Desember 97 86 89
Jumlah 361 327 91
a. Grafik Inisiasi Menyusu Dini (IMD) bulan September - Desember 2015
Inisiasi Menyusu Dini b. Grafik Rawat Gabung bulan September - Desember 2015
120
100 98 98 97 Rawat Gabung
80 77
68 73 Jumlah Persalinan 120
60 64
56
100 98 98 97
40 Inisiasi Menyusu 89 86 86
Dini (IMD) 80
20
68
66
60 Jumlah Persalinan
0
September Oktober November Desember 40 Rawat Gabung
20
0
Grafik menunjukkan angka Inisiasi Menyusu Dini (IMD) tertinggi pada bulan September Oktober November Desember
Desember sejumlah 77 kasus. Dapat disimpulkan dari total persalinan normal, 75% Grafik menunjukkan angka rawat gabung tertinggi pada bulan September
dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD). sejumlah 89 kasus. Dapat disimpulkan dari 361 persalinan 91% bayi dilakukan
5. Melaksanakan Rawat Gabung rawat gabung.
a. Tabel Rawat Gabung bulan September - Desember 2015 6. Melaksanakan Perawatan Metode Kangguru (PMK)
JUMLAH JUMLAH RAWAT (%) a. Tabel Perawatan Metode Kangguru (PMK) bulan September - Desember 2015
BULAN
PERSALINAN GABUNG JUMLAH
September 98 89 91 BULAN JUMLAH PMK (%)
BBL < 2500
5
Perawatan Metode Kangguru b. Grafik ASI Eksklusif bulan September - Desember 2015
15
12
ASI Eksklusif
10 120
9
8 8 Jumlah BBLR
100 98 98 97
5 Jumlah PMK
80 84 81 78
0 68
60 Jumlah Persalinan
September Oktober November Desember
52
ASI Eksklusif
40
Grafik menunjukkan perawatan metode kangguru tertinggi pada bulan
20
November, sejumlah 12 kasus. Dapat disimpulkan dari 37 bayi baru lahir dengan
berat badan lahir rendah dilakukan perawatan metode kangguru 100%. 0
September Oktober November Desember
Grafik menunjukkan angka ASI Eksklusif tertinggi pada bulan November tinggi pada kehamilan. Dengan dilakukannya antenatal care diharapkan
sejumlah 81 kasus. Dapat disimpulkan dari 361 persalinan yang menggunakan ASI mampu mencegah komplikasi pada persalinan, karena sudah dilakukan
Eksklusif sebesar 81%. pengobatan dan pemantauan sejak dini, terutama pada kasus preeklampsia
8. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Internal dan Eksternal (PE). Kunjungan antenatal care di klinik kebidanan dan kandungan setiap
a. Tabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Internal dan Eksternal bulannya mengalami peningkatan dengan jumlah pasien rata-rata perbulan
JENIS INTERNAL EKSTERNAL sebesar 137 pasien.
PENDIDIKAN DAN b. Senam Hamil
2014 2015 2014 2015
PELATIHAN Untuk mendukung proses persalinan yang aman dan normal, kami
APN - - 3 Orang - mengadakan program senam hamil dengan tujuan mempersiapkan dan melatih
CTU - - 1 Orang 2 Orang otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam
Resusitasi Neonatus - - - 25 Orang persalinan normal. Senam hamil dilaksanakan rutin setiap dua minggu sekali
yaitu pada minggu pertama dan minggu ketiga. Peserta senam hamil rata-rata
9. Peningkatan Fasilitas Ruang Pelayanan setiap pertemuan berjumlah 10 – 15 orang, kita tidak bisa mewajibkan pada
a. Sudah tersedia ruang pojok laktasi yang bertempat di area loket Poliklinik, semua ibu hamil yang melakukan antenatal care ditempat kita untuk mengikuti
dengan fasilitas, ruang ber AC, kamar mandi di dalam, meja kursi, wastafel. senam hamil, hal ini dikarenakan sebagian ibu hamil bertempat tinggal di luar
b. Sudah ada ruang tunggu keluarga pasien baik di lingkup kamar bersalin kota dan pasien baru melakukan antenatal care di Rumah Sakit Bhayangkara
maupun ruang Perinatologi. Kediri menjelang tanggal persalinan.
2. Pelayanan Persalinan
G. EVALUASI KEGIATAN PONEK Pelayanan persalinan perabdominal (SC) lebih tinggi daripada persalinan
1. Pelayanan Antenatal Care (ANC) pervaginam (persalinan normal / spontan). Angka seksio seksio (SC) dari bulan
a. Pemeriksaan Antenatal (ANC) September sampai dengan Desember tahun 2015 sebesar 58% dari jumlah seluruh
Pelayanan antenatal care di klinik Kebidanan dan kandungan RS persalinan. Hal ini disebabkan RS Bhayangkara Kediri merupakan RS rujukan
bhayangkara kediri bertujuan untuk mendeteksi dini komplikasi atau risiko bagi bidan praktek mandiri (BPM), puskesmas, Rumah bersalin, atau klinik swasta
7
di Kediri dan sekitarnya terhadap kasus-kasus persalinan yang patologis. Jadi terhadap bidan / perawat dikarenakan belum mempunyai pengalaman mengurus
pasien yang datang dari tempat perujuk sudah dalam kondisi patologi seperti, bayi, Ibu masih kecapekan setelah menjalani proses persalinan. Untuk menangani
partus lama, ketuban pecah dini (KPD), bekas sectio cesarea, post dete, kehamilan kendala tersebut sejak masa kehamilan, saat antenatal care (ANC) kita sudah
disertai dengan penyakit penyerta, dan lainnya. Hal ini membuat angka persalinan memberikan materi edukasi kepada ibu tentang pentingnya rawat gabung baik
sectio sesarea di Rumah Sakit Bhayangkara kediri sangat tinggi. bagi ibu maupun bayi.
3. Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 5. Pelaksanakan Perawatan Metode Kangguru (PMK)
Untuk pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Rumah Sakit Bhayangkara Pada kasus – kasus bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) kita
Kediri baru dilakukan pada kasus persalinan normal dengan nilai apgar scor lebih lakukan perawatan metode kangguru, hal ini bertujuan untuk mencegah
dari 6 atau bayi yang tidak mengalami asfiksia. Angka capaian Inisiasi Menyusu terjadinya hipotermi pada bayi. Prosedur perawatan metode kangguru dilakukan
Dini (IMD) mencapai 75% dari total persalinan. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram, apabila bayi dirawat
mempunyai manfaat yang penting untuk mencegah terjadinya Haemoragic Post di ruang perinatal maka bayi tersebut dirawat pada inkubator, setelah bayi
Partum (HPP) karena dengan IMD bisa merangsang kontraksi uterus sehingga diperbolehkan pulang maka sebelumnya kita memberikan edukasi kepada
uterus berkontraksi dengan baik, selain itu IMD juga mampu menciptakan keluarga bagaimana cara melakukan metode kangguru yang benar. Dengan
hubungan batin antara Ibu dan Bayi segera setelah lahir. Mengingat begitu keberhasilan perawatan metode kangguru diharapkan mampu menurunkan angka
pentingnya dilakukannya IMD, maka kita selalu memberikan penyuluhan kepada kesakitan bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah. Pada bulan September
Ibu dan keluarga menjelang persalinan. sampai dengan Desember 2015 capaian angka perawatan metode kangguru
4. Melaksanaan Rawat Gabung mencapai 100%, namun masih ada kendala dalam pelaksanaannya yaitu, kita
Jumlah rawat gabung dari bulan September sampai dengan Desember belum bisa memonitor pelaksanaan PMK dirumah, hal ini terkendala karena kita
sebesar 91% dari 361 total persalinan. Dalam pelaksanaannya kita melakukan belum bisa melakukan home visite.
rawat gabung pada semua neonatus kecuali bila kondisi neonatus tersebut
6. Melaksanaan ASI Eksklusif
memerlukan perawatan khusus di ruang perinatologi. Namun dalam
Pelaksanaan program ASI eksklusif di Rumah Sakit bhayangkara Kediri
pelaksanaannya kita juga menemukan beberapa kendala, antara lain Ibu yang
pada bulan September samapi dengan Desember 2015 mencapai prosentase 81%
tetap tidak bisa ditinggal mengurus bayi secara mandiri, tingkat ketergantungan
8
dari total persalinan, dalam pelaksanaannya kita menemui beberapa kendala 2. Mengembangkan pelaksanaan kegiatan penyuluhan melalui penyuluhan massal
diantaranya, beberapa pasien dan keluarga pasien yang menghendaki bayinya kepada masyarakat
diberi susu formula dikarenakan nantinya bayi akan ditinggal bekerja. Menyikapi I. PENUTUP
kendala tersebut kita selalu berupaya untuk meyakinkan para pasien betapa Demikian laporan pelaksanaan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
pentingnya pemberian ASI eksklusif. Komprehensif (PONEK) pada Bulan September sampai dengan Desember 2015 yang
7. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Internal dan Eksternal dapat kami sampaikan. Semoga laporan ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
Untuk meningkatkan jumlah tenaga terlatih dan terampil yang dimiliki oleh meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
Rumah Sakit dalam pelayanan Maternal dan Neonatal, dan untuk memenuhi
standar kualifikasi tenaga pelaksana pelayanan, maka dianggap perlu untuk
mengikutsertakan tenaga pelaksana pelayanan Maternal Neonatal pada pelatihan
baik pelatihan inhouse training maupun pelatihan eksternal.
8. Peningkatan Fasilitas Ruang pelayanan
Dengan adanya ruang tunggu keluarga baik dilingkup kamar bersalin KETUA TIM PONEK
maupun ruang Perinatal sangat membantu terutama bagi keluarga pasien yang
sedang menunggu proses persalinan maupun yang sedang menunggu bayi yang
sedang mendapatkan perawatan intensif di ruang perinatal. Sedangkan pojok
dr. ANANINGATI, Sp.OG
laktasi sangat bermanfaat bagi ibu nifas yang masih menunggu antrian untuk KOMPOL NRP.71100512
kunjungan ulang, mereka bisa menggunakan ruang pojok laktasi, sehingga tidak
canggung lagi saat memberikan ASI-nya di tempat uum.
H. SARAN
1. Perlu diadakannya pelatihan ulang sebagai penyegaran (refreshing) bagi dokter
umum dan perawat/bidan mengenai PONEK untuk meningkatkan pelayanan
Maternal Neonatal