Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Komunikasi
Keperawatan ini tepat pada waktunya. Kami menyadari sepenuhnya masih banyak
terdapat kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari isi
maupun penulisannya. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini di masa
yang akan datang. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas segala bantuan semua pihak sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................
D. Manfaat.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Pengertian Komunikasi.................................................................................
B. Komunikasi Terapeutik.................................................................................
C. Gangguan Jiwa..............................................................................................
D. Faktor Penyebab Gangguan Jiwa..................................................................
E. Gejala Gangguan Jiwa..................................................................................
F. Langkah Komunikasi Kepada Gangguan jiwa..............................................
BAB III PENUTUP....................................................................................................
A. KESIMPULAN.............................................................................................
B. SARAN.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat
A. Pengertian Komunikasi
2. Simbol / isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga
pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Sebagai contoh : biasanya
seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan
anggota badan (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan
penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap,
perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
3. Media / penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti : TV, radio, surat
kabar, papan pengumuman, telepon, dan lainnya. Pemilihan ini dapat
dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan
dan situasi.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari
sipengirim meskipun dalam bentuk kode atau isyarat tanpa mengurangi
arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan
tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap
situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal
yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah
menafsirkan pesan yang diterimanya.
B. Komunikasi Terapeutik
1. Prainteraksi
2. Perkenalan
3. Orientasi
4. Tahap kerja.
5. Terminasi
C. Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa adalah sindrom pola perilaku individu yang berkaitan
dengan suatu gejala penderitaan dan pelemahan didalam satu atau lebih fungsi
penting dari manusia, yaitu fungsi psikologik, perilaku, biologik, gaangguan
tersebut mempengaruhi hubungan antara dirinya sendiri dan juga masyarakat
(Maramis, 2010). Gangguan jiwa atau mental illnes adalah keadaan dimana
seseorang mengalami kesultan mengenai persepsinya tentang kehidupan,
hubungan dengan orang lain, dan sikapnya terhadap dirinya sendiri.
Setiap gangguan jiwa dinamai dengan istilah yang tercantum dalam PPDGJ-IV
(Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi IV)
atau DSM-IV-TR (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 4th
edition with text revision). Kendati demikian, terdapat pula beberapa istilah
yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan gangguan jiwa:
a. Usia
b. Tidak bekerja
Gejala yang muncul pada pasien dengan gangguan jiwa adalah sebagai
berikut.
a. Abnormal
b. Gangguan Kesadaran
c. Gangguan Ingatan
d. Gangguan Orientasi
e. Gangguan Psikomotor
Psikomotor merupakan gerakan badan yang dipengaruhi oleh
keadaan jiwa, gangguan psikomotor dapat berupa :
g. Gangguan persepsi
h. Gangguan intelegensi
i. Gangguan kepribadian.
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Perawat harus bisa menghadapi pasien dengan gangguan fisik dan jiwa
agar terjadi hubungan terapeutik dengan pasien. Walaupun pasien
mempunyai gangguan persepsi sensori, pengobat harus merawat pasien
dengan baik dan mengetahui teknik-teknik komunikasi yang harus lebih
diperhatikan.
2. Perawat mampu menguasai cara-cara berkomunikasi dengan pasien yang
terganggu fisik dan mentalnya lebih efektif karena telah mengetahui
bagaimana terapeutik berkomunikasi dengan pasien gangguan fisik dan
jiwa, serta mengetahui hambatan yang akan ditemui pada saat akan
berkomunikasi.
3. Perawat mampu menerapkan teknik-teknik cara berkomunikasi dengan
terapeutik kepada pasien gangguan jiwa
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.umm.ac.id/41478/3/BAB%20II.pdf
http://pohoseng.com/komunikasi-pada-pasien-gangguan-fisik-dan-jiwa/
http://www.jurnalkommas.com/docs/JURNALfidya.pdf
file:///C:/Users/Ulfa/Downloads/485-1349-1-PB.pdf