P
DENGAN PNEUMONIA + Susp. CAP + POST STROKE
DI RUANG ICU RSUD WANGAYA
TANGGAL 27 – 30 Januari 2020
Pasien mengeluh sesak sejak tadi pagi sebelum masuk Rumah Sakit
Pasien datang ke IGD RSUD Wangaya pada tanggal 22 Januari 2020 pada pukul 15.30 diantar oleh keluarganya.Pasien
merupakan rujukan dari Klinik Penta Medika dengan keluhan mengalami sesak pada dada sejak tadi pagi, riwayat batuk lama
dan tirah baring lama karena mengalami stroke. Pasien sebelumnya sempat dibawa ke Klinik Penta Medika dan pasien
mendapatkan terapi oksigen menggunakan NRM 10 lpm dan IVFD NaCl 0,9% 20 tpm dan pasien di diagnosa susp pneumonia.
Di IGD RSUD Wangaya saat di lakukan pemeriksaan didapatkan hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 110 x/menit, RR:
30 x/menit, S: 36oC terdengar suara ronchi, irama pernapasaan takipneu dengan CRT <2 detik. Oleh dokter pasien di diagnosa
mengalami susp pneumonia. Saat di IGD RSUD Wangaya pasien mendapatkan terapi yaitu : IVFD NaCL 20 tpm, Nebul
Combivent 2x1 vipul, Levofloxacin 1x750 mg (IV), O 2 2 lpm, dan N-Ace 3x200 mg (oral). Pasien dianjurkan untuk rawat inap
di ruang angsa dengan terapi yang diberikan Levofloxacin 1x750 mg (IV) setiap 24 jam, Nebul Combivent 2x1 vipul setiap 6
jam, Omeprasol 1x40 mg setiap 12 jam (IV), Methyl 1x62,5 mg setiap 12 jam (IV), N-Ace 3x200 mg setiap 8 jam (oral), aspilet
1x80 mg setiap 24 jam (oral), atorvastatin 1x20mg setiap 24 jam (oral).
Pada tanggal 27 januari 2020 jam 10.30 pasien mengalami henti nafas, henti jantung dan sudah dilakukan tindakan RJP (30:2)
dan adrenalin 1 g melalui IV setelah dilakukan tindakan, kondisi pasien kembali nadi: 120 x/ menit dan pasien segera
dipindahkan ke ruang ICU. Saat dilakukan pengkajian didapatkan pasien mengalami penurunan kesadaran coma GCS: E1VxM1,
pasien tampak menggunakan alat bantu pernapasan ventilator Pressure Control, pasien terpasang IVFD, terpasang kateter,
terpasang NGT. Didapatkan hasil pemeriksaan TTV yaitu TD: 50/40 mmHg, N: 115 x/menit, RR: 40 x/menit, S: 38,8oC.
Riwayat alergi :
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat ataupun makanan.
Riwayat pengobatan :
Laju Pernafasan
Dispnea √ Tachipneu Bradipneu
Irama Pernafasan
Teratur √ Tak Teratur Lain-lain (……………….................)
PengembanganParu
√ Simetris Asimetris Lain-lain (................................................)
Flail Chest
Perkusi pernafasan
√ Sonor Hipersonor Pekak
Lain-lain (………………............................)
Oksigenasi
√ Akral dingin √ Pucat Sianosis
Lain-lain
Pulsasi
√ Kuat Lemah Tidak teraba
Laju nadi
√ Takikardia Bradikardia Normal
Ket : 115 x/mnt
Tekanan darah
√ Hipotensi Hipertensi Tidak terukur
Normal
TD : 50/40 mmHg
Karakteristik : ( - )
Jumlah :(-)
Perfusi
√
Akral dingin Pusing/nyeri kepala Kesemutan
Tremor √ Pucat Edema
Produksi Urine
Anuria Oliguria
√ Normal
BRAIN
Kesadaran
Compos mentis Samnolen √ Koma
Delirium Apatis
GCS
1 Eye x Verbal 1 Motorik
Pinpoint
Lain-lain :
(...............................................................................................................................
................................................................................................................................
..............................................................................................................)
BLADDER Tidak ada
masalah pada
Nyeri pinggang Ada √ Tidak ada bladder
Anuria
Lain-lain :
Problem :
Regio :
Timing :
xxx xxx
Kualitas/kuantitas :
Skala :
Grade : .........%
Makan/minum : 0 1 2 3 √ 4
Mandi : 0 1 2 3 √ 4
Toileting : 0 1 2 3 √ 4
Berpakaian : 0 1 2 3 √ 4
Mobilisasi : 0 1 2 3 √ 4
Berpindah : 0 1 2 3 √ 4
Ambulasi : 0 1 2 3 √ 4
Lain-lain : ....
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
Keracunan (intoksikasi)
Pengkajian Sekunder
Leher
I : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak benjolan, tidak ada pembesaran limfe, tidak ada luka
P: Tidak teraba massa
Thorak:
Jantung:
I : Iktus kordis tak tampak.
A: Jantung S1 S2 reguler
P: Iktus kordis teraba di ICS IV MCL sinistra
P: Suara jantung pekak, batas kanan atas pada SIC II linea para stenarlis dextra, batas kanan bawah SIC IV
linea para sternalis dextra, batas jantung kiri atas pada SIC II linea para stenarlis sinistra, batas kiri
bawah SIC IV linea medio clavicularis sinistra.
Paru:
I: Dada simetris, tidak ada lesi, ada penggunaan otot bantu napas (retraksi dada dan M.
Sternocleidomastoideus), pengembangan dada pada saat inspirasi tampak simetris, tidak ada sputum
karena pasien tidak ada reflek batuk RR spontan tidak ada
A: Suara paru vesikuler
P: Gerakan dada simetris, taktil fremitus normal.
P: Suara paru-paru sonor
Abdomen dan pinggang
I: Tidak terdapat lesi atau jejas, tidak ada acites, bentuk normal.
A: Bising usus 8x/ menit.
P: Suara timpani.
P: Tidak terdapat massa.
Ekstremitas
Atas : kulit pucat, terdapat edema pada kedua tangan pasien, akral hangat, CRT <2 detik, turgor kulit
kurang elastis, terpasang Infus pada tangan kiri.
Bawah:kulit pucat, terdapat edema pada kedua kaki pasien, akral hangat, CRT <2 detik, turgor kulit
kurang elastis.
Integumen
Terdapat luka dekubitus grade II di punggung bawah dengan luas 4 x 5cm dengan warna luka merah
Laboratorium Darah
Pemeriksaan
Radiologi Jenis Tanggal Hasil Terapi Medis
Lain
Pemeriksaan
AGD : 27 januari PH : 7,12 27/1/2020: Terapi enternal:
2020 PCO2 : 74 mmHg EKG : ST Aspilet 80 mg setiap
(11.00) PO2 : 35 mmHg 24jam (oral)
CHCO3 : 24 28/1/2020: Atorvastatin 20 mg
mmol/L EKG : ST setiap 24jam (oral)
ABE : -7 mmol/L Glauceta 1tab setiap
SBC : 18 mmol/L 29/1/2020: 12jam (oral)
SO2 : 46 % EKG : ST N-ACE 200 mg
setiap 8jam (oral)
27 januari
30/1/2020:
2020 PH : 7,29
AGD EKG : ST Terapi parenteral:
(14.00) PCO2 : 44 mmHg
Manitol 100 ml
PO2 : 196 mmHg
setiap 5jam (iv)
CHCO3 : 21
Ceticolin 500 mg
mmol/L
setiap 12jam (iv)
ABE : -5 mmol/L
Metilpretnisolone
SBC : 21 mmol/L
27 januari 62,5 mg setiap 12jam
SO2 : 100%
2020 (iv)
(13:52) Levofloxsacin 750
leukosit : 13,13
Hematologi mg setiap 24jm (iv)
Julah eritrosit :
Combiven nebulizer
3,56
setiap 8jam
Hemoglobin : 10,1
Menopenem 1 gr
Hematokrit : 31,6
seriap 8jam (iv)
PDW : 8,4
MPV : 8,8 Paracetamol 1 gr
Neutrofil : 87,1 setiap 8 jam (iv)
Limfosit : 7,4 Esomeprazole 40 mg
IG : 1,0 setiap 12 jam (iv)
IFVD NaCL 20tpm
Dobutamin 5 mg/kg
BB/menit
N.epi 0,2 mg/kg
BB/menit
ANALISA DATA
DATA MASALAH
DS DO KEPERAWATAN
1. S : 38,80C Hipertermia
2. N : 115 x/mnt
3. TD: 50/40 mmHg
4. Kulit teraba panas
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Hambatan ventilasi spontan berhubungan dengan kelelahan otot pernapasan ditandai dengan pasien
mengalami penurunan kesadaran coma (E:1,M:1,V:1), pasien tampak menggunakan otot bantu napas,
terdapat retarksi dada, hasil pemeriksaaan AGD: PH: 7,12, PCO2 : 74 mmHg, PO2 : 35 mmHg, SO2 :
46 % dan hasil pemeriksaan nadi: 115x/mnt.
2. Hambatan venilasi spontan berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi ditandai dengan
hasil pemeriksaan AGD: PH: 7,12, PCO2 : 74 mmHg, PO2 : 35 mmHg, SO2 : 46 %, RR : 40 x/mnt,
Nadi : 115 x/mnt.
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi/ irama jantung ditandai dengan
EKG : Sinus Takikardi, N : 115 x/mnt, TD: 50/40 mmHg.
4. Hipertermia berhubungan dengan penyakit (pneumonia) ditandai dengan S : 38,80C, TD: 50/40 mmHg,
N : 115 x/mnt, kulit teraba panas.
5. Kerusakan Integritas Jaringan berhubungan dengan imobilitas fisik ditandai dengan pasien mengalami
penurunan kesadaran, terdapat luka dekubitus dengan luas luka 4 x 5 cm, derajat luka II, warna luka
merah.
RENCANA KEPERAWATAN
No Hari/Tanggal/ Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Jam Keperawatan Hasil
1 Senin, 27 Hambatan ventilasi Setelah diberikan NIC : Acid Base Monitoring
Januari 2020 spontan asuhan keperawatan 3 x 1. Monitor level AGD 1. Mengetahui tanda klinis,
berhubungan dengan 24 jam diharapkan untuk diagnosa suatu
kelelahan otot pasien mampu penyakit sehingga bisa
pernapasan ditandai mempertahankan mengetahui perlunya
dengan pasien ventilasiyang adekuat dukungan ventilasi.
mengalami dengan KH: Mechanical Ventilation
penurunan kesadaran NOC: 2. Pantau setting ventilator 2. Untuk mengetahui kondisi
coma (E:1,M:1,V:1), 1. Airway secara rutin dari ventilator
pasien tampak management 3. Pastikan bahwa alarm 3. Untuk mengetahui kondisi
menggunakan otot 2. Mechanical ventilator telah hidup dari ventilator
bantu napas, terdapat ventilation weaning 4. Kolaborasi dalam 4. Ventilasi mekanis
retarksi dada, hasil response pemasangan ventilator memberikan perawatan
pemeriksaaan AGD: Kriteria Hasil: supportif untuk menjaga
PH: 7,12, PCO2 : 74 1. Tidak terjadi oksigen dan ventilasi yang
mmHg, PO2 : 35 penurunan adekuat
mmHg, SO2 : 46 % kesadaran 5. Kolaborasi pemberian 5. Untuk memaksimalkan
dan hasil 2. Bernafas dengan obat yang melumpuhkan kerja ventilator
pemeriksaan nadi: spontan tanpa alat otot, obat penenang, dan
115x/mnt. bantu nafas analgesic narkotika yang
3. Tidak ada retraksi sesuai
dada Vital Sign Monitoring
4. Tidak menggunakan 6. Monitor TTV 6. Untuk mengetahui
otot bantu nafas perubahan dari status TTV
5. Frekuensi dan irama pasien.
napas teratur (12-20
x/menit)
6. Nadi teratur (60-
100x/menit)
7. PH darah arteri
(7,35-7,45)
8. PCO2 (35-45
mmHg)
9. PO2 (80-100
mmHg)
10. SaO2. SPO2 >95%
2 Senin, 27 Hambatan Setelah diberikan NIC : Respiratory Status :
Januari 2020 pertukaran gas asuhan keperawatan 3 x Gas exchange
berhubungan dengan 24 jam diharapkan 1. Monitor respirasi rate dan 1. Mengetahui akan terjadinya
ketidakseimbangan pasien mampu saturasi oksigen peningkatan pernafasaan,
NRM 10 lpm
7. Kolaborasi dalam 7. Ventilasi mekanis
pemasangan ventilator memberikan perawatan
supportif untuk menjaga
oksigen dan ventilasi yang
adekuat
Vital Sign Monitoring
8. Monitor TTV 8. Untuk mengetahui
perubahan dari status TTV
pasien
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
Jam Keperawatan
1 Senin, 27
januari 2020
10.00 wita Dx 1,2,3& 4 Memonitor TTV S: -
O: TD : 60/40 mmHg
MAP: 47 mmHg
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
Jam Keperawatan
N : 115x/mnt
RR: 40x/mnt
S:38 oC
SpO2 : 46%
10.03 wita Dx 2 Memonitor tingkat kesadaran S:-
O: Tingkat kesadaran coma (E:1, V:1,
M: 1)
10.05 wita Dx 2 Melakukan delegasi dalam S: -
memberikan O2 melalui NRM 10 O: Oksigen NRM 10 lpm sudah
lpm terpasang, RR : 38 x/mnt.
10.08 wita Dx.2 Memposisikan pasien pada perfusi S: -
ventilasi yang optimal (semi O: Pasien sudah diberikan posisi
fowler) semifowler, RR : 37x/mnt
10. 15 wita Dx 5 Melakukan rawat luka pasien S: -
dengan teknik aseptik . O: Luka sudah dirawat dan dibalut
perban.
10.30 wita Dx 5 Mencatat karakteristik luka tekan S:-
setiap hari meliputi: ukuran O : Terdapat luka dekubitus dengan luas
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
Jam Keperawatan
(panjang x lebar) luka 4 x 5 cm, derajat luka II - III,
warna luka merah.
10.33 wita Dx 5 Menyokong bagian tubuh yang S:-
terdapat luka decubitus. O: Luka decubitus tidak tampak
tertekan.
10.38 wita Dx 1 & 2 Memonitor level AGD S: -
O : Hasil Pemeriksaan AGD :
PH: 7,12
PCO2 : 74 mmHg
PO2 : 35 mmHg
CHCO3 : 24 mmol/L
(Asidosis Respiratorik)
10.40 wita Dx 1 & 2 Melakukan kolaborasi dalam S: -
pemasangan ventilator O: Tampak terpasang alat bantu
Ventilator dengan tipe PC B1PAP
PC 18 PS 10, Peep: 5, FiO2: 80-
100%
11.00 wita Dx 1 Memastikan alarm ventilator telah S:-
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
Jam Keperawatan
hidup O: Alarm ventilator tampak menyala
11.00 wita Dx 1,2,3& 4 Memonitor TTV
S: -
O: TD : 60/40 mmHg
MAP : 47 mmHg
N : 115x/mnt
RR: 35x/mnt
S:38 oC
SpO2 : 98%
11.55 wita Dx 3 Memonitor irama jantung dan S: -
kecepatan denyut jantung O: Irama jantung dengan sinus takikardi
Nadi: 115x/menit.
12.00 wita Dx 1,2,3& 4 Memonitor TTV S: -
O: TD : 50/40 mmHg
MAP: 43 mmHg
N : 115x/mnt
RR: 34x/mnt
S:38 oC
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
Jam Keperawatan
SpO : 99%
12.00 wita Dx 3 Memonitor balance cairan S: -
O: cairan masuk 200cc cairan keluar
100cc. IWL dalam 3 jam 87,5. Balance
cairan selama 3 jam: +12,5 cc
12.10 wita Dx 2 Melakukan Delegatif dalam S: -
pemberian obat dobutamin 5 O:
mg/KgBB/mnt dan Norepinefrin - Dobutamin masuk menggunakan
0,2 mg/kgBB/mnt syringe pump melalui IV dengan
kecepatan syringe pump 4,2 cc/jam
- Norepinefrin masuk menggunakan
syringe pump melalui IV dengan
kecepatan syringe pump 10,5
cc/jam
13.00 wita Dx 1,2,3 & 4 Memonitor TTV S: -
O: TD : 70/40 mmHg
MAP : 50 mmHg
N : 115x/mnt
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
Jam Keperawatan
RR: 34x/mnt
S:38 oC
SpO2 : 100%
13.30 wita Dx 1 & 2 Memonitor level AGD S: -
O: PH : 7,29
PCO2 : 44 mmHg
PO2 : 196 mmHg
CHCO3 : 21 mmol/L
14.00 wita Dx 1,2,3 & 4 Memonitor TTV S: -
O: TD : 80/40 mmHg
N : 115x/mnt
RR: 30x/mnt
S:38 oC
14.10 wita Dx 4 Delegatif dalam memberikan S:-
paracetamol 500 mg IV/Flash O: Suhu : 37oC
3 Rabu, 29
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
Jam Keperawatan
Januari 2020
08.00 wita Dx 1,2,3& 4 Memonitor TTV S:-
O: TD : 90/60 mmHg
MAP: 70 mmHg
N : 88 x/mnt
RR: 20x/mnt
S: 36,6OC
SpO2: 98%
08.10 wita Dx 1 Memantau setting ventilator secara S:-
rutin O: Ventilator dengan tipe PC B1PAP
PC 18 PS 10, Peep: 5, FiO2: 80%
08.15 wita Dx 1 Memastikan bahwa alarm ventilator S:-
telah hidup. O: Alarm ventilator tampak hidup
09.00 wita Dx 1,2,3& 4 Memonitor TTV S:-
O: TD : 110/60 mmHg
MAP: 77 mmHg
N : 88 x/mnt
RR: 20x/mnt
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
Jam Keperawatan
S: 36,6OC
SpO2: 99%
09.00 wita Dx 3 Memonitor balance cairan S:-
O: cairan masuk 400 cc cairan keuar
200 cc. IWL 6 jam: 175 cc. Balance
cairan : +25 cc
10.00 wita Dx 1,2,3& 4 Memonitor TTV S: -
O: TD : 100/60 mmHg
MAP: 73 mmHg
N : 86 x/mnt
RR: 20x/mnt
S:38 oC
SpO2 : 98%
10.03 wita Dx 2 Memonitor tingkat kesadaran S:-
O: Tingkat kesadaran coma (E:1, V:1,
M: 1)
10.05 wita Dx 2 Melakukan delegasi dalam S: -
memberikan O2 melalui NRM 10 O: Oksigen NRM 10 lpm sudah
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
Jam Keperawatan
lpm terpasang, RR : 20 x/mnt.
10.08 wita Dx.2 Memposisikan pasien pada perfusi S: -
ventilasi yang optimal (semi O: Pasien sudah diberikan posisi
fowler) semifowler, RR : 20 x/mnt
10. 15 wita Dx 5 Melakukan rawat luka pasien S: -
dengan teknik aseptik . O: Luka sudah dirawat dan dibalut
perban.
10.30 wita Dx 5 Mencatat karakteristik luka tekan S:-
setiap hari meliputi: ukuran O : Terdapat luka dekubitus dengan luas
(panjang x lebar) luka 4 x 5 cm, derajat luka I, warna
luka merah.
10.33 wita Dx 5 Menyokong bagian tubuh yang S:-
terdapat luka decubitus. O: Luka decubitus tidak tampak
tertekan.
10.38 wita Dx 1 & 2 Memonitor level AGD S: -
O : Hasil Pemeriksaan AGD :
PH: 7,40
PCO2 : 31 mmHg
NO Hari/Tanggal/ Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
Jam Keperawatan
PO2 : 113 mmHg
CHCO3 : 19 mmol/L
10.40 wita Dx 1 & 2 Memantau setting ventilator secara S: -
rutin O: Tampak terpasang alat bantu
Ventilator dengan tipe PC B1PAP
PC 18 PS 10, Peep: 5, FiO2: 80 %
11.00 wita Dx 1 Memastikan alarm ventilator telah S:-
hidup O: Alarm ventilator tampak menyala
EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
Kamis, 30 Januari Hambatan ventilasi spontan berhubungan dengan S:-
2020 kelelahan otot pernapasan ditandai dengan pasien O:
Pukul 10.00 wita mengalami penurunan kesadaran coma - Hasil pemeriksaan TTV:
(E:1,M:1,V:1), pasien tampak menggunakan otot TD : 100/60 mmHg
bantu napas, terdapat retarksi dada, hasil MAP: 73 mmHg
pemeriksaaan AGD: PH: 7,12, PCO2 : 74 mmHg, PO2 : N : 88 x/mnt
35 mmHg, SO2 : 46 % dan hasil pemeriksaan nadi: RR: 20 x/mnt
115x/mnt. S : 36,6 OC
- Hasil Pemeriksaan AGD :
PH: 7,40
PCO2 : 31 mmHg
PO2 : 113 mmHg
CHCO3 : 19 mmol/L
- Pasien tampak tidak menggunakan
otot bantu nafas dan tidak terdapat
retraksi dada
- Pasien belum bias bernafas dengan
spontan, masih menggunakan alat
bantu nafas ventilator
- Terjadi penurunan kesadaran coma
(E:1,V:1,M:1)