Anda di halaman 1dari 8

Struktur Kristal 1

Memahami struktur dari kristal sangat penting dalam mengkarakterisasi suatu material yang memiliki
sifat teratur (ordered material). Banyak material baru yang dikembangkan memakai istilah dan definisi
yang sering dipakai dalam kristalografi ketika mendiskripsikan sifat – sifatnya. Salah satu alat yang
memakai konsep dasar kristalografi dalam mengkarakterisasi suatu bahan adalah XRD (X-ray diffraction).
Sehingga untuk menginterpretasi hasil analisa dari alat tersebut memerlukan pengetahuan dasar
mengenai kristalografi.

Definisi dari kristal adalah bahan yang terdiri dari unit terstruktur yang identik, tersusun dari satu atau
lebih atom yang teratur dan berulang secara periodik dalam tiga dimensi. Keteraturan ini berlanjut
sampai ratusan molekul. Bangunan terkecil dari kristal disebut basis kemudian susunan yang periodik
dideskripsikan dengan latis.

Untuk mendeskripsikan sebuah kristal akan lebih mudah jika kita fokus pada latis bukan pada basisnya.
Latis adalah susunan tiga dimensi dari titik (titik latis) yang identik dengan sekelilingnya. Sebuah unit sel
adalah bagian terkecil dari latis. Seluruh bangunan latis dapat disusun dengan mengulang sebuah unit sel
tanpa ada ruang kosong diantaranya. Sebuah unit sel dideskripsikan dengan tiga independen unit vektor
yaitu a, b dan c.
Variable pada unit sel ada enam buah yaitu panjang dari unit sel yang direpresentasikan oleh tiga vektor
(a, b, dan c) dan tiga independen sudut antara dua vektor (α, β, and γ), dimana:
α adalah sudut antara b dan c
β adalah sudut antara c dan a
γ adalah sudut antara a dan b

Ada tujuh buah unit sel yang mungkin untuk semua jenis kristal. Ketujuh unit sel disebut tujuh kristal
sistem yang terdiri dari:
1. Triclinic system
2. Monoclinic system
3. Orthorhombic system
4. Tetragonal system
5. Cubic system
6. Hexagonal system
7. Rhombohedral system

Dalam beberapa sistem kristal diatas terdapat beberapa kemungkinan jenis latis yang dapat
menghasilkan simetri yang tertinggi. Tipe latis tersebut adalah:
P = primitive
I = body-centred
F = face-centred
C = base/side centred
Maka sistem kristal beserta latisnya menyusun empat belas cara yang berbeda untuk menyusun titik latis
untuk membuat 3D latis. Keempat belas cara tersebut dikenal dengan Bravais lattices.

Struktur Kristal Logam


Kebanyakan bahan logam mempunyai tiga struktur kristal:

 kubus berpusat muka (face-centered cubic).

 kubus berpusat badan (body-centered cubic).

 heksagonal tumpukan padat (hexagonal close-packed).

Face Cetered Cubic (FCC)


 Gambar 2a menunjukkan model bola pejal sel satuan FCC,

 Gbr 2b: pusat-pusat atom digambarkan dengan bola padat kecil

 Sel satuan FCC yang berulang dalam padatan kristalin sama seperti yang ditunjukkan

pada Gambar 1.

 Struktur FCC mempunyai sebuah atom pada pusat semua sisi kubus dan sebuah atom

pada setiap titik sudut kubus. Beberapa logam yang memiliki struktur kristal FCC yaitu

tembaga, aluminium, perak, dan emas (lihat Tabel 1).

 Sel satuan FCC mempunyai empat (4) buah atom, yang diperoleh dari jumlah delapan

seperdelapan-atom pada delapan titik sudutnya plus enam setengah-atom pada enam

sisi kubusnya (8 1/8 + 6 1/2).

 Atom-atom atau inti ion bersentuhan satu sama lain sepanjang diagonal sisi.

Hubungan panjang sisi kristal FCC, a, dengan jari-jari atomnya, R, ditunjukkan oleh

persamaan berikut:

Tiap atom dalam sel satuan FCC ini dikelilingi oleh duabelas (12) atom tetangga, hal

ini berlaku untuk setiap atom, baik yang terletak pada titk sudut maupun atom dipusat

sel satuan (lihat Gambar 2a). Jumah atom tetangga yang mengelilingi setiap atom

dalam struktur kristal FCC yang nilainya sama untuk setiap atom disebut dengan
bilangan koordinasi (coordination number). Bilangan koordinasi struktur FCC adalah

12.

Faktor tumpukan atom (atomic packing factor, APF) adalah fraksi volum dari sel

satuan yang ditempati oleh bola-bola padat, seperti ditunjukkan oleh persamaan

berikut:

Body Centered Cubic (BCC)

Struktur kristal kubus berpusat badan (BCC): (a) gambaran model bola pejal sel

satuan BCC, (b) Sel satuan BCC digambarkan dengan bola padat kecil, (c) Sel satuan

BCC yang berulang dalam padatan kristalin

 Logam–logam dengan struktur BCC mempunyai sebuah atom pada pusat kubus dan

sebuah atom pada setiap titik sudut kubus

 Sel satuan BCC mempunyai dua (2) buah atom, yang diperoleh dari jumlah delapan

seperdelapan atom pada delapan titik sudutnya plus satu atom pada pusat kubus (8

1/8 + 1).

 Atom-atom atau inti ion bersentuhan satu sama lain sepanjang diagonal ruang.

Hubungan panjang sisi kristal BCC, a, dengan jari-jari atomnya, R, diberikan sebagai

berikut:
Tiap atom dalam sel satuan BCC ini dikelilingi oleh delapan (8) atom tetangga (lihat

Gambar 3a), sebagai akibatnya bilangan koordinasi struktur BCC adalah 8.Karena

struktur BCC mempunyai bilangan koordinasi lebih kecil dibandingkan dengan

bilangan koordinasi FCC, maka faktor tumpukan atom struktur BCC, yang bernilai

0.68, adalah juga lebih kecil dibandingkan dengan faktor tumpukan atom FCC.

Hexagonal Close Packed (HCP)

Gambar Struktur kristal heksagonal tumpukan padat (HCP): (a) sel satuan HCP

digambarkan dengan bola padat kecil, (b) sel satuan HCP yang berulang dalam

padatan kristalin.

 Ciri khas logam–logam dengan struktur HCP adalah setiap atom dalam lapisan

tertentu terletak tepat diatas atau dibawah sela antara tiga atom pada lapisan

berikutnya

 Sel satuan HCP mempunyai enam (6) buah atom, yang diperoleh dari jumlah dua-

belas seperenam-atom pada dua belas titik sudut lapisan atas dan bawah plus dua

setengah-atom pada pusat lapisan atas dan bawah plus tiga atom pada lapisan

sela/tengah (12 1/6 + 2 1/2 + 3).


 Jika a dan c merupakan dimensi sel satuan yang panjang dan pendek (lihat Gambar

4), maka rasio c/a umumnya adalah 1.633. Akan tetapi, untuk beberapa logam HCP,

nilai rasio ini berubah dari nilai idealnya.

 Bilangan koordinasi struktur HCP dan faktor tumpukannya sama dengan struktur FCC,

yaitu 12 untuk bilangan koordinasi dan 0.74 untuk faktor tumpukan.

Anda mungkin juga menyukai