TEKNIK KIMIA S1 B
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2019
1
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah
diberikan. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan
besar Nabi Muhammad SAW, sahabat, dan orang-orang yang setia
meneladani beliau.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari bapak Taufiq Hidayat, S.Hi, ME, Sy., pada mata kuliah Pendidikan
Agama Islam. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang hakikat agama bagi pembaca dan penulis.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………...1
Daftar Isi……………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………….…3
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………3
1.3. Tujuan………………………………………………………..4
BAB II ISI
2.1. Pengertian Korupsi…………………………………………..5
2.2. Penyebab Korupsi……………………………………………6
2.3. Dampak Korupsi……………………………………………..7
2.4. Cara mencegah Korupsi……………………………………...8
2.5. Pandangan Islam Terhadap Korupsi…………………………9
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan……………………………………………………11
3.2 Saran……………………………..…………………………11
Daftar Pustaka………………..……………………………………………12
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian korupsi
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya korupsi
3. Untuk mengetahui dampak korupsi
4. Untuk mengetahui cara memberantas korupsi
5. Untuk mengetahui pandangan islam tentang korupsi
5
BAB II
ISI
6
besar dan Allah sangat membencinya. Islam tidak menentukan hukuman
bagi pelaku suap, akan tetapi ancaman hukuman bagi para pelakunya berupa
hukuman yang telah disesuaikan dengan masing-masing dari kajahatan
tersebut. Suap yakni memberikan sesuatu pada orang yang lebih berkuasa
dengan tujuan supaya pemberi suap mendapatkan keuntungan atau
dipermudah dalam urusannya.
Yang kedua yaitu korupsi dalam kelompok pencurian. Pencurian
berarti melakukan suatu tindakan terhadap orang lain secara sembunyi-
sembunyi dengan maksud ingin mengambil barang atau uang milik orang
yang dicuri. yang ketiga yakni korupsi dalam kelompok penipuan. Nabi
Muhammad SAW bersabda bahwasannya Allah SWT sangat mengharamkan
surga bagi orang yang melakukan penipuan.Yang keempat ialah korupsi
dalam kelompok pengkhianatan. Khianat merupakan suatu pengingkaran
terhadap amanah yang telah diberikan kepada dirinya atau tidak melakukan
kewajiban-kewajiban yang sudah seharusnya dipenuhi.
Korupsi dalam Islam digolongkan sebagai suatu perbuatan yang
tercela dan sangat merugikan orang lain maupun bangsa Indonesia
serta pelakunya termasuk sebagai orang-orang yang munafik, dzalim,
kafir, dan merupakan dosa yang besar karena mereka telah memakan atau
mengambil sesuatu yang bukan haknya atau bukan miliknya dan ancaman
hukumannya adalah neraka jahanam.
Menurut para ahli, korupsi dapat diartikan sebagai berikut:
a. Menurut Alatas, Korupsi adalah pencurian yang melalui
penipuan dalam situasi yang mengkhianati kepercayaan. Bank
Dunia.
b. Menurut Bank Dunia adalah pemanfaatan kekuasaan untuk
mendapat keuntungan pribadi.
c. Menurut Kusuma, Korupsi adalah pemanfaatan kekuasaan untuk
mendapat keuntungan pribadi
d. Menurut Asyumardi Mazhar, Pengertian korupsi adalah
berbagai tindakan gelap dan tidak sah (illicit or illegal activities)
untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok.
e. Menurut The Lexicon Webster Dictionary ,Korupsi adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap,
7
tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau
ucapan yang menghina atau memfitnah.
f. Menurut Haryatmoko, Korupsi adalah upaya campur tangan
menggunakan kemampuan yang didapat dari posisinya untuk
menyalahgunakan informasi, keputusan, pengaruh, uang atau
kekayaan demi kepentingan keuntungan dirinya.
g. Menurut Nathaniel H. Left, Korupsi adalah suatu cara diluar
hukum yang digunakan oleh perseorangan atau golongan-
golongan untuk mempengaruhi tindakan-tindakan birokrasi.
8
Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa luas perkembangan
korupsi berkaitan dengan modernisasi sosial dan ekonomi yang cepat.
Penyebab modernisasi mengembangbiakkan korupsi :
1. Modernisasi membawa perubahan-perubahan pada nilai dasar
atas masyarakat.
2. Modernisasi juga ikut mengembangkan korupsi karena
modernisasi membuka sumber-sumber kekayaan dan
kekuasaan baru. Hubungan sumber-sumber ini dengan
kehidupan politik tidak diatur oleh norma-norma tradisional
yang terpenting dalam masyarakat, sedangkan norma-norma
yang baru dalam hal ini belum dapat diterima oleh golongan-
golongan berpengaruh dalam masyarakat.
3. Modernisasi merangsang korupsi karena perubahan-
perubahan yang diakibatkannya dalam bidang kegiatan sistem
politik. Modernisasi di negara-negara yang memulai
modernisasi lebih kemudian, memperbesar kekuasaan
pemerintah dan melipatgandakan kegiatan-kegiatan yang
diatur oleh peraturan-peraturan pemerintah.
9
pembangunan yang sudah diputuskan, dipersulit atau
diperlambat karena alasan-alasan yang sama.
d. Korupsi dapat mengakibatkan kurang nya ke tertarikan anak anak
muda dalam terjun di bidang pemerintahan , di karenakan contoh
yang tidak baik di berikan oleh instansi pemerintahan tersbut.
e. Korupsi merusak pembangunan ekonomi dari suatu negara.
10
dengan undang undang yang berlaku. Dan adanya hukuman yang
akan menanti.
11
Ini artinya, secara mendasar, Islam memang sangat anti korupsi. Yang
dilarang dalam Islam bukan saja perilaku korupnya, melainkan juga pada
setiap pihak yang ikut terlibat dalam kerangka terjadinya tindakan korupsi
itu. Bahkan kasus manipulasi dan pemerasan juga dilarang secara tegas, dan
masuk dalam tindakan korupsi. Ibn Qudamah dalam al-Mughnî menjelaskan
bahwa “memakan makanan haram” itu identik dengan korupsi. Zamakhsyari
dalam tafsir al-Kasysyaf juga menyebut hal yang sama. Umar Ibn Khaththab
berkata: “menyuap seorang hakim” adalah tindakan korupsi.
Di dalam Kitabullah, di antaranya adalah firman Allah SWT:
12
Ibnu Katsir menambahkan, pernyataan dalam ayat tersebut
merupakan pensucian diri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dari segala
bentuk khianat dalam penunaian amanah, pembagian rampasan perang,
maupun dalam urusan lainnya. Hal itu, karena berkhianat dalam urusan
apapun merupakan perbuatan dosa besar. Semua nabi Allah ma’shum
(terjaga) dari perbuatan seperti itu.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. .Simpulan
Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang
secara langsung merugikan negara atau perekonomian negara. Jadi, unsur
dalam perbuatan korupsi meliputi dua aspek. Aspek yang memperkaya diri
dengan menggunakan kedudukannya dan aspek penggunaan uang Negara
untuk kepentingannya.Adapun penyebabnya antara lain, ketiadaan dan
kelemahan pemimpin,kelemahan pengajaran dan etika, kolonialisme,
penjajahan rendahnya pendidikan, kemiskinan, tidak adanya hukuman yang
keras, kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku korupsi, rendahnya
sumber daya manusia, serta struktur ekonomi.Korupsi dapat diklasifikasikan
menjadi tiga jenis, yaitu bentuk, sifat,dan tujuan.Dampak korupsi dapat
terjadi di berbagai bidang diantaranya, bidang demokrasi, ekonomi, dan
kesejahteraan negara.
3.2. Saran
Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak
dini.Dan pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil
14
Daftar Pustaka
15