Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PANDANGAN ISLAM TENTANG KORUPSI

Dosen Pengajar : Taufiq Hidayat, S.Hi, ME, Sy.


Disusun oleh :
Ariful Fikri
Muhammad Bintang Anto Mycawa (1907113252)

TEKNIK KIMIA S1 B
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2019

1
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah
diberikan. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan
besar Nabi Muhammad SAW, sahabat, dan orang-orang yang setia
meneladani beliau.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari bapak Taufiq Hidayat, S.Hi, ME, Sy., pada mata kuliah Pendidikan
Agama Islam. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang hakikat agama bagi pembaca dan penulis.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Pekanbaru, 31 Agustus 2019

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………………………...1
Daftar Isi……………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang…………………………………………….…3
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………3
1.3. Tujuan………………………………………………………..4
BAB II ISI
2.1. Pengertian Korupsi…………………………………………..5
2.2. Penyebab Korupsi……………………………………………6
2.3. Dampak Korupsi……………………………………………..7
2.4. Cara mencegah Korupsi……………………………………...8
2.5. Pandangan Islam Terhadap Korupsi…………………………9
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan……………………………………………………11
3.2 Saran……………………………..…………………………11
Daftar Pustaka………………..……………………………………………12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan
keberhasilannya dalam melaksanakan pembangunan. Indonesia merupakan
salah satu negara terkaya di Asia dilihat dari keanekaragaman kekayaan
sumber daya alamnya. Tetapi ironisnya, negara tercinta ini dibandingkan
dengan negara lain di kawasan Asia bukanlah merupakan sebuah negara yang
kaya malahan termasuk negara yang miskin.
Korupsi telah mengakibatkan kerugian materiil keuangan negara yang
sangat besar. Namun yang lebih memprihatinkan lagi adalah terjadinya
perampasan dan pengurasan keuangan negara yang dilakukan secara kolektif
oleh kalangan anggota legislatif dengan dalih studi banding, THR, uang
pesangon dan lain sebagainya di luar batas kewajaran. Bentuk perampasan
dan pengurasan keuangan negara demikian terjadi hampir di seluruh wilayah
tanah air.
Hal itu merupakan cerminan rendahnya moralitas dan rasa malu,
sehingga yang menonjol adalah sikap kerakusan. Persoalannya adalah
dapatkah korupsi diberantas? Tidak ada jawaban lain kalau kita ingin maju,
adalah korupsi harus diberantas. Jika kita tidak berhasil memberantas korupsi
atau paling tidak mengurangi sampai pada titik nadi yang paling rendah maka
jangan harap Negara ini akan mampu mengejar ketertinggalannya
dibandingkan negara lain untuk menjadi sebuah negara yang maju. Karena
korupsi membawa dampak negatif yang cukup luas dan dapat membawa
negara ke jurang kehancuran.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan korupsi ?
2. Apa saja yang menyebabkan terjadinya korupsi ?
3. Apa saja dampak yang ditimbulkan korupsi ?
4. Bagaimana cara memberantas korupsi?
5. Bagaimana pandangan Islam tentang korupsi ?

4
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian korupsi
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya korupsi
3. Untuk mengetahui dampak korupsi
4. Untuk mengetahui cara memberantas korupsi
5. Untuk mengetahui pandangan islam tentang korupsi

5
BAB II
ISI

2.1. Pengertian Korupsi


Kata korupsi berasal dari bahasa latin yakni Corruptio-Corrumpere
yang berarti busuk,rusak,menggoyahkan,memutarbalik, atau
menyogok. Korupsi merupakan tindak pidana sebagaimana yang tercantum
dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang tindak pidana
korupsi. Korupsi merupakan sebuah persoalan yang sudah lama ada.
Menurut Onghokham korupsi ada saat seseorang melakukan pemisahan
antara keuangan pribadi dan keuangan umum, dengan kata lain korupsi mulai
dikenal pada saat sistem politik modern dikenal. Korupsi muncul setelah
adanya pemisahan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan
pekerjaannya. Hal ini muncul setelah adanya revolusi perancis pada abad ke-
19, sejak saat itu penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi di
sebut sebagai korupsi.
Ajaran hukum islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesucian
baik lahir maupun batin yang menginginkan agar umat islam dalam
melakukan segala sesuatu harus sesuai dengan apa yang telah ditentukan
dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber hukum tertinggi. Nilai-nilai
tersebut sangat ditekankan dalam hukum islam supaya umat islam tidak
terjerumus kedalam hal-hal atau perbuatan yang salah baik terhadap dirinya
sendiri maupun orang lain.
Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai
keagamaan, sehingga dalam menjaga kesucian menjadi tujuan utama dari
hukum islam. Harta dibagi menjadi dua macam,yaitu harta yang halal dan
haram. Korupsi merupakan suatu perbuatan yang salah karena manghalalkan
sesuatu yang sebenarnya haram dan korupsi juga merupakan suatu wujud
dari manusia yang tidak memiliki rasa bersyukur karena telah diberi
pekerjaan yang sesuai tetapi malah menyalahgunakannya untuk kepentingan
pribadi. Islam membagi istilah korupi menjadi menjadi beberapa kelompok,
yaitu suap, pencurian, penipuan, dan pengkhianatan.
Yang pertama, korupsi dalam kelompok suap. Dalam pandangan
hukum Islam merupakan perbuatan yang tercela serta merupakan dosa

6
besar dan Allah sangat membencinya. Islam tidak menentukan hukuman
bagi pelaku suap, akan tetapi ancaman hukuman bagi para pelakunya berupa
hukuman yang telah disesuaikan dengan masing-masing dari kajahatan
tersebut. Suap yakni memberikan sesuatu pada orang yang lebih berkuasa
dengan tujuan supaya pemberi suap mendapatkan keuntungan atau
dipermudah dalam urusannya.
Yang kedua yaitu korupsi dalam kelompok pencurian. Pencurian
berarti melakukan suatu tindakan terhadap orang lain secara sembunyi-
sembunyi dengan maksud ingin mengambil barang atau uang milik orang
yang dicuri. yang ketiga yakni korupsi dalam kelompok penipuan. Nabi
Muhammad SAW bersabda bahwasannya Allah SWT sangat mengharamkan
surga bagi orang yang melakukan penipuan.Yang keempat ialah korupsi
dalam kelompok pengkhianatan. Khianat merupakan suatu pengingkaran
terhadap amanah yang telah diberikan kepada dirinya atau tidak melakukan
kewajiban-kewajiban yang sudah seharusnya dipenuhi.
Korupsi dalam Islam digolongkan sebagai suatu perbuatan yang
tercela dan sangat merugikan orang lain maupun bangsa Indonesia
serta pelakunya termasuk sebagai orang-orang yang munafik, dzalim,
kafir, dan merupakan dosa yang besar karena mereka telah memakan atau
mengambil sesuatu yang bukan haknya atau bukan miliknya dan ancaman
hukumannya adalah neraka jahanam.
Menurut para ahli, korupsi dapat diartikan sebagai berikut:
a. Menurut Alatas, Korupsi adalah pencurian yang melalui
penipuan dalam situasi yang mengkhianati kepercayaan. Bank
Dunia.
b. Menurut Bank Dunia adalah pemanfaatan kekuasaan untuk
mendapat keuntungan pribadi.
c. Menurut Kusuma, Korupsi adalah pemanfaatan kekuasaan untuk
mendapat keuntungan pribadi
d. Menurut Asyumardi Mazhar, Pengertian korupsi adalah
berbagai tindakan gelap dan tidak sah (illicit or illegal activities)
untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok.
e. Menurut The Lexicon Webster Dictionary ,Korupsi adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap,

7
tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau
ucapan yang menghina atau memfitnah.
f. Menurut Haryatmoko, Korupsi adalah upaya campur tangan
menggunakan kemampuan yang didapat dari posisinya untuk
menyalahgunakan informasi, keputusan, pengaruh, uang atau
kekayaan demi kepentingan keuntungan dirinya.
g. Menurut Nathaniel H. Left, Korupsi adalah suatu cara diluar
hukum yang digunakan oleh perseorangan atau golongan-
golongan untuk mempengaruhi tindakan-tindakan birokrasi.

2.2. Penyebab Korupsi.


Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya korupsi :
a. Kurangnya gaji atau pendapatan pegawai negeri dibandingkan
dengan kebutuhan yang makin meningkat.

Pada umumnya orang menghubung-hubungkan tumbuh


suburnya korupsi dikarenakan kurangnya gaji pejabat-pejabat,
buruknya ekonomi, mental pejabat yang kurang baik, administrasi dan
manajemen yang kacau yang menghasilkan adanya prodesur yang
berliku-liku dan sebagainya. Banyak pejabat-pejabat tersebut yang
masih merasa kekurangan akan gajinya yang bisa dikatakan besar bagi
kalangan tertentu oleh karena itu mereka melakukan korupsi.

b. Latar belakang kebudayaan kultur Indonesia yang merupakan


sumber atau sebab meluasnya korupsi.

Dalam hubungan meluasnya korupsi di Indonesia, kultur di


Indonesia yang mulai berkurang dari bersikap jujur. Karena sifat
kurang jujur inilah yang menjadi bibit dari korupsi tersebut. Dan
dengan memudar nya kultur kejujuran akan berdampak besar akan
terjadinya korupsi.

c. Faktor modernisasi sebagai penyebab korupsi.

8
Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa luas perkembangan
korupsi berkaitan dengan modernisasi sosial dan ekonomi yang cepat.
Penyebab modernisasi mengembangbiakkan korupsi :
1. Modernisasi membawa perubahan-perubahan pada nilai dasar
atas masyarakat.
2. Modernisasi juga ikut mengembangkan korupsi karena
modernisasi membuka sumber-sumber kekayaan dan
kekuasaan baru. Hubungan sumber-sumber ini dengan
kehidupan politik tidak diatur oleh norma-norma tradisional
yang terpenting dalam masyarakat, sedangkan norma-norma
yang baru dalam hal ini belum dapat diterima oleh golongan-
golongan berpengaruh dalam masyarakat.
3. Modernisasi merangsang korupsi karena perubahan-
perubahan yang diakibatkannya dalam bidang kegiatan sistem
politik. Modernisasi di negara-negara yang memulai
modernisasi lebih kemudian, memperbesar kekuasaan
pemerintah dan melipatgandakan kegiatan-kegiatan yang
diatur oleh peraturan-peraturan pemerintah.

2.3. Dampak Korupsi


Dampak korupsi selalu berdampak negatif terhadap sebuah bangsa,
tidak ada korupsi yang berdampak positif bagi sebuah kemajuan bangsa.
Inilah beberapa dampak dari perbuatan korupsi:
a. Korupsi membuat banyak kerugian dari sebuah negara, apalagi
negara tersebut adalah negara yang memiliki kekayaan dan
memiliki kultur yang buruk.
b. Korupsi mempertajam permasalahan masyarakat, terutama di
bidang sosial, dimana permasalahan sosial tersebut adalah berupa
tidak turunnya dana untuk rakyat rakyat miskin dan juga korupsi
dari beberapa pejabat negara dapat mengurangi kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah.
c. Korupsi mengakibatkan turunnya disiplin sosial. Uang suap itu
tidak hanya dapat memperlancar prosedur administrasi, tetapi
biasanya juga berakibat adanya kesengajaan untuk
memperlambat proses administrasi agar dengan demikian dapat
menerima uang suap Disamping itu, rancana-rencana

9
pembangunan yang sudah diputuskan, dipersulit atau
diperlambat karena alasan-alasan yang sama.
d. Korupsi dapat mengakibatkan kurang nya ke tertarikan anak anak
muda dalam terjun di bidang pemerintahan , di karenakan contoh
yang tidak baik di berikan oleh instansi pemerintahan tersbut.
e. Korupsi merusak pembangunan ekonomi dari suatu negara.

2.4. Cara Memberantas Korupsi

Beberapa cara mencegah korupsi:


a. Mulailah Takut kepada Allah SWT,Sebagai seorang muslim
yang percaya kepada Allah, cobalah untuk memulai Takut akan
siksaan neraka. Ketika ingin melakukan tindakan Korupsi
tersebut. Berpikirlah bahwa selalu ada malaikat yang selalu
mencatat apa saja yang selalu kita lakukan.
b. Mengucap syukurlah Atas Apa Yang Kita Miliki,Bila sudah
mendapatkan gaji, janganlah lupa untuk Mengucapsyukurlah
Kepada Allah. Katakanlah kepada-Nya, bahwa semua hasil yang
kita lakukan adalah karena Dia dan Oleh Dia yang
memberikannya. Dengan begitu niat jahatpun tidak muncul di
dalam diri kita.
c. Cukupkanlah diri dengan Gaji yang di peroleh,Berusahalah
untuk cukup dengan hasil jerih payah yang diperoleh ketika
bekerja. Jangan merasa kekurangan dan berlebihan. Cobalah
menikmati ala kadarnya sesuai penghasilan yang ada. Jangan
ngiler melihat orang yang berlebihan. Jangan malu dengan
keadaan yang ada. Penuhi kebutuhan dengan uang yang ada.
d. Sabar dan Giat Menabung,sabarlah senantiasa dengan keadaan
yang ada. Dan selalu berpikiran positif bahwa kita akan
memperoleh perubahan ke arah lebih baik. Bersamaan dengan
waktu, maka penghasilan kita pun akan bertambah. Di samping
itu, giatlah menabung. Dengan menabung kita bisa memiliki
dana simpanan di masa depan.
e. Adanya Undang-Undang Yang Melarang Korupsi, Ini yang
paling penting, yaitu : Janganlah sekali-sekali mencoba untuk
korupsi. Karena negara melarang perbuatan tersebut. Sesuai

10
dengan undang undang yang berlaku. Dan adanya hukuman yang
akan menanti.

2.5. Pandangan Islam terhadap Korupsi


Pandangan dan sikap Islam terhadap korupsi sangat tegas: haram dan
melarang. Banyak argumen mengapa korupsi dilarang keras dalam Islam.
Selain karena secara prinsip bertentangan dengan misi sosial Islam yang
ingin menegakkan keadilan sosial dan kemaslahatan semesta (iqâmat al-
'adâlah alijtimâ'iyyah wa al-mashlahat al-'âmmah), korupsi juga dinilai
sebagai tindakan pengkhianatan dari amanat yang diterima dan pengrusakan
yang serius terhadap bangunan sistem yang akuntabel. Oleh karena itu, baik
al- Qur'an, al-Hadits maupun ijmâ' al- 'ulamâ menunjukkan pelarangannya
secara tegas (sharih).
Dalam al-Qur'an, misalnya, dinyatakan: “Dan janganlah sebagian
kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan cara batil
dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya
kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan
(cara berbuat) dosa padahal kamu mengetahui.” Dalam ayat yang lain
disebutkan: “Hai orangorang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan cara batil, kecuali dengan cara perniagaan yang berlaku
dengan suka sama suka di antara kamu…” Sedangkan dalam al-Hadits lebih
konkret lagi, dinyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Allah melaknati
penyuap dan penerima suap dalam proses hukum.” Dalam redaksi lain,
dinyatakan: “Rasulullah SAW melaknati penyuap, penerima suap, dan
perantara dari keduanya.” Kemudian dalam kesempatan yang berbeda,
Rasulullah SAW bersabda: “penyuap dan penerima suap itu masuk ke
neraka.”
Dalam sejarah, baik para sahabat Nabi, generasi
sesudahnya (tabi'in), maupun para ulama periode sesudahnya, semuanya
bersepakat tanpa khilaf atas keharaman korupsi, baik bagi penyuap, penerima
suap maupun perantaranya. Meski ada perbedaan sedikit mengenai kriteria
kecenderungan mendekati korupsi sebab implikasi yang ditimbulkannya,
tetapi prinsip dasar hukum korupsi adalah haram dan dilarang.

11
Ini artinya, secara mendasar, Islam memang sangat anti korupsi. Yang
dilarang dalam Islam bukan saja perilaku korupnya, melainkan juga pada
setiap pihak yang ikut terlibat dalam kerangka terjadinya tindakan korupsi
itu. Bahkan kasus manipulasi dan pemerasan juga dilarang secara tegas, dan
masuk dalam tindakan korupsi. Ibn Qudamah dalam al-Mughnî menjelaskan
bahwa “memakan makanan haram” itu identik dengan korupsi. Zamakhsyari
dalam tafsir al-Kasysyaf juga menyebut hal yang sama. Umar Ibn Khaththab
berkata: “menyuap seorang hakim” adalah tindakan korupsi.
Di dalam Kitabullah, di antaranya adalah firman Allah SWT:

َ ‫ت يَغلُل َو َمن ۚ يَغُل أَن ِلنَ ِبي َك‬


‫ان َو َما‬ ِ ‫ِب َما يَأ‬
‫سبَت َما نَفس ُكل ت ُ َوفى ثُم ۚ ال ِقيَا َم ِة يَو َم غَل‬ َ ‫َك‬
‫ون َل َو ُهم‬َ ‫يُظلَ ُم‬.
“Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan
perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu,
maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya
itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia
kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak
dianiaya.." [Ali Imran: 161].

Dalam ayat tersebut Allah SWT mengeluarkan pernyataan bahwa,


semua nabi Allah terbebas dari sifat khianat, di antaranya dalam urusan
rampasan perang.

Menurut penjelasan Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma, ayat ini


diturunkan pada saat (setelah) perang Badar, orang-orang kehilangan
sepotong kain tebal hasil rampasan perang. Lalu sebagian mereka, yakni
kaum munafik mengatakan, bahwa mungkin Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam telah mengambilnya. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala
menurunkan ayat ini untuk menunjukkan jika Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam terbebas dari tuduhan tersebut.

12
Ibnu Katsir menambahkan, pernyataan dalam ayat tersebut
merupakan pensucian diri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dari segala
bentuk khianat dalam penunaian amanah, pembagian rampasan perang,
maupun dalam urusan lainnya. Hal itu, karena berkhianat dalam urusan
apapun merupakan perbuatan dosa besar. Semua nabi Allah ma’shum
(terjaga) dari perbuatan seperti itu.

Mengenai besarnya dosa perbuatan ini, dapat kita pahami dari


ancaman yang terdapat dalam ayat di atas, yaitu ketika Allah mengatakan :
“Barangsiapa yang berkhianat (dalam urusan rampasan perang itu), maka
pada hari Kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu …”
Ibnu Katsir mengatakan,"Di dalamnya terdapat ancaman yang amat keras.”

Selain itu, perbuatan korupsi (ghulul) ini termasuk dalam kategori


memakan harta manusia dengan cara batil yang diharamkan Allah
Subhanahu wa Ta'ala.
Allah Juga firman:

‫ين أَي َها يَا‬


َ ‫بَينَ ُكم أَم َوالَ ُكم تَأ ُكلُوا َل آ َمنُوا ال ِذ‬
ِ َ‫ون أَن ِإل ِبالب‬
‫اط ِل‬ َ ‫ارة ت َ ُك‬ َ ‫عن ِت َج‬َ ‫ت َ َراض‬
‫س ُكم تَقتُلُوا َو َل ۚ ِمن ُكم‬ َ ُ‫ان ّللاَ ِإن ۚ أَنف‬َ ‫ِب ُكم َك‬
‫ر ِحيما‬.َ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu." [an Nisaa`/4 : 29].

13
BAB III
PENUTUP

3.1. .Simpulan
Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya diri yang
secara langsung merugikan negara atau perekonomian negara. Jadi, unsur
dalam perbuatan korupsi meliputi dua aspek. Aspek yang memperkaya diri
dengan menggunakan kedudukannya dan aspek penggunaan uang Negara
untuk kepentingannya.Adapun penyebabnya antara lain, ketiadaan dan
kelemahan pemimpin,kelemahan pengajaran dan etika, kolonialisme,
penjajahan rendahnya pendidikan, kemiskinan, tidak adanya hukuman yang
keras, kelangkaan lingkungan yang subur untuk perilaku korupsi, rendahnya
sumber daya manusia, serta struktur ekonomi.Korupsi dapat diklasifikasikan
menjadi tiga jenis, yaitu bentuk, sifat,dan tujuan.Dampak korupsi dapat
terjadi di berbagai bidang diantaranya, bidang demokrasi, ekonomi, dan
kesejahteraan negara.

3.2. Saran
Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak
dini.Dan pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil

14
Daftar Pustaka

Muzadi, H. 2004. MENUJU INDONESIA BARU, Strategi Pemberantasan


Tindak Pidana Korupsi. Malang : Bayumedia Publishing.
Lamintang, PAF dan Samosir, Djisman. 1985. Hukum Pidana Indonesia
.Bandung : Penerbit Sinar Baru.
Saleh, Wantjik. 1978. Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia . Jakarta :
GhaliaIndonesia
https://www.zonareferensi.com/pengertian-korupsi/
https://idtesis.com/faktor-penyebab-korupsi/
http://kumpulan-adsen.blogspot.com/2013/04/cara-ampuh-memberantas-
korupsi-di.html?m=1
http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/01/pandangan-islam-terhadap-
korupsi.html?m=1
https://tafsirweb.com
http://sarfaraazyusuf.blogspot.com/2016/03/korupsi-dalam-pandangan-
islam.html
https://fatonikeren.blogspot.com/2016/07/korupsi-dalam-pandangan-
islam.html

15

Anda mungkin juga menyukai