Anda di halaman 1dari 3

No :….

Perihal : Somasi Kedua Pasuruan, 9 Febuari 2020

Kepada Yth:
Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Perijinan Terpadu
Kota Pasuruan
Jalan Pahlawan No. 26B Kota Pasuruan

Dengan hormat,

Dasar :

1. Pasal 2 (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Keterbukaan Informasi
Publik
2. Pasal 7 (3),Pasal 8 (5), Pasal 9 Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor 15 Tahun 2011.

Mendasari surat balasan pada tanggal 26 November 2019 dari Dinas Penanaman Modal &
Pelayanan Perijinan Terpadu satu pintu nomor: 503/1994/423.107/2019 perihal surat PT BANGUN CIPTA
SANJAYA. Bahwa permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kami pada tanggal 04 December 2018
sejumlah 33 unit yang terletak di Perum Gading Permai Blok L.07,08,09,10,11,12,13,14,15,16,17,18,
C.04,0516, K.03,04,05,06,07,08,09,10,11,12,13,14,15,16,17. D.04, M.01,02 Kel.Petahunan
Kec.Gadingrejo Kota Pasuruan, telah dikembalikan oleh Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Perijinan
Terpadu satu pintu pada tanggal 30 September 2019 melalui surat dengan nomor:
503/1424/423.107/2019 perihal pengembalian berkas. Kami memang sengaja tidak mau mengambil
berkas yang telah diserahkan karena alasan pengembalian berkas sangat tidak masuk akal mengingat
semua berkas yang telah kami serahkan adalah arahan langsung dari hasil rapat bersama Dinas
Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu satu pintu.

Terkait hal tersebut Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Perijinan Terpadu satu pintu
menyampaikan bahwa permohonan kami tidak bisa diproses karena belum adanya Izin Penggunaan
Pemanfaatan Tanah (IPPT) beserta lampiran pengesahan rencana tapak (siteplan). Alasan karena belum
adanya Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah (IPPT) beserta lampiran pengesahan rencana tapak
(siteplan) juga tidak masuk akal karena kami sudah menyerahkan berkas tersebut sesuai arahan dari hasil
rapat bersama Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu satu pintu, namun pihak Penanaman
Modal & Pelayanan Pelayanan Terpadu satu pintu tidak segera menanda tangani Izin Penggunaan
Pemanfaatan Tanah (IPPT) beserta lampiran pengesahan rencana tapak (siteplan) dengan alasan yang
berbelit belit. Sesuai ketentuan Pasal 8 (5) Peraturan Daerah Kota Pasuruan Nomor 15 Tahun 2011
berbunyi “Penilaian/evaluasi dokumen dan penetapan IMB untuk bangunan yang pemanfaatanya
membutuhkan pengelolahan khusus dan/atau memiliki kompleksitas tertentu yang dapat menimbulkan
dampak terhadap masyarakat dan lingkungan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja”. Pihak Dinas
Penanaman Modal & Pelayanan Perijinan Terpadu satu pintu dan Walikota Pasuruan tidak menjalankan
tugasnya serta menyalahi aturan karena hingga saat ini pihak Dinas Penanaman Modal dan
PelayananPerijinan Terpadu satu pintu belum juga menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan kami.

Menanggapi hasil rapat pada tanggal 20 Desember 2019 di Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perijinan Terpadu satu pintu, dihadiri juga oleh Dinas Perizinan dari provinsi Jawa Timur
menyatakan bahwa alasan Pihak Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Perijinan Terpadu satu pintu
tidak menandatangani Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah (IPPT) beserta lampiran pengesahan rencana
tapak (siteplan) karena berbenturan dengan Peraturan Walikota, namun juga tidak menyebutkan secara
jelas Peraturan Walikota yang mana. Kemudian Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Perijinan
Terpadu satu pintu menawarkan solusi untuk menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bukan dalam
bentuk perumahan namun dalam bentuk perkampungan dan kami setuju untuk menerima Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB) dalam bentuk apapun. Pihak Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan
Perijinan Terpadu meminta waktu hingga Febuari 2020, Namun hingga saat ini juga pada tanggal 09
Febuari 2020 pihak Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Perijinan Terpadu satu pintu tidak ada itikad
baik untuk menyelesaikan apa yang menjadi kewajibanya yaitu menerbitkan Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB) dalam bentuk perkampungan sesuai yang dijanjikan. Maka kami menyimpulkan bahwa Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu satu pintu sangat tidak professional dalam
menjalankan tugasnya untuk melayani publik. Perlu kami ingatkan sesuai himbauan bapak Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo bahwa beliau memastikan akan mencopot pejabat yang
mempersulit/menghalangi perizinan usaha bagi masyarakat, beliau juga menginginkan kedepanya tidak
ada lagi pengusaha/calon pengusaha merasa terbebani gara gara hanya masalah perizinan yang berbelit-
belit.

Sebagai warga negara yang membutuhkan pelayanan dari Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perijinan Terpadu dimana kewajiban pemerintah adalah melayani setiap warga negara yang
membutuhkan pelayanan maka kami meminta untuk:

1. Agar kiranya Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Perijinan Terpadu segera memberikan
jawaban atas masalah ini selambat lambatnya 14 hari kerja setelah somasi kedua ini diterima.

2. Jawaban dapat disampaikan kepada kami melalui email:…, dan persurat ke PT Bangun Cipta
Sanajaya dengan alamat….

3. Jika somasi kedua tidak juga ada jawaban maka akan kami laporkan ke Komisi Informasi Publik
dan Ombusdman Republik Indonesia dan setelah sidang Komisi Informasi Public kami lanjutkan
dengan gugatan perdata di Pengadilan Negeri.
Demikianlah isi surat somasi ini kami sampaikan besar harapan kiranya pihak Dinas Penanaman Modal
Dan Perijinan dapat menunaikan apa yang menjadi kewajiban sebagaimana yang dijelaskan dalam surat
somasi ini.

Direktur,
PT Bangun Cipta Sanjaya

Tembusan: Chairil Anwar


1. Menteri Dalam Negeri RI.
2. Ombusdman RI.
3. Gubernur Jawa Timur.
4. Ketua DRPD Provinsi Jawa Timur.
5. Walikota Pasuruan.
6. Ketua DRPD Kota Pasuruan.
7. Inspektorat Pemkot Pasuruan.

Anda mungkin juga menyukai