Anda di halaman 1dari 3

12

1.1. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh waktu fermentasi terhadap pembuatan cuka apel ?
2. Bagaimana pengaruh rasio apel dan air yang digunakan terhadap kualitas
cuka apel ?
3. Bagaimana pengaruh pencucian apel terhadap kualitas cuka apel yang
dihasilkan ?
1.2. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap pembuatan cuka apel.
2. Mengetahui pengaruh rasio apel dan air yang digunakan terhadap kualitas
cuka apel.
3. Mengetahui pengaruh pencucian apel terhadap kualitas cuka apel yang
dihasilkan.

1.3. Manfaat
1. Mampu mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap pembuatan
cuka apel.
2. Mampu mengetahui pengaruh rasio apel dan air yang digunakan terhadap
kualitas cuka apel.
3. Mampu mengetahui pengaruh pencucian apel terhadap kualitas cuka apel
yang dihasilkan.
12

2.7. Penelitian terkait


Menurut Lutfi dkk, (2013) penelitian tersebut untuk mempelajari proses
saponifikasi dan distilasi vakum untuk mengisolasi eugenol dalam minyak atsiri
cengkeh dan juga mendapatkan kondisi operasi optimum dari proses tersebut.
Rancangan percobaan proses saponifikasi-distilasi vakum ini yaitu dengan variasi
normalitas NaOH dan suhu distilasi. Terdapat variasi konsentrasi NaOH 0,3
sampai 1,2 N. Sedangkan suhu distilasinya adalah 170°C, 195°C dan 220°C. Hasil
penelitian menunjukkan normalitas NaOH yang paling baik untuk saponifikasi
berdasarkan pada percobaan adalah sebesar 0,8 N.
Menurut Naomi dkk, (2011) tentang pemanfaatan minyak goreng.bekas
dengan cara mengolahnya kembali untuk pembuatan sabun lunak. Variabel pada
penelitian ini adalah jumlah KOH yaitu 15 ml, 20 ml, 25 ml, dan 30 ml..Variabel
lainnya yaitu dengan waktu pengadukan 30 menit, 40 menit, dan 50 menit.untuk
mendapatkan kondisi optimum dan juga memperoleh data kinetika reaksi.dalam
pembuatan sabun lunak dari minyak goreng bekas. Hasil penelitian yang diperoleh
jumlah KOH yang semakin.banyak akan berpengaruh terhadap sabun lunak yang
dihasilkan. Data yang diukur.yaitu kadar air, asam lemaak bebas kadar air dan
juga derajat keasaman (pH).
Menurut Langingi dkk, (2012) untuk mempelajari proses pembuatan
sabun mandi padat dari VCO yang mengandung karotenoid wortel. Sejauh ini
belum diperoleh informasi mengenai pemanfaatan VCO yang mengandung
karotenoid wortel dalam pembuatan sabun mandi padat. Proses pembuatannya
menggunakan ekstrak wortel sebanyak 300 mL ditambah dengan krim santan
sebanyak 700 mL hingga volume total campuran 1000 mL (konsentrasi ekstrak
wortel 30%) dalam wadah plastik berkeran. Campuran kemudian diaduk dan
didiamkan selama 18 jam. Selanjutnya dilakukan pemisahan antara air pada
lapisan bawah dengan minyak dan blondo pada lapisan atas, dengan membuka
keran pada bagian wadah. Untuk memisahkan minyak dari blondo dilakukan
sentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm, selama 15 menit. Hasilnya blondo
mengendap pada dasar tabung sementara minyak berada pada lapisan atas.
12

Anda mungkin juga menyukai