Anda di halaman 1dari 14

TEKNOLOGI ENERGI BARU TERBARUKAN

“EFISIENSI TURBIN AIR KINETIS ”

Nama : Leni Wulandari


Nim : 03031381722110
Dosen Pengampuh : Enggal Nurisman, ST.MT.

JURUSAN TEKNIK KIMIA PALEMBANG


FAKULTAS TEKNIK UNSRI
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
dalam menyelesaikan makalah ini. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, saya tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta
salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak. Saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pak Enggal
Nurisman, ST. MT, selaku pengampuh mata kuliah energi terbarukan.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga makalah “Efisiensi turbin air kinetis” dapat diselesaikan. Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah teknologi energi baru terbarukan
(TEBT). Saya menyadari makalah yang bertema energi ini masih perlu banyak
penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Kritik yang terbuka dan
membangun sangat saya nantikan demi kesempurnaan makalah. Demikian yang
dapat saya sampaikan, akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Palembang, 20 September 2020


Penulis
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang………………………………………………………. 1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………….2
1.3. Tujuan…………………………………………………………………2
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Prinsip kerja pada PLTA…………………………………………… 3
2.2. Perhitungan efisiensi turbin pada PLTA ……………………………4
BAB III Pembahasan…………………………………………………………8
BAB III Penutup
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………...10
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengembangan potensi sumber-sumber energi seperti energi angin, energi
air, energi matahari, biogas, dan sebagainya untuk kebutuhan energi listrik di
daerah-daerah terpencil yang potensinya cukup besar, sementara pemanfaatannya
belum maksimal untuk kesejahteraan masyarakat. Pengembangan turbin air
misalnya yang memiliki potensi yang cukup besar untuk pembangkitan energi
listrik. Pembangkit listrik tenaga air telah banyak dilakukan pengembangan di
berbagai daerah di Indonesia, terutama turbin air tipe aliran silang (crossflow)
yang aplikasinya mencakup semua lokasi dengan debit aliran air dan head atau
tinggi jatuh air yang rendah dan menengah (Haimerl, L.A. 1960: 3).
Di dalam turbin energi kinetik air dirubah menjadi energi mekanik, dimana
air memutar roda turbin (Arismunandar, 1982). Energi putar yang dihasilkan
selanjutnya diubah menjadi energi listrik melalui generator (Luknanto, 2008).
Namun demikian selama ini energi air yang digunakan adalah air dengan tinggi
jatuh dan debit besar. Sementara itu energi air dengan tinggi jatuh dan debit kecil
belum banyak dimanfaatkan, padahal di beberapa wilayah Indonesia punya
potensi yang cukup besar untuk dikembangkan pembangkit listrik tenaga air
dengan tinggi jatuh dan debit kecil (microhydro) (Triono, 2012:112).
Turbin ini sangat tepat untuk dipakai pada daerah yang datar yang
memiliki aliran sungai, terutama daerah pedesaan. Sampai saat ini dikenal dua
jenis turbin kinetik, yaitu turbin kinetik dengan poros horizontal dan turbin kinetik
berporos vertikal. Menurut Soenoko (2012), banyak keuntungan yang diperoleh
apabila turbin kinetik ini dipakai sebagai pembangkit listrik. Keuntungan
pemanfaatan turbin kinetik adalah (1) Pemilihan lokasi tidak terlalu banyak
syarat; (2) Tanpa bendungan; (3) Instalasi yang murah; (3) Waktu pemasangan
yang cepat; (4) Keluaran energi yang mudah di skala (easily scalable energi
output); (5) Kapasitas yang steady, produksi energi yang steady; (6) Bentuknya
sederhana dan mudah dibuat; (7) Potensi air yang dibutuhkan tidak membutuhkan
tinggi jatuh, yang dibutuhkan hanya adanya aliran air (energi kinetik); (8)
Tegangan listrik yang dibangkitkan adalah DC; (9) Pemeliharaan mudah dan (10)
Untuk setiap aliran sungai dapat dipasang beberapa instalasi turbin kinetik.
Sehingga listrik yang dibangkitkan akan berlipat sesuai dengan banyaknya turbin
yang dipasang pada aliran sungai tersebut.
Turbin yang memiliki fungsi sebagai pembangkit listrik, dimana turbin
kinetik ini memanfaatkan kecepatan aliran air dari sungai, air yang mengalir
melewati sudu-sudu mengalami perubahan momentum yang dapat memberikan
gaya dorong pada sudu sehingga runner berputar. Di sini terjadi perubahan energi
kinetik air menjadi energi mekanis turbin yang digunakan untuk menggerakkan
generator sehingga menjadi energi listrik. Dimana perubahan energi tersebut
terjadi pada sudu-sudu turbin. Pada turbin kinetik poros vertikal air langsung
menumbuk sudu pada setengah bagian roda turbin sedangkan setengah bagian
yang lain juga mendapat tumbukan tetapi tidak sebesar setengah bagian yang
pertama sehingga turbin masih bisa berputar. Turbin yang akan dijelaskan pada
makalah ini adalah turbin kinetik yang porosnya diletakan secara vertikal.
1.2. Rumusan Masalah
2. Bagaimana Prinsip Kerja pada PLTA ?
3. Bagaimana Perhitungan efisiensi turbin pada PLTA ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Prinsip Kerja pada PLTA
2. Untuk mengetahui perhitungan efisiensi turbin pada PLTA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Prinsip Kerja pada PLTA


PLTA merupakan salah satu tipe pembangkit yang ramah lingkungan,
karena menggunakan air sebagai energi primernya. Energi primer air dengan
ketinggian tertentu digunakan untuk menggerakan turbin yang dikopel dengan
generator. Pembangkit listrik tenaga air merupakan pusat pembangkit tenaga
listrik yang mengubah energi potensial (energi gravitasi air) menjadi energi listrik.
Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air
Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi
mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan
prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis.
Aliran air yang mempunyai energi potensial akan disemprotkan ke sudu-sudu
turbin oleh nozzle. Putaran dari sudu-sudu tersebut akan mengakibatkan poros
turbin ikut bergerak dan kemudian putaran poros turbin akan diteruskan ke
generator listrik untuk diubah menjadi energi listrik. Air sebagai bahan baku
PLTA dapat diperoleh dengan berbagai cara misalnya, dari sungai secara langsung
disalurkan untuk memutar turbin atau dengan cara ditampung dahulu (bersama-
sama air hujan) dengan menggunakan kolam tando atau waduk sebelum
disalurkan untuk memutar turbin.
Prinsip kerja PLTA yaitu :
1. Aliran sungai dengan jumlah debit air sedemikian besar ditampung dalam
waduk yang di tampung dalam bentuk bangunan bendungan.
2. Air tersebut dialirkan melalui saringan power intake.
3. Kemudian masuk ke dalam pipa pesat (penstock).
4. Untuk mengubah energi potensial menjadi energi kinetik. Pada ujung pipa
dipasang katup utama (Main Inlet Valve).
5. Untuk mengalirkan air ke turbin, katub utama akan ditutup secara otomatis
apabila terjadi gangguan/di stop atau dilakukan perbaikan/pemeliharaan
turbin. Air yang telah mempunyai tekanan dan kecepatan tinggi (energi
kinetik) dirubah menjadi energi mekanik dengan dialirkan melalui sirip-
sirip pengarah (sudu tetap) akan mendorong sudu jalan/runner yang
terpasang pada turbin.
6. Pada turbin, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan
turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angina, dengan
menggantikan fungsi dorong angina untuk memutar baling-baling
digantikan air ntuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi
kinetic yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
7. Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi putar sehingga ketika
baling-baling turbin berputar maka generator ikut berputar. Generator
selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi elektrik.
Listrik pada generator terjadi karena kumparan tembaga yang diberi inti
besi digerakkan (diputar) dekat magnet. Bolak baliknya kutub magnet
akan menggerakan electron pada kumparan tembaga sehingga pada ujung-
ujung kawat tembaga akan keluar listriknya. Yang kemudian meghasilkan
tenaga listrik. Air keluar melalui tail race.
8. Selanjutnya kembali kesungai
9. Tenaga listrik yang dihasikan oleh generator masih rendah, maka dari itu
tegangan tersebut terlebih dahulu dinaikkan dengan trafo utama.
10. Untuk efisiensi penyaluran energi dari pembangkit ke pusat beban,
tegangan tinggi tersebut kemudian diatur/dibagi switch yard.
11. Dan selanjutnya disalurkan/interkoneksi ke sistem tenaga listrik melalui
kawat saluran tegangan tinggi. Listrik kemudian dapat disalurkan.
2.2. Perhitungan Efisiensi Turbin Air
A. Debit Aliran
Untuk mendapatkan debit aliran :
Dimana
Y = Kedalaman Sungai (m)
G = Percepatan Gravitasi (m/s2)
b = Lebar Sungai (m)

Dimana
Q = Debit aliran (m3/s)
V = kecepatan aliran (m/s)
A = luas penampang aliran (m2)
B. Kecepatan aliran rata-rata (v)

V = kecepatan aliran (m/s)


Q = Debit aliran (m3/s)
A = luas penampang aliran (m2)
C. Tinggi Air Jatuh

H = Head Efisiensi (m)


S = Jarak Jatuh Air (m)
Studi kasus
1. Sebuah PLTA mempunyai debit air penggerak turbin sebesar 14 m3/detik
dengan tinggi terjun 125 m. Apabila efisiensi turbin bersama generator = 0,95
hitunglah besarnya daya yang dibangkitkan generator tersebut !
Jawab :
P = k. η. H .q
= 9,8 x 0,95 x 125 x 14
= 16.292,5 kW
2. Diketahui data lokasi sebagai berikut :
Q = 300 m3/s
H = 1,2 m
η = 0,5
berapakah besarnya potensi daya ?
Jawab :
2. Dik : Q = 300 m3/s
H = 1,2 m
η = 0,5
Dit: P ?
Jawab
P=gxηxHxQ
P = 9,8 m/s2 x 0,5 x 1,2 m x 300 m3/s
P = 17640 Kw.
3. Pusat tenaga koyna dilengkapi dengan 4 unit turbin-turbin dengan batang
tegak disatukan dengan 70.000 KvA, 3 fase dan 50 Hz. Generator dilengkapi
dengan 10 pasang kutub-kutub. Tinggi tekan perencanaan kotor adalah 505 m
dan daya guna transmisi dari terowongan tekan (head- race tunned) dan batang
pipa bersama-sama dapat menjadi 94 %. Keempat unit secara bersama-sama
akan menghasilkan suatu tenaga dari 348.000 tk pada suatu jaminan daya
guna dari 91%. Carilah debit perencanaan dari turbin dan kecepatan
spesifiknya?
Jawab :
P=gxHxQ
70.000 Kw = 9,8 m/s2 x 505 m x Q
70.000 Kw = 4949 m2/s2 x Q
Q = 70.000 Kw/ 4949 m2/s2 P
Q = 14, 14 m3/s
Jadi debit perencanaan adalah 14, 14 m3/s
Rumus kecepatan spesifik :

Ns = N x
Ket :
Ns = Kecepatan Spesifik (m.Kw)
N = Kecepatan putar (rpm)
P = Output turbin (Kw)
H = Tinggi (m)

N=
Keterangan :
N = Kecepatan putar (rpm)
F = frekuensi (Hz)
Ns = 600 rpm x 0,11
Ns = 66 mKw
Jadi kecepatan spesifik turbin adalah 66 mKw.
BAB III
PEMBAHASAN
Turbin air yang dibahas adalah jenis turbin kinetik yang berbentuk roda
dengan sudut pada sekeliling tepi, tepinya yang diletakkan pada poros vertikal
dengan sambungan engsel. Salah satu bagian utama dari turbin kinetik ini adalah
runner. Dimana runner memiliki tiga bagian utama yaitu:
Bagian yang pertama dari runner adalah poros, dimana poros berfungsi
untuk menahan bagian-bagian dari runner yang ditempatkan pada bearing,
sehingga air yang mengalir melewati sudu-sudu dapat memberikan gaya dorong
pada sudu sehingga runner berputar. Poros turbin terbuat dari baja dengan ukuran
diameter 30 mm dan panjangnya 130 mm dan porosnya diletakan secara vertikal
dengan harapan agar pemasangan generator lebih mudah, seluruh sudu mendapat
dorongan dari aliran air, dan pemasangan seluruh instalasi turbin menjadi lebih
mudah. Bagian kedua dari runner adalah cakram. Dimana sudu-sudu akan
dikeling sekeliling cakram dengan jarak yang sama antara sudu satu dengan
lainnya. Cakram turbin berbentuk selindris yang terbuat dari pipa besi berdiameter
110 mm, tebalnya 4 mm dan panjangnya 130 mm.
Bagian yang ketiga dari runner adalah sudu, dimana sudu-sudu ini
berfungsi untuk memindahkan energi kinetik aliran air kepada runner. Sudu-sudu
ini berbentuk mangkuk yang dipasang dengan engsel pada cakram dan dipasang
sejajar dengan sumbu poros turbin. Sudu berbentuk mangkuk diharapkan agar
aliran fluida yang menumbuk sudu mempunyai energi mekanik yang cukup
berarti yang dapat meningkatkan kinerja turbin. Sudu terbuat dari akrilik/mika
yang transparan dengan ketebalan 3 mm.
Daya turbin sangat tergantung pada besarnya torsi dan kecepatan anguler.
Sedangkan kecepatan anguler dipengaruhi oleh putaran turbin dan putaran turbin
sangat tergantung dari massa aliran yang menumbuk sudu turbin. Debit air
dipengaruhi oleh kecepatan air dan berpengaruh terhadap massa aliran, putaran
turbin, torsi turbin, dan daya turbin. Semakin besar debit air maka daya turbin
kinetic semakin meningkat dikarenakan adanya penambahan kecepatan aliran dan
massa aliran yang menumbuk sudu turbin sehingga gaya tangensial yang
dihasilkan meningkat dan gaya tangensial tersebut mempengaruhi torsi turbin, dan
daya turbin kinetik.
Efisiensi turbin sangat tergantung pada besarnya daya turbin dan daya
turbin sangat tergantung pada besarnya torsi dan kecepatan anguler. Sedangkan
kecepatan anguler dipengaruhi oleh putaran turbin dan putaran turbin sangat
tergantung dari massa aliran yang menumbuk sudu turbin.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Daya turbin sangat tergantung pada besarnya torsi dan kecepatan anguler.
Sedangkan kecepatan anguler dipengaruhi oleh putaran turbin dan putaran turbin
sangat tergantung dari massa aliran yang menumbuk sudu turbin.
2. Efisiensi turbin sangat tergantung pada besarnya daya turbin dan daya turbin
sangat tergantung pada besarnya torsi dan kecepatan anguler.
3. Semakin besar debit air maka efisiensi turbin kinetik semakin meningkat
dikarenakan adanya penambahan kecepatan aliran dan massa aliran yang
menumbuk sudu turbin sehingga gaya tangensial yang dihasilkan meningkat dan
gaya tangensial tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Arief, M., dan Ahmad, Y. 2016. Analisa Daya dan Efisiensi Turbin Air Kinetis
Akibat Perubahan Perputaran Runner. Journal of Saintek. Vol. 8(1): 1-9.
Arismunandar W. 2004. Penggerak mula turbin, edisi ketiga. Bandung: ITB.
Haimerl LA. 1960. The crossflow turbine. Jerman Barat. Hal 3.
Soenoko R. 2012. Dual Kinetic Turbine Optimization as A Rural Electricity
Power Generation. Prosiding Seminar Nasional Science, Engineering and
Technology. Brawijaya Malang.
Triono M. 2012. Pemodelan Turbin Cross-Flow Untuk Diaplikasikan Pada
Sumber Air Dengan Tinggi Jatuh dan Debit Kecil. Jurnal Nutrino. Vol. 4
No. 2. Malang: Fakultas Saintek, UIN Maliki.

Anda mungkin juga menyukai