Anda di halaman 1dari 4

(United Cities and Local Governments, 2011) Pada tanggal 25 September 2015,

negara-negara anggota PBB mengangkat rangkaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan


2030 yang menyertakan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, atau Sustainable
Development Goals (SDGs) dalam bahasa inggris. SDGs disusun berdasarkan Tujuan
Pembangunan Milenium (MDGs), yang telah diupayakan dari tahun 2000 sampai 2015, dan
akan memandu pencapaian tujuan global yakni pembangunan berkelanjutan hingga tahun
2030 nanti Terbentuknya SDGs merupakan suatu hal yang patut dirayakan oleh pemerintah
daerah di seluruh dunia. Bahkan sebelum ditetapkannya 17 tujuan tersebut, inklusivitas dari
proses Pasca-2015 sendiri telah merepresentasikan sebuah kemenangan bagi seluruh
pemangku kepentingan.

(United Cities and Local Governments, 2011) SDG 1 menggunakan berbagai sudut
pandang untuk menggambarkan kemiskinan, dan karenanya membutuhkan berbagai
tanggapan yang terkoordinasi. Pemerintah daerah berada pada posisi yang ideal untuk dapat
mengidentifikasi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan dengan lebih dekat, dan
memberikan sumber daya dan pelayanan untuk membantu membebaskan mereka dari
kemiskinan secara tepat sasaran. Tanggung jawab kita terkait pelayanan dasar yang bersifat
lokal, seperti air dan sanitasi, menjadikan kita sebagai mitra utama untuk mencapai SDG
1.Kita juga dapat memainkan peran penting untuk mengentaskan kemiskinan dengan
mengembangkan strategi pengembangan ekonomi lokal, meningkatkan pendapatan dan
membangun ketahanan masyarakat terhadap potensi-potensi bencana.

(Mak Wai Kin, 2006) Pengangguran adalah masalah makroekonomi yang


mempengaruhi manusia secara langsung dan merupakan yang paling berat. Kebanyakan
orang kehilangaan pekerjaan berarti penurunan standar kehidupan dan rekanan psikologis.
Jadi tidaklah mengejutkan jika pengangguran menjadi topik yang sering dibicarakan dalam
perdebatan politik dan para politis sering mengklaim bahwa kebijakan yang mereka tawarkan
akan membantu menciptakan lapangan kerja.

(Kalsum, 2017) Seseorang yang tidak bekerja tetapi secara aktif mencari pekerjaan
tidak dapat digolongkan sebagai penganggur. Selain itu pengangguran diartikan sebagai suatu
keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan belum dapat memperolehnya.

(Cleary, 2019) internet adalah sebuah sistem jaringan yang menghubungkan berbagai
komputer dari berbagai belahan dunia untuk saling terhubung dan bertukar data serta bertukar
informasi. Dalam prakteknya, sebuah komputer untuk saling terhubung dengan komputer
lainnya membutuhkan bantuan dari sebuah program kecil bernama browser. Di dunia ini,
perkembangan aplikasi browser telah berkembang secara cepat mengikuti perkembangan
teknologi pada internet, khususnya koneksi internet dengan segala kelebihan dan
kekurangannya.

(Rini & Sugiharti, 2017) Indonesia mampu menurunkan jumlah penduduk miskin
setiap tahunnya, namun masih terdapat sekitar 29,13 juta penduduk yang hidup di bawah
garis kemiskinan pada tahun 2012. Kondisi kemiskinan juga dapat dilihat dari indeks
kedalaman, indeks keparahan, dan gini ratio

(Talika, 2016)Manfaat yang dapat dinikmati dari internet yaitu dapat mengirim pesan
lewat email, bisa chatting dengan orang lain dan menanyakan keadaan mereka lewat
facabook,kita juga dapat mendownload materi-materi dan memudahkan kita mencari
informasi yang kita butuhkan dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita. Selain itu
kita juga dengan mudah mengupload gambar, maupun foto yang kita inginkan. Namun selain
manfaat ada juga dampak negatif yang sering terjadi dan dialami oleh remaja sehingga
diperlukan adanya pemanfaatan yang baik agar pemahaman remaja akan media internet
dalam komunikasi dengan orang lain menjadi lebih baik.

(Nurwati, 2008)Bangsa Indonesiai memiliki jumlah penduduk yang besar pada tahun
2007 yaitu 231,6 juta jiwa dan di anugerahi dengan sumber daya alam yang melimpah. Tetapi
sungguh sesuatu yang ironis menurut data badan pusat statistik (BPS) tahun 2007 jumlah
penduduk miskin sebesar 37,17 juta jiwa atau 16,58% dari total penduduk Indonesia.
Sedangkan laporan dari Bank Dunia (World Bank) adalah hampir setengahnya dari penduduk
di Indonesia hidup miskin atau rentan terhadap kemiskinan. Dengan kondisi hampir 42%
rumah tangga hidup diantara garis kemiskinan US$1- dan US$2 per hari, terlalu banyak
rakyat Indonesia yang sangat rentan jatuh ke kemiskinan Kemiskinan

(Theron, 2016)Sampai dengan akhir abad 20 kemiskinan masih menjadi beban dunia.
Nampaknya isu kemiskinan akan terus menjadi persoalan yang tidak akan pernah hilang di
dunia ini. Dunia meresponnya dengan menyepakati suatu pertemuan pada September 2000
yang diikuti oleh 189 negara dengan mengeluarkan deklarasi yang dikenal dengan The
Millenium Development Goals (MDG’s). Salah satu targetnya adalah mengurangi jumlah
penduduk miskin hingga 50% pada tahun 2015. Deklarasi ini memberikan indikasi bahwa
masalah kemiskinan masih menjadi masalah besar dunia yang harus ditanggulangi bersama.
Dengan berakhirnya era MDGs yang berhasil mengurangi penduduk miskin dunia hampir
setengahnya.

Cleary, M. (2019). 済無 No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling,


53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Kalsum, U. (2017). Pengaruh Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di


Sumatera Utara. EKONOMIKAWAN: Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan,
17(1), 87–94. https://doi.org/10.30596/ekonomikawan.v17i1.1183

Mak Wai Kin. (2006). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指


標に関する共分散構造分析 Title. (May), 58.

Nurwati, N. (2008). Kemiskinan : Model Pengukuran , Permasalahan dan Alternatif


Kebijakan. Jurnal Kependudukan Padjadjaran, 10(1), 1–11.

Rini, A. S., & Sugiharti, L. (2017). Faktor-Faktor Penentu Kemiskinan Di Indonesia: Analisis
Rumah Tangga. Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 1(2), 17–33.
https://doi.org/10.20473/jiet.v1i2.3252

Talika, F. T. (2016). Manfaat Internet Sebagai Media Komunikasi Bagi Remaja Di Desa Air
Mangga Kecamatan Laiwui Kabupaten Halmahera Selatan. E-Journal, V(1), 1–6.
https://doi.org/10.3232/GCG.2015.V9.N3.03

Theron, G. B. (2016). Sustainable development goals. Obstetrics and Gynaecology Forum,


26(1), 1. https://doi.org/10.5005/jp/books/13071_5

United Cities and Local Governments. (2011). Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang
Perlu Diketahi oleh Pemerintah Daerah. Buletin Tataruang BKPRN, 1–24.

Anda mungkin juga menyukai