Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum I

PERHITUNGAN HIMPUNAN FUZZY menggunakan MICROSOFT


EXCEL

Nama : Hendra Zulian Permana

NIM : 1620301032

Jurusan : Teknik Elektro

Kelas : 4B

MK : Lab. Sistem Kendali Cerdas

Program Studi

Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol

Dosen Pembimbing

M. Basyir, S.ST., M.T.

Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi

Politeknik Negeri Lhokseumawe


2020
LEMBARAN PENGESAHAN

No Praktikum : 01
Judul Praktikum : Perhitungan Himpunan Fuzzy menggunakan Microsoft Excel
Nama : Hendra Zulian Permana
Nim : 1620301032
Kelas : TRIK 4B
Tgl Praktikum : 04 Februari 2020
Tgl Penyerahan : 05 Februari 2020
Nilai :

Mengetahui Buketrara, 05 Feb 2020


Dosen Pembimbing Nama Praktikan

M. Basyir, S.ST., M.T. Hendra Zulian Permana


NIP. 19741006 200021 1 001 NIM. 1620301032
PERHITUNGAN HIMPUNAN FUZZY Menggunakan MICROSOFT EXCEL

1. Representasi Linier Naik


Diketahui Persamaan Fungsi Keanggotaan Sebagai berikut :

Gambar 1.1
Berapakah μ[40], μ[45], μ[50] ?
Langkah-langkahnya :
[1] Ketik seperti tampilan berikut :
Table 1.1.

Umur Tua

40

45

50

[2] Letakkan Kursor di sel B2 untuk mencari nilai keanggotaan 40, dengan rumus sebagai
berikut : =IF(A2<=35,0,IF(A2>=60,1,(A2-35)/(60-35)))

[3] Copy pada Sel B2, kemudian Paste pada cel B3..B4

[4] Maka akan tampil hasil berikut :


Tabel 1.2.

Umur Tua

40 0.2

45 0.4

50 0.6
ANALISA

Berdasarkan hasil ujicoba praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa
output yang diperoleh berupa nilai representasi linier naik sehingga nilai yang diperoleh
berupa dari terkecil hingga terbesar, berdasarkan hasil yang keluar dari Microsoft excel. Hasil
yang dikeluarkan tersebut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan fungsi
keanggotaan seperti persamaan diatas. Dengan menggunakan Microsoft excel hasil akan
diperoleh secara cepat dan akurat seperti pada tabel 1.1. Semakin tinggi umurnya maka
tingkat ketuaan yang diperoleh semakin tinggi pula.

2. Representasi Linier Turun


Diketahui Persamaan Fungsi Keanggotaan Sebagai berikut :

Gambar 2.1

Berapakah μ[45], μ[55] ?


Langkah-langkahnya :
[1] Ketik seperti tampilan berikut :
Tabel 2.1.
Umur Tua
45
55

[2] Letakkan Kursor di sel B2 untuk mencari nilai keanggotaan 45, dengan rumus sebagai
berikut :
=IF(A2>=60,0,(60-A2)/(60-35))
[3] Copy pada Sel B2, kemudian Paste pada cel B3

[4] Maka akan tampil hasil berikut :

Tabel 2.2.
Umur Tua
45 0.6
55 0.2
ANALISA
Berdasarkan hasil ujicoba praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa hasil
yang didapatkan berupa nilai representasi linier turun sehingga hasil yang diperoleh berupa
nilai tertinggi hingga nilai terendah. Hasil diperoleh menggunakan simulasi microsoft excel
sehingga hasil yang didapat lebih akurat dibandingan dengan menghitung menggunakan
rumus. Hasil yang didapat pada table 2.2 sesuai dengan rumus yang di input pada program.

3. Representasi Segitiga
Diketahui Persamaan Fungsi Keanggotaan Sebagai berikut :

Langkah-langkahnya :
[1] Ketik seperti tampilan berikut :
Tabel 3.1

Umur Tua
38
50

[2] Letakkan Kursor di sel B2 untuk mencari nilai keanggotaan 38, dengan rumus sebagai
berikut :
=IF(OR(A2<25,A2>65),0,IF(A2<45,(A2-25)/20,(65-A2)/20))
[3] Copy pada Sel B2, kemudian Paste pada cel B3

[4] Maka akan tampil hasil berikut :


Tabel 3.2

Umur Tua

38 0.65

50 0.75
ANALISA
Berdasarkan hasil ujicoba praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa hasil
yang didapatkan dengan representasi segitiga nilai output yang dikeluarkan berupa nilai
terendah hingga tertinggi. Hasil yang didapatkan menggunakan Microsoft excel karena hasil
nya lebih akurat dibandingkan dengan menghitung menggunakan rumus. Agar data yang
didapat sesuai dengan yang diinginkan, program yang diinput harus benar seperti diatas.

SOAL LATIHAN :
Diketahui fungsi kenggotaan variabel nilai adalah seperti terlihat pada Gambar:

Gambar 4.1

Cari nilai μ[46], μ[65], μ[90]


Ketik Tabel berikut di Excel

Tabel 4.1

Nilai Rendah Sedang Tinggi

46

65

90
ANALISA

Berdasarkan hasil praktikum, dapat dianalisis bahwa dengan gambar 4.1 kita dapat
memperoleh dari nilai yang tercantum dalam Tabel 4.1. Untuk mendapatkan hasil sesuai
dengan program yang digunakan adalah: = IF(A19>=0,A19<=60,1) dengan memasukkan
program untuk kategori rendah maka output yang diperoleh pada Tabel 4.2. Untuk
memperoleh output sedang maka program yang diinput yaitu : =IF(A19>=45,A19<=65,1)
dengan hasil yang diperoleh pada table 4.2. Untuk memperoleh output tinggi maka program
yang diinput yaitu dengan menginput data: = IF(A19>=60,"TRUE",IF(A19<=100,"FALSE"))
dengan hasil yang diperoleh pada table 4.2. Berikut adalah hasil yang diperoleh:

Table 4.2

Nilai Rendah Sedang Tinggi


46 TRUE TRUE FALSE
65 FALSE TRUE TRUE
90 FALSE FALSE TRUE

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dapat disimpulan bahwa:

1. Pada representasi linier naik hasil yang diperoleh berupa nilai tertinggi hingga terendah
dengan program: =IF (A2<=35,0, IF(A2>=60,1, (A2-35)/(60-35)))

2. Pada representasi linier turun hasil yang diperoleh berupa nilai terendah hingga tertinggi
dengan program : =IF (A2>=60,0,(60-A2)/(60-35))
3. Pada representasi segitiga hasil yang diperoleh berupa nilai terendah hingga tertinggi
dengan program : =IF (OR(A2<25,A2>65),0, IF(A2<45, (A2-25)/20,(65-A2)/20))
4. Pada soal latihan hasil yang diperoleh berupa hasil yang sesuai dengan nilai yang telah
ditentukan sesuai dengan programnya masing-masing.
FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD (SAW)

 Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.

 Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating
kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.
 Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu
skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
Langkah-langkah Penyelesaian dengan Metode MADM SAW, adalah sebagai berikut :

1. Lakukan Normalisasi Matrik X, berdasarkan persamaan 1


2. Matrik Ternormalisasi R
3. Proses Perangkingan berdasarkan persamaan 2 (Nilai Vi) Nilai
preferensi untuk setiap alternatif (Vi)diberikan sebagai:

4. Menentukan Nilai Terbesar dari Vi


Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih

n
Vi (Persamaan 2)

wjri

j1
STUDI KASUS 1

Suatu perusahaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ingin membangun sebuah


gedung yang akan digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sementara hasil produksinya.
Ada 3 lokasi yang akan menjadi alternatif, yaitu :
A1 = Ngemplak, A2 = Kalasan, A3 = Kota Gedhe.

Ada 5 kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan Keputusan, yaitu :


C1 = jarak dengan pasar terdekat (km)
C2 = kepadatan penduduk disekitar lokasi (orang/km2)
C3 = jarak dari pabrik (km)
C4 = jarak dengan gudang yang sudah ada (km)
C5 = harga tanah untuk lokasi (x1000 Rp/m2)

Ranting kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria, dinilai dengan 1 sampai 5, yaitu :
1 = Sangat buruk 2 = Buruk 3 = Cukup
4 = Baik 5 = Sangat Baik

Tabel 1. Menunjukkan ranting kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria. Sedangkan
tingkat kepentingan setiap kriteria, juga dinilai dengan 1 sampai 5, yaitu :
1 = Sangat rendah 2 = rendah 3 = Cukup
4 = Tinggi 5 = Sangat Tinggi

Tabel 1 Ranting Kecocokan dari setiap Alternatif pada setiap kriteria

x= Alternatif C1 C2 C3 C4 C5
A1 4 4 5 3 3
A2 3 3 4 2 3
A3 5 4 2 2 2

Karena setiap nilai yang diberikan pada setiap alternatif di setiap kriteria merupakan
nilai kecocokan (nilai terbesar adalah terbaik), maka semua kriteria yang diberikan
diasumsikan sebagai kriteria keuntungan.
Pengambilan keputusan memberikan bobot preferensi sebagai : W = (5, 3, 4, 4, 2)

Matriks keputusan dibentuk dari tabel kecocokan sebagai berikut :

4 4 5 3 3
X= 3 3 4 2 3
5 4 2 2 2

PENYELESAIAN KASUS DENGAN METODE SAW

1. Tulislah Matriks X sebagai berikut

2. Tuliskan Nilai Bobot tiap kriteria

3. Lakukan Normalisasi Matrik X (berdasarkan persamaan 1), untuk mencari nilai R11
– R35.

Mencari nilai R11 sebagai berikut :

=C2/MAX(C2:C4)

Sehingga ketika di enter Nilai R11 = 0.8000

4. Lakukan Langkah 3 sampai mendapatkan nilai R35

5. Sehingga akan di dapat nilai Matrik Ternormalisasi R sebagai berikut :

6. Proses Perangkingan berdasarkan persamaan 2 (Nilai Vi), untuk mencari nilai V1 –


V2.

Mencari Nilai V1
=C6*C12+D6*D12+E6*E12+F6*F12+G6*G12

Sehingga ketika di enter


Nilai V1 = 17.000
Nilai V2 = 15,25
Nilai V3 = 14
7. Hasil proses perankingan diperoleh

Nilai V1 adalah nilai terbesar yaitu 17

ANALISA
Pada praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa pada kasus ini, diperoleh
beberapa nilai untuk mencari nilai tertinggi dari beberapa variabel yang tercantum pada
jobsheet. Setelah program dijalankan diperoleh nilai V1 adalah nilai tertinggi yaitu 17 dengan
rumus yang telah tercantum diatas. Metode ini juga dapat dihitung menggunakan matriks.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai V1 adalah nilai yang tertinggi.

2. Program ini digunakan agar mendapat nilai sesuai.

Anda mungkin juga menyukai