Anda di halaman 1dari 12

JOB DESCRIPTION PERSONIL KAMAR BEDAH (KETENAGAAN)

1. Pendahuluan
A. Latar belakang
Dalam undang – undang RI no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dijelaskan
bahwa penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan memberikan perlindungan
terhadap keselamatan pasien (patient safety), masyarakat, lingkungan Rumah
Sakit dan sumber daya manusia di Rumah Sakit, serta meningkatkan mutu dan
memeprtahankan standar layanan Rumah Sakit.
Oleh sebab itu RS berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan
sesuai dengan standar pelayanan RS.
Kejadian yang membahayakan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
diantaranya adalah prosedur operasional, sehingga diperlukan tenaga kesehatan
yang handal dan profesional dibidangnya.
B. Tujuan
1) Tujuan umum
Meningkatkan mutu layanan yang ada di kamar bedah
2) Tujuan khusus
a. Sebagai acuan standar layanan dikamar bedah
b. Sebagai acuan bagi perawat kamar bedah mengenai fungsi dan
peran serta kompetensinya
2. Jenis tenaga
A. Tim bedah, terdiri dari :
1. Ahli bedah
2. Asisten ahli bedah
3. Perawat istrumen (scrub nurse)
4. Perawat sirkuler (circulating nurs)
5. Ahli/perawat anastesi
B. Staf perawat kamar bedah
1. Perawat kepala kamar bedah
2. Perawat pelaksana
C. Tenaga lain terdiri dari:
1. Pekerja kesehatan
2. Tata usaha
3. Penunjang medis
3. Uraian tugas
A. Perawatan kepala kamar bedah
1. Nama jabatan : Perawat kepala kamar bedah
2. Pengertian : Seorang tenaga perawat profesional bertanggung jawab
dan berwenang dalam mengelola keperawatan di kamar operasi
3. Persyaratan :
a. Pendidikan
1. Diutamakan sarjana keperawtan
2. Memiliki sertifikat manajemen kamar bedah
3. Memiliki sertifikat teknik kamar operasi (dasar dan lanjutan)
b. Mempunyai pengalaman kerja dikamar operasi minimal 5 tahun sebagai
perawat sirkuler dikamar operasi
c. Memiliki kemampuan kepemimpinan
d. sehat
4. Tanggung jawab :
Secara fungsional bertanggung jawab kepada direktur keperawatan/kepala
bidang keperawatan, melalui kepala seksi perawatan. Secara operasional
bertanggung jawab kepaad kepala instalasi kamar operasi/ka. instalasi
5. Uraian tugas
a. Melaksanakan fungsi perencanaan (PI)
1) Menerima input kegiatan pembedahan dari rawat
inap/poliklinik/dokter/luar
2) Menyusun rencana kegiatan pembedahan berdasarkan jenis dan
kemampuan kamar operasi. Perubahan perencanaan dimungkinkan
atau masalah kebutuhan pasien atau alasan lain yang rasional
3) Menentukan macam dan jumlah alat yang dipergunakan serta
kegunaannya dalam pelayanan pembedahan
4) Membagi harian dgn memperhatikan jumlah dan tingkat
kemampuan tenaga keperawatan
5) Menyusun program pengembangan staf
6) Membuat pola ketenagaan dikamar bedah
7) Mengelola ketenagaan diunit kamar bedah sesuai dengan jenis
pelayanan pembedahan yang direncanakan
8) Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan
dikamar operasi
9) Menyusun program alat dan obat sesuai kebutuhan
10) Berperan aktif menyusun prosedur/tata kerja kamar operasi
(termasuk menyususn pedoman penggunaan alat)
b. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan (P2)
1) Mementau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan
peraturan/ethik yang berlaku dikamar operasi
2) Mengatur pelayanan pembedahan sesuai dengan kebutuhan tim dan
kemampuan tenaga kamar operasi
3) Membuat jadwal kegiatan (time schedule)
a) Pemanfaatan tenaga seefektif mungkin
b) Mengatur pekerjaan secara merata
c) Menerapkan kebijaksanaan (policy) yg berlaku
4) Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan
5) Mengatur pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien
a) Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan
b) Memberi orientasi kepada pegawai baru dikamar operasi
c) Mengatur pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan bahan –
bahan /alat – alat dikamar operasi
6) Menciptakan suasana kerja yang harmonis
7) Melakukan supervisi terhadap tenaga/staf
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3)
1) Mengawasi pelaksanaan tugas masing – masing pegawai
2) Mengawasi penggunaan alat dan bahan agar digunakan secara tepat
guna dan hasil guna
3) Mempertahankan kelengkapan bahan dan alat
4) Mengatur supaya alat tetap diinventarisasi secara periodik
5) Mengawasi pelaksanaan inventarisasi secara periodik
6) Mengawasi kegiatan tim bedah sehubungan dengan perkembangan
tindakan yang ada dan mengadakan peninjauan kembali tentang:
a) Rencana pelayanan tindakan pembedahan
b) Kebutuhan pelayanan pembedahan
c) Masalah – masalah yang timbul
d) Fungsi kegiatan pegawai dikamar operasi
7) Secara kontinyu menganalisa kegiatan tatalaksana kamar operasi yang
ada hubungannya dengan penggunaan alat/bahan secara efektif dan
efisien, dengan jalan meninjau kembali tentang :
a) Program kamar operasi
b) Rencana pengawasan
c) Penggunaan alat/bahan sesuai dengan tatalaksana kamar
voperasi
d) Masalah – masalah yang timbul dalam menjalankan tatalaksana
kamar operasi
B. Perawat instrumen /scrub nurs
1. Nama jabatan : Perawat instrument
2. Pengertian : seorang tenaga perawat profesional yang diberi
wewenang dan ditugaskan dalam pengelolaan paket alat pembedahan selama
tindakan pembedahan berlansung
3. Persyaratan
a. Pendidikan
1) Berijazah pendidikan formal keperawatan dari semua jenjang yang
diakui oleh pemerintah atau yang berwenang
2) Memiliki sertifikat pelatihan dasar perawat kamar bedah
b. Mempunyai pengalaman kerja dikamar operasi minimal 2 tahun
c. Mempunyai bakat, minat dan iman
d. Berdedikasi tinggi
e. Berkepribadian mantap/emosi stabil
f. Dapat bekerja sama dengan anggota lain
g. Cepat tanggap
4. Tanggung jawab :
Secara administrasi dalam kegiatan keperawatan, bertanggung jawab kepada
perawat kepala kamar operasi, dan secara operasional /tindakan bertanggung
jawab kepada ahli bedah dan perawat kepala kamar operasi
5. Uraian tugas :
a. Sebelum pembedahan
1) Melakukan kunjungan pasien yang akan dibedah minimal sehari
sebelum pembedahan untuk memberikan
penjelasan/memeprkenalkan tim bedah
2) Menyiapkan ruangan opearasi dalam keadaan sipa pakai meliputi :
a) Kebersihan ruang operasi dan peralatn
b) Meja mayo/instrumen
c) Meja operasi lengkap
d) Lampu operasi
e) Mesin anastesi lengkap
f) Suction pump
g) Gas medis
3) Menyiapkan set instrumen steril sesuai jenis pembedahan
4) Menyiapkan cairan antiseptik dan bahan – bahan sesuai keperluan
pembedahan
b. Saat pembedahan
1) Memperingati “tim bedah steril” jika terjadi penyimpangan
prosedur aseptik
2) Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk ahli
bedah dan asisten
3) Menata instrumen steril di meja mayo sesuai dengan urutan
prosedur pembedahan
4) Memberikan cairan antiseptik kulit daerah yang akan diinsisi
5) Memberikan laken steril untuk prosedur draping
6) Memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai urutan prosedur
dan kebutuhan tindakan pembedahan secara tepat dan benar
7) Memberikan duk steril kepada operator, dan mengambil kain kassa
yang telah digunakan dengan memakai alat
8) Menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan, dalam keadaan siap
pakai
9) Mempertahankan instrumen selama pembedahan dalam keadaan
tersusun secara sistematis untuk memudahkan saat bekerja
10) Membersihkan instrumen dari darah pada saat pembedahan untuk
memeprtahankan sterilisasi alat dari meja mayo
11) Menghitung kain kassa, jarum dan instrumen
12) Memberitahukan hasil penghitungan jumlah alat, kain kassa dan
jarum pada ahli bedah sebelum operasi dimulai dan sebelum luka
ditutup lapis demi lapis
13) Menyiapkan cairan untuk mencuci luka
14) Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit
15) Menutup luka dengan kain kassa steril
16) Penyiapan bahan pemeriksaan laboratorium/patologi jika ada
c. Setelah pembedahan
1) Memfiksasi drain, dan kateter (jika terpasang)
2) Memebersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada daerah
yang dipasang elekrode (wajib dikerjakan)
3) Mengganti alat tenun, baju pasien dan penutup serta memindahkan
pasien dari meja operasi ke kereta dorong
4) Memeriksa dan menghitung semua instrumen sebelum dikeluarkan
dari kamar operasi
5) Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam
keadaan lengkap
6) Membersihkan instrumen bekas pakai dengan cara
a) Merendam dengan caiaran desinfektan yang mengadung
deterjen
b) Menyikat sele – sela engsel instrumen
c) Membilas dengan air mengalir
d) mengeringkan
7) Membungkus instrumen sesuai jenis macam, bahan, kegunaan dan
ukuran. Memasang indikator autoclave dan membuat label nama
alat – alat (set) pada setiap bungkusan instrumen dan selanjutnya
siap untuk disterilkan sesuai prosedur yang berlaku
8) Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan selesai
agar siap pakai
C. Perawat sirkulasi/circulating nurs
1. Nama jabatan : Perawat sirkuler
2. Pengertian : Tenaga perawat profesional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab membantu kelancaran pelaksanaan tindakan pembedahan
3. Persyaratan
a. Pendidikan
Berijazah pendidikan formal keperawatan minimal DIII Keperawatan
Yang diakui oleh pemerintah atau yang berwenang
b. Mempunyai pengalamn kerja dikamar operasi lebih dari 5 tahun
c. Mampu mensupervisi anggota team operasi
d. Mampu berkolaborasi dengan dokter bedah dan dokter anastesi
e. Mampu memimpin rencana asuhan keperawatan perioperatif di kamar
bedah
f. Mempunyai bakat dan minat
g. Berdedikasi tinggi
h. Berkepribadian mantap/emosi stabil
i. Dapat bekerja sama dengan anggota Tim
j. Cepat tanggap
4. Tanggung jawab :
Secara administrasi dan operasional bertanggung jawab kepada perawat kepala
kamar operasi, dan kepala ahli bedah
5. Uraian tugas :
a. Sebelum pembedahan
1) Menerima pasien yang akan dibedah
2) Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai isian
check list, dengan perawat ruang rawatan
3) Memeriksa, dengan menggunakan formulir “check list”
meliputi :
a) Kelengkapan dokumen medis antara lain:
 Izin operasi
 Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir
 Hasil pemeriksaaan radiologi/foto rintgen
 Hasil pemeriksaan ahli bedah/anastesi (pra visit
anastesi)
 Hasil konsultasi ahli lain sesuai kebutuhan
b) Kelengkapan obat – obatan, cairan, alat kesehatan
c) Persediaan darah (bila diperlukan)
4) Melakukan pengkajian keperawatan
5) Memeriksaan persiapan fisik
6) Menyusun asuhan keperawatan pre operasi
7) Memberikan penjelasan ulang kepada pasien sebatas
kewenangan tentang :
a) Gambaran rencana tindakan pembedahan yang akan
dilakukan
b) Tim bedah yang akan menolong
c) Fasilitas yang ada didalam kamar bedah, antara lain
lampu opearasi dan mesin anastesi (pembiusan)
b. Saat pembedahan
1) Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan dan
bekerjasama dengan petugas anastesi
2) Membuka set steril dengan memperhatikan teknik aseptik
3) Mengingatkan tim bedah jika mengetahui adanya
penyimpangan penerapan tehnik aseptik
4) Mengikat tali jas steril tim bedah
5) Membantu mengukur dan mencatat kehilangan darah dan
cairan, dengan cara mengetahui, jumlah produksi urine, jumlah
perdarahan, jumlah cairan yang hilang
a) Cara menghitung perdarahan :
 Berat kassa kering harus diketahui sebelum
dipakai
 Timbang kain kassa basah
 Selisih berat kain kasa basah dengan kain kasa
kering adalah jumlah perdarahan
b) Cara menghitung pengeluaran jumlah cairan:
Jumlah cairan dalam botol suction yang berasal dari
pasien diukur dengan membaca skala angkan – angka
dalam botol suction
c) Cara mengetahui jumlah produksi urine:
Jumlah produksi urine didalam bag diukur dan dicatat
setiap jam atau secara periodik. Normal 1 : 2 cc/kg berat
badan perjam)
6) Mencatat jumlah cairan yang hilang dengan cara menjumlahkan
peradarahan yang berasal dari kassa, suction dan urine
dikurangi oleh pemakaian cairan untuk pencucian luka selama
pembedahan
7) Melaporkan hasil pemantauan hemodinamik kepada ahli
anastesi
8) Menhubungi petugas penunjang medis (petugas radiologi,
petugas laboratorium) bila diperlukan selama pembedahan)
9) Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan
10) Menghitung dan mencatat pemakaian kain kassa bekerjasama
dengan perawat instrumen
11) Mengukur dan mancatat tanda vital
12) Mengambil instrumen yang jatuh dengan menggunakan alat dan
memisahkannya dari instrumen yang steril
13) Memeriksa kelengkapan instrumen dan kain kassa ,bersama
perawat instrumen agar tidak tertinggal dalam tubuh pasien
sebelum luka operasional ditutup
14) Merawat bayi untuk kasus sectio caesaria
c. Saat pembedahan
1) Membersihkan dan merapikan pasien yang sudah selesai
dilakukan pembedahan
2) Memindahkan pasien dari meja operasi di kereta dorong yang
telah disediakan
3) Mengatur dan mencatat tanda – tanda vital :
 Pernapasan
 Tekanan darah
 Suhu
 Nadi
4) Mengukur tingkat kesadaran, dengan cara memanggil nama
pasien, memberikan stimulus, memeriksa reaksi pupil
5) Meneliti, menghitung dan mencatat obat – obatan serta cairan
yang diberikan pada pasien
6) Memeriksa kelengkapan dokumen medik, antara lain :
 Laporan pembedahan
 Laporan anastesi
 Pengisian formulir patologi anatomi (PA)
7) Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan
anatara lain:
a. Identitas pasien
 Nama pasien
 Umur
 No CM
 Nama Tim Bedah
 Waktu dan lama pembedahan
 Jenis pembedahan
 Jenis kasus (bersih, bersih tercemar, tercemar, kotor)
 Tempat tindakan
 Urutan jadwal tindakan pembedahan
b. Masalah yang timbul selama pembedahan
c. Tindakan yang dilakukan
d. Hasil evaluasi
8) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pre, intra, dan post
operasi di kamar operasi
9) Melakukan serah terima dengan perawat/petugas RR tentang:
a. Asuhan keperawatan dikamar bedah
b. Kelengkapan dokumentasi medik, instruksi pasca bedah
c. Keadaan umum pasien
d. Obat – obatan /resep baru
e. Membantu perawat instrumen, membersihkan dan
menyusun instrumen yang telah digunakan, kemudian alat
tersebut disterilkan
f. Membersihkan slang dan botol suction dari sisa jaringan
cairan pasca operasi
g. Mensterilkan slang suction yang dipakai lansung kepasien
h. Membantu membersihkan kamar bedah setelah tindakan
pembedahan selesai
D. Perawat anastesi
1. Nama jabatan : Perawat Anastesi
2. Penegrtian : Seorang tenaga perawat profesional yang diberi
wewenang dan tanggung jawab dalam membantu terselenggaranya
pelaksanaan tindakan pembiusan di kamar operasi
3. Persyaratan :
a. Pendidikan
Berijazah pendidikan formal DIII Keperawatan Anastesi
b. Mempunyai bakat dan minat
c. Berdedikasi tinggi
d. Berbadan sehat
e. Beriman
f. Berkepribadian mantap
g. Dapat bekerjasama dengan anggota Tim
h. Cepat tanggap
4. Tanggung jawab:
Secara administrasi dalam kegiatan keperawatan bertanggung jawab kepada
perawat kepala kamar operasi dan secara operasional bertanggung jawab
kepada ahli anastesi/bedah
5. Uraian tugas :
a. Sebelum pembedahan
1) Melakukan kunjungan pra anastesi untuk menilai status fisik pasien
sebatas tanggung jawabnya
2) Menerima pasien diruang penerimaan kamar operasi
b. Saat pembedahan
1) Membebaskan jalan napas, dengan cara memepertahankan posisi
endotracheal tube
2) Memenuhi keseimbanagan O2 dan CO2 dengan cara memantau
flowmeter pada mesin pembiusan
3) Memonitor kondisi hemodinamik selama pembedahan dan
memantau cairan tubuh yang hilang selama pembedahan antara lain
:
a. Cairan lambung
b. Cairan perut
c. Urine
d. perdarahan
4) Mengukur tanda – tanda vital
5) Memberi obat – obatan sesuai dengan program medik
6) Melaporkan hasil pemantauan kepada dokter ahli anastesi/bedah
7) Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh
8) Menilai hilangnya efek obat anastesi pada pasien
9) Melakukan resusitasi pada henti jantung
c. Setelah pembedahan
1) Memeprtahankan jalan napas
2) Memantau tanda – tanda vital untuk mengetahui sirkulasi
pernapasan dan keseimbangan cairan
3) Memantau dan mencatat tentang perkembangan pasien perioperatif
4) Menilai respon pasien terhadap efek obat anastesi
5) Memindahkan pasien ke RR/ruangan rawat, bila kondisi sudah
stabil atas ijin ahli anastesi
6) Melengkapi catatan perkembangan pasien sebelum, selama dan
sesudah pembiusan
7) Merapikan dan mengembalikan alat – alat anastesi ketempat
semula agar siap pakai

Anda mungkin juga menyukai