0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perlunya revolusi paradigma pembelajaran di perguruan tinggi dari penguliahan menjadi pembelajaran. Saat ini, banyak lulusan perguruan tinggi hanya memiliki gelar namun keterampilan yang sama dengan yang tidak kuliah. Penulis mengakui dirinya dulu hanya belajar untuk nilai dan ujian, bukan untuk memperdalam pengetahuan. Penulis berharap dosen dapat membangkitkan berpikir k
Dokumen tersebut membahas tentang perlunya revolusi paradigma pembelajaran di perguruan tinggi dari penguliahan menjadi pembelajaran. Saat ini, banyak lulusan perguruan tinggi hanya memiliki gelar namun keterampilan yang sama dengan yang tidak kuliah. Penulis mengakui dirinya dulu hanya belajar untuk nilai dan ujian, bukan untuk memperdalam pengetahuan. Penulis berharap dosen dapat membangkitkan berpikir k
Dokumen tersebut membahas tentang perlunya revolusi paradigma pembelajaran di perguruan tinggi dari penguliahan menjadi pembelajaran. Saat ini, banyak lulusan perguruan tinggi hanya memiliki gelar namun keterampilan yang sama dengan yang tidak kuliah. Penulis mengakui dirinya dulu hanya belajar untuk nilai dan ujian, bukan untuk memperdalam pengetahuan. Penulis berharap dosen dapat membangkitkan berpikir k
Tanggapan Atas Artikel Revolusi Paradigma Pembelajaran
Perguruan Tinggi: Dari Penguliahan Ke Pembelajaran
Saya sependapat dengan Suwardjono (2009: 3) yang menyatakan
kondisi belajar-mengajar di perguruan tinggi sampai saat ini belum dapat mengubah secara nyata wawasan dan perilaku pembelajar. Dapat kita perhatikan bahwa banyak lulusan perguruan tinggi hanya menyandang gelar namun memiliki keterampilan yang relatif sama jika dibandingkan dengan mereka yang tidak melalui pendidikan formal. Pengalaman ini pun saya alami di dunia kerja. Pekerja dengan status pendidikan tinggi terkadang kalah pengetahuan dan wawasan dibandingkan dengan pekerja dengan pendidikan relatif rendah. Menanggapi realita di atas, tentu kita tidak bisa serta merta menyalahkan lulusan pendidikan tinggi karena pekerja dengan pendidikan relatif rendah biasanya memiliki masa kerja yang lebih lama sehingga menang pengalaman. Di sisi lain, ilmu dan keterampilan yang diperoleh di temu kelas pada perguruan tinggi seringkali tidak sesuai dengan praktek di dunia kerja sekalipun pada bidang keilmuan yang sama. Saat pendidikan strata-1 Akuntansi, tidak dapat dipungkiri bahwa saya juga berada pada posisi mahasiswa yang dicontohkan dalam artikel Revolusi Paradigma Pembelajaran Perguruan Tinggi: dari Penguliahan ke Pembelajaran. Saya mengerjakan tugas dan belajar menjelang ujian agar memperoleh IPK memuaskan. Setelah saya membaca artikel tersebut, saya ingin memperbaiki diri saya dalam memaknai belajar yang sesungguhnya. Bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi saya ingin menggali keilmuan dan wawasan yang lebih mendalam, berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan penalaran sehingga memiliki kepribadian kesarjanaan. Dosen sebagai tenaga pengajar yang saya harapkan adalah dosen yang mampu membangkitkan daya pikir kritis, kreatif dan inovatif mahasiswanya melalui interaksi aktif di setiap temu kelas agar suasana kelas menjadi lebih hidup dan bersemangat. Mahasiswa dituntun untuk bisa belajar secara mandiri, namun tetap dibimbing dan diarahkan sesuai silabus.