Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK 1

AKUNTANSI KEUANGAN II

Nama Anggota: 1. Nurul Faradilah (A1C118114)


2. Putri Cantika (A1C118122)
3. Rizzika Nursajida (A1C118134)
4. Yuliana Astuti (A1C118151)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM
A. Pengertian Kewajiban

hutang adalah kewajiban perusahaan yang timbul karena tindakan atau


transaksi-transaksi dimasa lampau untuk memperoleh aktiva atau jasa, yang
pelunasannya baru akan dilakukan dimasa yang akan datang, baik dengan
penyerahan uang tunai, aktiva-aktiva tertentu lainnya, jasa maupun dengan
menciptakan hutang baru hutang dapat menimbulkan kewajiban keuangan
ataupun kewajiban pelaksanaan. Sebagai contoh, kewajiban keuangan
misalnya hutang usaha, hutang pajak, hutang deviden, hutang bunga dan
sebagainya, sedangkan kewajiban pelaksanaan, misalnya sewa yang
diterima di muka, beban yang diterima di muka, uang garansi pembelian
dari para pembel di tinjau dari jangka waktu pelunasan atau alat
pelunasannya, hutang dapat dibagi menjadi dua kelompok :
1. kelompok hutang jangka pendek (hutang lancar)
2. kelompok jangka panjang (hutang tidak lancar)

B. Pengertian Kewajiban jangka pendek


Hutang jangka pendek (Hutang Lancar), yaitu hutang yang harus
dilunasi dalam jangka waktu pendek, paling lama satu tahun sesudah
tanggal necara, atau harus dilunasi dalam jangka waktu satu siklus operasi
normal perusahaan yang bersangkutan (tergantung mana yang lebih
panjang).yang dimaksud dengan satu silus operasi normal adalah waktu
yang diperlukan agar uang kontan dapat diubah menjadi persediaan barang,
persediaan barang diubah menjadi piutang usaha dan akhirnya piutang usaha
diubah menjadi uang kontan kembali. Siklus operasi normal dan masing-
masing perusahaan memerlukan jangka waktu yang berbeda-beda, mulai
dari kurang dari satu tahun, tetapi ada yang lebih dari satu tahun.perbedaan
ini menyebabkan batasan hutang lancer seperti tersebut diatas dianggap
kurang tepat oleh banyak perusahaan, sehingga muncul pendapat yang
menyatakan penyelesaian satu hutang jangka panjang (hutang lancar)
biasanya memerlukan pemakaian harta lacar.
Perbandingan antara harta lancer terhadap hutang jangka pendek
(hutang lancar) dikenal sebagai “rasio lancer” atau current ratio”.Rasio ini
merupakan suatu ukuran yang berguna bagi para pengusaha untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutang jangka pendek.
Perusahaan yang memiliki hutang lancer lebih besar dari harta lancer berada
dalam posisi yang mengkhawarirkan karena terdapat kemungkinan bahwa
utang tersebut tidak akan dapat dilunasi. menurut standar akuntansi
keuangan hutang lancer adalah Hutang yangpelunasannya dengan
menggunakan sumber-sumber aktiva lancer atau dengan menciptakan
hutang lancer baru.

Pengertian tersebut menunjukkan bahwa kewajiban atau hutang memiliki


karakteristik sebagai berikut :
1. Ada peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa sebelumnya, yang
dapat menimbulkan adanya utang saat sekarang.
2. kewajiban yang ditanggung berupakewajiban untuk menyerahkan
uang, barang atau jasa
3. Nilai kewajiban dinyatakan dalam bentuk kesatuan uang.
4. Kewajiban ditentukan oleh kedua pihak (yang terutang dan yang
berpiutang)

1. Hutang jangka pendek


hutang jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya
paling lama satu tahun. Menurut Munawir (2005:18) hutang lancar atau
hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang
pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu
tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancer yang
dimiliki oleh perusahaan. sebagian besar hutang jangka pendek terdiri dari
kredit perdagangan barang/jasa, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat
menyelenggarakan usahanya.
C. Jenis Kewajiban Jangka Pendek
1. Jenis utama kewajiban jangka pendek
a. Hutang dagang
Hutang dagang atau account payable adalah jumlah uang yang
masih harus dibayarkan kepada pemasok, karena perusahaan
melakukan pembelian barang atau jasa. Salah satu contoh hutang
dagang adalah pembelian barang dagangan atau peralatan kantor
secara kredit. Hutang ini tidak memerlukan surat atau perjanjian
tertulis sehingga pelaksanaanya didasarkan atas rasa saling percaya.
b. Hutang wesel atau promes
Hutang wesel atau promes adalah kewajiban yang dibuktikan
dengan janji tertulis tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang
tertentu pada tanggal yang telah ditentukan dikemudian hari. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa hutang ini bersifat lebih formal
dibandingkan dengan hutang dagang biasa. Apabila wesel dibuat
dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, maka wesel tersebut
digolongkan sebagai hutang lancar. Proses timbulnya hutang wesel
sama seperti hutang dagang yaitu dari kegiatan pembelian barang atau
jasa secara kredit. Dapat juga terjadi pada awalnya merupakan hutang
dagang biasa kemudian dengan tujuan untuk lebih memberikan
kepastian bagi kreditur maka hutang dagang tersebut berubah menjadi
hutang wesel. Dalam prosedur pembelanjaan lainnya perusahaan juga
dapat mendiskontokan wesel bayar pada bank diskonto berarti
perusahaan mengurangkan sejumlah tertentu dari nilai nominal wesel
sehingga peminjam akan memperoleh nilai tunai yang lebih kecil dari
nominal wesel.

2. Jenis umum kewajiban jangka pendek


a. Kewajiban yang jumlahnya diketahui
Kewajiban lancar yang jumlahnya diketahui meliputi utang
usaha, wesel bayar jangka pendek, utang pajak penjualan, kewajiban
akrual, kewajiban gaji, pendapatan diterima dimuka, dan bagian lancar
utang jangka panjang.
 Utang Usaha
Jumlah yang terutang atas produk atau jasa yang dibeli secara
kredit merupakan utang usaha (accounts payable) atau utang
dagang (trade payable) sebagai contoh, CSI, membeli tabung
percobaan kimia dan cawan petri dengan utang usaha. Seperti yang
daoat dilihat dari neraca , utang usaha CSI, (baris 4) berjumlah
hingga $272 juta pada tanggal 30 uni 2009
 Wesel bayar jangka pendek (short-thern notes payable)
suatubentuk umum pembiayaan, adalah wesel bayar yang akan
jatuh tempo dalam satu tahun. DP World dapat menerbitkan wesel
bayar jangka pendek untuk meminjam kas atau membeli aset.
Berdasarkan wesel bayarnya, DP World harus mengakrualkan
beban bunga dan utang bunga pada akhir periode. Berikut urutan
jurnal yang mencakup pembelian persediaan , akrual beban bunga,
dan pembayaran wesel bayar jangka pendek 10% yang jatuh tempo
dalam satu tahun..

1 Mar Persediaan 8.000


2010
Wesel bayar jangka pendek 8.000
Pembelian persediaan dengan menerbitkan
wesel bayar
Transaksi ini meningkatkan baik aset maupun kewajiban

Aset Kewajiban + Ekuitas pemegang saham


=
+ 8.000 = + 8.000 + 0
Tahun keuangan DP World berakhir setiap tanggal 31 desember, pada
akhir tahun DP World harus mengakrualkan beban bunga pada 10% untuk
bulan maret hingga desember :

31 Des Beban Bunga ($58.000 x 0,10 x 600


9/12)
Utang bunga 600
Akrual beban bunga pada akhir
tahun
Beban akan meningkatkan kewajiban dan menurunkan ekuitas

Aset Kewajiban Ekuitas pemegang


= + saham
0 +600 -600 (Beban
= + bunga)
Neraca pada akhir tahun akan melaporkan Wesel Bayar sebesar
$8.000 dan utang usaha yang terkait sebesar $600 sebagai kewajiban lancar.
Laporan laba rugi akan melaporkan beban bunga sebesar $600.

Ayat jurnal berikut mencatat pembayaran wesel pada saat jatuh tempo
tanggal 1 maret 2011 :

1 Mar 2011 Wesel Bayar Jangka Pendek 8.000


Utang Bunga 600
Beban bunga ($8.000 x 0,10 x 3/12) 200
Kas [$8.000+($8.000 x 0,10)] 8.800
Pembayaran wesel bayar dan bunga pada saat jatuh
tempo

Debet tersebut menyebabkan utang menjadi nol dan juga mencatat beban
bunga DP World untuk bulan Januari, Februari, dan Maret 2011.

 Utang Pajak Penjualan.


Sebagian besar negara memiliki beberapa bentuk pajak
konsumsi.Pajak ini biasanya disebut Goods and Services Tax
(GST).Value-Added Tax (VAT) atau cukup pajak penjualan
saja.Paritel memungut pajak dari pelanggan sehingga berutang
pada otoritas pajak atas pajak penjualan yang ditagih
tersebut.Misalkan penjualan pada hari sabtu di toko IKEA
berjumlah $200.000.IKEA memungut tambahan pajak penjualan
5% ($10.000).toko tersebut akan mencatat penjualan hari itu
sebagai berikut :

Kas ($200.0000 x 1,05) 210.000


Pendapatan penjualan 200.000
Utang pajak penjualan($200.000x 0,05) 10.000
Untuk mencatat penjualan tunai dan pajak
penjualan terkait
Aset, kewajiban, dan ekuitas semuanya meningkat – ekuitas akibat
pendapatan tersebut.

Aset Kewajiban Ekuitas pemegang


= + saham
+210.000 +10.000 +200.000 (pendapatan
= + penjualan)

Apabila utang pajak penjualan diserahkan kepada otoritas pajak.IKEAakan


membuat ayat juranl berikut. Tidak ada dampak terhadap pendapatan dan
ekuitas.

Utang pajak penjualan 10.000


Kas 10.000
Untuk mencatat pembayaran pajak
penjualan

Aset Kewajiban Ekuitas pemegang


saham
-100.000 -100.000 0

 Kewajiban akrual (beban akrual).


biasanya berasal dari beban perusahaanyang telah terjadi tetapi
belum dibayar. Karena itu beban akrual menimbulakan
kewajiban.Yang menjelaskan mengapa hal itu disebut juga beban
akrual (accurued expense). Total akrual dan utang lain CSL
berjumlah hingga $392 juta pada tanggal 30 juni 2009 (baris 5).

Sebagai contoh , beban gaji dan utang gaji CSL , terjadi ketika
karyawan bekerja untuk perusahaan . Beban bunga terajadi dengan
berlalunya waktu. Terdapat beberapa contoh beban actual :

 Utang gaji dan upah


 Utang bunga
 Utang pajak penghasilan

Utang gaji dan upah ( salaries and Wage Payable ) adalah kewajiban
berupa beban gaji yang belum dibayarkan pada akhir peroide. Kategori ini
meliputi gaji, upah, dan pajak gaji ( jika ada; pembahasan lebih mendalam
mengenai hal ini pada bagian berikutnya ) yang dipotong dari pembayaran
karyawan. Utang bunga ( interent payable) adalah utang bunga perusahaan
atas wesel bayar. Utang pajak penghasilan ( income taxes payable) adalah
jumlah pajak penghasilan perusahaan yang masih terutang pada akhir tahun.

 Kewajiban Penggajian
Penggajian (payroll) yang juga disebut konpensasi karyawan
( employee compensation ) adalah beban yang subtansial bagi
banyak perusahaan. Bagi organisasi jasa – seperti firma hokum ,
perusahaan riel estate, dan maskapai penerbangan – kompensasi
karyawan merupakan beban utama, sama seperti harga pokok
penjualan yang merupakan beban terbesar bagi perusahaan dagang.
Kompensasi karyawan memiliki berbagai bentuk yang
berbeda. Gaji ( salary) adalah pembayaran karyawan yang
dinyatakan pada tingkat bulanan atau tahunan. Upah ( wange)
adalah pembayaran karyawan yang dinyatakan pada tingkat per
jam. Karyawan bagian penjualan akan memperoleh komisi
(commission ), yang merupakan persentase penjualan yang telah
dilakukan karyawan. Bonus adalah jumlah pembayaraan yang
melebihi konpensasi regular. Dalam beberapa jurisdiksi, pajak
penghasilan karyawan dikurangi dari gaji karyawan ketikaa
dibayarkan , atau perusahaan dapat diwajibkan untuk membayar
beberapa bentuk pajak penggajian. Jenis potongan lainnya juga
dapat diberlakukan, seperti kontribusi karyawan untuk dana
tabungan. Jadi, beban gaji mempresentasikan pembayaran kotor
( yaitu pembayaran karyawan sebelum dikurangi pajak dan
potongan lainnya).
 Pendapatan diterima di muka
Pendapatan diterima di muka ( unearned revenues) juga
disebut pendapatan yang ditangguhkan (deferred revenues )atau
pendapatan ditagih dimuka (revenues collected in advance). Untuk
semua pendapatan diterima dimuka, perusahaan telah menerima
kas dari pelanggan sebelum pendapatan di hasilkan .perusahaan
memiliki kewajiban -kewajiban untuk menyediakan barang atau
jasa kepada pelanggan.

Thai Airways menjual tiket dan menangih kas di muka. Karena


itu, Thay Airways akan melaporkan pendapatan tiket Diterima di muka atas
maskapai penerbangan yang terjual di muka. Mari kita lihat bagaimana Thai
Airways akan memperhitungkan pendapatan tiket diterima dimuka .

Asumsikan bahwa Thai Airways menangih $ 1.000 untuk tiket


pulang pergi dari Bangkok (Thailand) ke Madrid ( spanyol) . Thai Airways
akan mencatat penangihan kas dan kewajiban terkait sebagai berikut:

15 Des Kas 1.000


2010
Pendapatan tiket diterima dimuka 1.000
Menerima kas di muka untuk
penjualan tiket.

Pendapatan tiket diterima di muka

1.000

Anggaplah penumpang terbang ke madrid pada akhir bulan


Desember. Thai Airways akan mencatat pendapatan yang dihasilkan sebagai
berikut:

Pendaptan tiket diterima di muka 5.000


1 5.000
Pendapatan tiket ( $ 1.000 x )
2
Memperoleh pendapatan yang ditagih
dimuka
Kewajiban akan menurun sementara pendapatan naik.

Pendapatan Tiket Diterima di muka


pendapatan Tiket

5.000 1.000 5.
000
Sal. 5.000

Pada akhir tahun, Thai Airways melaporkan

 Pendapatan tiket diterima dimuka sebesar $ 5000 ( suatu kewajiban )


pada neraca
 Pendapatan tiket sebesar $ 500 pada laporan laba rugi.

Penumpang kembali ke Bangkok pada bulan januari 2011, dan Thai


Airways mencatat pendapatan yang dihasilkan dengan ayat jurnal berikut:

4 jan 2011 Pendapatan Tiket diterima dimuka 5.000


1 5.000
Pendapatan tiket ( $ 1.000 x )
2
Memperoleh pendapatan yang ditagih
dimuka
Sekarang saldo kewajiban adalah nol karena Thai Airways telah
menghasilkan semua pendapatan yang ditagihnya di muka.

Pendaptan Tiket diterima dimuka

5.000 1.000
5.000
Sal. 0

 Bagian lancar dari utang tidak lancar (atau jangka panjang)


Beberapa utang jangka panjang harus dibayar dengan cicilan.
Bagian lancar dari utang jangka panjang ( current portion of long
debt), atau juga disebut current maturity atau current installment,
adlah jumlah pokok yang terutang dalam satu tahun. Pada akhir
setiap tahun, perusahaan mereklasifikasikan ( dari utang jangka
panjang menjadi kewajiban lancar) jumlah utang jangka
panjangnya yang harus dibayar pada tahun berikutnya:

Neraca CSL pada awal bab ini menunjukkan bahwa kewajiban dan
peminjaman berbunga terdiri dari bagian lancar sebesar $332 juta ( baris 6)
dan bagian tidak lancar sebesar $ 385 juta ( baris 11), utang jangka panjang
mengacu pada wesel bayar jangka panjang dan utang obligasi, yang akan
kita bahas pada bagian kedua bab ini.

b. Kewajiban lancar yang harus diestimasi


Perusahaan mungkin mengetahui bahwa ada kewajiban tetapi tidak
mengetahui jumlah tepatnya.Perusahaan harus melaporkan kewajiban
pada neraca.Estimasi kewajiban bervariasi antarperusahaan. Pertama
mari kita lihat provinsi untuk garansi, yaitu akun kewajiban yang
dimiliki oleh sebagian besar perusahaan dagang dan manufaktur.
 Provisi untuk reparansi garansi
Banyak perusahaan menjamin produknya menurut
kesepakatan garansi (warranty agreements ). Periode garansi dapat
berlangsung selama 90 hari hingga satu tahun untuk produk
konsumen. Sebagai contoh, pabrikan mobol- Peugeot citroeen,
BMW, dan Toyota- membuat provisi untuk garansi kendaraan.
Provinsi itu tercakup menurut IAS37 – provisions, contingent
assets and contingent liabilities.
Berapapun umur garansinya, perinsip penandingan
mengharuskan perusahaan mencatat beban garansi (warranty
expense) dalam periode yang sama di mana perusahaan mencatat
pendapatan penjualan. Selain itu, garansi juga memotivasi
pelanggan untuk membeli produk, sehingga perusahaan harus
mencatat beban garansi. Akan tetapi, pada saat penjualan ,
perusahaan tidak mengetahui produk mana yang rusak. Jumlah
beban garansi yang tepat tidak dapat diketahui dengan pasti,
sehingga perusahaan harus mengestimasi beban garansi dan
kewajiban terkait.
Asumsikan bahwa Makita corporation , yang memproduksi
power tool, berhasil menjual produk bergaransi seharga $ 100.000.
asumsikan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya antara 2% dan 4%
produk terbukti rusak. Makita dapat mengestimasi bahwa 3% dari
penjualan akan memerlukan reparansi atau penggantian. Dalam
kasus ini, Makita akan mengestimasi beban garansi sebesar $ 3.000
($ 100.000 x 0,03) selama tahun tersebut dan membuat ayat jurnal
berikut:

Provisi untuk Reparasi Garansi 2.800


Persediaan 2.800
Untuk mengganti produk yang rusak yang dijual
dengan garansi
Provisi Reparasi Garansi
2.800 3.000
Sal.
200

Pada akhir tahun Makita akan melaporkan Estimasi Utang


Garansi sebesar $200 ($3.000 - $2.800) sebagai kewajiban lancar.
Laporan laba rugi melaporkan Beban Garansi sebesar $3.000 untuk
tahun tersebut. Kemudian, Makita akan mengulang proses ini pada
tahun berikutnya. Akun Estimasi Utang Garansi mungkin tidak
akan pernah menjadi nol. Jika Makita membayar tunai untuk
memenuhi garansi, maka yang dikredit adalah kas dan bukan
Persediaan.

 Kewajiban Kontijen
Kewajiban kontijen (contingent liability) bukan
merupakan kewajiban akrual.Kewajiban kontijen merupakan item
pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan.IAS357
menyatakan bahwa kewajiban kontijen timbul apabila:
a) Terdapat kewajiban yang mungkin akan
dikonfirmasi oleh peristiwa dimasa depan yang
berada diluar kendali entitas, atau
b) Kewajiban saat ini dapat, tetapi mungkin tidak akan,
memerlukan arus keluar sumber daya, atau
c) Estimasi jumlah kewajiban saat ini yang mencukupi
dan andal tidak dapat dilakukan.
Contoh kewajiban kontijen adalah kewajiban dimasa depan
yang mungkin muncul karena tuntutan hukum, perselisihan pajak,
atau dugaan pelanggaran atas UU perlindungan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

- Harrison Jr, Walter T, dkk. Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga


- http.//ritantykumala.blogspot.com/2014/03/makalah-kewajiban-jangka-
pendek.html

Anda mungkin juga menyukai