1. AKTIVA
1. Kas - Pada BNI Syariah, Kas yang dianalisa sudah sesuai dengan
PAPSI Bagian III Halaman 1 dan PSAK No. 31 Tentang
Akuntansi Perbankan, Paragraf 11 Tapi pada Fatwa DSN-
MUI tidak diatur/dijelaskan tentang Kas pada BNI Syariah.
2. Penempatan pada bank indonesia Pada BNI Syariah, Penempatan Pada Bank Indonesia
yang dianalisa sudah sesuai dengan PAPSI Bagian III
Halaman 2 dan PSAK No. 59 Tentang Akuntansi
Perbankan Syariah, Paragraf 138 c dan Fatwa DSN-MUI
No. 01/DSN-MUI/IV/2000 tentang Giro.
9. Pembiayaan
Pada BNI Syariah, Pembiayaan yang sudah dianalisa tidak
- - -
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
sesuai dengan PAPSI , PSAK dan Fatwa DSN MUI.
Di PAPSI dan PSAK hanya menjelaskan tentang
Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah.
10. Persediaan
- -
Pada Bank BNI Syariah, tidak dicantumkan jumlah
Persediaan, dan sudah dianalisa Pada PAPSI Bab III Hal. 48
tentang persediaan dan PSAK No. 14 Tentang Persediaan,
tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak dijelaskan tentang
Persediaan.
11. Ijarah
Pada Bank BNI, Ijarah yang dianalisa sudah sesuai dengan
PAPSI BAB III Hal 76 dan PSAK 59 paragraf 108,112 s/d
129 dan pada Fatwa DSN MUI NO: 09/DSN-MUI/IV/2000
tentang Ijarah.
13. Penyertaan
- -
Pada Bank BNI Syariah penyertaan dicantumkan tetapi
tidak di cantumkan nominal pada laporan keuangan Bank
BNI Syariah, dan Pada PAPSI Bagian III Hal 87 dan pada
PSAK 31 Akuntansi Perbankan Paragraf 36 dan pada Fatwa
DSN MUI tidak dijelaskan tentang Penyertaan.
14. Aktiva istishna dalam penyelesaian
- - -
Pada Bank BNI Syariah tentang Pendapatan yang akan
17. Biaya dibayar di muka diterima tidak ada dicantumkan pada PAPSI, PSAK dan
Fatwa DSN MUI.
- - -
Pada Bank BNI Syariah tentang Uang Muka Pajak tidak ada
19. Aktiva pajak tangguhan dicantumkan pada PAPSI, PSAK dan Fatwa DSN-MUI.
- - -
16. Dana Investasi Tidak Terikat (Mudharabah Pada Bank BNI Syariah tentang Hak Minoritas yang
dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian II hal. 6 tetapi
Muthlaqah )
- pada PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak dijelaskan tentang
Hak Minoritas.
17. Ekuitas
-
Pada Bank BNI Syariah tentang Dana Investasi tidak terikat
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
yang dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian III Hal. 83
dan pada PSAK No. 59 akuntansi perbankan syariah
paragraf 29. Tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak dijelaskan
tentang Dana Investasi Tidak Terikat.
3. Deposito Mudharabah
Pada Bank BNI Syariah tentang Deposito Mudharabah yang
dianalisis pada PAPSI Bagian III Hal. 5, dan pada PSAK No.
59 akuntansi perbankan syariah. Dan pada Fatwa DSN MUI
No. 03/DSN-MUI/IV/2000.tentang deposito
4. Beban (Pendapatan) Penyisihan Penghapusan Pada Bank BNI Syariah tentang Beban (Pendapatan)
-
Aktiva Penyisihan Penghapusan Aktiva yang dianalisis pada
PAPSI Bagian VII Hal. 1 dan pada PSAK No. 59
akuntansi perbankan syariah paragraf 196, tetapi
pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
Beban (Pendapatan) Penyisihan Penghapusan Aktiva
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Pada BNI Syariah tentang pendapatan non operasional yang
dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian VII Hal. 7 dan
7. Pendapatan Non Operasional - pada PSAK No. 59 akuntansi perbankan syariah paragraf
162, tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak ada menjelaskan
tentang Pendapatan Non Operasional.
13. Dividen
- Pada Bank BNI Syariah tentang Dividen yang dianalisis
pada PAPSI Bagian VIII Hal 2 dan Pada PSAK No. 2 laporan
arus kas paragraf 57, tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak ada
dijelaskan tentang Dividen.
KEWAJIBAN KOMITMEN
1. Fasilitas piutang qardh yang belum ditarik
- Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban komitmen yang
dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian III halaman
56, dan PSAK No.31 Akuntansi Perbankan paragraf 62,
tetapi pada Fatwa DSN-MUI tidak ada dijelaskan tentang
kewajiban komitmen.
KONTIJENSI
- - Pada Bank BNI Syariah tentang kontijensi yang dianalisis
sudah sesuai dengan PAPSI bagian XIII halaman 9, dan
PSAK No.31 Akuntansi Perbankan paragraf 79, tetapi pada
Fatwa DSN-MUI tidak ada dijelaskan tentang kontijensi.
Tagihan Kontijensi
1. Garansi (kafalah) yang diterima
Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban komitmen yang
-
dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian XIII halaman
10, dan pada PSAK tidak ada dijelaskan tentang Garansi
(kafalah) yang diterima, namun pada Fatwa DSN-MUI No.
11/ DSN-MUI/IV/ 2000 dijelaskan tentang Kafalah.
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
2. Pendapatan yang akan diterima -
- Pada Bank BNI Syariah tentang Pendapatan yang akan
diterima dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian IV
halaman 3, dan pada PSAK atau pun pada Fatwa DSN-MUI
tidak ada dijelaskan tentang Pendapatan yang akan
diterima.
Kewajiban kontijensi
1. Garansi (kafalah) yang diberikan - Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban komitmen yang
dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian XIII halaman
11, dan pada PSAK tidak ada dijelaskan tentang Garansi
(kafalah) yang diberikan, namun pada Fatwa DSN-MUI No.
11/ DSN-MUI/IV/ 2000 dijelaskan tentang Kafalah.
3. Penggunaan dana ZIS Pada Bank BNI Syariah tentang Penggunaan dana ZIS yang
dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI Bagian XI Hal. 1 dan
pada PSAK No. 59 akuntansi perbankan syariah paragraf
172 , dan pada Fatwa DSN-MUI sesuai dengan surat DSN
No. V-092 tentang Opini DSN Zakat, Istishna paralel dan
ijarah.
5. Sumber dana ZIS pada akhir periode Pada Bank BNI Syariah tentang Sumber dana ZIS pada akhir
priode yang dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI Bagian XI
Hal. 1 dan pada PSAK No. 59 akuntansi perbankan Syariah
paragraf 172 , dan pada Fatwa DSN-MUI sesuai dengan
surat DSN No. V-092 tentang Opini DSN Zakat, Istishna
paralel dan ijarah.
A. PIHAK TERKAIT
1. Penempatan pada bank lain Pada Bank BNI Syariah tentang Penempatan pada bank lain
-
yang dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian III
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
halaman 5, dan PSAK No.59 Akuntansi Perbankan Syariah
paragraf 154, tetapi pada Fatwa DSN-MUI tidak ada
dijelaskan tentang Penempatan pada bank lain.
2. Penempatan pada BI
-
Pada Bank BNI Syariah tentang Pembiayaan yang dianalisis
sudah sesuai dengan PAPSI Bagian IIII Hal. 26 dan pada
PSAK No. 59 Akuntansi perbankan Syariah paragraf 14, 15,
16, 17, 19, 22, 23, 26, 27, 28, dan pada Fatwa DSN-MUI No.
07/ DSN-MUI/ IV/ 2000 tentang Pembiayaan.
6. Penyertaan pada pihak ketiga
- -
Pada Bank BNI Syariah tentang Penyertaan pada pihak
ketiga yang dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian III
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
halaman 87, dan pada PSAK no. 59 Akuntansi Perbankan
Syariah paragraf 154, namun pada Fatwa DSN-MUI tidak
7. Ijarah ada dijelaskan tentang penyertaan pihak ketiga.
-
Pada Bank BNI Syariah tentang Ijarah yang dianalisis sudah
sesuai dengan PAPSI Bagian III Halaman. 75 dan pada PSAK
No. 59 akuntansi perbankan Syariah paragraf 108 , dan
pada Fatwa DSN-MUI No. 09/ DSN-MUI/ IV/ 2000 tentang
Ijarah.
- -
Pada Bank BNI Syariah tentang tagihan lain kepada pihak
ketiga yang dianalisis sudah sesuai pada PAPSI XIII
halaman 8 dan PSAK No. 31 akuntansi perbankan paragraf
B. PIHAK TIDAK TERKAIT 79, tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang
tagihan lain kepada pihak ketiga.
9. Penempatan pada bank lain
- - -
Pada Bank BNI Syariah tentang penempatan pada bank lain
yang dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK
maupun pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang
10. Penempatan pada bank Indonesia penempatan pada bank lain pada pihak tidak terkait
- - -
- - -
Pada Bank BNI Syariah tentang Piutang yang dianalisis
tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK maupun pada Fatwa
DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang Piutang.
13. Pembiayaan
- - -
- - -
- - - -
17. Komitmen dan kontijensi pada pihak ketiga Pada Bank BNI Syariah tentang tagihan lain pada pihak
ketiga yang dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI,
PSAK maupun pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan
tentang Tagihan lain pada pihak ketiga.
- - -
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
18. PPAP yang wajib dibentuk Pada Bank BNI Syariah tentang komitmen dan kontijensi
pada pihak ketiga yang dianalisis tidak ada dijelaskan pada
PAPSI, PSAK maupun pada Fatwa DSN MUI tidak ada
- - - dijelaskan tentang Komitmen dan kontijensi pada pihak
ketiga.
KREDIT DAN RESIKO PASAR Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva tertimbang
menuruut resiko kredit dan resiko pasar yang dianalisis
tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK dan Fatwa DSN MUI
- -
6. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL
MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO Pada Bank BNI Syariah tentang Rasio kewajiban
penyediaan modal minimum yang tersedia untuk risiko
KREDIT kredit pada PAPSI bagian VI hal. 1 tetapi pada PSAK dan
Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang Rasio
kewajiban penyediaan modal minimum yang tersedia
untuk risiko kredit
- -
7. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL Pada Bank BNI Syariah tentang Rasio kewajiban
penyediaan modal minimum yang tersedia untuk risiko
MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO
kredit dan pasar pada PAPSI bagian VI hal. 1 tetapi pada
KREDIT DAN RISIKO PASAR PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
- - - Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang tersedia
untuk risiko kredit dan risiko pasar.
8. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL
KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM Pada Bank BNI Syariah tentang Rasio kewajiban
penyediaan modal kewajiban penyediaan modal minimum
YANG DIWAJIBKAN yang diwajibkan yang dianalisis pada bagian PAPSI, PSAK
dan Fatwa DSN MUI.
- - -
3. RENTABILITAS Pada Bank Syariah tentang Rentabilitas yang dianalisis
pada PAPSI , PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan.
4. LIKUIDITAS
- - Pada Bank BNI Syariah tentang likuiditas yang dianalisis
sudah sesuai pada PAPSI Bagian IV hal 19 tetapi pada PSAK
dan Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang likuiditas.
5. KEPATUHAN
- - Pada Bank BNI Syariah tentang kepatuhan yang dianalisis
sudah sesuai pada PAPSI Bagian II Hal 1 dan PSAK dan
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang kepatuhan.
2. Sumber dana kebajikan Pada Bank BNI Syariah tentang sumber dana kebajikan
yang sudah dianalisis sesuai pada PAPSI bagian XII Hal 1
dan PSAK No. 59 akuntansi perbankan syariah paragraf 180
tetapi pada fatwa DSN MUI No. 19/DSN-MUI/IV/2001.
Tentang Sumber dana qardh.
4. Kenaikan (penurunan) sumber atas - Pada Bank BNI Syariah tentang Kenaikan (penurunan)
sumber atas penggunaan yang dianalisis sudah sesuai pada
penggunaan PAPSI Bagian XII Hal. 1 dan PSAK No. 59 akuntansi
perbankan syariah paragraf 178 tetapi pada fatwa DSN MUI
tidak ada dijelaskan tentang kenaikan (penurunan) sumber
dana penggunaan.
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
1. Kas - Pada laporan keuangan bank BNI syariah, fatwa dsn tidak
mencantumkan tentang kas. karena masa depan kas suatu
bank tidak bisa di tentukan dengan pasti dan terperinci.
2. Pembiayaan - - - Pada laporan Bank BNI Syariah Tentang Pembiayaan Tidak
Sesuai Pada PAPSI & PSAK: Karena Di PAPSI dan PSAK
Tidak Ada Dijelaskan Tentang Pembiayaan Rupiah atau
Valuta Asing, tetapi di PAPSI, PSAK, dan fatwa DSN-MUI
hanya menjelaskan tentang Pembiayaan Mudharabah dan
Pembiayaan Musyarakah. Menurut kami, seharusnya Bank
BNI Syariah mencantumkan/mencatat di laporan keuangan
mengenai pembiayaan mudharabah dan pembiayaan
musyarakah.
3. Persediaan - - Pada Bank BNI Syariah Di Cantumkan Tentang Persediaan
Tetapi Tidak Dicantumkan Nominal Pada Laporan
Keuangan Bank BNI Syariah, dan pada FATWA DSN MUI
tidak sesuai dan tidak ada dijelaskan tentang Persediaan.
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
Seharusnya Bank BNI mencantumkan nominal dari
persediaan. Karena jika tidak ada persediaan bank
tersebut, bank tersebut tidak dikatakan sehat.
14 Dana simpana wadiah - Pada fatwa DSN-MUI tentang dana simpanan wadiah tidak
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
ada dijelaskan, karena dana simpanan wadiah
15 Kewajiban segera lainnya - - Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban segera lainnya
tidak ada dijelaskan di PSAK dan Fatwa DSN MUI
16 Kewajiban pada BI - - - Pada Bank BNI Syariah dicantumkan pada laporan
keuangan tetapi tidak ada dicantumkan nominalnya, dan
pada PAPSI dan Fatwa DSN MUI tidak ada menjelaskan
tentag kewajiban pada BI.
17 Kewajiban pada Bank Lain - Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban kepada bank lain
tidak ada dijelaskan pada Fatwa DSN MUI.
18 Surat berharga yang diterbitkan - - - Pada Bank BNI Syariah tentang surat berharga yang
diterbitkan tidak ada dijelaskan pada PAPSI dan PSAK
19 Pembiayaan (pinjaman) yang diterima - - Pada Bank BNI Syariah tentang Pembiayaan (pinjaman)
yang diterima tidak ada dijelaskan pada Fatwa DSN MUI
dan pada laporan keuangannya tidak ada dicantumkan
nominalnya.
20 Estimasi kerugian, komitmen dan kontijensi - Pada Bank BNI Syariah tentang estimasi kerugian,
komitmen dan kontijensi tidak ada dijelaskan pada Fatwa
DSN MUI
21 Beban yang masih harus dibayar - - - Pada Bank BNI Syariah tentang beban yang masih harus
dibayar tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK, Fatwa DSN
MUI
22 Taksiran pajak penghasilan. - - - Pada Bank BNI Syariah tentang taksiran pajak penghasilan
tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK dan fatwa DSN MUI
23 Kewajiban pajak tangguhan - - - - Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban pajak tangguhan
tidak ada dijelaskan di laporan keuangan bank, PAPSI,
PSAK , dan Fatwa DSN MUI. Menurut kami kewajiban pajak
tangguhan itu bersifat pribadi yang dimana masyarakat
yang punya kesadaran penuh yg membayar kewajiban
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
pajak tangguhan.
24 Kewajiban lainnya - - Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban lainnya, tidak
ada dijelaskan di PSAK dan Fatwa DSN karena di PSAK
tidak mengatur atau tidak menjelaskan tentang kewajiban
lainnya, dan di Fatwa DSN juga tidak ada dijelaskan.
25 Pinjaman subordinasi - Pada Bank BNI Syariah tentang pinjaman subordinasi tidak
ada dijelaskan di Fatwa DSN MUI karena pinjaman
subordinasi adalah pinjaman terhadap bank dan diatur
oleh bank itu sendiri.
26 Rupa-rupa pasiva - - - - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan pada PAPSI
PSAK dan Fatwa DSN MUI.
27 Modal pinjaman - - - - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan pada PAPSI
PSAK dan Fatwa DSN MUI.
28 Hak minoritas - - - Pada Bank BNI Syariah tidak dijelaskan pada PSAK dan
Fatwa DSN MUI, karena di PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak
mengatur hak minoritas.
29 Dana investasi tidak terikat (mudharabah - Pada Bank BNI Syariah tentang Dana investasi tidak terikat,
muthlaqah) tidak ada dijelaskan di Fatwa DSN MUI.
30 Ekuitas - Pada Bank BNI Syariah tentang Ekuitas tidak dijelaskan di
Fatwa DSN MUI karena Ekuitas diatur oleh bank.
39 Beban non operasinal - Pada Bank BNI Syariah tidak diatur oleh Fatwa DSN MUI
karena DSN MUI tidak mengatur beban non operasional
suatu bank.
40 Taksiran pajak penghasilan - Pada Bank BNI Syariah tidak diatur oleh Fatwa DSN MUI
karena DSN MUI tidak mengatur taksiran pajak
penghasillan bank tersebut.
41 Jumlah laba (rugi) - - - Pada Bank BNI Syariah tidak diatur oleh PAPSI PSAK dan
Fatwa DSN MUI tidak mengatur tentang jumlah laba (rugi)
karena Jumlah laba (rugi) hanya diatur oleh bank tersebut.
42 Hak minoritas - - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dicantumkan nominalnya
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
dan di fatwa DSN MUI tidak ada dijlelaskan tentang Hak
Minoritas.
43 Saldo laba (rugi) awal tahun - - - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan pada PAPSI
PSAK dan Fatwa DSN MUI tentang saldo laba (rugi) awal
tahun, karena saldo laba (rugi) awal tahun tidak menentu
dan hanya diatur pada bank tersebut.
44 Dividen - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan pada Fatwa
DSN MUI tentang dividen karena dividen (pembagian laba
kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham
yang dimiliki.
45 Saldo laba/ rugi akhir priode - - - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan pada PAPSI
PSAK dan Fatwa DSN MUI tentang saldo laba/rugi akhir
periode. Karena saldo laba/rugi akhir periode hanya diatur
oleh bank dan saldo laba rugi akhir periode tidak menentu
setiap tahunnya.
46 Laba bersih persaham - - - - Pada Bank BNI Syariah tentang laba bersih persaham tidak
dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN MUI.
47 Tagihan komitmen - - Pada Bank BNI Syariah tentang tagihan komitmen tidak ada
dijelaskan pada Fatwa DSN MUI dan tidak disebutkan
nominalnya pada Bank BNI Syariah, seharusnya Bank BNI
Syariah mencantumkan tagihan komitmen tersebut, agar
pihak bank mengetahui tagihan komitmen yang mana yang
belum terselesaikan.
48 Fasilitas piutang qardh yang belum ditarik - Pada Bank BNI Syariah tentang fasilitas piutang qardh yang
belum ditarik tidak ada dijelaskan di Fatwa DSN MUI.
49 Kontijensi - - Pada Bank BNI Syariah tentang kontijensi tidak dijelaskan
di Fatwa DSN MUI karena kontijensi adalah kondisi atau
situasi dengan hasil akhir berupa keuntungan atau
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
kerugian yang baru dapat dikonfirmasikan setelah
terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa yang akan
datang.
50 Garansi (kafalah) yang diterima - Pada Bank BNI Syariah tentang garansi (kafalah) yang
diterima tidak ada dijelaskan pada PSAK.
51 Pendapatan yang belum diterima - - Pada Bank BNI Syariah tentang pendapatan yang belum
diterima tidak ada dijelaskan pada PSAK dan Fatwa DSN
MUI karena pendapatan yang belum diterima diatur oleh
bank itu sendiri.
52 Garansi (kafalah) yang diberikan - Pada Bank BNI Syariah tentang garansi (kafalah) yang
diberikan tidak ada dijelaskan pada PSAK.
53 Penempatan pada bank lain - Pada Bank BNI Syariah tentang penempatan pada bank lain
tidak dijelaskan pada Fatwa DSN MUI. Hanya dijelaskan
pada PAPSI dan PSAK.
54 Penempatan pada BI - - Pada Bank BNI Syariah tentang penempatan pada BI tidak
dicantumkan nominal pada laporan keuangan bank BNI
Syariah, dan di Fatwa DSN MUI juga tidak ada dijelaskan.
Menurut kami seharusnya nominal penempatan pada BI
tersebut harus dicantumkan. Dan sudah di tetapkan pada
peraturan PAPSI dan PSAK.
55 Surat-surat berharga syariah - - Pada Bank BNI Syariah tentang surat surat berharga
syariah tidak ada dijelaskan pada PSAK dan tidak
dicantumkan nominal tersebut.
56 Pembiayaan - Pada Bank BNI Syariah tentang pembiayaan tidak
dicantumkan nominal pada laporan keuangan, seharusnya
dicantumkan karena pembiayaan sudah diatur pada PAPSI
PSAK dan Fatwa DSN MUI.
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
57 Penyertaan pada pihak ketiga - - Pada Bank BNI Syariah tentang penyertaan pada pihak
ketiga tidak ada dijelaskan Fatwa DSN MUI dan tidak ada
dicantumkan pada laporan keuangan BNI Syariah.
58 Ijarah - Pada Bank BNI Syariah tentang Ijarah tidak dijelaskan pada
PSAK.
59 Tagihan lain pada pihak ketiga - - Pada Bank BNI Syariah tentang tagihan lain pada pihak
ketiga tidak ada dicantumkan nominal pada laporan
keuangan Bank BNI Syariah dan pada Fatwa DSN MUI juga
tidak ada dijelaskan.
60 Penempatan pada bank lain - - Pada Bank BNI Syariah tentang penempatan pada bank lain
tidak ada dicantumkan nominal pada laporan keuangan
bank BNI Syariah, dan tidak ada dijelaskan pada Fatwa DSN
MUI, menerut kami penempatan pada Bank lain seharusnya
dicantumkan nominal pada laporan keuangan.
61 Penempatan pada bank indonesia - - - Pada Bank BNI Syariah tentang penempatan pada bank
indonesia tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa
DSN MUI.
62 Surat-surat berharga syariah - - - Pada Bank BNI Syariah tentang surat-surat berharga
syariah tidak dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN
MUI, karena surat berharga syariah hanya diatur oleh pihak
bank.
63 Piutang - - - Piutang yang terdapat didalam laporan keuangan Bank BNI
Syariah hanya menjelaskan piutang Murabahah, tidak
dijelaskan piutang salam dan piutang istishna, pada Bank
BNI Syariah tidak menjelaskan secara spesifik dalam akad
yang digunakan tersebut. Pada PAPSI telah menjelaskan
piutang pada akad murabahah, salam dan istishna. Pada
PSAK telah menjelaskan juga pembagian dalam piutang.
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
Pada Fatwa tidak menjelaskan tentang piutang
64 Pembiayaan - - - Pada Bank BNI Syariah tentang pembiayaan tidak di
jelaskan pada PAPSI dan PSAK, hanya menjelaskan tentang
Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah.
65 Penyertaan pada pihak ketiga - - - Pada Bank BNI Syariah tentang penyertaan pada pihak
ketiga tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa
DSN MUI.
66 Ijarah - - - Pada Bank BNI Syariah tentang ijarah pada pihak terikat
tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN MUI
67 Tagihan lain pada pihak ketiga - - - - Pada Bank BNI Syariah tentang tagihan lain pada pihak
ketiga tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa
DSN MUI. Dan seharusnya tidak usah dicantumkan pada
laporan keuangan.
68 Komitmen dan kontijensi pada pihak ketiga - - - Pada Bank BNI Syariah tentang komitmen dan kontijensi
pada pihak ketiga tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK
dan Fatwa DSN MUI, karena hanya diatur oleh pihak bank
saja.
69 PPAP yang wajib dibentuk - - - Pada Bank BNI Syariah tentang PPAP yang wajib dibentuk
tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN MUI,
karena hanya diatur oleh pihak bank saja.
70 PPAP yang telah dibentuk - - - Pada Bank BNI Syariah tentang PPAP yang telah dibentuk
tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN MUI,
karena hanya diatur oleh pihak bank saja.
71 Modal inti - - Pada Bank BNI Syariah tentang modal inti tidak ada
dijelaskan pada PSAK dan Fatwa DSN MUI. Seharusnya
diatur oleh PSAK dan fatwa DSN MUI, agar mengetahui
modal inti suatu bank.
72 Modal pelengkap - - Pada Bank BNI Syariah tentang modal pelengkap tidak ada
dijelaskan di PSAK dan Fatwa DSN MUI, karena modal
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
pelengkap hanya diatur oleh PAPSI dan pihak bank.
73 Penyertaan - - Pada Bank BNI Syariah tentang Penyertaan tidak ada
dicantumkan nominal pada laporan keuangan dan tidak
ada dijelaskan pada Fatwa DSN MUI, menurut kami
seharusnya pihak bank membuat penyertaan sebab sudah
ada aturan dari PAPSI dan PSAK.
74 Aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR) kredit - - Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva tertimbang menurut
resiko kredit tidak sesuai pada PSAK dan Fatwa DSN MUI.
75 Aktiva tertimbang menurut resiko pasar - - - Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva tertimbang menurut
resiko pasar tidak sesuai pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN
MUI.
76 Aktiva tertimbangan menurut resiko kredit resiko - - - Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva tertimbang menurut
pasar resiko kredit resiko pasar tidak sesuai pada PAPSI PSAK
dan Fatwa DSN MUI.
77 Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang - - Pada Bank BNI Syariah tentang Rasio kewajiban
tersedia untuk resiko kredit penyediaan modal minimum yang tersedia untuk resiko
kredit tidak sesuai pada PSAK dan Fatwa DSN MUI.
78 Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang - - Pada Bank BNI Syariah tentang Rasio kewajiban
tersedia untuk risiko kredit dan pasar penyediaan modal minimum yang tersedia untuk resiko
kredit dan pasar tidak sesuai pada PSAK dan Fatwa DSN
MUI.
79 Rasio kewajiaban penyediaan modal kewajiban - - - Pada Bank BNI Syariah tentang Rasio kewajiban
penyediaan modal minimum yang diwajibkan penyediaan modal kewajiban penyediaan modal minimum
yang diwajibkan.