Anda di halaman 1dari 33

HASIL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

BNI SYARIAH (BNI-S) Des 2012


FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
1.
NERACA
Per 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam jutaan Rupiah)

1. AKTIVA
1. Kas    - Pada BNI Syariah, Kas yang dianalisa sudah sesuai dengan
PAPSI Bagian III Halaman 1 dan PSAK No. 31 Tentang
Akuntansi Perbankan, Paragraf 11 Tapi pada Fatwa DSN-
MUI tidak diatur/dijelaskan tentang Kas pada BNI Syariah.
   
2. Penempatan pada bank indonesia Pada BNI Syariah, Penempatan Pada Bank Indonesia
yang dianalisa sudah sesuai dengan PAPSI Bagian III
Halaman 2 dan PSAK No. 59 Tentang Akuntansi
Perbankan Syariah, Paragraf 138 c dan Fatwa DSN-MUI
No. 01/DSN-MUI/IV/2000 tentang Giro.

3. Penempatan pada bank lain    


Pada BNI Syariah, Giro Pada Bank Lain yang dianalisa
sudah sesuai dengan PAPSI Bagian III Halaman 3 PSAK
No. 59 Tentang Akuntansi Perbankan Syariah, Paragraf
154, dan Fatwa DSN-MUI No. 01/DSN-MUI/IV/2000
tentang Giro.
4. Surat berharga yang dimiliki
   
Pada BNI Syariah, Investasi Surat Berharga yang
dianalisa sudah sesuai dengan PAPSI Bagian III Halaman
7dan PSAK No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan,
Paragraf 42 dan Fatwa DSN-MUI No. 69/DSN-
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN), Fatwa DSN-MUI No. 70/DSN-MUI/VI/2008
tentang Metode Penerbitan Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN), Fatwa DSN-MUI No. 72/DSN-
MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN) Ijarah Sale and Lease Back, Fatwa DSN-MUI
No. 76/DSN-MUI/VI/2010 tentang Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) Ijarah Asset to Be Leased.
5. Piutang murabahah
Pada BNI Syariah, Piutang Murabahah yang dianalisa
    sudah sesuai dengan PAPSI Bagian III Halaman 10 dan
PSAK No. 59 Tentang Akuntansi Perbankan Syariah,
6. Piutang salam Paragraf 64, 65, 66, 67 dan Fatwa DSN-MUI No.
04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah.

    Pada BNI Syariah, Piutang Salam yang dianalisa sudah


sesuai dengan PAPSI Bagian III Halaman 15dan PSAK
No. 59 Tentang Akuntansi Perbankan Syariah, Paragraf
74,75,76,77 dan Fatwa DSN-MUI No. 05/DSN-
MUI/IV/2000 tentang Salam.
7. Piutang istishna
Pada BNI Syariah, Piutang Istishna yang dianalisa sudah
sesuai dengan PAPSI Bagian III Halaman 18dan PSAK
   
No. 59 Tentang Akuntansi Perbankan Syariah, Paragraf
90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 101, 102, 103, 104
dan Fatwa DSN-MUI No. 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Istishna.
8. Piutang qardh Pada BNI Syariah, Piutang Qardh yang sudah dianalisa
sudah sesuai dengan PAPSI BAB III Hal. 36 dan PSAK 59:
    Akuntansi Perbankan Syariah Paragaf 142 tentang Piutang
Qard/Peminjaman Qardh, dan pada Fatwa DSN MUI No:
19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Qardh.

9. Pembiayaan
Pada BNI Syariah, Pembiayaan yang sudah dianalisa tidak
 - - -
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
sesuai dengan PAPSI , PSAK dan Fatwa DSN MUI.
Di PAPSI dan PSAK hanya menjelaskan tentang
Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah.
10. Persediaan
-   -
Pada Bank BNI Syariah, tidak dicantumkan jumlah
Persediaan, dan sudah dianalisa Pada PAPSI Bab III Hal. 48
tentang persediaan dan PSAK No. 14 Tentang Persediaan,
tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak dijelaskan tentang
Persediaan.
11. Ijarah
   
Pada Bank BNI, Ijarah yang dianalisa sudah sesuai dengan
PAPSI BAB III Hal 76 dan PSAK 59 paragraf 108,112 s/d
129 dan pada Fatwa DSN MUI NO: 09/DSN-MUI/IV/2000
tentang Ijarah.

12. Tagihan lainnya


-   - Pada Bank BNI Syariah , tagihan lainnya yang dianalisa
sesuai dengan PAPSI bagian III Hal. 54 dan PSAK No.31
Paragraf 54,55,56,58,60. Tapi pada Fatwa DSN MUI tidak
ada dijelaskan tentang Tagihan lainnya.

13. Penyertaan
-   -
Pada Bank BNI Syariah penyertaan dicantumkan tetapi
tidak di cantumkan nominal pada laporan keuangan Bank
BNI Syariah, dan Pada PAPSI Bagian III Hal 87 dan pada
PSAK 31 Akuntansi Perbankan Paragraf 36 dan pada Fatwa
DSN MUI tidak dijelaskan tentang Penyertaan.
14. Aktiva istishna dalam penyelesaian

-    Pada Bank BNI Syariah Aktiva Istishna dalam penyelesaian


dicantumkan tetapi tidak dicantumkan nominal pada
laporan keuangan, dan Pada PAPSI Bab III Hal 84 tentang
Aktiva Ishtisna dalam penyelesaian, dan pada PSAK 59
tentang akuntansi perbankan syariah paragraf 90,90d, 91,
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
92,100 dan Fatwa DSN MUI no. 06/Fatwa DSN-MUI/ IV/
2000 sudah sesuai tentang Istishna.
15. Termin istishna
- - - -

Pada Bank BNI Syariah dicantumkan tentang termin


istishna tetapi tidak diacntumkan nominal pada laporan
keuangan Bank BNI Syariah, dan pada PAPSI, PSAK, dan
16. Pendapatan yang akan diterima Fatwa DSN MUI tidak ada menjelaskan Termin Istishna.

 - - -
Pada Bank BNI Syariah tentang Pendapatan yang akan
17. Biaya dibayar di muka diterima tidak ada dicantumkan pada PAPSI, PSAK dan
Fatwa DSN MUI.
 - - -

Pada Bank BNI Syariah tentang Biaya dibayar dimuka tidak


18. Uang muka pajak ada dicantumkan pada PAPSI, PSAK, dan Fatwa DSN MUI.
 - - -

Pada Bank BNI Syariah tentang Uang Muka Pajak tidak ada
19. Aktiva pajak tangguhan dicantumkan pada PAPSI, PSAK dan Fatwa DSN-MUI.
 - - -

Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva Pajak Tangguhan


tidak ada dicantumkan pada PAPSI, PSAK dan Fatwa DSN-
20. Aktiva tetap dan inventaris MUI.
   -
Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva tetap dan inventaris
dicantumkan pada PAPSI Bagian III Hal 91 dan pada PSAK
16 tentang Aktiva tetap dan Aktiva lain-lain, dan pada
21. Agunan yang diambil alih Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang Aktiva Tetap
dan inventaris.
 - - -

Pada Bank BNI Syariah tentang Agunan yang diambil alih


FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
22. Aktiva lain-lain tidak sesuai/tidak dicantumkan pada PAPSI, PSAK dan
Fatwa DSN MUI.
   

Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva lain-lain yang


dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI Bagian III hal 98 dan
2. PASIVA pada PSAK no. 16 tentang Aktiva tetap dan aktiva lain-l ain.
1. Dana simpanan wadiah Dan pada Fatwa DSN-MUI No. 09/DSN-MUI/IV/2000
tentang Pembiayaan Ijarah, Keputusan Kedua No. 7.
   

Pada Bank BNI Syariah tentang Dana Simpana Wadiah yang


2. Kewajiban segera lainnya dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI Bagian IV Hal. 4 dan
PSAK No. 59 Akuntansi Perbankan Syariah Paragraf 137
  - -
dan pada Fatwa DSN MUI No. 01/DSN-MUI/IV/2000

Pada Bank BNI Syariah tentang Kewajiban Segera Lainnya


yang dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI Bagian IV Hal.1
3. Kewajiban kepada bank Indonesia dan pada PSAK No. 31 Akuntansi Perbankan paragraf 11
tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang
- -  -
kewajiban segera lainnnya.

Pada Bank BNI Syariah tentang Kewajiban pada BI sudah


sesuai tetapi tidak dicantumkan nominal pada laporan
keuangan BNI Syariah, dan pada PAPSI tidak ada dijelaskan
tentang kewajiban pada bank indonesia, dan pada PSAK
yang dianalisis sudah sesuai PSAK No. 59 tentang akuntansi
4. Kewajiban kepada bank lain
perbankan syariah paragraf 155 dan pada Fatwa DSN MUI
tidak ada dijelaskan tentang Kewajiban pada Bank
   -
Indonesia.

Pada Bank BNI Syariah tentang Kewajiban kepada bank lain


yang dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian IV Hal 11
dan Pada PSAK No. 59 akuntasi perbankan syariag paragraf
155 tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan
5. Surat berharga yang diterbitkan
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
- - -  tentang Kewajiban kepada bank lain.

Pada Bank BNI Syariah tentang surat berharga yang


6. Pembiayaan/pinjaman yang diterima diterbitkan telah dicantumkan pada laporan keuangan
-   - tetapi nominalnya tidak ada dicantumkan. Dan pada PAPSI,
PSAK dan pada DSN MUI No. 70/DSN-MUI/VI/2008
dijelaskan tentang metode penerbitan surat berharga
syariah negara.

Pada Bank BNI Syariah tentang Pembiayaan/pinjaman yang


diterima yang dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian IV
7. Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Hal. 19 dan pada PSAK No. 31 akuntansi perbankan
paragraf 11, 130 dan PSAK No. 59 Akuntansi Perbankan
   - Syariah paragraf 143 tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak ada
dijelaskan tentang pembiayaan/pinjaman yang diterima.

Pada Bank BNI Syariah tentang Estimasi kerugian


komitmen dan kontijensi yang dianalisis sudah sesuai pada
8. Beban yang masih harus dibayar PAPSI Bagian IV Hal 16 dan PSAK No. 31 akuntansi
perbankan syariah paragraf 77,78 dan PSAK No. 57 tentang
 - - -
Kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi dan aktiva
kontijensi. Tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan
tentang Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi.
9. Taksiran pajak penghasilan
Pada Bank BNI Syariah tentang beban yang masih harus
dibayar yang dianalisis tidak sesuai dengan PAPSI, PSAK
 - - -
dan Fatwa DSN MUI.

10. Kewajiban pajak tangguhan

- - - - Pada Bank BNI Syariah tentang taksiran pajak penghasilan


yang dianalisis tidak sesuai pada PAPSI, PSAK, dan Fatwa
DSN MUI.
11. Kewajiban Lainnya
Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban pajak tangguhan
  - -
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
yang dianalisis tidak sesuai pada PAPSI, PSAK, dan Fatwa
DSN MUI.
12. Pinjaman Subordinasi

Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban lainnya yang


   -
dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI Bagian IV Hal 11
tetapi pada PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak dijelaskan
tentang kewajian lainnya.
13. Rupa-Rupa Pasiva
Pada Bank BNI Syariah tentang Pinjaman Subordinasi yang
- - - -
dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI Bagian IV hal. 21 dan
pada PSAK No. 31 Akuntansi perbankan Paragraf 11 tetapi
14. Modal Pinjaman pada Fatwa DSN MUI tidak menjelaskan tentang Pinjaman
Subordinasi.

Pada Bank BNI Syariah tentang Rupa-Rupa Pasiva yang


- - - -
dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK dan Fatwa
DSN MUI, dan di laporan keuangannya tidak dicantumkan
nominal dari rupa-rupa pasiva.
15. Hak Minoritas

Pada Bank BNI Syariah tentang Modal Pinjaman yang


-  - -
dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK dan Fatwa
DSN MUI, dan di laporan keuangannya tidak dicantumkan
nominal dari modal pinjaman.

16. Dana Investasi Tidak Terikat (Mudharabah Pada Bank BNI Syariah tentang Hak Minoritas yang
dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian II hal. 6 tetapi
Muthlaqah )
   - pada PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak dijelaskan tentang
Hak Minoritas.

17. Ekuitas
   -
Pada Bank BNI Syariah tentang Dana Investasi tidak terikat
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
yang dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian III Hal. 83
dan pada PSAK No. 59 akuntansi perbankan syariah
paragraf 29. Tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak dijelaskan
tentang Dana Investasi Tidak Terikat.

Pada Bank BNI Syariah tentang Ekuitas yang dianalisis


sudah sesuai pada PAPSI Bagian III Hal. 87 dan pada PSAK
No. 59 Akuntansi Perbankan Syariah, tetapi pada Fatwa
DSN MUI tidak menjelaskan tentang Ekuitas.
2. LAPORAN DISTRIBUSI BAGI HASIL
Periode 1 Jan s/d 31 Des 2012
(Dalam jutaan rupiah)
Pada Bank BNI Syariah tentang Giro Wadiah yang dianalisis
   
1. Giro Wadiah sudah sesuai pada PAPSI Bagian IV Hal. 4 dan pada PSAK
No. 59 akuntansi perbankan syariah, dan pada Fatwa DSN
MUI No. 01/DSN –MUI/IV/2000 tentang Giro wadiah.

2. Tabungan Mudharabah Pada Bank BNI Syariah tentang Tabungan Mudharabah


   
yang dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI Bagian V Hal. 2
dan pada PSAK No. 59 akuntansi perbankan suariah
paragraf 29 , dan pada Fatwa DSN MUI No. 02/DSN-
MUI/IV/2000 tentang Tabungan Mudharabah.

3. Deposito Mudharabah    
Pada Bank BNI Syariah tentang Deposito Mudharabah yang
dianalisis pada PAPSI Bagian III Hal. 5, dan pada PSAK No.
59 akuntansi perbankan syariah. Dan pada Fatwa DSN MUI
No. 03/DSN-MUI/IV/2000.tentang deposito

3. LAPORAN LABA/RUGI DAN SALDO LABA


Periode 1 Januari s.d 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam jutaan Rupiah)
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
1. Pendapatan Operasional
   - Pada Bank BNI Syariah tentang pendapatan operasional
yang dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian VII Hal. 1
dan pada PSAK No. 59 Akuntansi Perbankan Syariah
paragraf 162, tetapi Fatwa DSN MUI tidak ada menjelaskan
tentang pendapatan operasional.
2. Bagi Hasil Untuk Investor Dan Dana Investasi
   - Pada Bank BNI Syariah tentang Bagi Hasil untuk investor
Tidak Terikat dan dana investasi tidak terikat yang dianalisis sudah
sesuai pada PAPSI Bagian VII Hal 1 dan pada PSAK No. 59
Akuntansi perbankan syariah paragraf 162, tetapi pada
Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang bagi hasil
untuk investor dan dana tidak terikat.

3. Pendapatan Operasional Setelah Distribusi    -


Pada Bank BNI Syariah tentang Pendapatan Operasional
Bagi Hasil Untuk Investor Dana Investasi
Setelah Distribusi Bagi Hasil Untuk Investor Dana
Tidak Terikat
Investasi Tidak Terikat yang dianalisis sudah sesuai
pada PAPSI Bagian VII hal 1 dan pada PSAK No. 59
Akuntansi perbankan syariah paragraf 162, tetapi pada
Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang Pendapatan
Operasional Setelah Distribusi Bagi Hasil Untuk
Investor Dana Investasi Tidak Terikat

4. Beban (Pendapatan) Penyisihan Penghapusan Pada Bank BNI Syariah tentang Beban (Pendapatan)
   -
Aktiva Penyisihan Penghapusan Aktiva yang dianalisis pada
PAPSI Bagian VII Hal. 1 dan pada PSAK No. 59
akuntansi perbankan syariah paragraf 196, tetapi
pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
Beban (Pendapatan) Penyisihan Penghapusan Aktiva

Pada Bank BNI Syariah tentang Beban (pendapatan)


5. Beban ( Pendapatan) Estimasi Kerugian estimasi kerugian komitmen dan kontijensi tidak ada
 - - - dijelaskan pada PAPSI, PSAK, Fatwa DSN MUI.
Komitmen Dan Kontijensi

Pada Bank BNI Syariah tentang Beban Operasional lainnya


yang dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian VII Hal. 6
   - dan pada PSAK No. 59 akuntansi perbankan syariah
6. Beban Operasional Lainnya
paragraf 162, tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak ada
dijelaskan tentang Beban Operasional lainnya.

PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Pada BNI Syariah tentang pendapatan non operasional yang
dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian VII Hal. 7 dan
7. Pendapatan Non Operasional    - pada PSAK No. 59 akuntansi perbankan syariah paragraf
162, tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak ada menjelaskan
tentang Pendapatan Non Operasional.

Pada BNI Syariah tentang beban non operasional yang


dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian VII Hal. 7 dan
8. Beban Non Operasional    - pada PSAK No. 59 akuntansi perbankan syariah paragraf
162, tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak ada menjelaskan
tentang Beban Non Operasional.

9. Taksiran Pajak Penghasilan


   - Pada Bank BNI Syariah tentang Taksiran Pajak Penghasilan
yang dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian VII hal. 1
dan PSAK No. 59 Akuntansi Perbankan Syariah paragraf
162 tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak ada menjelaskan
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
tentang taksiran pajak penghasilan.

10. Jumlah Laba (Rugi)  - - -


Pada Bank BNI Syariah tentang Jumlah Laba Rugi yang
dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK dan Fatwa
DSN MUI.

11. Hak Minoritas


-   -
Pada Bank BNI Syariah tentang Hak Minoritas yang
dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian II Hal. 6 dan
pada PSAK No. 101 tentang penyusunan dan penyajian
laporan keuangan, paragraf 52 namun pada BNI syariah
dan Fatwa DSN MUI tidak diatur tentang Hak Minoritas.
12. Saldo Laba (Rugi) Awal Tahun  - - -
Pada Bank BNI Syariah tentang Saldo Laba Rugi Awal tahun
yang dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK dan
Fatwa DSN MUI

13. Dividen
   - Pada Bank BNI Syariah tentang Dividen yang dianalisis
pada PAPSI Bagian VIII Hal 2 dan Pada PSAK No. 2 laporan
arus kas paragraf 57, tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak ada
dijelaskan tentang Dividen.

14. Saldo Laba Rugi Akhir Periode


 - - - Pada Bank BNI Syariah tentang Saldo Laba Rugi akhir
periode yang dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI,
PSAK dan Fatwa DSN MUI.

15. Laba Bersih Per Saham - - - -


Pada Bank BNI Syariah tentang Laba bersih per saham yang
dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK dan Fatwa
DSN MUI.
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
4. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Per 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam jutaan Rupiah)
KOMITMEN
Tagihan Komitmen -   - Pada Bank BNI Syariah tentang tagihan komitmen yang
dianalisis sudah sesuai pada PAPSI XIII hal. 8 dan PSAK No.
31 akuntansi perbankan paragraf 79, tetapi pada Fatwa
DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang tagihan komitmen.

KEWAJIBAN KOMITMEN
1. Fasilitas piutang qardh yang belum ditarik
   - Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban komitmen yang
dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian III halaman
56, dan PSAK No.31 Akuntansi Perbankan paragraf 62,
tetapi pada Fatwa DSN-MUI tidak ada dijelaskan tentang
kewajiban komitmen.

KONTIJENSI
-   - Pada Bank BNI Syariah tentang kontijensi yang dianalisis
sudah sesuai dengan PAPSI bagian XIII halaman 9, dan
PSAK No.31 Akuntansi Perbankan paragraf 79, tetapi pada
Fatwa DSN-MUI tidak ada dijelaskan tentang kontijensi.
Tagihan Kontijensi
1. Garansi (kafalah) yang diterima
Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban komitmen yang
  - 
dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian XIII halaman
10, dan pada PSAK tidak ada dijelaskan tentang Garansi
(kafalah) yang diterima, namun pada Fatwa DSN-MUI No.
11/ DSN-MUI/IV/ 2000 dijelaskan tentang Kafalah.
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
2. Pendapatan yang akan diterima  -
 - Pada Bank BNI Syariah tentang Pendapatan yang akan
diterima dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian IV
halaman 3, dan pada PSAK atau pun pada Fatwa DSN-MUI
tidak ada dijelaskan tentang Pendapatan yang akan
diterima.
Kewajiban kontijensi
 
1. Garansi (kafalah) yang diberikan  - Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban komitmen yang
dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian XIII halaman
11, dan pada PSAK tidak ada dijelaskan tentang Garansi
(kafalah) yang diberikan, namun pada Fatwa DSN-MUI No.
11/ DSN-MUI/IV/ 2000 dijelaskan tentang Kafalah.

5. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA


ZIS
Period 1 Jan 2012 - 31 Des 2012 dan 2011)

1. Sumber dana ZIS pada awal periode


    Pada Bank BNI Syariah tentang Sumber dana ZIS pada awal
priode yang dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI Bagian XI
Hal. 1 dan pada PSAK No. 59 akuntansi perbankan syariah
paragraf 172 , dan pada Fatwa DSN-MUI sesuai dengan
surat DSN No. V-092 tentang Opini DSN Zakat, Istishna
paralel dan ijarah.

2. Sumber dana ZIS


    Pada Bank BNI Syariah tentang Sumber dana ZIS yang
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI Bagian XI Hal. 1 dan
pada PSAK No. 59 akuntansi perbankan syariah paragraf
172 , dan pada Fatwa DSN-MUI sesuai dengan surat DSN
No. V-092 tentang Opini DSN Zakat, Istishna paralel dan
ijarah.

3. Penggunaan dana ZIS  Pada Bank BNI Syariah tentang Penggunaan dana ZIS yang
  
dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI Bagian XI Hal. 1 dan
pada PSAK No. 59 akuntansi perbankan syariah paragraf
172 , dan pada Fatwa DSN-MUI sesuai dengan surat DSN
No. V-092 tentang Opini DSN Zakat, Istishna paralel dan
ijarah.

 Pada Bank BNI Syariah tentang Kenaikan (penurunan)


4. Kenaikan (penurunan) sumber atas    sumber atas penggunaan yang dianalisis sudah sesuai
penggunaan dengan PAPSI Bagian XI Hal. 1 dan pada PSAK No. 59
akuntansi perbankan syariah paragraf 172 , dan pada Fatwa
DSN-MUI sesuai dengan surat DSN No. V-092 tentang Opini
DSN Zakat, Istishna paralel dan ijarah.

5. Sumber dana ZIS pada akhir periode     Pada Bank BNI Syariah tentang Sumber dana ZIS pada akhir
priode yang dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI Bagian XI
Hal. 1 dan pada PSAK No. 59 akuntansi perbankan Syariah
paragraf 172 , dan pada Fatwa DSN-MUI sesuai dengan
surat DSN No. V-092 tentang Opini DSN Zakat, Istishna
paralel dan ijarah.

6. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN


INFORMASI LAINNYA
Per 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam jutaan Rupiah)

A. PIHAK TERKAIT
1. Penempatan pada bank lain Pada Bank BNI Syariah tentang Penempatan pada bank lain
   -
yang dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian III
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
halaman 5, dan PSAK No.59 Akuntansi Perbankan Syariah
paragraf 154, tetapi pada Fatwa DSN-MUI tidak ada
dijelaskan tentang Penempatan pada bank lain.
2. Penempatan pada BI

-   - Pada Bank BNI Syariah tentang Penempatan pada BI yang


dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian III halaman 2,
dan PSAK No. 59 Akuntansi Perbankan Syariah paragraf
154, tetapi pada Fatwa DSN-MUI tidak ada dijelaskan
tentang Penempatan pada BI.

3. Surat-surat berharga syariah


-  -  Pada Bank BNI Syariah tentang Surat- surat berharga yang
dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian III halaman 9,
dan PSAK tidak ada dijelaskan tentang SSBS, namun pada
Fatwa DSN-MUI No. 69/ DSN-MUI/ VI/ 2008 dijelaskan
tentang Surat- surat berharga syariah.
4. Piutang

    Pada Bank BNI Syariah tentang Piutang yang dianalisis


sudah sesuai dengan PAPSI Bagian III Halaman 10 dan pada
PSAK No. 59 akuntansi perbankan Syariah paragraf 22 , dan
pada Fatwa DSN-MUI sesuai dengan surat DSN No. 47/
5. Pembiayaan DSN-MUI/ II/ 2005 tentang Piutang.

-   
Pada Bank BNI Syariah tentang Pembiayaan yang dianalisis
sudah sesuai dengan PAPSI Bagian IIII Hal. 26 dan pada
PSAK No. 59 Akuntansi perbankan Syariah paragraf 14, 15,
16, 17, 19, 22, 23, 26, 27, 28, dan pada Fatwa DSN-MUI No.
07/ DSN-MUI/ IV/ 2000 tentang Pembiayaan.
6. Penyertaan pada pihak ketiga
-   -
Pada Bank BNI Syariah tentang Penyertaan pada pihak
ketiga yang dianalisis sudah sesuai dengan PAPSI bagian III
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
halaman 87, dan pada PSAK no. 59 Akuntansi Perbankan
Syariah paragraf 154, namun pada Fatwa DSN-MUI tidak
7. Ijarah ada dijelaskan tentang penyertaan pihak ketiga.

  - 
Pada Bank BNI Syariah tentang Ijarah yang dianalisis sudah
sesuai dengan PAPSI Bagian III Halaman. 75 dan pada PSAK
No. 59 akuntansi perbankan Syariah paragraf 108 , dan
pada Fatwa DSN-MUI No. 09/ DSN-MUI/ IV/ 2000 tentang
Ijarah.

8. Tagihan lain kepada pihak ketiga

-   -
Pada Bank BNI Syariah tentang tagihan lain kepada pihak
ketiga yang dianalisis sudah sesuai pada PAPSI XIII
halaman 8 dan PSAK No. 31 akuntansi perbankan paragraf
B. PIHAK TIDAK TERKAIT 79, tetapi pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang
tagihan lain kepada pihak ketiga.
9. Penempatan pada bank lain

 - - -
Pada Bank BNI Syariah tentang penempatan pada bank lain
yang dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK
maupun pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang
10. Penempatan pada bank Indonesia penempatan pada bank lain pada pihak tidak terkait

 - - -

Pada Bank BNI Syariah tentang penempatan pada bank


indonesia yang dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI,
PSAK maupun pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan
11. Surat-surat berharga syariah tentang penempatan pada bank indonesia .
 - - -
Pada Bank BNI Syariah tentang SSBS yang dianalisis tidak
ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK maupun pada Fatwa DSN
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
12. Piutang MUI tidak ada dijelaskan tentang SSBS.

 - - -
Pada Bank BNI Syariah tentang Piutang yang dianalisis
tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK maupun pada Fatwa
DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang Piutang.

13. Pembiayaan

 - - -

Pada Bank BNI Syariah tentang Pembiayaan yang dianalisis


14. Penyertaan pada pihak ketiga tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK maupun pada Fatwa
DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang Pembiayaan.

 - - -

Pada Bank BNI Syariah tentang Penyertaan pada pihak


ketiga yang dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI,
15. Ijarah PSAK maupun pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan
tentang Penyertaan pada pihak ketiga.
 - - -

Pada Bank BNI Syariah tentang ijarah maupun pada Fatwa


16. Tagihan lain pada pihak ketiga DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang Ijarah.

- - - -

17. Komitmen dan kontijensi pada pihak ketiga Pada Bank BNI Syariah tentang tagihan lain pada pihak
ketiga yang dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI,
PSAK maupun pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan
tentang Tagihan lain pada pihak ketiga.
 - - -
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI

18. PPAP yang wajib dibentuk Pada Bank BNI Syariah tentang komitmen dan kontijensi
pada pihak ketiga yang dianalisis tidak ada dijelaskan pada
PAPSI, PSAK maupun pada Fatwa DSN MUI tidak ada
 - - - dijelaskan tentang Komitmen dan kontijensi pada pihak
ketiga.

19. PPAP yang telah dibentuk


Pada Bank BNI Syariah tentang PPAP yang wajib dibentuk
yang dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK
maupun pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang
 - - -
PPAP yang wajib dibentuk.

Pada Bank BNI Syariah tentang PPAP yang telah dibentuk


yang dianalisis tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK
maupun pada Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang
PPAP yang telah dibentuk.

7. PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN


MODAL MINIMUM
Per 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam jutaan Rupiah)
1. KOMPONEN MODAL
A. Modal Inti   - - Pada Bank BNI Syariah tentang Modal Inti yang dianalisis
sudah sesuai pada PAPSI bagian VI hal. 1 tetapi pada PSAK
dan Fatwa DSN MUI tidak ada menjelaskan tentang Modal
Inti.
  - -
B. Modal pelengkap Pada Bank BNI Syariah tentang Modal Pelengkap yang
dianalisis sudah sesuai pada PAPSI bagian IV hal 2 tetapi
pada PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak ada menjelaskan
tentang modal pelengkap.
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
C. Modal pelengkap tambahan - - - -
Pada Bank BNI Syariah tentang Modal Pelengkap tambahan
yang dianalisis tidak ada dijelaskan di PAPSI, PSAK dan
fatwa DSN MUI.
-   -
2. PENYERTAAN
Pada Bank BNI Syariah tentang Penyertaan yang dianalisis
sudah sesuai pada PAPSI bagian XIII hal. 3 dan PSAK No. 59
akuntansi perbankan syariah Paragraf 154 tetapi pada
Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang penyertaan.
  - -
3. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RESIKO
Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva tertimbang menurut
(ATMR) KREDIT resiko kredit pada PAPSI Bagian IV hal. 1 tetapi pada PSAK
dan FatwabDSN MUI tidak ada dijelaskan.
 - - -
4. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RESIKO Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva tertimbang
menuruut resiko pasar yang dianalisis tidak ada dijelaskan
PASAR pada PAPSI, PSAK dan Fatwa DSN MUI
5. AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RESIKO  - - -

KREDIT DAN RESIKO PASAR Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva tertimbang
menuruut resiko kredit dan resiko pasar yang dianalisis
tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK dan Fatwa DSN MUI

 - -
6. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL
MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO Pada Bank BNI Syariah tentang Rasio kewajiban
penyediaan modal minimum yang tersedia untuk risiko
KREDIT kredit pada PAPSI bagian VI hal. 1 tetapi pada PSAK dan
Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang Rasio
kewajiban penyediaan modal minimum yang tersedia
untuk risiko kredit

 - -
7. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL Pada Bank BNI Syariah tentang Rasio kewajiban
penyediaan modal minimum yang tersedia untuk risiko
MINIMUM YANG TERSEDIA UNTUK RISIKO
kredit dan pasar pada PAPSI bagian VI hal. 1 tetapi pada
KREDIT DAN RISIKO PASAR PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
 - - - Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang tersedia
untuk risiko kredit dan risiko pasar.
8. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL
KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM Pada Bank BNI Syariah tentang Rasio kewajiban
penyediaan modal kewajiban penyediaan modal minimum
YANG DIWAJIBKAN yang diwajibkan yang dianalisis pada bagian PAPSI, PSAK
dan Fatwa DSN MUI.

8. TABEL PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN


Per 31 Desember 2012 dan 2011
1. PERMODALAN  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang Permodalan yang dianalisis
pada PAPSI, PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak ada
menjelaskan tentang Permodalan.

Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva Produktif yang


2. AKTIVA PRODUKTIF    
dianalisis pada PAPSI Bagian III hal 39 dan PSAK No. 59
Akuntansi perbankan syariah paragraf 130 dan pada Fatwa
DSN MUI No. 18/DSN-MUI/IX/2000 tentang Aktiva
Produktif.

 - - -
3. RENTABILITAS Pada Bank Syariah tentang Rentabilitas yang dianalisis
pada PAPSI , PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan.

4. LIKUIDITAS
  - - Pada Bank BNI Syariah tentang likuiditas yang dianalisis
sudah sesuai pada PAPSI Bagian IV hal 19 tetapi pada PSAK
dan Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang likuiditas.

5. KEPATUHAN
  - - Pada Bank BNI Syariah tentang kepatuhan yang dianalisis
sudah sesuai pada PAPSI Bagian II Hal 1 dan PSAK dan
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
Fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan tentang kepatuhan.

9. LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN QARDH


Per 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam jutaan Rupiah)
1. Sumber dana kebajikan pada awal periode
Pada Bank BNI Syariah tentang sumber dana kebajikan
   
pada awal periode yang dianalisis sudah sesuai pada PAPSI
bagian XII Hal. 1 dan PSAK No. 59 Akuntansi perbankan
syariah Paragraf 178 dan pada fatwa DSN MUI No.79/DSN-
MUI/III/2011.

2. Sumber dana kebajikan Pada Bank BNI Syariah tentang sumber dana kebajikan
   
yang sudah dianalisis sesuai pada PAPSI bagian XII Hal 1
dan PSAK No. 59 akuntansi perbankan syariah paragraf 180
tetapi pada fatwa DSN MUI No. 19/DSN-MUI/IV/2001.
Tentang Sumber dana qardh.

Pada Bank BNI Syariah tentang Penggunaan dana kebajikan


3. Penggunaan dana kebajikan    
yang dianalisis sudah sesuai pada PAPSI Bagian XII Hal 1
dan PSAK No. 59 akuntansi perbankan syariah paragraf 181
dan Fatwa DSN MUI No. 79/DSN-MUI/III/2011

4. Kenaikan (penurunan) sumber atas    - Pada Bank BNI Syariah tentang Kenaikan (penurunan)
sumber atas penggunaan yang dianalisis sudah sesuai pada
penggunaan PAPSI Bagian XII Hal. 1 dan PSAK No. 59 akuntansi
perbankan syariah paragraf 178 tetapi pada fatwa DSN MUI
tidak ada dijelaskan tentang kenaikan (penurunan) sumber
dana penggunaan.

5. Sumber dana kebajikan pada akhir periode


   
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN-MUI
Pada Bank BNI Syariah tentang sumber dana kebajikan
pada akhir periode yang dianalisis sudah sesuai pada PAPSI
bagian XII Hal. 1 dan PSAK No. 59 Akuntansi perbankan
syariah Paragraf 178 dan pada fatwa DSN MUI No.79/DSN-
MUI/III/2011.

TABEL ANALISIS YANG TIDAK SESUAI


DENGAN PAPSI, PSAK, FATWA DSN MUI

FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
1. Kas    - Pada laporan keuangan bank BNI syariah, fatwa dsn tidak
mencantumkan tentang kas. karena masa depan kas suatu
bank tidak bisa di tentukan dengan pasti dan terperinci.
2. Pembiayaan  - - - Pada laporan Bank BNI Syariah Tentang Pembiayaan Tidak
Sesuai Pada PAPSI & PSAK: Karena Di PAPSI dan PSAK
Tidak Ada Dijelaskan Tentang Pembiayaan Rupiah atau
Valuta Asing, tetapi di PAPSI, PSAK, dan fatwa DSN-MUI
hanya menjelaskan tentang Pembiayaan Mudharabah dan
Pembiayaan Musyarakah. Menurut kami, seharusnya Bank
BNI Syariah mencantumkan/mencatat di laporan keuangan
mengenai pembiayaan mudharabah dan pembiayaan
musyarakah.
3. Persediaan -   - Pada Bank BNI Syariah Di Cantumkan Tentang Persediaan
Tetapi Tidak Dicantumkan Nominal Pada Laporan
Keuangan Bank BNI Syariah, dan pada FATWA DSN MUI
tidak sesuai dan tidak ada dijelaskan tentang Persediaan.
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
Seharusnya Bank BNI mencantumkan nominal dari
persediaan. Karena jika tidak ada persediaan bank
tersebut, bank tersebut tidak dikatakan sehat.

4. Tagihan lainnya -   - Pada Bank BNI Syariah dicantumkan tentang tagihan


lainnya tetapi tidak dicantumkan nominal pada laporan
keuangannya, dan pada fatwa DSN MUI tidak ada
menjelaskan tentang tagihan lainnya. Walaupun dalam
islam bank dan nasabah tidak boleh melakukan suatu akad
yang didalamnya terdapat riba.
5. Penyertaan -   - Pada Bank BNI Syariah dicantumkan tentang penyertaan
tetapi tidak dicantumkan nominal pada laporan
keuangannya, dan pada fatwa DSN MUI tidak ada dijelaskan
tentang penyertaan. Karena fatwa DSN-MUI tidak
mengatur tentang penanaman dana bank syariah/lembaga
dalam bentuk kepemilikan saham atau pasar modal.
6. Aktiva istishna dalam penyelesaian -    Pada laporan Bank BNI Syariah dicantumkan tentang
aktiva istishna dalam penyelesaian. tetapi tidak ada
dicantumkan nominalnya.
7. Terminan istishna - - - - Pada Bank Syariah dicantumkan pada laporan keuangan
tapi tidak dicantumkan nominal pada laporan keuangan
tersebut, dan pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak
ada menjelaskan tentang terminan istishna.
8. Pendapatan yang akan diterima  - - - Pada Bank BNI Syariah dicantumkan tentang pendapatan
yang akan diterima, dan pada PAPSI, PSAK dan Fatwa DSN
MUI tidak ada menjelaskan tentang pendapatan yang akan
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
diterima. Karena dalam laporan keuangan bank, bank wajib
mencantumkan pendapatan yang diterima di setiap akhir
bulan
9. Biaya dibayar dimuka  - - - Pada Bank BNI Syariah dicantumkan tentang Biaya dibayar
dimuka, dan pada PAPSI, PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak
ada menjelaskan tentang biaya dibayar dimuka. Biaya
dibayar di muka hanya untuk mengatur biaya yang di
keluarkan bank untuk membayar dana kebutuhan nasabah
dan nasabah mencicil ke bank setiap bulannya.
10. Uang muka pajak  - - - Pada Bank BNI Syariah dicantumkan tentang uang muka
pajak, dan pada PAPSI, PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak ada
menjelaskan tentang uang muka pajak. Karena pajak di atur
oleh negara.
11 Aktiva pajak tangguhan  - - - Pada Bank BNI Syariah dicantumkan tentang aktiva pajak
tangguhan, dan pada PAPSI, PSAK dan Fatwa DSN MUI
tidak ada menjelaskan tentang aktiva pajak tangguhan.
Karena pajak di atur oleh negara.
12 Aktiva tetap dan inventaris    - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan tentang aktiva
tetap dan inventaris pada Fatwa DSN MUI. Karena harta
kepemilikan itu hak seseorang.
13 Agunan yang diambil alih  - - - Pada Bank BNI Syariah dijelaskan tentang agunan,
sedangkan agunan yang diambil alih pada PAPSI PSAK dan
Fatwa DSN MUI tidak dijelaskan. Karena pengalihan hak
kepemilikan seseorang melalui lelang atau penyerahan
secara sukarela oleh nasabah melalui pembiayaan macet

14 Dana simpana wadiah    - Pada fatwa DSN-MUI tentang dana simpanan wadiah tidak
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
ada dijelaskan, karena dana simpanan wadiah
15 Kewajiban segera lainnya   - - Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban segera lainnya
tidak ada dijelaskan di PSAK dan Fatwa DSN MUI
16 Kewajiban pada BI - -  - Pada Bank BNI Syariah dicantumkan pada laporan
keuangan tetapi tidak ada dicantumkan nominalnya, dan
pada PAPSI dan Fatwa DSN MUI tidak ada menjelaskan
tentag kewajiban pada BI.
17 Kewajiban pada Bank Lain    - Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban kepada bank lain
tidak ada dijelaskan pada Fatwa DSN MUI.
18 Surat berharga yang diterbitkan - - -  Pada Bank BNI Syariah tentang surat berharga yang
diterbitkan tidak ada dijelaskan pada PAPSI dan PSAK
19 Pembiayaan (pinjaman) yang diterima -   - Pada Bank BNI Syariah tentang Pembiayaan (pinjaman)
yang diterima tidak ada dijelaskan pada Fatwa DSN MUI
dan pada laporan keuangannya tidak ada dicantumkan
nominalnya.
20 Estimasi kerugian, komitmen dan kontijensi    - Pada Bank BNI Syariah tentang estimasi kerugian,
komitmen dan kontijensi tidak ada dijelaskan pada Fatwa
DSN MUI
21 Beban yang masih harus dibayar  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang beban yang masih harus
dibayar tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK, Fatwa DSN
MUI
22 Taksiran pajak penghasilan.  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang taksiran pajak penghasilan
tidak ada dijelaskan pada PAPSI, PSAK dan fatwa DSN MUI

23 Kewajiban pajak tangguhan - - - - Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban pajak tangguhan
tidak ada dijelaskan di laporan keuangan bank, PAPSI,
PSAK , dan Fatwa DSN MUI. Menurut kami kewajiban pajak
tangguhan itu bersifat pribadi yang dimana masyarakat
yang punya kesadaran penuh yg membayar kewajiban
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
pajak tangguhan.
24 Kewajiban lainnya   - - Pada Bank BNI Syariah tentang kewajiban lainnya, tidak
ada dijelaskan di PSAK dan Fatwa DSN karena di PSAK
tidak mengatur atau tidak menjelaskan tentang kewajiban
lainnya, dan di Fatwa DSN juga tidak ada dijelaskan.
25 Pinjaman subordinasi    - Pada Bank BNI Syariah tentang pinjaman subordinasi tidak
ada dijelaskan di Fatwa DSN MUI karena pinjaman
subordinasi adalah pinjaman terhadap bank dan diatur
oleh bank itu sendiri.
26 Rupa-rupa pasiva - - - - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan pada PAPSI
PSAK dan Fatwa DSN MUI.
27 Modal pinjaman - - - - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan pada PAPSI
PSAK dan Fatwa DSN MUI.
28 Hak minoritas -  - - Pada Bank BNI Syariah tidak dijelaskan pada PSAK dan
Fatwa DSN MUI, karena di PSAK dan Fatwa DSN MUI tidak
mengatur hak minoritas.
29 Dana investasi tidak terikat (mudharabah    - Pada Bank BNI Syariah tentang Dana investasi tidak terikat,
muthlaqah) tidak ada dijelaskan di Fatwa DSN MUI.
30 Ekuitas    - Pada Bank BNI Syariah tentang Ekuitas tidak dijelaskan di
Fatwa DSN MUI karena Ekuitas diatur oleh bank.

32 Pendapatan operasional    - Pada Bank BNI Syariah tentang Pendapatan Operasional


tidak ada dijelaskan di Fatwa DSN MUI karena DSN MUI tdk
mengatur tentang pendapatan operasional.
33 Bagi hasil untuk investor dan dana investasi tidak    - Pada Bank BNI Syariah tentang bagi hasil untuk investor
terikat dan dana investasi tidak terikat tidak ada dijelaskan pada
Fatwa DSN MUI
34 Pendapatan operasional setelah distribusi bagi    - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan di Fatwa DSN
hasil untuk invertor dana investasi tidak terikat MUI tentang Pendapatan Operasional setelah distribusi
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
bagi hasil untuk investor dan dana investasi tidak terikat.
35 Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan    - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan di Fatwa DSN
aktiva MUI tentang beban penyisihan penghapusan aktiva. Karena
yang berhubungan dengan aktiva tidak ada diatur oleh
Fatwa DSN MUI.
36 Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen  - - - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan di PAPSI PSAK
dan kontijensi dan Fatwa DSN MUI, karena menurut kami Beban
pendapatan estimasi kerugian komitmen dan kontijensi
adalah taksiran kerugian suatu bank.
37 Beban operasional lainya    - Pada Bank BNI Syariah tidak diatur oleh Fatwa DSN MUI
karena beban operasional suatu bank itu berbeda-beda dan
tidak bisa ditentukan pastinya.
38 Pendapatan non oprasional    - Pada Bank BNI Syariah tidak diatur oleh Fatwa DSN MUI
karena DSN MUI tidak mengatur pendapatan diluar dari
bank.

39 Beban non operasinal    - Pada Bank BNI Syariah tidak diatur oleh Fatwa DSN MUI
karena DSN MUI tidak mengatur beban non operasional
suatu bank.

40 Taksiran pajak penghasilan    - Pada Bank BNI Syariah tidak diatur oleh Fatwa DSN MUI
karena DSN MUI tidak mengatur taksiran pajak
penghasillan bank tersebut.
41 Jumlah laba (rugi)  - - - Pada Bank BNI Syariah tidak diatur oleh PAPSI PSAK dan
Fatwa DSN MUI tidak mengatur tentang jumlah laba (rugi)
karena Jumlah laba (rugi) hanya diatur oleh bank tersebut.

42 Hak minoritas -   - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dicantumkan nominalnya
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
dan di fatwa DSN MUI tidak ada dijlelaskan tentang Hak
Minoritas.
43 Saldo laba (rugi) awal tahun  - - - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan pada PAPSI
PSAK dan Fatwa DSN MUI tentang saldo laba (rugi) awal
tahun, karena saldo laba (rugi) awal tahun tidak menentu
dan hanya diatur pada bank tersebut.
44 Dividen    - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan pada Fatwa
DSN MUI tentang dividen karena dividen (pembagian laba
kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham
yang dimiliki.
45 Saldo laba/ rugi akhir priode  - - - Pada Bank BNI Syariah tidak ada dijelaskan pada PAPSI
PSAK dan Fatwa DSN MUI tentang saldo laba/rugi akhir
periode. Karena saldo laba/rugi akhir periode hanya diatur
oleh bank dan saldo laba rugi akhir periode tidak menentu
setiap tahunnya.
46 Laba bersih persaham - - - - Pada Bank BNI Syariah tentang laba bersih persaham tidak
dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN MUI.
47 Tagihan komitmen -   - Pada Bank BNI Syariah tentang tagihan komitmen tidak ada
dijelaskan pada Fatwa DSN MUI dan tidak disebutkan
nominalnya pada Bank BNI Syariah, seharusnya Bank BNI
Syariah mencantumkan tagihan komitmen tersebut, agar
pihak bank mengetahui tagihan komitmen yang mana yang
belum terselesaikan.
48 Fasilitas piutang qardh yang belum ditarik    - Pada Bank BNI Syariah tentang fasilitas piutang qardh yang
belum ditarik tidak ada dijelaskan di Fatwa DSN MUI.
49 Kontijensi -   - Pada Bank BNI Syariah tentang kontijensi tidak dijelaskan
di Fatwa DSN MUI karena kontijensi adalah kondisi atau
situasi dengan hasil akhir berupa keuntungan atau
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
kerugian yang baru dapat dikonfirmasikan setelah
terjadinya satu  peristiwa atau lebih pada masa yang akan
datang.
50 Garansi (kafalah) yang diterima   -  Pada Bank BNI Syariah tentang garansi (kafalah) yang
diterima tidak ada dijelaskan pada PSAK.
51 Pendapatan yang belum diterima   - - Pada Bank BNI Syariah tentang pendapatan yang belum
diterima tidak ada dijelaskan pada PSAK dan Fatwa DSN
MUI karena pendapatan yang belum diterima diatur oleh
bank itu sendiri.

52 Garansi (kafalah) yang diberikan   -  Pada Bank BNI Syariah tentang garansi (kafalah) yang
diberikan tidak ada dijelaskan pada PSAK.
53 Penempatan pada bank lain    - Pada Bank BNI Syariah tentang penempatan pada bank lain
tidak dijelaskan pada Fatwa DSN MUI. Hanya dijelaskan
pada PAPSI dan PSAK.
54 Penempatan pada BI -   - Pada Bank BNI Syariah tentang penempatan pada BI tidak
dicantumkan nominal pada laporan keuangan bank BNI
Syariah, dan di Fatwa DSN MUI juga tidak ada dijelaskan.
Menurut kami seharusnya nominal penempatan pada BI
tersebut harus dicantumkan. Dan sudah di tetapkan pada
peraturan PAPSI dan PSAK.
55 Surat-surat berharga syariah -  -  Pada Bank BNI Syariah tentang surat surat berharga
syariah tidak ada dijelaskan pada PSAK dan tidak
dicantumkan nominal tersebut.
56 Pembiayaan -    Pada Bank BNI Syariah tentang pembiayaan tidak
dicantumkan nominal pada laporan keuangan, seharusnya
dicantumkan karena pembiayaan sudah diatur pada PAPSI
PSAK dan Fatwa DSN MUI.
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
57 Penyertaan pada pihak ketiga -   - Pada Bank BNI Syariah tentang penyertaan pada pihak
ketiga tidak ada dijelaskan Fatwa DSN MUI dan tidak ada
dicantumkan pada laporan keuangan BNI Syariah.
58 Ijarah   -  Pada Bank BNI Syariah tentang Ijarah tidak dijelaskan pada
PSAK.
59 Tagihan lain pada pihak ketiga -   - Pada Bank BNI Syariah tentang tagihan lain pada pihak
ketiga tidak ada dicantumkan nominal pada laporan
keuangan Bank BNI Syariah dan pada Fatwa DSN MUI juga
tidak ada dijelaskan.
60 Penempatan pada bank lain -   - Pada Bank BNI Syariah tentang penempatan pada bank lain
tidak ada dicantumkan nominal pada laporan keuangan
bank BNI Syariah, dan tidak ada dijelaskan pada Fatwa DSN
MUI, menerut kami penempatan pada Bank lain seharusnya
dicantumkan nominal pada laporan keuangan.
61 Penempatan pada bank indonesia  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang penempatan pada bank
indonesia tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa
DSN MUI.
62 Surat-surat berharga syariah  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang surat-surat berharga
syariah tidak dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN
MUI, karena surat berharga syariah hanya diatur oleh pihak
bank.
63 Piutang  - - - Piutang yang terdapat didalam laporan keuangan Bank BNI
Syariah hanya menjelaskan piutang Murabahah, tidak
dijelaskan piutang salam dan piutang istishna, pada Bank
BNI Syariah tidak menjelaskan secara spesifik dalam akad
yang digunakan tersebut. Pada PAPSI telah menjelaskan
piutang pada akad murabahah, salam dan istishna. Pada
PSAK telah menjelaskan juga pembagian dalam piutang.
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
Pada Fatwa tidak menjelaskan tentang piutang
64 Pembiayaan  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang pembiayaan tidak di
jelaskan pada PAPSI dan PSAK, hanya menjelaskan tentang
Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah.

65 Penyertaan pada pihak ketiga  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang penyertaan pada pihak
ketiga tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa
DSN MUI.
66 Ijarah  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang ijarah pada pihak terikat
tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN MUI
67 Tagihan lain pada pihak ketiga - - - - Pada Bank BNI Syariah tentang tagihan lain pada pihak
ketiga tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa
DSN MUI. Dan seharusnya tidak usah dicantumkan pada
laporan keuangan.
68 Komitmen dan kontijensi pada pihak ketiga  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang komitmen dan kontijensi
pada pihak ketiga tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK
dan Fatwa DSN MUI, karena hanya diatur oleh pihak bank
saja.
69 PPAP yang wajib dibentuk  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang PPAP yang wajib dibentuk
tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN MUI,
karena hanya diatur oleh pihak bank saja.
70 PPAP yang telah dibentuk  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang PPAP yang telah dibentuk
tidak ada dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN MUI,
karena hanya diatur oleh pihak bank saja.
71 Modal inti   - - Pada Bank BNI Syariah tentang modal inti tidak ada
dijelaskan pada PSAK dan Fatwa DSN MUI. Seharusnya
diatur oleh PSAK dan fatwa DSN MUI, agar mengetahui
modal inti suatu bank.
72 Modal pelengkap   - - Pada Bank BNI Syariah tentang modal pelengkap tidak ada
dijelaskan di PSAK dan Fatwa DSN MUI, karena modal
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
pelengkap hanya diatur oleh PAPSI dan pihak bank.
73 Penyertaan -   - Pada Bank BNI Syariah tentang Penyertaan tidak ada
dicantumkan nominal pada laporan keuangan dan tidak
ada dijelaskan pada Fatwa DSN MUI, menurut kami
seharusnya pihak bank membuat penyertaan sebab sudah
ada aturan dari PAPSI dan PSAK.
74 Aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR) kredit   - - Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva tertimbang menurut
resiko kredit tidak sesuai pada PSAK dan Fatwa DSN MUI.
75 Aktiva tertimbang menurut resiko pasar  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva tertimbang menurut
resiko pasar tidak sesuai pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN
MUI.
76 Aktiva tertimbangan menurut resiko kredit resiko  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang Aktiva tertimbang menurut
pasar resiko kredit resiko pasar tidak sesuai pada PAPSI PSAK
dan Fatwa DSN MUI.
77 Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang   - - Pada Bank BNI Syariah tentang Rasio kewajiban
tersedia untuk resiko kredit penyediaan modal minimum yang tersedia untuk resiko
kredit tidak sesuai pada PSAK dan Fatwa DSN MUI.
78 Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang   - - Pada Bank BNI Syariah tentang Rasio kewajiban
tersedia untuk risiko kredit dan pasar penyediaan modal minimum yang tersedia untuk resiko
kredit dan pasar tidak sesuai pada PSAK dan Fatwa DSN
MUI.
79 Rasio kewajiaban penyediaan modal kewajiban  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang Rasio kewajiban
penyediaan modal minimum yang diwajibkan penyediaan modal kewajiban penyediaan modal minimum
yang diwajibkan.

80 Permodalan  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang permodalan tidak


dijelaskan pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN MUI
81 Rentabilitas  - - - Pada Bank BNI Syariah tentang Rentabilitas tidak sesuai
pada PAPSI PSAK dan Fatwa DSN MUI.
FATWA
NO. PERKIRAAN BANK PAPSI PSAK KETERANGAN
DSN MUI
82 Likuiditas   - - Pada Bank BNI Syariah tentang Likuiditas tidak ada
dijelaskan pada PSAK dan Fatwa DSN MUI, karena
Likuiditas terjadi tanpa dikuetahui. Tergantung pada
perekonomian Negara.
83 Kepatuhan   - - Pada Bank BNI Syariah tentang kepatuhan tidak ada
dijelaskan tentang PSAK dan Fatwa DSN MUI karena
kepatuhan hanya diatur pada PAPSI dan Pihak Bank
tersebut.
84 Kenaikan (penurunan) sumber atas penggunaan    - Pada Bank BNI Syariah tentang kenaikan (penurunan)
sumber atas penggunaan tidak sesuai pada Fatwa DSN MUI
karena DSN MUI tidak mengatur kenaikan (penurunan)
sumber atas penggunaan.

Anda mungkin juga menyukai