Kelompok 2 :
Nama : Nurkomalasari (A1C118112)
Novia ardana putri (A1C118109)
Raeahanun (A1C118126)
Renayu Meilda Iskandar (A1C118129)
Rizkika Zeta Azzahrona (A1C118135)
Pengertian Kewajiban
Hutang adalah kewajiban perusahaan yang timbul karena tindakan atau
transaksi–transaksi di masa lampau untuk memperoleh aktiva atau jasa, yang
pelunasannya baru akan dilakukan di masa yang akan datang, baik dengan
penyerahan uamg tunai, aktiva-aktiva tertentu lainnya, jasa maupun dengan
menciptakan hutang baru. Hutang dapat menimbulkan kewajiban keuangan
ataupun kewajiban pelaksanaan. Sebagai contoh, kewajiban keuangan misalnya
hutang usaha, hutang pajak, hutang deviden, hutang bunga dan sebagainya,
sedangkan kewajiban pelaksanaan, misalnya sewa yang diterima di muka, beban
yang diterima di muka, uang garansi pembelian dari para pembeli.
Yang dimaksud dengan satu siklus operasi normal adalah waktu yang
diperlukan agar uang kontan dapat diubah menjadi persediaan barang, persediaan
barang diubah menjadi piutang usaha dan akhirnya piutang usaha diubah menjadi
uang kontan kembali.
Klasifikasi
Liabilitas diklasifikasikan liabilitas yang nilainya tidak pasti dan di
estimasi berdasarkan informasi yang tersedia (PSAK 57 (Revisi 2009) Provisi)).
Jenis Liabilitas
Wesel Bayar
Wesel bayar atau sering disebut sebagai notes atau promissory
notes.Wesel bayar merupakan janji dari pihak penarik wesel untuk membayarkan
sejumlah nilai tertentu di masa mendatang.Wesel bayar biasanya berbunga,jika
tidak berbunga maka wesel akan dijual dengan diskon.Nilai diskon mencerminkan
bunga dibayar di muka.
Dokumen transaksi wesel adalah surat wesel atau promissory
notes,sedangkan bukti transaksi utang bank adalah dokumen kredit bank.Jika
dalam penerbitan wesel bayar,pihak penerbit mengeluarkan biaya transaksi maka
biaya transaksi tersebut akan diperhitungkan menambah biaya bunga sehingga
bunga efektif wesel akan menurun.
Liabilitas Jangka Panjang yang Akan Jatuh Tempo pada Periode Berikutnya
Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 12
bulan setelah periode pelaporan,diklasifikasikan dalam jangka pendeknmeskipun :
1. Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari 12
bulan
2. Perjanjian untuk pembiayaan kembali,atau pendjadwalan kembali
pembayaran,atas dasarjangka panjang telah diselesaikan setelah periode
pelaporan dan sebelum tanggal
penyelesaian laporan keuangan untuk tidak mensyaratkan pembayaran
sebagaikonsekuensi atas pelanggaran tersebut.
Entitas mengklasifikasi liabilitas tersebut sebagai liabilitas jangka pendek
karena pada akhir periode pelaporan entitas tidak memiliki hak untuk menunda
penyelesaian liabilitas tersebut dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 12 bulan
setelah tanggal pelaporan.
Perubahan perjanjian kredit dapat terjadi juga untuk liabilitas jangka
pendek.Utang bank jangka pendek misalnya dapat saja dilakukan pendanaan
kembali (refinancing) dengan menggunakan utang bank jangka panjang.
Jika entitas melakukan usaha untuk memperpanjang liabilititas jangka
panjang yang akan jatuh tempo atau melakukan pendanaan liabilitas jangka
pendek menjadi liabilitas jangka panjang,namun dilakukan antara akhir periode
pelaporan dan tanggal penyelesaian pelaporan keuangan,maka peristiwa tersebut
diungkapkan dengan peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian (non-
adjusting events) sesuai dengan PSAK 8 ( Revisi 2009) Peristiwa Setelah Periode
Pelaporan antara lain :
1. Pembiayaan kembali berbasis jangka panjang
2. Perbaikan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang
3. Pemberian tenggang waktu pembayaran oleh pemberi pinjaman untuk
memperbaiki pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang yang
berakhir sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
-Menentukan Jurnal pada saat jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2016.
Beban bunga = Rp 750.000.000 * 16%*60/360 =Rp 20.000.000
28/2/2016 Interset Expense Rp 20.000.000 -
Interset Payable Rp 40.000.000 -
Bank Payable Rp 750.000.000 -
Cash - Rp 810.000.000
Utang bank ada juga yang mensyaratkan pembayaran bunga pada saat kredit
ditarik.Pokok utang entitas adalah jumlah utang dalam kontrak dikurangi dengan
bunga yang dipotong/dibayarkan di depan mengurangi utang.Entitas harus
mengukur tingkat bunga efektif atas utang ini.Tingkat bunga efektif diukur
dengan menghitung tingkat bunga (diskonto) yang akan menyamakan utang
dalam kontrak dikurangi bunga dengan present value dari nilai pada tanggal jatuh
tempo.
Contoh Perhitungannya 2 Utang Bank Jangka Pendek : Bunga Dibayar di Depan
(Zero Coupon).
PT Lawu pada tanggal 2 Oktober 2015 menarik utang jangka waktu 6 bulan dari
Bank Mega sebesar Rp 400.000.000 dengan bunga 15% per tahun dari pokok
yang dipotong pada awal.Pada saat jatuh tempo PT Lawu membayar sebesar Rp
400.000.000.Buatlah Jurnal yang diperlukan!
Jawab:
-Menentukan jumlah kas yang diterima.
Kas yang diterima = Rp 400.000.000-(Rp 400.000.000*15%*6/12) = Rp
370.000.000
-Menentukan jurnal yang dibuat pada saat menerima utang 2 Oktober 2015
2/10-2015 Cash Rp 370.000.000 -
Bank Payable Discount Rp 30.000.000 -
Bank Payable - Rp 400.000.000
http://innaluon.blogspot.co.id/2013/04/akuntansi-untuk-agenpusat-dan-
cabang.htmlhttp://www.academia.edu/23159188/AKUNTANSI_UNTUK_OPER
ASI_CABANGhttp://www.academia.edu/4915985/BAB_8_AKUNTANSI_untuk
_KANTOR_PUSAT_dan_KANTOR_CABANGhttps://www.scribd.com/doc/234
859990/Akuntansi-untuk-Operasi-Cabang-lengkap-
docxhttp://dendyraharjo.blogspot.co.id/2013/03/akuntansi-untuk-operasi-kantor-
cabang_25.html