Manajemen PMR PDF
Manajemen PMR PDF
R
Pelatih an
Tri Ba kt i P M
ISBN 979357543-3
MANAJEMEN
9 789793 575438
Palang Merah Remaja
Markas Pusat Palang Merah Indonesia
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96, Jakarta 12970 - Indonesia
Telp. +62 21 7992325, Fax. +62 21 7995188
Email: pmi@palangmerah.org
Website: www.palangmerah.org
MANAJEMEN
PALANG MERAH REMAJA
Didukung oleh:
International Federation
of Red Cross and Red Crescent Societies
2007
Manajemen Palang Merah Remaja
PENGARAH
Dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman , MM
Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya PMR dan Relawan
DAFTAR ISI
PENYUSUN Daftar Isi
Juliati Susilo PMI PUSAT
Kata Pengantar Ii
Rina Utami PMI PUSAT
Asep Mulyadi PMI PUSAT
Nur Salam AS PMI PUSAT 1. PENDAHULUAN 1
Dheni Prasetyo PMI PUSAT
A. Palang Merah Remaja 1
Doddy Alfitra PMI PUSAT
Puji Astuti PMI PUSAT 1. Siklus Manajemen PMR 2
Endra Setiawan TSR 2. Pengertian 2
3. Tujuan 2
4. Hasil yang dharapkan 3
Pengurus, Staf, Relawan dan PMR yang telah memberikan kontribusi
terhadap Buku Manajemen PMR 5. Pendekatan Manajemen PMR 3
6. Pelaksanaan Manajemen 3
Marlina Suriawan PMI PUSAT Wasito Adi, H, SH PMI Daerah Jawa Timur 7. Sumber dan Manajemen 3
Lita Sarana PMI PUSAT Susilo Tondo Widodo PMI Daerah Jawa Timur
Aswi Nugroho PMI PUSAT Tri Mulyana PMI Daerah Jawa Timur
?Proses pengembangan
Arifin Muh. Hadi PMI PUSAT Ani Rahmat PMI Daerah kalimantan Barat manajemen PMR 4
Teuku Alaidinsyah,Ir, M.Eng PMI Daerah NAD Adi sumariadi, ST PMI Daerah kalimantan Barat
Darusman, SH. PMI Daerah NAD Beny Thanheri PMI Daerah kalimantan Barat ?Tabel pembinaan dan
Dhian Dharma Prayuda PMI Daerah NAD David Sianipar, Dr PMI Daerah kalimantan Barat
Zatul Fadli PMI Daerah NAD
pengembangan PMR 5
Mesdiono PMI Daerah kalimantan Timur
Rudi Surya Saputra PMI Daerah NAD Siwi Arianti, S.pd PMI Daerah kalimantan Timur
Pratiwi Pangestu Harso PMR PMI Daerah NAD Adief Mulyadi PMI Daerah kalimantan Timur
Yose Rizal Mochtar, SKM, M.Kes PMI Daerah Bengkulu Jumiati, Dra PMI Daerah kalimantan Timur
2. PEREKRUTAN 6-7
Joni Saputra, SP. PMI Daerah Bengkulu Arnold Singarimbun, Dr PMI Daerah Kalimantan Tengah A. Sasaran perekrutan 8
Syaiful Ibrahim PMI Daerah Bengkulu Tiel Jabar, Dr PMI Daerah Kalimantan Tengah
Martini PMI Daerah Bangka Belitung Ane Yuliana PMI Daerah Kalimantan Tengah B. Proses Perekrutan 8
Radmida Damam SH PMI Daerah Bangka Belitung M. Ma'ruf Abdullah, , H,SH.,MM PMI Daerah Kalimantan Selatan
Sofian PMI Daerah Bangka Belitung
?Banyak cara berpromosi 9-10
Muhammad Aini. A, H PMI Daerah Kalimantan Selatan
Mayang Puspita Bastian PMR PMI Daerah Bangka Belitung Ahmad Iqbal W, S.hut PMI Daerah Kalimantan Selatan 2. Perekrutan unit PMR 11
Patahila, SE. PMI Daerah Jambi Tjok. Gde Agung Adnjana, SMHK PMI Daerah Bali
Husin PMI Daerah Jambi Budi Suharjo PMI Daerah Bali 3. Perekrutan anggota PMR 11
Moh. Basir, H PMI Daerah Lampung Taufan Kristanto PMI Daerah Bali 4. Atribut PMR 12
I.S Bunari, MSc PMI Daerah Lampung Edy Suprayitno PMI Daerah Bali
Moeh. Halim PMI Daerah Lampung Misbahuddin Ahmad, M.S, Drs, H PMI Daerah Sulawesi Selatan 5. Pendataan 12
Suci Hady Surya Ginting, Drs, Msi PMI Daerah Sumatera Utara Faizal Burhanuddin PMI Daerah Sulawesi Selatan
Ayzuin Nasution, Amd. PMI Daerah Sumatera Utara Abd. Gafur, S.Pd, M.Pd PMI Daerah Sulawesi Selatan
Edward Syamsuddin, Drs PMI Daerah Sumatera Utara Fajar Bakri PMI Daerah Sulawesi Selatan 3. PELATIHAN 13
Sri Endang Ropi Astusi, SH. PMI Daerah Sumatera Selatan Iswan Gani PMI Daerah Gorontalo
Abdul Hamid , H, BA. PMI Daerah Sumatera Selatan Jusuf S. Puhi, S.Pd PMI Daerah Gorontalo A. Kurikulum 14
Daryati, SPd. PMI Cabang Sumatera Selatan Suwandi Musa PMI Daerah Gorontalo B. Proses pelatihan 15-16
Nurhayati, SPd. PMI Daerah Sumatera Barat Lalu Hasbullah, Drs PMI Daerah NTB
Azis Salim, SH. PMI Daerah Sumatera Barat Agus, SE PMI Daerah NTB
Zulhardi Z. Latif, SH PMI Daerah Sumatera Barat Jufri, SE PMI Daerah NTB
Darmansyah, H, Drs PMI Daerah Riau 4. TRI BAKTI PMR 17-19
Mathelda A. Parera PMI Daerah NTT
Rosmawati, Hj, Dra, APT PMI Daerah Riau CH. Amelia Maley PMI Daerah NTT
Amrina Ramli PMI Daerah Riau Siti Samir PMI Daerah NTT
Akhyar PMI Daerah Riau Jamsir Nimu, Drs PMI Daerah Sulawesi Tenggara 5. PENGAKUAN DAN PENGHARGAAN 20-21
Suwarna Sastramihardja, Drs, H PMI Daerah Jawa Barat Syamsu Alam PMI Daerah Sulawesi Tenggara
Denny Chandrasyah, H PMI Daerah Jawa Barat Kusmiranti PMI Daerah Sulawesi Tenggara
Erlan Suherlan PMI Daerah Jawa Barat Altin Mongi, Dr PMI Daerah Sulawesi Tengah 6. PEMANTAUAN DAN EVALUASI 22-23
Dedi PMI Daerah Jawa Barat Romus Kalaena, S.Pd PMI Daerah Sulawesi Tengah
25
Syamsul Qomar, Drs, H PMI DKI Jakarta Fuad. A.Yado PMI Daerah Sulawesi Tengah
Suryalana, H PMI DKI Jakarta Butje W.F Purukan, Drs PMI Daerah Sulawesi Utara 7. PENUTUP
Rano Sumarno PMI DKI Jakarta Tommy Sampelan PMI Daerah Sulawesi Utara
Henri A. PMI DKI Jakarta Irwan G. Lalegit PMI Daerah Sulawesi Utara
Deni Nurdiana PMI DKI Jakarta Muhammad Husain Tjaone, H PMI Daerah Sulawesi Barat
Sulaeman PMR PMI DKI Jakarta Dahlan P, Drs, MM PMI Daerah Sulawesi Barat Sumber bacaan
Imam Triyanto, Dr PMI Daerah Jawa Tengah Abdul Majid. S PMI Daerah Sulawesi Barat
Wurí Widiyanti PMI Daerah Jawa Tengah Dorkas PMR PMI Daerah Sulawesi Barat
Budi Purwanto PMI Daerah Jawa Tengah Samsuddin Senen, SE PMI Daerah Maluku Utara Lampiran - Lampiran 26
Moh. Santoso S.pd PMI Daerah Jawa Tengah Fahri R. PMI Daerah Maluku Utara
Efi Riana PMR PMI Daerah Jawa Tengah Anarti Fatmawati PMI Daerah Maluku Utara
Siswanto , Drs, S.pd PMI DI Yogyakarta John Ruhulessin, DR PMI Daerah Maluku
Rustamaji PMI DI Yogyakarta Felly De Fretes PMI Daerah Maluku
Rahmat Arif Susilo PMI DI Yogyakarta Hans Maurits Nikijuluw PMI Daerah Maluku
Moh. Haidar Ali PMI Daerah Maluku
Manajemen Palang Merah Remaja
KATA PENGANTAR
ii
B
uku Manajemen PMR, yang merupakan penyempurnaan
“Semoga PMR selaku relawan masa depan dapat
dari Pedoman Pembinaan PMR terbitan PMI Pusat Tahun
memiliki jiwa kepalangmerahan, melebarkan sayap PMR
90an, disusun sebagai panduan bagi Pengurus, Staf, keseluruh Indonesia melalui pengembangan karakter
Relawan (Pembina PMR, Pelatih PMI, dll) dan instansi dalam dalam penerapan Tri Bakti.
pembinaan PMR dan pengembangan PMR mulai dari Ingat..., jangan mengatakan tidak sebelum mencoba,
perekrutan, pelatihan, Tri Bakti PMR, Pengakuan serta iii because nothing is impossible”
Penghargaan. (Dorkas-PMR PMI Cabang Polewali,
Presja Forpis Nasional)
Banyak cara untuk membina dan mengembangkan PMR, namun
“Semoga PMR bisa ikut banyak kegiatan.
yang paling penting dalam proses pembinaan dan
Salah satunya kegiatan besar seperti
pengembangan PMR adalah PMI dan Remaja saling memahami jumbara nasional.
dan menghargai harapan-harapan kedua belah pihak. Disitu kita bisa menemukan hal-hal baru dan menarik
Para remaja bergabung dalam PMI karena berbagai motivasi dan harapan, namun PMI yang dimana salah satunya kita bisa banyak teman,
mempunyai anggota PMR untuk satu harapan - kebutuhan akan SDM (Sumber Daya kekompakan, kebersamaan, dan tidak terlupa
Manusia) berkualitas untuk melaksanakan dan meningkatkan kualitas kegiatan-kegiatan olehTri Bakti. Maju terus PMR”
kemanusiaan, mempromosikan 7 prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Sulaiman-PMR PMI Cabang Jakarta Timur)
Internasional (PM/BSM), dan mengembangkan kapasitas organisasi PMI. Dengan
“Buku ini dibuat dengan perjuangan, so bagi yang
demikian waktu, tenaga, pikiran, dan komitmen mereka perlu mendapat pengakuan
berkewajiban membaca or siapapun yang membaca
dan penghargaan. tolong teruskan perjuangannya dalam mengembangkan
PMR”
Kebutuhan untuk mempunyai PMR beserta proses pengembangannya tentu saja (Mayang-PMR PMI Cabang Pangkalpinang)
memerlukan dana, waktu, tenaga pikiran, dan komitmen PMI disemua tingkatan, yang
dapat dilakukan dengan banyak cara mengingat telah banyaknya pengalaman pengurus, “Semuanya akan menjadi mungkin ketika kita benar-
staf, dan relawan dalam melaksanakan kegiatan kepalangmerahan, serta banyaknya benar menginginkannya. Everything is possible if we
peluang menjalin jejaring dan kerjasama. really want to”
(Efi Riana-PMR PMI Cabang Banyumas)
Terima kasih kepada IFRC, Palang Merah Jepang, dan Palang Merah Jerman yang telah “Setiap individu punya karakter tersendiri hanya perlu
membantu memberikan masukan dan pendanaan selama proses penyusunan buku ini dikembangkan tanpa harus dipaksa. Karena suatu tujuan
sejak tahun 2004. itu tidak akan tercapai tanpa usaha dan motivasi”
(Pratiwi-PMR PMI Cabang Aceh Tamiang)
Terima kasih kepada pengurus dan staf PMI Daerah dan Cabang diseluruh Indonesia yang
bersama-sama dengan PMI Pusat berdiskusi, melakukan revisi, pengembangan, dan “Kami berharap agar buku ini bisa menginspirasi dan
finalisasi buku dalam beberapa kali lokakarya. memberikan gambaran kepada pengurus, bahwa
membina PMR sama dengan membangun PMI dimasa
Terima kasih juga kepada para relawan PMI (Pembina PMR, pelatih PMI), dan tentu saja depan. Semoga bisa memberi semangat kepada seluruh
anggota PMR Mula, Madya dan Wira atas ide-ide dan kontribusi sehingga buku ini ada remaja Indonesia bahwa menjadi PMR itu menyenangkan
untuk kita. dan bermanfaat, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi
juga memberi kesempatan kita bermanfaat bagi orang
lain”
Jakarta, Juni 2007 (Adief Mulyadi-Pengurus Cabang Bontang)
Dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM “Teman-teman bisa lebih komitmen membina anak-anak
PMR secara berkelanjutan”
(Abdul Gafur-Pembina PMR PMI Cabang Makasar)
Manajemen Palang Merah Remaja
1. PENDAHULUAN
A. PALANG MERAH REMAJA
Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan
anggota remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR.Terdapat di PMI cabang
diseluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 3 juta orang, anggota PMR
merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-
Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta
mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
2
B. MANAJEMEN PMR
1. Siklus Manajemen PMR
2. Pengertian
Manajemen PMR merupakan proses
pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI agar dapat mendukung
peningkatan kapasitas organisasi dan pelayanan PMI
3. Tujuan
Membangun dan mengembangkan karakter PMR yang berpedoman pada
Prinsip Kepalangmerahan untuk menjadi relawan masa depan
Mempererat persahabatan
nasional daninternasional Bersahabat, ceria
Manajemen Palang Merah Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
3 2009... 4
2009 - …
· Memastikan sistem dan
prosedur Manajemen
4. Hasil yang diharapkan Relawan, terlaksana di
A. Meningkatnya kualitas positif anggota PMR sehingga dapat berperan dalam Pusat-Daerah-Cabang.
kegiatan kepalangmerahan, baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan,
2008 · Mengembangkan dan
evaluasi, dan proses pengambilan keputusan terkait masalah remaja. menyebarluaskan
pemahaman mengenai
Manajemen PMR dan
B. Anggota PMR sebagai kader Relawan Kerelawanan
Relawan
· Promosi, penghargaan
dan pengakuan Relawan
5. Pendekatan manajemen PMR · Advokasi dan usaha untuk
A. Pendekatan Sebaya, yaitu anggota PMR dapat menjadi model/contoh (peer menciptakan lingkungan
bersahabat untuk
leadership), memberikan dukungan (peer suport), serta menjadi pendidik
Relawan
sebaya (peer educator) dalam upaya meningkatkan ketrampilan hidup sehat
antar remaja
B. Pendekatan Youth Centre, yaitu PMI Cabang sebagai pusat pembinaan dan
pengembangan PMR, yang dibantu oleh para relawan PMI sebagai salah satu 2007 2006
strategi pembinaan berkelanjutan Finalisasi Manajemen Adanya kebijakan
PMR & Relawan dan Pedoman
6. Pelaksana manajemen PMR
Pembinaan dan pengembangan PMR dilaksanakan oleh PMI, dan pihak-pihak Sosialisasi, advokasi, Uji coba pembinaan
dan Temu Karya Relawanl PMR & Relawan
terkait pembinaan dan pengembangan remaja a.l. Diknas, Disorda, Depag, dan Jumbara Nasional
sekolah, instansi
2003 2002
Asia Voluntering Evaluasi Pembinaan
Review (IFRC) PMR & Relawan
Tabel Pembinaan dan Pengembangan PMR
No Siklus Mengapa? Bagaimana saya melakukan? Apa yang saya perlukan? Apa yang dicapai
5 §
Rancangan strategi perekrutan
1. Perekrutan Meningkatkan jumlah unit §
Promosi dan publikasi ditingkat Pusat, Daerah,
§
Media serta metode promosi dan §
Kerangka acuan
dan Cabang
publikasi §
Media promosi dan publikasi
§
Perekrutan unit PMR oleh PMI Cabang dengan §
Tim promosi dan publikasi yang terdiri
memperhatikan keseimbangan peran gender §
Formulir pendaftaran
dari pengurus, staff, anggota relawan §
Format pendataan
§
Perekrutan anggota PMR oleh PMI Cabang dan dan PMR
unit PMR §
Data peningkatan jumlah unit dan
§
Orientasi anggota PMR oleh PMI Cabang anggota PMR
§
Data peningkatan jumlah relawan PMI
§
Program terintegrasi antara Bidang PMR-Relawan §
Kegiatan Tri Bakti dan anggota PMR §
Kerangka acuan
3. Tri Bakti PMR §
Melibatkan anggota PMR untuk
dengan Pelayanan (PB dan Kesehatan) serta Kapasitas yang mendukung program pelayanan §
Forpis
mendukung peningkatan dan kapasitas organisasi PMI, dan §
Pendekatan Youth Centre
Organisasi (Organisasi dan Komunikasi) untuk
kapasitas organisasi dan bersifat jangka panjang §
Forum Relawan
mengidentifikasi jenis kegiatan yang dapat dilakukan
pelayanan PMI PMR untuk mendukung program-program tersebut. §
Data kegiatan Tri Bakti §
Program kerja PMI
§
Karya dan bakti anggota Dilakukan ditingkat Pusat, Daerah, dan Cabang
remaja PMI di masyarakat §
Rancangan kegiatan Tri Bakti PMR oleh unit PMR dan
Relawan, yang dikoordinir PMI Cabang
§
Pelaksanaan Tri Bakti PMR oleh unit PMR dan PMI
Cabang
4. Pengakuan dan §
Memotivasi PMR agar tetap §
Pendataan dan pelaporan terkait prestasi dibidang
§
Rancangan strategi pengakuan dan §
Mekanisme pemberian penghargaan
bersama dengan PMI perekrutan, pelatihan, dan Tri Bakti oleh PMI Pusat,
Penghargaan §
Memberikan rasa bangga dan Daerah, Cabang, dan unit PMR
penghargaan
§
Data dampak pengakuan dan
dan pengakuan
§
Identifikasi jenis serta cara penghargaan dan §
Piagam, sertifikat, pin
kesadaran akan kualitasnya penghargaan terhadap pencapaian
pengakuan oleh PMI Pusat, Daerah, dan Cabang §
Data pemantauan dan evaluasi
bahwa meskipun masih remaja tujuan
§
Pemberian pengakuan dan penghargaan §
Tanda Kecakapan PMR
mereka dapat berperan untuk §
Meningkatnya komitmen dan motivasi
kemanusiaan
§
Meningkatkan kepercayaan diri
dan komitmen
5. Pemantauan dan §
Mengukur pencapaian dalam § §
§Pembentukan tim pemantauan dan evaluasi yang Rancangan pemantauan dan evaluasi Kerangka acuan
Evaluasi proses pembinaan dan terdiri dari pengurus, staf, anggota relawan, dan §
Rekomendasi pembinaan dan §
Data pihak potensial untuk
pengembangan PMR, sehingga PMR baik ditingkat Pusat, Daerah, dan Cabang pengembangan PMR berjejaring dan bekerjasama
menghasilkan usulan untuk §Identifikasi kelompok sasaran, metode, media §
Peningkatan kapasitas organisasi dan
perubahan atau perbaikan. PMR
pemantauan dan evaluasi
§Fungsi yang melekat diseluruh
tahapan siklus
6. §
Pembentukan tim jejaring dan kerjasama yang
Jejaring dan §
Meningkatkan kerjasama untuk
terdiri dari pengurus, staf, anggota relawan, PMR, §
Rancangan pemantauan dan evaluasi §
Kerangka acuan
Kerjasama mendapatkan hasil pembinaan dan Bidang Pengembangan Sumber Daya (PSD) §
Peningkatan kualitas pembinaan PMR §
Alat pemantauan dan evaluasi
dan pengembangan PMR yang §
Jumlah staf, relawan, dan PMR yang
serta Komunikasi baik ditingkat Pusat, Daerah, dan
lebih baik terlibat dalam proses pemantauan
Cabang
§
Fungsi yang melekat diseluruh dan evaluasi
§
Identifikasi kelompok potensial, metode, media
tahapan siklus jejaring dan kerjasama
Manajemen Palang Merah Remaja
2. PEREKRUTAN 6
Mengapa
an
tambah pengetahuan“
t
(Dorkas, PMR PMI Cabang Polewali)
“ Gabung di PMR
karena di ajak temen“
(Fajar Bakri,
“ PMR fun,
TSR PMI Cabang
tambah ilmu,
Sulsel)
pengen ikut Jumbara“
(Efi Riana, PMR
PMI Cabang Banyumas)
Manajemen
Manajemen Palang
Palang Merah
Merah Remaja
Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
A. SASARAN PEREKRUTAN
Perekrutan dilakukan setahun sekali
ust 1. Sekolah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA atau sederajat) dan luar sekolah
Juli - Ag pada bulan Juli – Agustus, sebagai
Bulan Perekrutan Nasional sekaligus 2. Remaja berusia 10 – 17 tahun
m e m p e r i n g a t i H a r i Re m a j a
Anggota PMR :
B. PROSES PEREKRUTAN
I ngat! dengan banyaknya organisasi
remaja, maka
1. Promosi
Kreatif menggali ide untuk menarik minat sebanyak mungkin remaja
seleksi” oleh
PMI juga akan “diwawancara” dan “di bergabung dengan PMI. Siapa sasaran promosi (remaja, orang tua, sekolah,
diknas, instansi, dll.)? Mengapa remaja tertarik dengan PMI? Dimana dan
anisasi tempat
para remaja sebagai salah satu org kapan PMI akan melakukan perekrutan? Bagaimana PMI membuat media dan
melakukan promosi? Pertanyaan-pertanyaan sederhana mengawali
kan waktu,
mereka ingin bergabung menyumbang perencanaan dan pelaksanaan promosi perekrutan.
9
3 Banyak cara berpromosi 10
Kontak personal
Merekrut anggota PMR melalui orang-orang yang telah kita kenal, misal Presentasi
staf, relawan, tetangga, teman, bahkan mereka yang telah menjadi Siapa yang paling tahu kondisi dan kebutuhan remaja disuatu
anggota PMR. Ajaklah mereka merekrut remaja bergabung dengan PMI.
lingkungan? Berbicaralah dengan pihak-pihak pengambil
Jadikanlah mereka sebagai orang-orang yang
kebijakan (misal: kepala dinas pendidikan, departemen agama,
bisa dihubungi oleh remaja.
pemuka agama dan masyarakat, pimpinan sekolah atau
instansi), serta mereka yang mempunyai hubungan terdekat
dengan remaja misal guru, orang tua, dan sesama remaja.
Mintalah waktu kepada sekolah, dinas pendidikan, kelompok
Media massa masyarakat, pada saat pertemuan orang tua siswa, pertemuan
Televisi, radio, koran, dan masih banyak lagi jenisnya.
kelompok-kelompok remaja, MOS (Masa Orientasi Siswa) untuk
Bekerjasamalah dengan media massa untuk memuat iklan,
cerita, atau berita yang menarik minat remaja untuk mempresentasikan kegiatan PMI, termasuk apa peran anggota PMR, manfaat apa yang didapat
bergabung dengan PMI. Tentu saja media massa dengan jika bergabung dengan PMI, dan bagaimana PMI memberikan penghargaan dan pengakuan
sasaran remaja merupakan prioritas, dan cara ini dilakukan terhadap kerelawanan mereka.
secara berkala, misal seminggu sekali, sebulan sekali.
Lebih sering pemuatan berita, masyarakat akan semakin
Pameran
tahu dan tertarik. Berpromosilah setiap saat, jangan hanya PMI dapat menyelenggarakan pameran ini, atau
sesaat atau menjelang perekrutan. bergabung dengan acara pameran yang diselenggarakan
oleh pihak lain. Berkreasilah agar pengunjung pameran
tertarik dan kemudian mau bergabung menjadi anggota
Publikasi sirkulasi khusus PMR. Pemutaran film, majalah dinding, pementasan
Majalah atau tabloid milik PMI, sekolah, maupun drama atau seni, poster, leaflet, foto, banner sangat
instansi. Secara rutin kirimkan artikel, foto, mendukung penyampaian pesan.
press release tentang kegiatan PMI dan apa yang
telah dilakukan anggota PMR.
Kegiatan Kepalangmerahan
Anggota PMR mengadakan kegiatan kepalangmerahan
dengan melibatkan remaja atau sekolah yang belum
Surat mempunyai PMR sehingga menarik minat mereka untuk
Selebaran, surat dapat menjadi alternatif promosi. bergabung menjadi anggota PMR. Proses ini merupakan
peran PMR dalam membantu PMI Cabang melakukan
promosi, publikasi, dan advokasi
Teknologi modern
“
“
Website, email, mailing list
dapat digunakan sebagai cara Berpromosilah setiap saat,
promosi jangan hanya sesaat atau
”
menjelang perekrutan
Manajemen
Manajemen Palang
Palang Merah
Merah Remaja
Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
4. Pendataan
3. Perekrutan anggota PMR Bertujuan untuk mendokumentasikan, memantau perkembangan jumlah anggota,
a. Anggota PMR adalah remaja yang mendaftarkan sebagai pemberian penghargaan dan pengakuan, serta referensi menentukan strategi perekrutan.
anggota remaja PMI. Pendataan dilakukan oleh unit PMR, PMI Cabang, daerah, dan pusat
b. Calon anggota PMR mengisi dan mengumpulkan kembali
formulir pendaftaran kepada pihak sekolah, instansi, atau
kelompok remaja masing-masing
c. Syarat pendaftaran calon anggota baru PMR
§memenuhi syarat keanggotaan
§mengisi formulir pendaftaran calon anggota PMR
§mengumpukan foto 2 x 3 sebanyak 4 lembar, untuk
formulir pendaftaran, buku induk unit PMR, buku sistem
pendataan PMI Cabang, dan KTA (Kartu Tanda Anggota)
3. PELATIHAN
13
tkan
Setiap anggota PMR mendapa
ibat
pelatihan sebelum mereka terl
dalam kegiatan Tri bakti PMR
an
Pelatih
.
^_^
d u a n ”
Pan
Manajemen
Manajemen Palang
Palang Merah
Merah Remaja
Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
14
DURASI 1 JAM PELAJARAN A. PROSES PELATIHAN 15
MATERI JUDUL BUKU CAKUPAN MATERI 45 = MENIT
MULA MADYA WIRA
Menguatkan karakter (kualitas positif) anggota PMR untuk meningkatkan
Gerakan Mengenal Gerakan Sejarah, Lambang, kegiatan ketrampilan hidup sehat dan menjadi calon relawan, anggota PMR tidak hanya
Kepalngmerahan kepalngmerahan , tahu dan trampil, tetapi juga perlu memahami dan menerapkan yang telah
penyebarluasan 7 prinsip 10 14 16
mereka pelajari. Dalam proses pelatihan.
Kepemimpinan PMR Relawan Masa Bekerja sama, Proses Pelatihan dapat dilakukan oleh PMI Cabang maupun Unit PMR, sesuai
Depan berkomunikasi, bersahabat, kurikulum yang telah ditetapkan. Waktu pelaksanaan menyesuaikan dengan
menjadi pendidik sebaya, kalender pendidikan, berintegrasi dengan kegiatan-kegiatan tertentu, maupun
memberikan dukungan, 12 14 16
menjadi contoh perilaku
waktu-waktu yang telah disepakati bersama antara PMI Cabang,
hidup sehat fasilitator/pelatih, dan anggota PMR.
Pertolongan Pertolongan Menghubungi dokter/rumah Pada awal pelatihan seluruh anggota PMR akan mendapatkan informasi mengenai
Pertama Pertama sakit, melakukan
cakupan materi dan tujuan yang akan dicapai. Pada tahap ini pelatih maupun
pertolongan pertama di 12 34 48
sekolah dan rumah, fasilitator mengidentifikasi anggota yang baru pertama bergabung dengan PMR,
menolong diri sendiri dan anggota yang melanjutkan keanggotaannya (misalnya dari anggota PMR Mula
melanjutkan ke PMR Madya). Anggota yang baru bergabung akan mengikuti proses
Sanitasi dan Remaja Sehat Merawat keluarga yang sakit
Kesehatan Peduli Sesama pelatihan sejak awal, sedangkan yang melanjutkan keanggotaannya maka dapat
dirumah, perilaku hidup
sehat, kebersihan diri dan 8 14 16 dilibatkan sebagai asisten untuk membantu teman-temannya memahami metari.
lingkungan Suatu sistem penghargaan, pengakuan, pemantauan, dan evaluasi tingkat
pengetahuan, keterampilan, pemahaman, dan sikap dirancang dalam bentuk
Kesehatan Kesehatan dan Kesehatan reproduksi, Syarat Kecakapan PMR.
Remaja Kesejahteraan Napza, HIV/AIDS
Remaja untuk 10 16 20
Pendidik Sebaya
Hubungi PMI Cabang untuk
Kesiapsiagaan Ayo Siaga Bencana Jenis bencana, cara-cara standarisasi Pelatihan,
Bencana pencegahan, mempersiapkan
diri, teman, dan keluarga 8 10 12 Kebutuhan Pelatihan dan
menghadapi bencana Fasilitator
Pelatih meningkatkan
Donor Darah Siapkan Dirimu Kampanye donor darah, pengetahuan dan keterampilan
menjadi Donor merekrut donor darah
remaja, mempersiapkan diri
Fasilitator memfasilitasi
Darah Sukarela
menjadi pedonor, 5 6 10 anggota PMR memahami serta
mengadakan kegiatan donor menerapkan pengetahuan dan
darah pada saat wabah keterampilan yang telah
demam berdarah atau
setelah kejadian bencana mereka
pelajari
Total 65 108 138
Manajemen
Manajemen Palang
Palang Merah
Merah Remaja
Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
Learning by doing
Untuk menjadi lebih paham
dan mengerti, anggota PMR
hanya perlu difasilitasi dalam
mempelajari sesuatu.
Biar mereka mengamati, mengalami,
merasakan dan memahami berbagai macam
perbedaan.
Biar mereka yang merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil kerja mereka.
p a Tri Ba
4. TRI BAKTI PMR ga Melibatkan anggota
kt
Men
PMR dalam berbagai
kegiatan kepalangmerahan
i?
merupakan karya dan bakti nyata
setelah mengikuti pelatihan,
pengakuan, terhadap keberadaan
dan kompetensi dalam meningkatkan
kualitas anggota dan organisasi, serta 17
Staf yang membidangi PMR memberikan jawaban atas
perlu melihat program-program berbagai minat bergabungnya
bidang pelayanan (Penanganan remaja dengan PMI
Bencanadan Kesehatan), untuk
memberikan masukan kepada relawan
dan unit PMR yang akan merancang
kegiatan Tri Bakti PMR
3. Mempererat persahabatan
Nasional dan Internasional
a im ana
Kampanye kepalangmerahan -
Kehumasan
g ?
Ba
Jumbara (Jumpa - Bakti Gembira) PMR Kegiatan Tri Bakti PMR
Tingkat Pusat, Daerah dan Cabang adalah harus terpadu dengan
a i R
salah satu kegiatan Tri Bakti PMR,
k M
program pelayanan di
Kerjasama dan
Jejaring
.....................
Manajemen
Manajemen Palang
Palang Merah
Merah Remaja
Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
?
Pelatihan apa yang dibutuhkan agar kebutuhan PMI dan remaja. Dalam merancang dan
“
Setiap anak bersifat unik.
Mereka mempunyai kepribadian, potensi,
temprament, reaksi,tingkat perkembangan
dan kebutuhan yang berbeda-beda
( Mengembangkan kemampuan Adaptasi Anak
Mengahdapi Stress Psikososial)
”
Manajemen Palang Merah Remaja
Penghargaan
Informal
Peranan pengurus, staf, pembina PMR, pelatih, dan fasilitator sangatlah
penting dalam menyampaikan penghargaan dan pengakuan atas peran dan
kegiatan PMR. Hal ini akan memberikan dampak yang besar dan sangat efektif
karena kita bagian dari markas PMI dan yang berinteraksi dengan PMR.
Undangan dialog dan makan malam setahun sekali akan memberikan dampak
yang berbeda. Beberapa cara penghargaan dan pengakuan secara informal:
Formal
Hadiah, sertifikat, plakat, pin,
uji syarat kecakapan, upacara di
PMI atau pemerintahan lokal,
mengikutsertakan anggota PMR
untuk pertukaran remaja dan
konferensi, merekomendasikan
untuk terlibat dalam kegiatan
dengan tanggungjawab yang
lebih besar, mengirimkan profil
dan apa yang telah mereka
lakukan untuk tugas-tugas
kemanusiaan ke majalah remaja,
koran harian lokal, atau acara-
acara khusus untuk penghargaan
dan pengakuan anggota PMR
merupakan cara formal yang
dapat dilakukan.
Manajemen
Manajemen Palang
Palang Merah
Merah Remaja
Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
Memerlukan waktu untuk memantau bagaimana mereka melakukan kegiatan, apa ·Peran PMR dan relawan dalam proses perekrutan
yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan menjawab kebutuhan mereka, ·Pencapaian target perekrutan
22 23
merupakan sebagian dari tahapan pemantauan dan evaluasi, yang jika tidak 2. Pelatihan
dilakukan menunjukkan ketidakpedulian PMI terhadap kualitas anggota, kegiatan, ·Pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan perilaku anggota PMR melalui proses
dan Tri Bakti yang sedang dan telah dilakukan. penilaian syarat kecakapan
·Hasil evaluasi pelatihan
Pemantauan dan Evaluasi dilaksanakan ·Bagaimana pelaksanaan standarisasi pelatihan
secara berjenjang 3. Peningkatan keterlibatan anggota PMR dalam Tri Bakti
·Ketersediaan pendataan tentang jenis kegiatan, jenis keterlibatan, dan
durasi keterlibatan anggota PMR dalam Tri Bakti
·Keseimbangan gender dalam pelaksanaan Tri Bakti
4. Peningkatan keterlibatan anggota PMR dalam proses pengambilan keputusan
·Jumlah anggota PMR yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan
PMI Pusat ke Daerah minimal setahun sekali (dalam forum rapat, diskusi-diskusi, lokakarya, penyusunan buku, dll)
·Pelatihan kepemimpinan untuk anggota PMR
·Ada dan berfungsinya Forpis
PMI Daerah ke Cabang minimal 2x/tahun
5. Pendataan
·Pendataan tentang nama, alamat, jenis ketrampilan, ketersediaan waktu
di PMI
PMI Cabang ke unit PMR minimal 1x /bulan
·Ketersediaan pendataan tentang jenis kegiatan, jenis keterlibatan, dan
durasi keterlibatan anggota PMR dalam Tri Bakti
6. Jejaring dan kerjasama
“
Metode serta alat pemantauan
dan evaluasi dapat merujuk pada
Parameter Penilaian Kapasitas
·Jejaring dan kerjasama antar sekolah/cabang/daerah
”
Organisasi dan Kinerja PMI
Kalau remaja hidup di dalam
tekanan, mereka belajar merasa
stress
Kalau remaja hidup dengan
kegagalan, mereka belajar
menyerah
Kalau remaja hidup dengan
penolakan, mereka belajar merasa
tersesat
Kalau remaja hidup dengan terlalu
banyak peraturan, mereka belajar
mengakalinya
Kalau remaja hidup dengan terlalu
sedikit peraturan, mereka belajar
mengabaikan kebutuhan orang lain
Kalau remaja hidup dengan janji-janji
yang tidak ditepati, mereka belajar
merasa kecewa
Kalau remaja hidup dengan rasa hormat,
mereka belajar menghormati orang lain
Kalau remaja hidup dengan kepercayaan,
mereka belajar memberitahukan yang
sebenarnya
Kalau remaja hidup dengan keterbukaan,
mereka belajar menemukan diri sendiri
Kalau remaja hidup dengan konsekuensi
alami, mereka belajar bertanggung jawab
Kalau remaja hidup bertanggung jawab,
mereka belajar percaya diri
Kalau remaja hidup dengan kebiasaan hidup
sehat, mereka belajar bersikap baik terhadap
tubuh mereka sendiri
Kalau remaja hidup dengan dukungan, mereka belajar
merasa senang tentang diri sendiri
Kalau remaja hidup dengan kreatifitas, mereka belajar
membagikan jati diri mereka
Kalau remaja hidup dengan kasih sayang dan kepedulian,
mereka belajar cara mencintai
Kalau remaja hidup dengan harapan positif, mereka belajar
membantu membangun dunia yang lebih baik
Karena remaja belajar dari apa yang mereka alami dalam
kehidupan ini
(Dorothy Law Nolte & Rachel Harris)
Lampiran - lampiran
SUMBER BACAAN
Sosialisasi - Publikasi
dan advokasi Calon anggota baru Melanjutkan
keanggotaan
Pengajuan Permohonan
Proses Administrasi
Pembentukan
Pendaftaran Proses Administrasi
Anggota PMR
(Proses Perekrutan)
Pemenuhan
Orientasi
Persyaratan dan perangkat
Kepalangmerahan
Pembentukan Pengajuan
Permohonan
Orientasi
Pelaksanaan Orientasi
Anggota Baru
Peresmian
Kegiatan dan Pelatihan Rutin Pembentukan Pemenuhan Penetapan Nomor Anggota (KTA)
Kelompok PMR Persyaratan
Keanggotaan
dan Pelantikan
Sekolah
= Sekolah
Cabang = Cabang
Cabang + Sekolah
= Cabang + Sekolah
Cabang + Sekolah + Kelompok PMR
= Cabang + Sekolah + Kelompok PMR
Lampiran Lampiran
Manajemen Palang Merah Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
Nomor :
Perihal : Pembentukan Unit PMR 1. NAMA SEKOLAH/LEMBAGA :
2. NOMOR KELOMPOK PMR : II. 02. 03. Wira. No Registrasi Kelompok PMR
Kepada
Yth Pengurus Palang Merah Indonesia 3. ALAMAT SEKOLAH/LEMBAGA :
PMI Cabang …………………. 4. PENANGGUNG JAWAB PMR :
Jl. …………………………………
5. PEMBINA PMR :
Demikian permohonan kami, atas perhatian Ibu/Bapak, kami ucapkan terima kasih. Keterangan ( contoh)
II : kode Regional (Jawa)
Kepala Sekolah/Ketua Lembaga, 02 : kode PMI Daearah (DKI)
03 : Kode PMI Cabang (Jakarta Barat)
Wira : Kode Jenjang PMR
---------------------------------------
NIP.
Tembusan:
1. Kepala Dinas Pendidikan
2. Kepala Kantor Departemen Agama
Lampiran Lampiran
Manajemen Palang Merah Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
.................................. ..................................
..................................
Lampiran Lampiran
Manajemen Palang Merah Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
............................. ........................................
Mengetahui,
Kepala SD/SM/SMU
.....................................
NIP...................
Lampiran Lampiran
Manajemen Palang Merah Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
Penerimaan Pengeluaran
No Nomor dan tanggal Surat Perihal Tujuan Keterangan
Jumlah Jumlah
Tembusan ke: No Tanggal Uraian
(Debet)
Keterangan No Tanggal Uraian
(Kredit)
Keterangan
014/21.1.101/XI/2006
1 Donor Darah Ketua PMI Cabang Kab. Bogor Kadis Pendidikan
25 November 2006
Ka.UTD PMI Bogor
Catatan :
Pembina PMR Ketua Sekretaris Saldo akhir per 31 Desember 20..... Sebesar Rp…………………………
Pengurus PMR
. .............................................. ........ ............................... .....................................
Anggaran
Alokasi Waktu
No Kegiatan Tujuan Indikator Alat Verifikasi dan Sumber Dana
PMI Donatur/
Q1 Q2 Q3 Q4 Cabang
Pemda
Sponsor
PROPOSAL
Ketika akan melaksanakan kegiatan, diperlukan proposal yang menjelaskan tentang proses
kegiatan. Proposal akan berbeda sesuai dengan referensi yang didapat atau jenis kegiatan.
Namun secara garis besar proposal mencakup:
1. Nama Kegiatan
2. Tujuan Kegiatan
SMART (Specific, Measurable, Accurate, Realistic, Time Bound)
3. Proses kegiatan
a. Sebelum
b. Selama
c. Setelah
4. Durasi kegiatan
5. Hasil yang diharapkan/target
Tingkat keberhasilan yang dapat diukur
6. Penanggung jawab kegiatan/Kepanitiaan
7. Keuangan
8. Pengesahan oleh pimpinan
Proposal dibuat oleh penyelenggara kegiatan (Kelompok PMR Mula/Madya/Wira, PMI Cabang,
Daerah, atau Pusat). Bahasa dalam proposal disesuaikan dengan tingkatan usia atau
penyelenggara kegiatan
Lampiran Lampiran
Manajemen Palang Merah Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
PMI CABANG
DATA PMR SD/SMP/SMU .......................
DATA AKTIFITAS DAN SDM PMR
PMI CABANG ............... Kode
Wilayah+Ko Tempat, Jenis Gol.
No.
Periode
Nama Alamat
Nama Agama Alamat Rumah Tlp/HP Tahun
de Unit+No. Tgl Lahir Kelamin Darah Institusi/Sekolah Institusi/Sekolah
dan Email
Anggota Masuk Keluar
DATA AKTIFITAS
TOTAL
DATA PEMBINA PMR SD/SMP/SMU .......................
...................., tanggal bulan tahun Pembina Keterangan
No PMR Unit
Pengurus Cabang.................... Nama Alamat No Tlp/HP/Email
PALANG MERAH INDONESIA 1 SD/SMP/SMU...
2
3
Contoh
PMI DAERAH
DATA SUMBER SDM PMR
KERANGKA ACUAN
FORUM REMAJA PALANG MERAH INDONESIA (FORPIS)
A. Pendahuluan E. Mekanisme
Kebijakan Federasi tentang remaja di adopsi oleh General Assembly tahun 1991 1. Forpis mengadakan pertemuan minimal setahun sekali ditingkat Pusat, 6 bulan
yang kemudian disepakati pada General Assembly Tahun 1999, menyatakan bahwa sekali ditingkat PMI Daerah, dan 3 bulan sekali ditingkat Cabang
perlunya melibatkan remaja dalam proses pengambilan keputusan mulai dari hal- 2. Pembahasan Forpis adalah topik-topik strategis pengembangan PMR Mula,
hal yang terkait dengan kebijakan, program, maupun kegiatan. Madya, dan Wira yang kemudian dilaksanakan oleh seluruh anggota PMR
Beberapa Perhimpunan Nasional telah menindaklanjuti dengan mengadakan dengan pendekatan Youth Centre
Youth Forum yang memilih Youth Leader atau Youth President mulai dari tingkat 3. Alur koordinasi, dapat melihat pada dokumen powerpoint “Forpis”
nasional, daerah, dan cabang.
Selama Jumbara Nasional VI tahun 2006, PMI telah menginisiasi proses ini dalam F. Hasil yang diharapkan
kegiatan ”ngobrol bareng PMR” yang hasilnya menjadi program kerja bidang PMR. 1. Adanya rencana kerja pembinaan dan pengembangan PMR untuk pusat,
Tahun 2007 Forum Remaja Palang Merah Indonesia Nasional I dilaksanakan pada daerah, dan cabang sesuai prioritas kebutuhan dan kapasitas, yang proses
bulan Agustus sekaligus memperingati Hari Remaja Internasional. penyusunannya melibatkan unsur pengurus, staf, relawan, dan anggota PMR.
Forum ini merancang program kerja Pembinaan PMR tahun 2008, sekaligus 2. Adanya akses bagi anggota PMR dan kesadaran untuk terlibat aktif dalam
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Dalam forum ini proses pengambilan keputusan dan kepemimpinan PMR
juga memilih Presja (Presiden Remaja) I yaitu Dorkas, perwakilan PMI Daerah 3. Peningkatan kapasitas PMI Pusat, Daerah, dan Cabang dalam pembinaan dan
Sulawesi Barat. pengembangan PMR
Strategi jangka panjang, forum ini juga akan terlibat aktif dalam pembahasan
topik-topik ditingkat Internasional.
~**~
B. Pengertian
Forpis merupakan kumpulan perwakilan PMR untuk menyalurkan dan
mengkoordinir aspirasi PMR Mula, Madya, dan Wira.
C. Tujuan
Meningkatkan peran aktif PMR dalam proses pengambilan keputusan dan
kepemimpinan PMI.
D. Kedudukan
1. Forpis berada ditingkat Pusat, Daerah, dan Cabang
2. Forpis tidak mempunyai kepengurusan sehingga dalam melaksanakan
fungsinya dikoordinir oleh Presja atau Presiden Remaja (Forpis Nasional),
Koordinator Daerah atau Korda (Forpis Daerah), dan Koordinator Cabang atau
Korcab (Forpis Cabang), dan dibantu oleh tim sekretariat yaitu
Divisi/Bidang/Unit PMR dan Relawan ditingkat PMI Pusat, Daerah, dan Cabang
3. Forpis berasal dari unsur PMR Wira, karena ditinjau dari segi usia dan kapasitas
telah mampu menyalurkan dan mengkoordinir aspirasi PMR Mula, Madya, Wira
4. Peserta Forpis adalah para ketua PMR Wira, atau perwakilan unit PMR yang
mempunyai karakter kepemimpinan
Lampiran Lampiran
Manajemen Palang Merah Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
•Anggota: para ketua unit PMR sekolah dan luar sekolah Unit/Seksi PMR & Relawan
Lampiran Lampiran
Manajemen Palang Merah Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
Sebagai organisasi sosial kemanusiaan, PMI telah banyak dibantu oleh kelompok relawan yang terdiri dari
I. PENDAHULUAN KSR dan TSR serta PMR sebagai calon Relawan. Kelompok Relawan ini sudah diakui keberadaan baik oleh
Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional maupun masyarakat Indonesia pada umumnya.
A. Mengapa kebijakan diperlukan Tanpa kelompok relawan ini, PMI dapat diibaratkan sebagai badan tanpa kaki, sering diartikan bahwa relawan
B. Mengapa PMR dan Relawan itu ada dan perlu dikembangkan adalah tulang punggung organisasi.
Namun peran relawan yang besar itu perlu diikuti perhatian yang memadai oleh PMI itu sendiri. Oleh karena
II. DASAR HUKUM itu, sebagai wujud pengakuan terhadap kelompok relawan ini, perlu dibuat suatu kebijakan (Policy). Disamping
untuk memberi jaminan terhadap eksistensi mereka, juga sebagai pedoman terhadap arah pembinaan dan
pengembangannya.
A. Keppres No. 25 tahun 1950 tentang PMI yang merupakan satu-satunya organisasi
kepalangmerahan di Indonesia.
Sesungguhnya masa depan organisasi PMI sangat tergantung pada kualitas mereka saat ini. Sehingga
B. Keppres No. 246 Tahun 1963 tentang Perhimpunan Palang Merah Indonesia.
perlu diatur suatu kebijakan dalam pembinaan dan pengembangan berkelanjutan sesuai dengan Prinsip-Prinsip
C. AD/ART PMI
Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
D. Pokok-Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009.
E. Perjanjian kerjasama PMI dengan Depdiknas RI tanggal 24 Mei 1995 No. 118/U/95 dan No. 0090-
KEP/PP/V/95 tentang Pembinaan dan Pengembangan Kepalangmerahan di Sekolah.
II. DASAR HUKUM
F. Perjanjian kerjasama PMI dengan Depag RI tanggal 26 September 1995 No. 459 tahun 1995 dan No.
0185-KEP/PP/IX/95 tentang Pembinaan dan Pengembangan Kepalangmerahan di Madrasah.
A. Keppres No. 25 Tahun 1950 tentang PMI yang merupakan satu-satunya organisasi kepalangmerahan di
G. Kesepakatan bersama antara Mendiknas RI dengan Ketua Umum Palang Merah Indonesia,
Indonesia.
No.01/III/KB/2003 dan No.0753/SDM/III/2003 tentang pengembangan dan pemberdayaan
B. Keppres No. 246 Tahun 1963 tentang Perhimpunan Palang Merah Indonesia.
kepalangmerahan di Perguruan Tinggi.
C. AD/ART PMI hasil Musyawarah Nasional XVIII Tahun 2004.
D. Pokok-Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009.
E. Perjanjian kerjasama PMI dengan Depdiknas RI tanggal 24 Mei 1995 No. 118/U/95 dan No. 0090-
III. ANALISA SITUASI
KEP/PP/V/95 tentang Pembinaan dan Pengembangan Kepalangmerahan di Sekolah.
F. Perjanjian kerjasama PMI dengan Depag RI tanggal 26 September 1995 No. 459 tahun 1995 dan No. 0185-
A. Analisa Internal KEP/PP/IX/95 tentang Pembinaan dan Pengembangan Kepalangmerahan di Madrasah.
B. Analisa Eksternal G. Kesepakatan bersama antara Mendiknas RI dengan Ketua Umum Palang Merah Indonesia,
No.01/III/KB/2003 dan No.0753/SDM/III/2003 tentang pengembangan dan pemberdayaan kepalangmerahan
di Perguruan Tinggi.
IV. DEFINISI
III. ANALISA SITUASI
A. Kesukarelawanan
B. Palang Merah Remaja A. Analisa Internal
C. Relawan PMI
D. Korps Sukarela 1. Kekuatan (Strength)
E. Tenaga Sukarela
a) Relawan yang dimiliki oleh Palang Merah cukup banyak dan diakui keberadaannya oleh Pemerintah
dan masyarakat.
V. MAKSUD DAN TUJUAN
b) Secara kelembagaan, PMI mempunyai struktur dan memiliki jaringan dari Pusat, Daerah dan Cabang.
c) PMI mempunyai pedoman dan rencana pembinaan PMR dan Relawan.
A. MAKSUD d) PMI mempunyai program berbasis masyarakat.
B. TUJUAN e) Secara umum, relawan yang dimiliki oleh PMI mempunyai nama baik/kredibilitas.
1. Tujuan Umum f) PMI mempunyai landasan hukum.
2. Tujuan Khusus
2. Faktor kelemahan (Weaknesses)
VI. KEBIJAKAN a) Belum tertatanya sistem manajemen PMR dan Relawan secara merata.
b) Masih kurangnya Komunikasi yang intens di jajaran PMI.
A. Visi dan Misi PMR dan Relawan PMI c) Masih lemahnya pembinaan terhadap PMR dan Relawan.
B. Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan PMR d) Kurang adanya keseimbangan gender.
C. Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Relawan e) Kurangnya dukungan birokrasi dalam menunjang kegiatan.
f) Masih kurangnya dukungan sumber daya (manusia, dana, material, metode, humas) dalam
pembinaan dan pengembangan PMR dan Relawan.
VII. PENUTUP
Lampiran Lampiran
Manajemen Palang Merah Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
Kesukarelawanan berdasarkan gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah kegiatan A. Visi Misi PMR dan Relawan
yang :
1. Visi
1. Dilakukan secara sukarela, tanpa adanya keinginan untuk mendapatkan keuntungan materi maupun
finansial tanpa adanya tekanan sosial, ekonomi maupun politik. a) Visi PMR
2. Mendatangkan manfaat bagi masyarakat yang rentan beserta lingkungannya sesuai dengan Prinsip-
Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
PMR sebagai generasi muda kader PMI mampu dan siap menjalankan kegiatan sosial kemanusiaan
B. Palang Merah Remaja sesuai dengan Prinsip-Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
b) Visi Relawan
Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan generasi muda/anggota remaja yang berumur
antara 10 – 17 tahun yang berada di sekolah dan atau luar sekolah serta belum menikah.
Relawan mampu dan siap secara profesional melaksanakan tugas pelayanan sosial
C. Relawan : kemanusiaan secara cepat, tepat dan terkoordinir sesuai dengan Prinsip-Prinsip Dasar Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Pengertian Relawan dalam lingkungan organisasi PMI adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan
2. Misi
kepalangmerahan baik secara tetap maupun tidak tetap sesuai dengan prinsip-2 dasar Gerakan Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional serta diorganisasikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI).
a) Misi PMR
Bahwa Relawan di PMI adalah mereka yang tergabung dalam wadah Korps Sukarela (KSR) atau menjadi
Tenaga Sukarela (TSR). (1) Membangun karakter kader muda PMI sesuai dengan Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah Internasional serta Tri Bhakti PMR
1. Korps Sukarela (2) Menanamkan jiwa sosial kemanusiaan.
(3) Menanamkan rasa kesukarelaan.
Korps Sukarela (selanjutnya disebut KSR PMI) adalah kesatuan di dalam perhimpunan PMI, yang
merupakan wadah kegiatan atau wadah pengabdian bagi Anggota biasa perhimpunan PMI yang b) Misi Relawan PMI
menyatakan diri menjadi anggota KSR PMI dan memenuhi syarat menjadi anggota KSR PMI.
(1) Mengembangkan sikap kesiap-siagaan dalam tugas pelayanan sosial kemanusiaan.
2. Tenaga Sukarela (2) Mengembangkan sikap dan komitment dalam mendukung pengembangan organisasi.
(3) Mengembangkan jiwa sosial kemanusiaan.
Tenaga Sukarela (TSR) adalah individu-individu yang secara sukarela dan sadar meluangkan waktu, (4) Mengembangkan rasa kesukarelaan.
menyumbangkan tenaga, pikiran, materi dan ketrampilan/ keahlian khusus yang dimiliki baik yang
diperoleh melalui tingkat pendidikan formal maupun non formal
Lampiran Lampiran
Manajemen Palang Merah Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
B. Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan PMR C. Kewajiban Relawan Dalam Organisasi, diatur dalam :
ART PMI PMI Bab VI, ps 8, ayat (2)menyebutkan bahwa Anggota Biasa berkewajiban menjalankan
1. Anggota PMR dan menyebarluaskan Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional,
a) Rekrutmen PMR, dengan usia 10 – 17 tahun. Mematuhi AD+ART PMI, Mempromosikan PMI, Berpartisipasi aktif dalam kegiatan PMI, Menjaga
b) Merekrut PMR tanpa membedakan ras, jenis kelamin dan agama. nama baik PMI, Membayar uang iuran keanggotaan.
c) Mendapatkan pelatihan yang dibutuhkan sesuai dengan Tri Bhakti.
d) Mendapatkan penghargaan dan pengakuan yang sesuai serta kesempatan untuk pengembangan 1. Peranan
diri. Peranan Relawan dalam Organisasi meliputi :
e) Menyebarluaskan dan memberikan pelayanan Kepalangmerahan kepada rekan sebaya dan A. Peranan dalam Kegiatan Pelayanan Kepalangmerahan
anggota masyarakat lainnya. B. Peranan dalam Mendukung Pengembangan Organisasi
f) Menginformasikan kepada PMI mengenai kebutuhan, minat dan kemampuannya.
g) Menjalin komunikasi dengan teman sebaya dan anggota keluarga. 6.5 Kode Etik
6.5.1 Tidak boleh menyalahgunakan nama organisasi, atribut, aktifitas, sarana dan prasarana.
6.5.2 Tidak boleh menerima keuntungan material dan finansial dari aktifitas kepalangmerahan yang
2. Pembina PMR dilakukan.
6.5.3 Tidak boleh mengatas namakan politik, agama, ras, atau ide-ide lain yang bertentangan dengan
a) Membantu PMR mengidentifikasi kebutuhannya sendiri. Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
b) Melakukan koordinasi untuk penyelenggaraan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan remaja. 6.5.4 Tidak boleh memberikan informasi rahasia atau memanfaatkan informasi itu tanpa seijin Palang
c) Memotivasi PMR agar dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan berperan dalam proses Merah Indonesia.
kepemimpinan di kelompoknya. 6.5.5 Tidak boleh bertindak dan berbicara untuk mempengaruhi keputusan Palang Merah Indonesia
d) Bertindak sebagai penghubung antara anggotanya dengan kelompok yang berbeda tingkatan. dengan maksud memperoleh keuntungan pribadi/kelompok.
e) Menciptakan suasana agar PMR terlibat penuh dalam kegiatan PMI. 6.5.6 Tidak boleh melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan Palang Merah
Indonesia.
C. Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Relawan ( KSR – TSR )
I. PENUTUP
1. Rekruitmen Relawan disertai penjelasan rinci tentang tugas-tugasnya.
2. Merekrut relawan yang memiliki komitmen dan integritas serta potensial. Demikianlah kebijakan pembinaan dan pengembangan PMR dan Relawan ini, dimana penjabarannya akan diatur
3. Merekrut Relawan tanpa membedakan ras, jenis kelamin, agama dan usia. dalam Pedoman Manajemen Pembinaan PMR dan Pedoman Manajemen Pembinaan Relawan PMI.
4. Menyelenggarakan pelatihan yang dibutuhkan sehingga mereka mampu memenuhi tugas dan tanggung
jawabnya.
5. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan.
6. Pemberian tugas sesuai dengan kompetensinya.
7. Memberikan penghargaan dan pengakuan yang sesuai serta kesempatan untuk pengembangan diri.
8. Menjamin bahwa ide Relawan ditampung dan mungkin dapat diterapkan pada saat penyusunan,
pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi program.
9. Mengganti semua pengeluaran relawan selama bertugas.
10. Memberikan asuransi dan mengupayakan perlindungan hukum.
11. Menjamin bahwa tugas Relawan bukan menggantikan tugas staf.
12. Menjamin bahwa apabila seseorang dibayar untuk melaksanakan suatu tugas, maka orang tersebut
sebagai pegawai, buruh atau pegawai kontrak.
13. Berkoordinasi dengan instansi terkait.
14. Pembentukan forum komunikasi untuk Relawan.
1. Kedudukan
A. Sesuai AD Bab VI, ps. 11;ART Bab VI ps. 14, tentang Keanggotaan PMI menyebutkan bahwa
Anggota Biasa dapat bergabung dalam wadah KSR/TSR.
B. Hak Relawan Dalam Organisasi, diatur dalam :
? AD PMI Bab VIII, ps 17, ayat (2) a “ Musyawarah Cabang dihadiri oleh Pengurus Cabang,Utusan
Pengurus Ranting, utusan unit KSR, Utusan Pembina PMR dalam wilayah kerja Cabang ybs,
Serta utusan Pengurus Daerah.
? ART PMI Bab VI, ps 8 ayat (1) menyebutkan bahwa Anggota Biasa berhak Menyampaikan
pendapat dalam Forum-forum dalam pertemuan resmi PMI, memiliki hak suara dalam setiap
musyawarah ditingkat Cabang dan setiap Rapat di tingkat Ranting, Memilih dan dipilih sebagai
Pengurus PMI dan mendapat pembinaan dan pengembangan dari Pengurus PMI.
Lampiran Lampiran
Manajemen Palang Merah Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
The work carried out in each of these areas depends on the important issues for young
people in their country, and the work being carried out by the rest of the National
Society.
Policy statement
Youth policy Young people have a key role to play in the provision of the Movement's
services.
Introduction
Young people have contributed over the years as an exceptionally good
The Red Cross and Red Crescent humanitarian commitment, to prevent and alleviate volunteer force within the Movement. Again and again, they have worked hard in
human suffering, is a task with which young people easily identify themselves. In their relief operations, emergency services and development programmes.
actions, young people can make a significant contribution to meeting the needs of the
most vulnerable people within their local communities and globally. They are in an ideal position to identify the needs of young people and others
within the community. They develop and carry out programmes, and see ways
Red Cross and Red Crescent youth make up a substantial part of the Movement's and means of reaching other young people in need. They add credibility to the
membership worldwide. The International Federation of Red Cross and Red Crescent Movement's work with many groups.
Societies has regularly recognized the importance of this group.
Young people are an important target group, both in the membership
This policy will help both National Societies and the Federation to plan for the and in the wider community.
development of Red Cross and Red Crescent youth, to use the motivation and idealism,
experience and skill of the young people for the benefit of the Movement. To succeed in many of its programmes, the Movement needs to work directly
with young people. Many health programmes have young people as their main
This policy describes the role of each of the partners involved in the Red Cross and Red "clients". Young people are one group among others that are most threatened by
Crescent Movement in ensuring that this important group of people is recognized and disaster, underdevelopment and war.
supported. Everyone has a role to play in this:
Young people have a role in the leadership and management of the
• Young people themselves
Movement of today.
• Youth leaders and representatives
• National Societies
• the International Federation When fully involved in decision-making and in leadership, both in their own
• Its Youth Commission and affairs and throughout the Movement, young people bring not only their
• Youth department experiences but also a special creativity and idealism which complements the
maturity of other members.
The terms ‘youth’ and ‘young people’ are taken to cover the broad age range of 5 to 25
years. This includes children (5 to 10 years old approximately), adolescents (11 to 15 Young people of today will lead the Movement of tomorrow.
years old approximately) and young adults (16 to 25 years old approximately).
In many National Societies, the leaders of today were the youth members of a
Traditionally, children and younger adolescents have tended to be the ‘beneficiaries’ of generation ago.When young people work side by side the older members of the
the Movement. They should also have the opportunity to serve the Movement as Movement in service programmes, emergency actions and the management of
volunteers. the Movement, they rapidly acquire the skills which will enable them to lead the
Movement of the future.
Older adolescents, and in particular young adults, benefit from the programmes of the
Movement, but in many countries these young people have children of their own, have Young people need support.
left school, and are working or unemployed. Their main role within the Movement is as
partners in its management and as workers in each of its programmes. Young people can sometimes be marginalized within society because of their
social position. If we are to realize their full potential within out Movement,
The Red Cross and Red Crescent youth programme special support in the form of youth programmes and structures must be put in
place.
The Red Cross and Red Crescent youth programme aims to involve young people in the
Movement and its activities as partners in the management, as workers and as Strategy
beneficiaries.
In accepting this policy, each of the partners in the Red Cross and Red Crescent youth
This programme helps young people to implement the Fundamental Principles of the programme has a number of tasks to perform.
Movement through:
• The protection of health and life
• Service to the community
• International friendship and understanding,
• Informing themselves and others of the role of responsibilities of the Red Cross
and Red Crescent
Lampiran Lampiran
Manajemen Palang Merah Remaja Manajemen Palang Merah Remaja
• promote the message and provide the services of the Red Cross and Red The Youth Commission, in accordance with its mandate, shall:
Crescent to their peers and to the rest of the community
• recruit members of the Movement • promote and assess the progress of the implement of the youth policy worldwide
• inform the Movement of their needs, their interests and their abilities • report to each meeting of the General Assembly on its progress
• use their peer and family contacts, to identify areas where Red Cross and Red • seek youth opinions worldwide on the implementation of the Federation's policies
Crescent services are needed and programmes and ensure that these opinions are considered in the Statutory
• be prepared to take on responsibility within the Movement Bodies of the Movement
• propose priorities for work in the youth programme, e.g. young women's issues,
Youth leaders should: young people with disabilities, out-of-school youth, etc.
• identify National Societies where help is needed in the development of their
• help young people to identify their needs and those of their communities youth services and structures
• provide the necessary training and resources and motivate young people to • propose priority areas of work for the Federation Secretariat, and in particular
meet these needs the youth department of the Federation, in line with the content of the youth
• encourage young people to take a leadership role in the youth group policy, and taking into account all other policies and priorities of the Movemen
• act as a link enabling young people to work with other members at different
levels of the Movement The International Federation secretariat shall:
• create an atmosphere where young people can be full partners in the Movement
• ensure that youth issues are considered in relation to each of its operational
Youth representatives should: areas and programmes
• encourage the development of the National Societies' youth services in line with
• take responsibility and initiative with the Movement by developing or its overall organizational development programmes
participating in the development of policies and programmes for youth members • ensure that its youth department is well resourced and prepared for its role.
• be a partner in the management of the National Society by taking part in policy
and programme development. The youth department with the secretariat shall:
National Societies • provide support to National Societies as required in the development of their
To enable young people and their leaders to achieve this, each National Society needs youth service and structures
to: • coordinate the exchange of programmes, ideas and resources worldwide to avoid
unnecessary duplication of work between National Societies and to facilitate
• provide national support for youth in a form appropriate for the structure and programme development
resources of the Society, such as a well resourced youth department, youth • participate in the development of model programmes and resources relating to
service or youth officer based at the National Headquarters key youth issues, which can be adapted or used directly by National Societies
• work with its young members to develop a national youth policy which will • organize international meetings and events to encourage young people, and
provide the basis for all of its work with young people adults working with young people, to meet and exchange ideas and experiences
• together with its youth members analyse the needs and potential of young • provide technical assistance to international meetings and events which are
people in its membership and in the general community, and use this organized on a National Society or regional level
information to: • advise and cooperate with other departments of the Federation on youth issues
o involve young people in each of the society's programmes, and relating to their work
o design educational, dissemination and training programmes for young • report to the Youth Commission on the progress of the implementation of the
people, that promote gradual integration into the National Society youth policy
• ensure that young people are involved in decision-making at every level of the Other youth organizations
society. This can be done by involving them in structures such as: youth group Through cooperation with other youth organizations and networks, we can both gain
executive committees, branch youth committees, national youth committees, or by knowledge and experiences, and we can disseminate the Red Cross and Red Crescent
having youth representation on existing branch and national executive committees message to other young people. The basis of any cooperation should be a common aim
and working groups, etc. and in conformity with our Principles.
• implement a leadership training programme for both youth members and their adult
leaders to ensure that both have the skills to implement this Policy Evaluation
To ensure the continued relevance and progress of the youth policy, regular evaluation
• encourage other members at all levels to involve young people in their work, to
must be carried out at all levels of the Movement. Young people in particular should be
share their skills and knowledge involved in this evaluation process.
• establish contact with sister Societies to share resources, learn from one another, Evaluation is thus the responsibility of the young people themselves, the National
and to provide a structure whereby young people can meet their counterparts from Societies and the Federation.
other countries and experience true international friendship in the spirit of the
Movement References
• make special efforts, wherever possible, to encourage female youth to take more This policy was adopted by the General Assembly in 1991 and confirmed by the 12th
active roles especially in leadership positions Session of the General Assembly of the International Federation of Red Cross and Red
Crescent Societies in October 1999.