Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kelompok

Mata Kuliah Pancasila

NILAI,REALITA,MASALAH DAN SOLUSI MENGENAI SILA 1


DAN SILA 2

Disusun Oleh:

1. Dean W. I Lengkong (D061171017)


2. Keren Kezia Daullu (D061191113)
3. Agung Nur Ihsan (D061191022)
4. Muh. Safalgi (NIM)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat-Nyala, akhirnya penulis bisa menyelesaikan Makalah Pancasila ini
hingga selesai. Makalah ini berisi pendapat tentang nilai realita, masalah dan solusi.

Tak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen dan teman-
teman atas bantuan yang telah diberikan untuk memyelesaikan makalah ini. Sehingga
makalah yang berisi tentang nilai-nilai pancasila ini dapat selesai tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa, makalah nikai nilai pancasila ini masih memiliki
banyak kekurangan. Namun, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya. Sekian dan terima kasih.

Gowa, 26 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................……i

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................….2

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................………….3

1.3 Tujuan................................................................................................……4

1.4 Manfaat.................................................................................................….5

BAB II Pembahasan ..........................................................................................

2.1 Tinjauan umum ....................................................................................….2

2.2 Pembahasan rumusan masalah pertama ..................................………….3

2.3 Pembahasan rumusan masalah kedua ...............................................……4

2.4 Pembahasan rumusan masalah ketiga .................................................….5


BAB III Penutup ................................................................................................

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................….2

3.2 Saran.........................................................................................………….3

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1....................................................................................................Latar Belakang
Berbicara tentang pancasila, tentu berkaitan dengan nilai-nilai pancasila, butir-

butir pancasila serta pengamalan-pengamalannya dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara, nilai-nilai pancasila memiliki makna yang mendalam baik dari segi sejarah

pembentukan dan pengamalan. Pancasila adalah dasar negara yang juga Landasan

untuk menuju cita-cita bangsa dan untuk memotivasi bangsa dalam mencapai cita-cita

tersebut.

Dewasa ini,  dengan perkembangan teknologi, modernisasi, westernisasi yang tak

lain adalah Globalisasi telah mengikis nilai-nilai tersebut dalam kehidupan

masyarakat. Sehingga mengakibatkan ketidak tahuan masyarakat Indonesia terhadap

nilai-nilai dan butir-butir Dasar negara mereka sendiri. Dan menanamkan pemikiran

bahwa nilai-nilai, butir-butir dan pengamalan-pengamala Pancasila hanya untuk para

pelajar dan Mahasiswa saja.


1.2...............................................................................................Rumusan Masalah
1. Apa saja nilai realita dari sila 1 dan sila 2
2. Masalah-masalah apa saja yang terkait dengan sila 1 dan sila 2?
3. Bagaimana solusi terkait dengan sila 1 dan sila 2?
1.3..................................................................................................................Tujuan
1. Mengetahui lebih dalam lagi tentang sila 1 dan sila 2
2. Mengetahui implementasi dari sila 1 dan sila 2 di masyarakat
3. Mengetahui permasalahan tentang sila 1 dan sila 2 di masyarakat dan
apa solusinya
1.4................................................................................................................Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Umum

Pancasila adalah dasar negara, ideologi bangsa dan falsafah serta pandangan

hidup bangsa, yang didalamnya terkandung nilai dasar, nilai instrumental dan nilai

praksis. Selain itu Pancasila sebagai ideologi terbuka setidaknya memiliki dua

dimensi nilai-nilai, yaitu nilai-nilai ideal dan aktual. Namun nilai-nilai itu kondisinya

dipengaruhioleh nilai-nilai yang dibawa globalisasi, sehingga berdampak terjadinya

pergeseran peradapan, yang juga membawa perubahan pemaknaan dan positioning

Pancasila (Sultan Hamengku Buwono X, Kongres Pancasila IV, UGM 2012).

Pancasila adalah ideologi negara yang tidak perlu diperdebatkan lagi (the end of

ideology). Tiadanya perdebatan tentang keberadaan Pancasila itu adalah karena

nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila, sehingga meski telah 60 tahun

lamanya ekistensi Pancasila tetap dijadikan peganngan hidup berbangsa dan

bernegara. Namun, pada kenyatannya kadang-kadang Pancasila masih dianggap

sebagi mitos. Untuk itu, harus dicari titik taut permasalahan apa yang menjadikan

Pancasila hingga kini masih sekedar mitos dan tidak berpijak pada realitas. Mengapa

hal ini dapat terjadi ? Komunikasikah yang menjadi akar masalahnya ?

Tidak ada yang menyangkal bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai luhur

yang ada dan telah hidup di masyarakat. Hal itu terlihat dari sila pertama, Pancasila

yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang mengakui adanya kepercayaan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Sang Pencipta Alam sesuai dengan agama dan kepecayaannya masing-

masing. Untuk itulah, harus dikembangkan sikap hormat dan menghormati dan

bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan dalam semangat

membina kerukunan hidup di antara sesamanya, Hal ini menjadi penting, karena

agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang

menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan. Oleh karena itu, maka harus

juga dimilikinya sikap saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah

sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing dengan tidak memaksakan

kehendak suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada

orang lain. Sila kedua, Kemanusian yang Adil dan Beradab. Nafas yang terdapat

dalam sila kedua ini adalah bahwa Pancasila mengakui dan harus memperlakukan

manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk itu mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban setiap manusia

dengan tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,

kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya adalah sikap yang harus dimiliki.

Disammping itu harus selalu mengembangkan sikap saling mencitai sesama manusia,

sikap saling tenggang rasa dan tepa selira, sikap tidak semena-mena dan mau menang

sendiri terhadap orang lain, dengan tetap selalu menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusian, melakukan kegiatan kemanusian, berani membela kebenaran dan

keadilan. ( Riyanto, Agus 2018)


2.2 Nilai Realita dari sila satu dan sila dua
1. Nilai Realita sila pertama
Dalam setiap sila pancasila, terkandung nilai-nilai penting yang menjiwai

kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sila pertama Pancasila berbunyi

KETUHANAN YANG MAHA ESA. Sila pertama Pancasila ini merupakan

pengukuhan bahwa Indonesia adalah Negara yang mengakui dan berlandaskan

keyakinan pada Tuhan sebagai Dzat yang menciptakan alam semensta. Oleh sebab itu

ideologi lain yang menafikan keberadaan Tuhan bertentangan dengan Pancasila dan

dilarang penyebarannya di Indonesia.

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila ini adalah

sebagai berikut:

a. Negara Indonesia mempercayai serta bertakwa pada Tuhan YME sesuai

dengan kepercayaan atau agama yang dipilih masing-masing berdasarkan

kemanusiaan yang adil juga beradab.

b. Nilai penghormatan terhadap keberagaman dalam beragama dan membina

kerukunan hidup meski berbeda kepercayaan.

c. Menghormati dan tidak mengganggu hak pemeluk agama dalam

melaksanakan Ibadan sesuai dengan kepercayaannya.

d. Tidak memaksakan agama atau kepercayaan yang dianut pada orang lain.
e. Semua aspek kehidupan di Indonesia seperti politik, ekonomi, sosial,

pemerintahan, hukum juga moral harus dijiwai oleh nilai-nilai ketuhanan.

Sila kedua yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" adalah bunyi sila kedua

pancasila. Makna dari sila kedua ini adalah kita sebagai bangsa Indonesia harus saling

menghargai satu sama lain. Manusia yang adil dan beradab maksudnya adalah kita

sebagai manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat paling

tinggi. Karena itu, kita harus mewujudkannya melalui sikap yang adil dan beradab.

Seperti, menghargai, menghormati, dan mencintai satu sama lain. Ada kata "adil"

dalam sila kedua pancasila ini, yang dimaksud dengan adil adalah kita harus

melakukan sesuatu tanpa melihat latar belakang seseorang. Seperti yang teman-teman

ketahui, Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam suku,

budaya, dan agama. Karena itu, kita harus saling menghargai tanpa melihat latar

belakang seperti, suku, budaya, agama, atau status dalam masyarakat. Adil juga

berlaku dalam nilai-nilai dan hukum yang berlaku. Tidak ada perbedaan perlakuan,

semua masyarakat Indonesia adalah sama dan setara.

2.3 Masalah mengenai sila satu dan sila dua

Persoalan yang sering mengemukan tentang Pancasila adalah adanya

ketidaksesuaian antara perilaku sebagian masyarakat Indonesia dengan nilai-nilai

yang terkandung dalam Pancasila. (Muchson, 2009)


Pada sila pertama yang ada di dalam Pancasila berbunyi “KeTuhanan yang

Maha Esa”. Bunyi sila pertama yang ada di dalam pancasila ini bertujuan supaya

setiap individu masyarakat Indonesia bisa bebas memeluk agama sesuai dengan

kepercayaan mereka masing-masing dan juga beribadah sesuai agama dan bisa saling

menumbuhkan rasa toleransi kepada agama lain. Sila pertama ini mengalami

pergantian karena negara Indonesia sendiri adalah negara yang tidak hanya menganut

satu agama dan kepercayaan saja. Namun sayangnya masih saja bisa terjadi beberapa

pelanggaran entah itu disadari atau tanpa disadari. (Valencya Haryanto, 2017)

Contoh penyimpangan :

a. Tidak ada sikap toleransi kepada sesama : Seperti yang sudah tersirat pada

sila pertama jika Indonesia sendiri memiliki berbagai macam agama. Salah satu

contoh penyimpangannya adalah tidak adanya sikap toleransi kepada agama

lainnya. Sikap ini biasanya didasari karena keegoisan.

b. Gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan

agama : Tindakan kedua yang menyimpang dari sila pertama adalah gerakan

kelompok radikal yang mengatasnamakan kegiatan menyimpang mereka dengan

atas nama agama tertentu. Seperti misalnya saja terorisme yang seringkali

mengatasnamakan agama tertentu.

c. Perusakan tempat ibadah : Yang ketiga adalah perusakan tempat ibadah agama

lain hanya karena merasa terganggu atau karena konflik dan permasalahan

lainnya.
d. Fanatisme yang sifatnya anarki : Tidak hanya itu saja, namun sikap fanatasime

pada agama yang sifatnya bisa anarki dan merugikan orang lain maka masuk ke

dalam pelanggaran pancasila.

Contoh kasus penyimpangan sila pertama :

Bom Bali I : Contoh kasus penyimpangan pada sila pertama ini adalah aksi

terorisme yang terkenal yang terjadi pada tahun 2002 di Bali. Aksi terorisme yang

dijadikan sebagai peristiwa terorisme terbesar sepanjang sejarah di Indonesia ini

terjadi pada 3 peristiwa sekaligus. Membunuh sekitar ratusan orang yang kebanyakan

merupakan warga asing yang sedang berlibur, dan bom bali itu didasarkan pada

agama sehingga menyalahi pancasila.

pada sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Pada

sila kedua ini diharapkan masyarakat bisa hidup dengan adil dan sesuai dengan

hakikat manusia. Supaya kita bisa mengetahui apa saja pelanggaran pancasila maka

berikut ini adalah daftar pelanggaran pancasila sila kedua yaitu:

Contoh penyimpangan :

 Perbudakan : Perbudakan jelas menyalahi sila kedua ini karena manusia

tidak dilakukan dengan semestinya dan tidak manusiawi sehingga perbudakan

sangatlah dilarang.

 Memperkerjakan anak di bawah umur : Jenis penyimpangan sila kedua

adalah memperkejakan anak di bawah umur. Anak di bawah umur tidak pantas
untuk bekerja karena kewajiban mereka adalah sekolah, terutama jika

memperkerjakan anak di bawah umur dengan tidak wajar.

 Ketidakadilan dalam bidang ekonomi : Terkadang ada beberapa kasus

dalam ekonomi yang akan merugikan orang-orang yang tidak mampu dan malah

menguntungkan bagi kalangan kaum atas.

Contoh kasus penyimpangan sila kedua :

Ketikdakadilan karena hutang bagi rakyat kalangan bawah : Salah satu

kasus yang pernah ada dan menjadi salah satu pelangagran dalam sila kedua ini

adalah usaha pemerintah untuk memenuhi kewajuban pemabayaran pajak. Hal ini

menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat terutama yang berasal dari kalangan

bawah karena merasa digenjot untuk membayar dan itu sama saja seperti membuat

rakyat kecil mensubsidi pengusaha kaya yang sekarang mengemplang BLBI. Hal ini

menimbulkan ketidakadilan.

2.4 Solusi dari permasalahan sila satu dan sila dua

Solusi Masalah Yang Menyimpangi Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Berdasarkan penerapan sila pertama pancasila yang banyak melenceng dari

nilai ketuhanan ada kasus-kasus yang tidak sesuai dengan realita di kehidupan

masyarakat, sehingga menimbulkan berbagai persepsi mengenai Tuhan, akan tetapi

hal ini dapat dicegah dengan berbagai usaha dan cara yang dapat

dilakukan.  Indonesia negara Pancasila mengakui keanekaragaman, dengan aturan

yang memerdekakan masyarakatnya dengan batasan aturan yang berlaku melalui


undang-undang. Batasan aturan tersebut menyakup hak seorang manusia sebagai

makhluk individu maupun makhluk sosial agar tidak betentangan dengan hak orang

lainya. Hal tersebut menunjukan Peraturan dibuat berdasarkan filsafat dasar Pancasila

itu sendiri yang merupakan pemersatu keanekaragaman dari berbagai budaya yang

ada di Indonesia, sehingga peraturan yang bertentangan dengan persatuan bangsa

hendaknya dikaji dari berbagai aspek dalam struktur masyarakat Indonesia. Telah

disebutkan di atas bahwa Negara menjamin keamanan warganya untuk beragama.

Namun tidak untuk aliran sesat, karena pancasila mewujudkan bentuk kasih

sayangnya dengan menjadi warganya agar tidak tersesat.

Solusi Masalah Yang Menyimpangi Sila “Kemanusiaan Yang Adil Dan

Beradab”

Untuk mengatasi permaslahan tersebut masyarakat harus menanamkan rasa

saling menghormati dan saling menghargai dalm segala bidang, baik perbedaan

ekonomi, jabatan maupun ras agama ataupun suku. Seharusnya masyarakat

berbangga hati karena Indonesia memiliki suku, adat istiadat, tradisi ang beragam dan

letak geografis yang terbentang sangat luas. Perbedaan tersebut adalah bukti

bagaimana kita mampu bersatu hingga sekarang merdeka dan menjadi Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Masalah perbedaan lagi-lagi masih belum dapat terselesaikan. Perbedaan lagi-

lagi masih menjadi kendala, anak berkebutuhan khusus dan cacat fisik masih saja

mendapatkan perlakuan diskriminasi, rasa takut yag mendasari masyarakat awam

untuk medekati. Padahal jikakita berusaha menyapa atau mendekati dengan baik
maka ia juga akan berprilaku baik kepada kita. Permasalahan selanjutnya dapat

diatasi dengan adanya sikap tenggang rasa dalam suatu individu kepada masyarakat.

Selain itu biasanya ada sanksi soial berupa gunjingan kepada orang yang tidak ikut

bergotong royong ataumementingkan kepentingan pribadi, hai ini juga dapat menjadi

cara yang ampuh untuk menciptakan masyarakat yang menerapkan sila kedua dalam

kehidupan kemasyarakatannya.

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto Valencya, 2017. contoh-kasus-pelanggaran-pancasila. guruppkn.com/.


Diakses padatanggal 26 februari pada pukul 08.00 WITA

Wahyuningtyas, Asti. 2017 penyimpangan – penerapan – nilai - pancasila. id-


pengejarmimpi.blogspot.com. Diakses pada tanggal 26 februari pada pukul
08:15 WITA

Anda mungkin juga menyukai