Anda di halaman 1dari 1

Tafsir al-fiqhy dari masa kenabian sampai pada masa bermulanya beberapa madzhab fiqih

Al-Quran turun mengandung beberapa ayat ayat al-Qur’an yang membahas tentang hokum-
hukum fiqihyang berhubungan dengan maslahat seorang hamba baik di dunia maupun di akhirat, orang
muslim pada bzaman Rasullah memahami kandungan ayat ayat yang membahas tentang hukum-hukum
fiqih dengan menggunakan dialektika arab, dan ketika mereka menemukan kemuskilan maka mereka
meminta perjelasan pada rasulallah.

Pada saat rasulallah wafat, terjadi pada sahabat hal hal baru yang dituntut orang-orang muslim
untuk menghukumi dengan hukum syara’ yang sahih , para sahabat memulai istinbathnya dengan
menggunakan al-Qur’an, mereka menganalisa yang dikandung oleh ayat-ayat al-Qur’an dan
mengupayakanya menurut akal dan hati mereka, dan jika mereka tidak menemukan maka mereka
kembali pada hadis nabi, dan jika mereka blum menemukan dari hadis nabi maka mereka berijtihad.
Dalam ijtihad mereka terkadang terdapat kesepakatan terhadap hokum istinbathnya, dan terkadang
juga terdapat perselisihan dalam memahami ayat, maka hal tersebut dapat menjadikan perselisihan
hukum dalam satu persoalan. Sebagaimana perbedaan pendapat antara Umar bin Khattab dan Ali ibnu
Abi Thalib dalam masalah idah wanita hamil yang ditinggal wafat suaminya

Anda mungkin juga menyukai