Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PENYULUHAN KESEHATAN
MANFAAT KEBERSIHAN DIRI

OLEH :

ANIKE TRI NOVYA DAMANIK, S.Kep 736080719055


AYU SEPTIANI, S.Kep 736080719056
DESI YUNITA, S.Kep 736080719057
EIS KUSMITA, S.Kep 736080719058
EVA GLORYA, S.Kep 736080719059
FILZA FADHILA, S.Kep 736080719060

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN PROFESI


NERS STIKES MITRA BUNDA PERSADA BATAM
TAHUN AJARAN 2019/2020
PROPOSAL
PENYULUHAN KESEHATAN
MANFAAT KEBERSIHAN DIRI

A. LATAR BELAKANG
Kurangnya keperawatan diri hampir sebagaian besar di alami oleh setiap
pasien dengan gangguan jiwa, sehingga perlunya penekanan pada asuhan
keperawatan untuk mengatasi masalah tersebut. Defisit perawatan diri merupakan
suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan dalam melakukan atau
melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi, berpakaian,
makan, BAK/BAB (Handayani, Sriati & Widianti, 2013).
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, di mana
individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah
terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih
hemat biaya, tenaga dan waktu dalam mewujudkan kesejahteraan dan kesehatan.
Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata,
telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya
pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri
tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).\
Menurut Aburrahman dalam (Hasanah : 2014) bahwa kebersihan merupakan
salah pokok dalam memelihara kelangsungan eksistensinya, sehingga tidak ada
satupun makhluk kecuali berusaha untuk membersihkan dirinya, walaupun
makhluk tersebut dinilai kotor. Pembersihan diri tersebut, secara fisik misalnya, ada
yang menggunakan air, tanah, air dan tanah. Bagi manusia membersihkan diri
tersebut dengan tanah dan air tidak cukup, tetapi ditambah dengan menggunakan
dedaunan pewangi, malahan pada zaman modern sekarang menggunakan sabun
mandi, bahkan untuk pembersih wajah ada sabun khusus dan lain sebagainya. Pada
manusia konsep kebersihan, bukan hanya secara fisik, tetapi juga psikis, sehingga
dikenal istilah kebersihan jiwa, kebersihan hati, kebersihan spiritual dan lain
sebagaianya.
Kurangnya perawatan diri yang di alami pasien gangguan jiwa adalah
kurangnya keperawatan diri seperti perawatan kebersihan gigi dan mulut yang
merupakan bagian pertama dari saluran makanan dan bagian tambahan dari sistem
pernapasan. menjaga higiene mulut merupakan aspek yang sangat penting dalam
perawatan. Higiene mulut akan menjaga mulut, gigi, gusi dan bibir (Madalise,
Bidjuni, & Wowiling, 2015). Penderita gangguan jiwa umumnya tidak dapat
melakukan perawatan gigi dan memiliki oral hygiene yang buruk. Hal ini
disebabkan karena kecemasan kurangnya pengetahuan dan perilaku tidak peduli
terhadap perawatan gigi dan dan juga akibat efek samping dari obat-obat tertentu
yang harus dikonsumsi secara oral (Ghani, 2010).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, diharapkan para peserta
penyuluhan kesehatan diharapkan para peserta penyuluhan mengerti dan
memahami hal-hal yang berkaitan dengan pentingnya kebersihan diri, sehingga
meningkatkan kemauan dan kemampuan peserta untuk mempunyai tingkah laku
yang dapat mengoptimalkan kebersihan diri.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengetahui pengertian kebersihan diri
b. Mampu mengetahui macam-macam kebersihan diri
c. Mampu mengetahui tujuan dan manfaat kebersihan diri
d. Mampu mengetahui cara menggosok gigi

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Manfaat kebersihan diri
2. Sasaran dan Target
Pasien dengan gangguan jiwa diruangan Indragiri Rumah Sakit Jiwa Tampan
Pekanbaru, Riau.
3. Metode
Ceramah dan tanya jawab
4. Media dan Alat
Flipchart
5. Waktu dan Tempat
Hari : Rabu
Jam :09:00 WIB
Tempat : Ruangan Indragiri
6. Pengorganisasian
Leader : Anike Tri Novya Damanik, S.Kep
Co leader : Eva Glorya Panjaitan, S.Kep
Observer : Desi Yunita, S.Kep
Fasilitator : Ayu septiani, S.Kep
Eis Kusmita, S.Kep
Filza Fadhila, S.Kep
Fungsi dan Peran:
Leader : - Mengkoordinir seluruh kegiatan
- Memimpin seluruh kegiatan
- Memimpin diskusi
Co. Leader : - Membantu mengkoordinir seluruh kegiatan
- Membantu memimpin kegiatan
- Menggantikan leader bila ada halangan
Fasilitator : - Memotifasi anggota dalam perkenalan kelompok
- Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan pada kegiatan
TAK
- Membimbing kelompok selama kegiatan dan diskusi
- Membantu leader dalam melaksanakan tugas
- Bertanggungjawab terhadap program antisipasi masalah
Observer : - Mengamati proses kegiatan yang berkaitan waktu, tempat dan
acara
- Melaporkan hasil pengamatan kepada leader dan semua
anggota kelompok sebagai self evaluasi kelompok

7. Setting Tempat
KETERANGAN :
= Leader
= Fasilitator
Klien = Klien
= Co. Leader

= Observer
8. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan Persiapan Menjawab salam dan
(moderator) a. Mengucap salam mendengarkan
10 menit b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
d. Membuat kontrak dengan klien
e. Menjelaskan peraturan
penyuluhan
2. Pelaksana Tahap kerja Setiap klien mengikuti
(presentator) a. Menjelaskan pengertian kegiatan dari awal
20 menit kebersihan diri sampai selesai.
b. Menjelaskan tujuan kebersihan
diri
c. Menjelaskan tindakan-tindakan
kebersihan diri
d. Memberikan kesempatan
bertanya
e. Menjawab pertanyaan
3. Evaluasi Menanyakan kembali kepada peserta Menjawab pertanyaan
(observer) tentang materi yang sudah dijelaskan
10 menit
4. Penutupan a. Mengucapkan terima kasih Mendengarkan
(moderator) atas peran peserta
5 menit b. Mengucapkan salam penutup

9. Materi
(Terlampir)

10. Kriteria Evaluasi


 Evaluasi struktur
 SAP terlampir
 Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif
dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan.
 Pemateri menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi
kesehatan kepada peserta.
 Menyiapkan materi dan media
 Kontrak waktu dengan sasaran
 Menyiapkan tempat
 Evaluasi proses
 Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes
berlangsung
 Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengert
 Tanya jawab berjalan dengan baik
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Evaluasi hasil
 Sasaran mampu mempraktekkan membersihkan gigi, namun masih
terlewati bagian-bagian membersihkan gigi
 Sasaran banyak yang kurang fokus.

D. PENUTUP
Demikian proposal penyuluhan kesehatan ini dibuat dalam meningkatkan
peran dan fungsi perawat profesional dalam menangani klien dengan masalah
gangguan jiwa dalam bentuk penyuluhan kesehatan. Semoga bermanfaat bagi rekan-
rekan se profesi atau tim kesehatan lainnya.

Pekanbaru, 21 Februari 2020


Ketua kelompok

(………………………)

Disetujui oleh :
Pembimbing Akademik

(...................................................)

MATERI PENYULUHAN
MANFAAT KEBERSIHAN DIRI

A. Pengertian Kebersihan
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya
debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan
proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga
berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia lainnya
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygiene yang baik.
Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat,
tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman
penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain
Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat
gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
B. Macam-Macam Kebersihan Badan
1. Mencuci tangaan
Membersihkan tangan dengan air dan menggunakan sabun.
2. Mandi
3. Mencuci tubuh menggunakan air dengan cara menyiramkan air ke badan atau
merendam badan di dalam bak mandi.
4. Menggosok gigi
Membersihkan/menyikat gigi menggunakan sikat gigi dan pasta gigi untuk
menghilangkan sisa-sisa makanan, minimal dilakukan 2 kali sehari.
5. Mencuci rambut
Membersihkan rambut menggunakan shampoo, minimal dilakukan 1 minggu
2 kali atau setiap hari
6. Memakai pakaian yang bersih

C. Tujuan/Manfaat Membersihkan Badan


1. Membersihkan kulit
Pembersihan mengurangi keringat, beberapa bakteri, sebum, dan sel kulit
mati yang meminimalkan iritasi kulit dan mengurangi kesempatan infeksi.
2. Stimulasi sirkulasi
Sirkulasi yang baik ditingkatkan melalui penggunaan air hangat dan usapan
yang lembut pada ekstremitas.
3. Peningkatan citra diri
Mandi meningkatkan relaksasi, perasaan segar kembali, dan kenyamanan.
4. Pengurangan bau badan
Produksi keringat yang berlebihan menyebabkan bau badan yang tidak
menyenangkan, dengan mandi dapat mengurangi bau badan.
5. Peningkatan rentang gerak
Gerakan ekstremitas selama mandi mempertahankan fungsi sendi.
D. Cara Menggosok Gigi yang Benar
1. Pilih bulu sikat yang tidak terlalu kasar dan juga tidak terlalu lembut.
2. Letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi.
3. Gerakkan sikat dari arah gusi ke bawah untuk gigi rahang atas (seperti
mencungkil).
4. Gerakkan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah.
5. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan
dalam dan luar gigi dengan cara tersebut.
6. Sikat permukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan.

DAFTAR PUSTAKA

Bouwhuizen, M. 1999. Ilmu Keperawatan. Jakarta: EGC.


Ghani, L. (2010). Status dan Kesehatan Gigi dan Mulut Ditinjuau dari Faktor Individu
Pengunjung Puskesmas DKI Jakarta Tahun 2007. Buletin Penelitian Kesehatan,
38(2 JUN), 52-66.
Handayani, D., Sriati, A., & Widianti, E. (2013). Tingkat Kemandirian Pasien
Mengontrol Halusinasi setelah Terapi Aktivitas Kelompok. Jurnal Keperawatan
Padjadjaran, 1(1).
Murwani, Arita. 2009. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Keperawatan. Yogyakarta:
Fitramaya.
Uliyah, Musrifatul. 2011. Praktik Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Health Books.

Anda mungkin juga menyukai