PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan bagian dari genus Staphylococcus. Bakteri ini pertama kali diamati
dan dibiakan oleh Pasteur dan Koch, kemudian diteliti secara lebih terinci oleh
Ogston dan Rosenbach pada era tahun 1880-an. Nama genus Staphylococcus
diberikan oleh Ogston karena bakteri ini, pada pengamatan mikroskopis berbentuk
seperti setangkai buah anggur, sedangkan nama spesies aureus diberikan oleh
Rosenbach karena pada biakan murni, koloni bakteri ini terlihat berwarna kuning-
penyebab infeksi pada luka dan furunkel. Sejak itu S. aureus dikenal secara luas
sebagai penyebab infeksi pada pasien pascabedah dan pneumonia terutama pada
musim dingin/hujan(Lowy,1998)
abses. Beberapa penyakit infeksi yang disebabkan oleh S. aureus adalah bisul,
jerawat, impetigo, dan infeksi luka. Infeksi yang lebih berat diantaranya
pori kulit. Penyumbatan pori –pori kulit, salah satunya disebabkan oleh debu yang
1
2
infeksi. Staphylococcus aureus adalah salah satu jenis bakteri yang terlibat
Acne merupakan penyakit kulit yang dimana terdapat gangguan pada folikel
(self-limiting disease). Pada kebanyakan kasus, akne muncul dengan berbagai lesi
tingkat keparahannya, akne dibagi menjadi tiga derajat menurut Lehmann 2002;
(1) derajat ringan, (2) derajat sedang, dan (3) derajat berat 2. Walaupun akne dapat
terjadi pada semua usia, akne lebih sering ditemukan pada kalangan remaja 3.
Sebanyak 85% akne vulgaris menyerang pada kelompok usia 12-25 tahun (Lynn
et al, 2016). Pada tahun 2006-2007 di Indonesia, insiden dari akne kurang lebih
sebanyak 80-100% yang menyerang kelompok usia 14-17 tahun pada wanita dan
Karena hampir setiap orang pernah menderita penyakit ini, maka sering
mengatakan bahwa tidak ada seorang pun (artinya 100%), yang sama sekali tidak
pernah menderita penyakit ini. Penyakit ini memang jarang terdapat waktu lahir,
namun ada kasus yang terjadi pada masa bayi. Betapa pun baru pada masa
remajalah akne vulgaris menjadi salah satu problem. Umumnya insiden terjadi
pada sekitar umur 14 – 17 tahun pada wanita, 16 – 19 tahun pada pria dan pada
masa itu lesi yang predominan adalah komeda dan papul dan jarang terlihat lesi
Pada penelitian Zubaidah 2018, terdapat 43 isolat lesi akne yang telah
(49%) dan Staphylococcus aureus yang ditemukan pada 12 sampel (28%). Selain
itu, juga ditemukan bakteri basil gram positif yaitu Bacillus cereus yang
ditemukan pada 6 sampel (14%) dan Bacillus subtilis yang ditemukan pada 1
Dari data yang telah peneliti dapatkan dan kumpulkan mengenai penyebab
infeksi pada acne paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus
B. Rumusan Masalah
April 2019.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2. Manfaat Akademis
tinggal mereka.
aureus.