Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SANGGAU
Jl. Dr. Setia Budi No. 60 Telp. (0564) 21031 Sanggau 78512

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SANGGAU


DINAS KESEHATAN KABUPATEN SANGGAU
NOMOR : I/ADMEN/002/2017

TENTANG

TATA KELOLA SARANA, PEMENUHAN TERHADAP PERSYARATAN KETENAGAAN,


KEGIATAN PENGELOLAAN, HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA, KONTRAK DENGAN
PIHAK KETIGA, PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA
UPTD PUSKESMAS SANGGAU

KEPALA UPTD PUSKESMAS SANGGAU,

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan puskesmas sesuai


dengan perencanaan puskesmas yang berdasarkan pada
analisis kesehatan masyarakat, maka perlu disusun kebijakan
pengelolaan puskesmas;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas
tentang Pengelolaan UPTD Puskesmas Sanggau;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
857/MENKES/SK/IX/2009 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja
Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SANGGAU TENTANG TATA
KELOLA SARANA,PEMENUHAN TERHADAP PERSYARATAN
KETENAGAAN, KEGIATAN PENGELOLAAN,HAK DAN KEWAJIBAN
PENGGUNA, KONTRAK DENGAN PIHAK KETIGA, PEMELIHARAAN
SARANA DAN PRASARANA UPTD PUSKESMAS SANGGAU

KESATU : Kebijakan tata kelola sarana,pemenuhan terhadap persyaratan


ketenagaan, kegiatan pengelolaan,hak dan kewajiban pengguna,
kontrak dengan pihak ketiga, pemeliharaan sarana dan prasarana di
UPTD Puskesmas Sanggau sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan


KEDUA : ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sanggau
pada tanggal : 2 Januari 2017

KEPALA UPTD PUSKESMAS SANGGAU

ALBERT D. SIHOTANG
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS SANGGAU
NOMOR : I/ADMEN/002/2017
TENTANG : TATA KELOLA SARANA,
PEMENUHAN TERHADAP
PERSYARATAN
KETENAGAAN, KEGIATAN
PENGELOLAAN, HAK DAN
KEWAJIBAN PENGGUNA,
KONTRAK DENGAN PIHAK
KETIGA, PEMELIHARAAN
SARANA DAN PRASARANA
UPTD PUSKESMAS
SANGGAU

TATA KELOLA SARANA, PEMENUHAN TERHADAP PERSYARATAN KETENAGAAN,


KEGIATAN PENGELOLAAN, HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA, KONTRAK
DENGAN PIHAK KETIGA, PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA UPTD
PUSKESMAS SANGGAU

1. Evaluasi terhadap pelaksanaan uraian tugas pegawai sebagai pelaksana


program oleh Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Penanggungjawab Perorangan (UKP) dilakukan setiap enam bulan sekali.

2. Program orientasi pegawai terdiri dari :


a. Orientasi Pegawai di UPTD Puskesmas Sanggau, terdiri dari :
1) Tugas, fungsi, visi, misi, dan kewenangan organisasi;
2) Kedudukan dan struktur organisasi;
3) Kebijakan dan strategi organisasi;
4) Sarana dan prasarana organisasi;
5) Indikator kinerja organisasi;
6) Standar prosedur operasional;
7) Nilai-nilai atau prinsip organisasi;
8) Penulisan kertas kerja; dan
9) Materi lain yang khusus sesuai dengan kompetensi jabatan yang
dibutuhkan.
b. Praktik Kerja di Lingkungan Puskesmas Sanggau, terdiri dari :
1) Konsep dan tahapan praktik kerja;
2) Uraian tugas atau standar kompetensi jabatan;
3) Peraturan perundang-undangan yang terkait tugas jabatannya;
4) Praktik kerja sesuai tugas jabatan;
5) Evaluasi hasil pelaksanaan tugasnya;
6) Saran perbaikan untuk pelaksanaan tugasnya;
7) Penulisan kertas kerja;
8) Materi lain yang khusus sesuai dengan kompetensi jabatan yang
dibutuhkan.

3. Materi orientasi organisasi diberikan oleh Kepala Puskesmas, Kepala Sub


Bagian Tata Usaha, Wakil Manajemen Mutu, Penanggungjawab Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP), dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM).
4. Materi orientasi praktik kerja terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) diberikan di masing-masing unit oleh
pegawai unit terkait.

5. Evaluasi pelatihan yang diikuti oleh pegawai dilakukan dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan pasca pelatihan.

6. Pegawai baru bekerja di puskesmas maupun pegawai yang baru ditugaskan


termasuk Kepala Puskesmas dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) wajib mengikuti program orientasi pegawai selama sepuluh hari kerja
dan mendapatkan honorarium sesuai dengan peraturan yang berlaku di UPTD
Puskesmas Sanggau.

7. Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),


Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), maupun pelaksana
program/kegiatan berkesempatan untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan
kompetensi dan tugas pokok.

8. Penanggungjawab upaya dan penanggungjawab progam puskesmas harus


melakukan pencatatan terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dan/atau upaya
puskesmas dan melakukan pelaporan kepada Kepala Puskesmas.

9. Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),


Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Penanggungjawab
program dan/atau pelaksana kegiatan bertanggung jawab untuk memfasilitasi
kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

10. Pemberdayaan masyarakat dilakukan mulai dari pelaksanaan survey mawas


diri, perencanaan kegiatan, monitoring, dan evaluasi kegiatan puskemas.

11. Penanggungjawab program dan/atau pelaksana kegiatan wajib melaksanakan


komunikasi dengan sasaran program dan masyarakat tentang penyelenggaraan
program dan kegiatan puskesmas.

12. Penanggungjawab Upaya Puskesmas berkewajiban untuk


mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja Upaya Puskesmas kepada
Kepala Puskesmas dan melakukan tindak lanjut untuk perbaikan.

13. Kepala Puskesmas melakukan kajian setiap satu tahun sekali terhadap
akuntabilitas Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM),
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), penanggungjawab unit
dan penanggungjawab program bertujuan untuk menilai pencapaian kinerja
dari tujuan pelayanan dan tidak menyimpang dari visi, misi, tujuan, kebijakan
puskesmas, maupun strategi pelayanan.

14. Penilaian kinerja pegawai dilakukan setiap satu bulan sekali oleh masing-
masing penanggungjawab Upaya Puskesmas yaitu Penanggungjawab Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP)

15. Penilaian akuntabilitas Penanggungjawab Upaya Puskesmas Sanggau meliputi :


a. Menentukan indikator kinerja puskesmas;
b. Mengevaluasi capaian kinerja pelayanan dan program sesuai indikator yang
telah ditetapkan;
c. Menganalisis hasil capaian kinerja pelayanan dan program;
d. Melaporkan kegiatan pelayanan dan program yang dijalankan kepada
Pimpinan Puskesmas;
e. Mengkaji kinerja Puskesmas apakah relevan dengan visi, misi, tujuan dan
Kebijakan Puskesmas;

16. Pendelegasian wewenang oleh Kepala Puskesmas diberikan kepada Kepala Tata
Usaha, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan/atau Wakil
Manajemen Mutu Puskesmas.

17. Penanggungjawab upaya Puskesmas wajib melakukan pendelegasian wewenang


kepada pelaksana kegiatan apabila meninggalkan tugas.

18. Pendelegasian wewenang oleh Wakil Manajemen Mutu Puskesmas diberikan


kepada Document Control Puskesmas.

19. Kriteria yang perlu diperhatikan oleh Penanggungjawab upaya Puskesmas


dalam mendelegasikan wewenang kepada pelaksana kegiatan apabila
meninggalkan tugas yaitu masa kerja pegawai, serta kompetesi dan
kemampuan yang dimiliki oleh pegawai pelaksana.

20. Pendelegasian wewenang dapat dilakukan dalam keadaan :


a. Terdapat kebutuhan pelayanan yang melebihi ketersediaan Petugas Medis
maupun Non Medis di fasilitas pelayanan Puskesmas; dan
b. Petugas Medis maupun Non Medis tidak dapat memberikan pelayanan
kesehatan di puskesmas dan tidak ada Petugas Pengganti.

21. Pendelegasian wewenang dilakukan dengan ketentuan, sebagai berikut :


a. Diberikan dalam hubungan kerja internal;
b. Pendelegasian wewenang wajib memberikan instruksi (penjelasan) kepada
yang diserahi wewenang dan berhak untuk meminta penjelasan mengenai
pelaksanaan wewenang tersebut;
c. Tanggungjawab atas pelaksanaan wewenang tidak beralih dan tetap berada
pada pemberi pendelegasian wewenang;
d. Penerima pendelegasian wewenang hanya bertindak untuk dan atas nama
yang memberikan delegasi wewenang;
e. Wewenang atau tugas yang dilimpahkan tidak bersifat terus menerus;
f. Wewenang atau tugas yang dilimpahkan harus sesuai dengan kemampuan
dan keterampilan yang telah dimiliki oleh penerima pendelegasian
wewenang;
g. Pelaksanaan wewenang atau tugas yang dilimpahkan tetap dibawah
pengawasan pemberi pendelegasian wewenang;
h. Pemberi pendelegasian wewenang tetap bertanggungjawab atas tugas yang
didelegasikan sepanjang pelaksanaannya sesuai dengan pendelegasian
yang diberikan;
i. Pemberi pendelegasian wewenang wajib memantau pelaksanaan
pendelegasian wewenang tersebut;
j. Tugas yang dilimpahkan tidak termasuk pengambilan keputusan klinis
sebagai dasar pelaksanaan tindakan;
k. Pelimpahan suatu tindakan kedokteran atau kedokteran gigi kepada
perawat, bidan atau tenaga kesehatan tertentu lainnya dilakukan secara
tertulis sebagaimana tercantum pada lampiran surat keputusan ini;

22. Pelaksana kegiatan (pegawai yang diberikan wewenang untuk menjalankan


kegiatan) wajib memberikan umpan balik atau pelaporan kepada
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Puskesmas dan Pimpinan Puskesmas
untuk perbaikan kinerja dan tindak lanjut.

23. Pedoman, panduan, kerangka acuan, dan prosedur penyelenggaraan


program/upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan puskesmas disusun
berdasarkan panduan tata naskah yang dibuat oleh Puskesmas Sanggau,
didokumentasikan, dan dikendalikan.

24. Dokumen Puskesmas harus dikendalikan mencakup semua dokumen yang


digunakan dalam Sistem Manajemen Mutu yang dijalankan, baik dokumen
internal maupun eksternal seperti kebijakan, pedoman, panduan, kerangka
acuan, Standar Prosedur Operasional, formulir dan dokumen pendukung
lainnya (catatan mutu).

25. Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk memastikan prosedur


pengendalian dokumen berjalan, sehingga seluruh dokumen tersedia sesuai
kebutuhan dan terkendali. Pengendali dokumen bertanggung jawab membantu
wakil manajemen mutu dalam pelaksanaan teknis prosedur pengendalian
dokumen.

26. Kegiatan pengendalian dokumen di Puskesmas Sanggau, terdiri atas :


a. Penerbitan dan persetujuan dokumen;
b. Penomoran/pengkodean dokumen;
c. Penggunaan header-footer;
d. Distribusi dokumen;
e. Perubahan dokumen;
f. Kaji ulang isi dokumen.

27. Komunikasi Internal antara Kepala Puskesmas dengan Penanggungjawab


Upaya Kesehatan Puskesmas, Penanggungjawab program/unit layanan dan
Pelaksana program/layanan dilakukan dalam bentuk Lokakarya mini lintas
program, Lokakarya mini lintas sektor, apel pagi, apel siang yang
diselenggarakan secara periodik maupun pertemuan lain (insidental) sesuai
kebutuhan, serta menggunakan media dan teknologi komunikasi yang tersedia.
28. Komunikasi Internal dilakukan untuk membahas dan/atau mengkoordinasikan
pelaksanaan dan permasalahan dalam melakukan Upaya/Kegiatan Kesehatan
di Puskesmas Sanggau.

29. Petugas bertanggung jawab agar mendokumentasikan kegiatan-kegiatan


komunikasi internal dan menindak lanjuti rekomendasi dari hasil komunikasi
internal.

30. Melaksanakan kajian untuk menilai dampak negatif yang mungkin dihasilkan
akibat pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas,
sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan dan pencegahan.

31. Kajian dampak negatif diwujudkan dengan menerapkan manajemen risiko


dalam pelaksanaan program maupun pelayanan di Puskesmas, mulai dari
administrasi, Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), sampai dengan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM).

32. Anggaran yang tersedia di puskesmas baik untuk pelayanan di dalam gedung
puskesmas, maupun untuk pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan puskesmas perlu dikelola dengan baik untuk akuntabilitas dan
efisiensi dalam penggunaan anggaran.

33. Penggunaan anggaran puskesmas dapat berubah sesuai dengan kebijakan


Kepala Puskesmas (fleksibelitas anggaran).

34. Audit keuangan oleh pihak luar dilakukan setiap satu tahun sekali.

35. Rapat monitoring dan evaluasi kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) diadakan setiap seminggu sekali.

36. Rapat monitoring dan evaluasi pihak administrasi atau manajemen Puskesmas
diadakan setiap satu bulan sekali.

37. Pengambilan keputusan dalam upaya peningkatan pelayanan di puskesmas


maupun pengembangan program-program kesehatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat harus didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat.

38. Data dan Informasi yang harus tersedia di Puskesmas Sanggau, meliputi :
a. Data wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab;
b. Demografi;
c. Pola penyakit terbanyak;
d. surveilans epidemiologi;
e. Evaluasi dan pencapaian kinerja pelayanan;
f. Evaluasi dan pencapian kinerja;
g. Data Kunjungan; dan
h. Profil Kesehatan;

39. Hak dan kewajiban pengguna puskesmas


a. Pengguna Pelayanan Klinis (pasien)
1) Hak
a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di puskesmas.
b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien/pelanggan.
c) Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi.
d) Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional .
e) Memperoleh layanan yang efektif, efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
f) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain (second opinion) yang memiliki Surat Ijin Praktek (SIP) baik
didalam maupun diluar puskesmas.
h) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya
termasuk data-data medisnya.
i) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
j) Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko
tindakan dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
k) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
l) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di puskesmas.
m) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan puskesmas
terhadap dirinya.
n) Menggugat dan atau menuntut puskesmas apabila puskesmas diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata maupun pidana.
o) Mengeluhkan pelayanan puskesmas yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Kewajiban
a) Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya
b) Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter, dokter gigi, serta perawat
c) Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima sesuai ketentuan
yang berlaku di puskesmas.
d) Mematuhi ketentuan lainnya yang berlaku di puskesmas.
b. Sasaran Program (masyarakat)
1) Hak
a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di puskesmas.
b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban sasaran program
puskesmas.
c) Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi.
d) Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional.
e) Memperoleh layanan yang efektif, efisien sehingga sasaran program
terhindar dari kerugian fisik dan materi.
f) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g) Meminta konsultasi tentang masalah kesehatan yang dialaminya.
h) Mendapatkan informasi kesehatan yang sesuai kebutuhan.
i) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelaksanaan program
puskesmas.
j) Menggugat dan atau menuntut puskesmas apabila puskesmas diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata maupun pidana.
k) Mengeluhkan pelayanan program puskesmas yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Kewajiban
a) Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatan
yang ada.
b) Mematuhi nasehat dan petunjuk dari petugas pelaksana program
puskesmas.
c) Memberi imbalan jasa atas pelayanan program yang diterima sesuai
ketentuan yang berlaku di puskesmas.
d) Mematuhi ketentuan lainnya yang berlaku di puskesmas.

40. Proses penyelenggaraan kontrak/perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga


mengikuti peraturan perundangan yang berlaku dan menjamin bahwa kegiatan
yang dikontrakkan pada pihak ketiga dilaksanakan sesuai dengan rencana dan
menaati peraturan perundangan yang berlaku.

41. Monitoring terhadap kinerja pihak ketiga dilakukan secara berkala sesuai
dengan perjanjian dan ketentuan yang berlaku.

Ditetapkan di : Sanggau
pada tanggal : 2 Januari 2017

KEPALA UPTD PUSKESMAS SANGGAU

ALBERT D. SIHOTANG

Anda mungkin juga menyukai