Ebook PDF UN Fisika SMP

Pembahasan Soal UN Fisika SMP 2014 http://gurumuda.
net
Pengukuran
1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.1

Perhatikan gambar!
Supaya neraca menjadi seimbang, piringan di sebelah kanan
ditambahkan anak timbangan yang massanya....
A. 300 gram
B. 450 gram
C. 500 gram
D. 550 grarn
Pembahasan
Diketahui
Piringan kiri :
Massa = 1,05 kg = (1,05)(1000 gram) = 1050 gram
Piringan kanan :
Massa = 500 gram + 50 gram = 550 gram
Ditanya : Massa anak timbangan yang ditambahkan pada piringan kanan agar neraca seimbang
Jawab :
Agar neraca seimbang maka massa anak timbangan pada piringan kiri harus sama dengan massa anak
timbangan pada piringan kanan. Neraca menjadi seimbang setelah piringan di sebelah kanan ditambahkan
anak timbangan X yang massanya = 1050 gram – 550 gram = 500 gram.
Jawaban yang benar adalah C.

Perhatikan gambar neraca berikut!
Agar neraca seimbang, nilai anak timbangan X yang harus ditambahkan
ke piring B adalah....
A. 250 g
B. 500 g
C. 750 g
D. 1000 g
Pembahasan
Diketahui
Piringan kiri :
Massa = 1,5 kg = (1,5)(1000 gram) = 1500 gram
Piringan kanan :
Ditanya : Massa anak timbangan X
Jawab :
Jawaban yang benar adalah D.

Perhatikan gambar neraca berikut! Dari hasil penimbangan, massa anak timbangan
x adalah....
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 1

Pembahasan Soal UN Fisika SMP 2014 http://gurumuda.net
A. 380 gram
B. 400 gram
C. 580 gram
D. 620 gram
Pembahasan
Diketahui
Piringan kiri :
Massa = 1 kg = (1)(1000 gram) = 1000 gram
Piringan kanan :
Ditanya : Massa anak timbangan X
Jawab :
Wujud Zat

Perhatikan gambar wujud zat berikut!
Sifat zat yang benar dari benda-benda pada gambar adalah...
Pembahasan
Es batu (benda 1) berwujud padat sehingga mempunyai volume tetap dan bentuk tetap.
Air (benda 2) berwujud cair sehingga mempunyai volume tetap dan bentuk berubah.
Udara (benda 3) berwujud gas sehingga mempunyai volume berubah dan bentuk berubah.

Perhatikan benda-benda pada gambar berikut!
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 2

Sifat ketiga benda pada gambar di atas yang benar adalah...
Pembahasan
Balok kayu (benda 1) berwujud padat sehingga mempunyai volume tetap dan bentuk tetap.
Minyak goreng (benda 2) berwujud cair sehingga mempunyai volume tetap dan bentuk berubah.
Awan (benda 3) berwujud gas sehingga mempunyai volume berubah dan bentuk berubah.

Perhatikan gambar!
Pernyataan yang benar tentang sifat benda sesuai gambar ditunjukkan oleh....
Pembahasan
Asap (benda 1) berwujud gas sehingga mempunyai volume berubah dan bentuk berubah.
Air (benda 2) berwujud cair sehingga mempunyai volume tetap dan bentuk berubah.
Kaca (benda 3) berwujud padat sehingga mempunyai volume tetap dan bentuk tetap.
Suhu

Perhatikan gambar termometer di samping! Besar suhu Y pada skala
termometer Celcius adalah...
A. 172 oC
B. 108 oC
C. 60 oC
D. 44 oC
Pembahasan
Diketahui :
Skala Fahrenheit = 140 oF
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 3

Ditanya : Skala Celcius

Jawab :
Rumus mengubah skala Skala Fahrenheit menjadi Skala Celcius :
T oC = 5/9 (T oF – 32)
Skala Celcius :
T oC = 5/9 (140 – 32)
T oC = 5/9 (108)
T oC = 540/9
T oC = 60

Perhatikan pengukuran suhu berikut! Nilai Y pada termometer Fahrenheit adalah...
A. 54 oF
B. 65 oF
C. 76 oF
D. 86 oF
Pembahasan
Diketahui :
Skala Celcius = 30 oC
Ditanya : Skala Fahrenheit
Jawab :
Rumus mengubah skala Skala Celcius menjadi Skala Fahrenheit :
T oF = (9/5)(T oC) + 32
Skala Fahrenheit :
T oF = (9/5)(30) + 32
T oF = (270/5) + 32
T oF = 54 + 32
T oF = 86

Perhatikan gambar pengukuran suhu berikut! Termometer Fahrenheit menunjukkan
suhu....
A. 92 oF
B. 108 oF
C. 122 oF
D. 140 oF
Pembahasan
Diketahui :
Skala Celcius = 60 oC
Ditanya : Skala Fahrenheit
Jawab :
Rumus mengubah skala Skala Celcius menjadi Skala Fahrenheit :
T oF = (9/5)(T oC) + 32
Skala Fahrenheit :
T oF = (9/5)(60) + 32
T oF = (9)(12) + 32
T oF = 108 + 32
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 4
T oF = 140
Kalor

Perhatikan grafik berikutl
Es yang massanya 50 gram dipanaskan dari -5oC menjadi air
bersuhu 60oC air. Jika kalor lebur es = 80 kal/gram, kalor jenis es
= 0,5 kal/gram oC, kalor jenis air = 1 kal/gram oC, maka
banyaknnya kalor yang diperlukan pada saat proses dari C ke D
adalah....
A. 125 kalori
B. 3.000 kalori
C. 4.000 kalori
D. 7.125 kalori
Pembahasan
Diketahui :
Massa es (m es) = 50 gram
Suhu es (T es) = -5 oC
Kalor jenis es (c es) = 0,5 kal/gram oC
Kalor lebur es (L es) = 80 kal/gram
Suhu air (T air) = 60 oC
Kalor jenis air (c air) = 1 kal/gram oC
Ditanya : Banyaknya kalor pada proses C ke D
Jawab :
Pada proses A ke B, suhu es berubah dari -5 oC menjadi 0 oC
Pada proses B ke C, semua es berubah menjadi air (wujud padat berubah menjadi wujud cair). Pada proses
ini, suhu tidak berubah.
Pada proses C ke D, suhu air berubah dari 0 oC menjadi 60 oC
Kalor yang diperlukan pada proses A ke B :
Q = m c ΔT
Q = (mes)(ces)(0 – Tes)
Q = (50)(0,5)(0-(-5)) = (50)(0,5)(5) = 125 kalori
Kalor yang diperlukan pada proses B ke C :
Q=mL
Q = mes Les
Q = (50)(80) = 4000 kalori
Kalor yang diperlukan pada proses C ke D :
Q = m c ΔT
Q = (mair)(cair)(Tair – 0)
Q = (50)(1)(60-0) = (50)(1)(60) = 3000 kalori
Kalor yang diperlukan pada proses A ke D :
Q = 125 + 4000 + 3000
Q = 7125 kalori
Penulis menghitung jumlah kalor pada semua proses agar anda dapat memahami cara menyelesaikan soal
sejenis ini. Yang ditanyakan adalah kalor yang diperlukan pada proses C ke D.
Jawaban yang benar adalah B.
Penerapan Hukum Newton

© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 5

Beberapa gaya bekerja pada benda yang massanya 5 kg seperti
gambar. Jika gaya gesekan antara benda dengan papan nol, maka
percepatan yang dialami benda adalah . . ..
A. 1 m/s2
B. 4 m/s2
2
C. 5 m/s
D. 9 m/s2
Pembahasan
Diketahui :
Gaya 1 (F1) = 15 Newton (arah ke kiri)
Gaya 3 (F3) = 20 Newton (arah ke kanan)
Massa benda (m) = 5 kilogram
Ditanya : Percepatan yang dialami benda (a)
Jawab :
Resultan gaya :
∑F = F1 + F2 – F3
∑F = 15 + 10 – 20
∑F = 25 – 20
∑F = 5 Newton
∑F = 5 kg m/s2
Arah resultan gaya sama dengan arah gaya 1 dan arah gaya 2 yakni ke kiri.
Rumus hukum II Newton :
∑F = m a
5 kg m/s2 = (5 kg) a
5 m/s2 = (5) a
a = (5 m/s2) / 5
a = 1 m/s2
Besar percepatan benda adalah 1 m/s2. Arah percepatan benda = arah gerak benda = arah resultan gaya =
ke kiri
Jawaban yang benar adalah A.

Perhatikan gambar gaya-gaya yang bekerja pada benda berikut! Jika massa
benda tersebut 2 kg, percepatan yang akan terjadi pada benda adalah ....
A. 12,5 m/s2
2
B. 7,5 m/s
C. 5,0 m/s2
D. 2,5 m/s2
Pembahasan
Diketahui :
Ditanya : Percepatan yang dialami benda (a)
Jawab :
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 6

Resultan gaya :
∑F = F2 + F3 – F1
∑F = 10 + 5 – 10
∑F = 15 – 10
∑F = 5 Newton
∑F = 5 kg m/s2
Arah resultan gaya sama dengan arah gaya 2 dan arah gaya 3 yakni ke kanan.
∑F = m a
5 kg m/s2 = (2 kg) a
5 m/s2 = (2) a
a = (5 m/s2) / 2
a = 2,5 m/s2
ke kanan

Beberapa gaya bekerja pada benda B seperti gambar. Bila massa benda B = 4 kg, percepatan
yang dialami B adalah....
A. 2,5 m/s2
B. 4,0 m/s2
C. 5,0 m/s2
D. 9,0 m/s2
Pembahasan
Diketahui :
Ditanya : Percepatan yang dialami B (a)
Jawab :
Resultan gaya :
∑F = F1 + F2 – F3
∑F = 20 + 6 – 10
∑F = 26 – 10
∑F = 16 Newton
∑F = 16 kg m/s2
Arah resultan gaya sama dengan arah gaya 1 dan arah gaya 1 yakni ke kanan.
∑F = m a
16 kg m/s2 = (4 kg) a
16 m/s2 = (4) a
a = (16 m/s2) / 4
a = 4 m/s2
ke kanan
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 7

Usaha dan Energi

Mobil A dan mobil B memiliki massa yang sama. Kedua mobil bergerak dengan energi kinetik berbeda.
Jika energi kinetik mobil A dibanding energi kinetik mobil B, 4 : 9, maka kecepatan mobil A dibanding
kecepatan mobil B adalah....
A. 2 : 3
B. 3 : 2
C. 4 : 9
D. 9 : 4
Pembahasan
Diketahui :
Energi kinetik mobil A (EKA) = 4
Energi kinetik mobil B (EKB) = 9
Massa mobil A (mA) = massa mobil B (mB) = m
Ditanya : Kecepatan mobil A dibanding kecepatan mobil B
Jawab :
Andaikan massa mobil A = massa mobil B = m = 1
Energi kinetik mobil A :
EK = ½ m v2 ----> Rumus energi kinetik
4 = ½ (1) v2
(2)(4) = v2
vA = √(2)(4)
Energi kinetik mobil B :
9 = ½ (1) v2
(2)(9) = v2
vB = √(2)(9)
Perbandingan kecepatan mobil A dan mobil B :
vA : vB
√(2)(4) : √(2)(9)
2√2 : 3√2
2:3

Dua benda A dan B memiliki massa sama. Benda A bergerak dengan energi kinetik 4 J dan B dengan
energi kinetik 16 J. Perbandingan kecepatan benda A dengan B adalah....
A. 1 : 2
B. 1 : 4
C. 2 : 1
D. 4 : 1
Pembahasan
Diketahui :
Energi kinetik benda A (EKA) = 4 Joule
Energi kinetik benda B (EKB) = 16 Joule
Massa benda A (mA) = massa benda B (mB) = m
Ditanya : Perbandingan kecepatan benda A dengan kecepatan benda B
Jawab :
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 8
Andaikan massa benda A = massa benda B = m = 1

Energi kinetik benda A :
4 = ½ (1) v2
(2)(4) = v2
vA = √(2)(4)
Energi kinetik benda B :
16 = ½ (1) v2
(2)(16) = v2
vB = √(2)(16)
vA : vB
√(2)(4) : √(2)(16)
2√2 : 4√2
2:4
1:2

Dua buah benda dengan massa sama bergerak. Perbandingan energi kinetik benda pertama dan kedua
adalah 1 : 4. Perbandingan kecepatan benda pertama dengan benda kedua adalah....
A. 1 : 2
B. 1 : 4
C. 2 : 1
D. 4 : 1
Pembahasan
Diketahui :
Energi kinetik benda pertama (EK1) = 1
Energi kinetik benda kedua (EK2) = 4
Massa benda pertama (m1) = massa benda kedua (m2) = m
Ditanya : Perbandingan kecepatan benda pertama dengan kecepatan benda kedua
Jawab :
Andaikan massa benda pertama = massa benda kedua = m = 1
Energi kinetik benda pertama :
1 = ½ (1) v2
(2)(1) = v2
2 = v2
vA = √2
Energi kinetik benda kedua :
4 = ½ (1) v2
(2)(4) = v2
vB = √(2)(4)
v1 : v2
√2 : √(2)(4)
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 9
√2 : 2√2
1:2
Pesawat Sederhana

Perhatikan gambar di bawah!
Dari keempat bidang miring di atas yang memiliki keuntungan mekanis sama ditunjukkan oleh gambar
nomor....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
Pembahasan
Bidang miring merupakan salah satu pesawat sederhana. Pesawat sederhana adalah alat-alat yang
membantu manusia melakukan suatu pekerjaan. Bidang miring dimanfaatkan untuk mempermudah
manusia menaikkan suatu benda ke ketinggian tertentu.
Keuntungan mekanis bidang miring adalah perbandingan panjang bidang miring dengan ketinggian
bidang miring.
Keuntungan mekanis bidang miring 1 = 5 cm / 2 cm = 2,5

Keuntungan mekanis bidang miring 2 = 3 cm / 2 cm = 1,5
Keuntungan mekanis bidang miring 3 = 3 cm / 1 cm = 3
Keuntungan mekanis bidang miring 4 = 12 cm / 4 cm = 3
Keuntungan mekanis sama ditunjukkan oleh gambar nomor (3) dan (4).

Beberapa bidang miring mempunyai ukuran Yang memiliki keuntungan mekanis sama adalah
seperti gambar. bidang miring....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
Pembahasan
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 10

Keuntungan mekanis bidang miring 1 = 3,2 m / 80 cm = 320 cm / 80 cm = 4

Keuntungan mekanis bidang miring 2 = 3,6 m / 90 cm = 360 cm / 90 cm = 4
Keuntungan mekanis bidang miring 3 = 3 m / 120 cm = 300 cm / 120 cm = 2,5
Keuntungan mekanis bidang miring 4 = 4 m / 125 cm = 400 cm / 125 cm = 3,2

Perhatikan gambar bidang miring berikut!
Bidang miring yang memiliki keuntungan mekanis sama adalah....

A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
Pembahasan
Keuntungan mekanis bidang miring 1 = 3 m / 1,2 m = 2,5
Keuntungan mekanis bidang miring 2 = 5 m / 2 m = 2,5
Keuntungan mekanis bidang miring 3 = 4 m / 1,5 m = 2,6
Keuntungan mekanis bidang miring 4 = 3,6 m / 1,2 m = 3
Hukum Pascal

Perhatikan gambar alat hidrolik berbentuk U Berat balok X pada tabung kecil agar alat
berikut ini! hidrolik tetap seimbang adalah....
A. 5 N
B. 25 N
C. 10.000 N
D. 25.000 N
Pembahasan
Diketahui :
Luas permukaan tabung kecil (A1) = 5 cm2
Luas permukaan tabung besar (A2) = 100 cm2
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 11

Gaya berat balok pada tabung besar (F2) = 500 Newton

Ditanya : Gaya berat balok pada tabung kecil (F1)
Jawab :
Alat pada gambar di atas adalah dongkrak hidrolik. Cara kerja dongkrak hidrolik didasarkan pada hukum
Pascal. Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada suatu zat cair diteruskan oleh zat
cair itu ke segala arah, di mana semua bagian zat cair itu mengalami tekanan yang sama besar.
Ketika permukaan tabung kecil ditekan ke bawah, zat cair yang berada dalam tabung kecil juga ditekan.
Tekanan yang dialami oleh zat cair pada tabung kecil diteruskan ke zat cair yang berada di tabung besar.
Zat cair dalam tabung besar mendapatkan tekanan yang sama seperti yang dialami zat cair pada tabung
kecil. Demikian juga sebaliknya, tekanan yang dialami oleh zat cair pada tabung besar diteruskan ke zat
cair pada tabung kecil. Zat cair dalam tabung kecil mendapatkan tekanan yang sama seperti yang dialami
oleh zat cair pada tabung besar.
Rumus tekanan :
P=F/A
Keterangan rumus : P = tekanan, F = gaya, A = luas permukaan.
Tekanan yang dialami zat cair pada tabung kecil (P1) = F1 / A1.
Tekanan yang dialami zat cair pada tabung besar (P2) = F2 / A2.
Tekanan zat cair dalam tabung kecil (P1) sama dengan tekanan zat cair dalam tabung besar (P2).
P1 = P2
F1 / A 1 = F2 / A 2
F1 / 5 cm2 = 500 N / 100 cm2
F1 / 5 = 500 N / 100
F1 / 5 = 5 N
F1 = (5)(5) N
F1 = 25 N

Perhatikan skema pipa Pascal berikut! Jika gaya
tekan F1 = 300 N. Besar gaya F2 agar terjadi
keseimbangan adalah....
A. 72 N
B. 1250 N
C. 1500 N
D. 3600 N
Pembahasan
Diketahui :
Besar gaya tekan pada tabung kecil (F1) = 300 Newton
Ditanya : Besar gaya tekan pada tabung besar (F2)
Jawab :
P1 = P2
F1 / A 1 = F2 / A 2
300 N / 12 cm2 = F2 / 50 cm2
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 12
300 N / 12 = F2 / 50
25 N = F2 / 50
F2 = (50)(25) N
F2 = 1250 N

Perhatikan gambar alat Pascal berikut ini!
Besarnya gaya (F) yang harus diberikan agar
posisi alat tersebut seimbang adalah....
A. 100 Newton
B. 250 Newton
C. 600 Newton
D. 4800 Newton
Pembahasan
Diketahui :
Besar gaya berat pada tabung besar (F2) = 1000 Newton
Ditanya : Besar gaya pada tabung kecil (F1)
Jawab :
P1 = P2
F1 / A 1 = F2 / A 2
F1 / 4 cm2 = 1000 N / 16 cm2
F1 / 4 = 1000 N / 16
F1 / 1 = 1000 N / 4
F1 = 1000 N / 4
F1 = 250 N
Getaran

Perhatikan gambar!
Bandul berayun dengan pola P→Q→R→S→T, jumlah getaran adalah....
A. ½ getaran
B. ¾ getaran
C. 1 getaran
D. 2 getaran
Pembahasan
Bandul berayun dengan pola P→Q→R→S→T→S→R→Q→P = 1 getaran
Bandul berayun dengan pola P→Q→R→S→T = ½ getaran

Perhatikan bandul pada gambar berikut! Jika bandul bergerak dari A→B→C→B→A→B, banyak getaran
terjadi adalah...
A. 5 getaran
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 13
B. 2 ½ getaran
C. 2 getaran
D. 1 ¼ getaran
Pembahasan
Bandul bergerak dari A→B = ¼ getaran
Bandul bergerak dari A→B→C = 2/4 getaran = ½ getaran
Bandul bergerak dari A→B→C→B = ¾ getaran
Bandul bergerak dari A→B→C→B→A = 4/4 getaran = 1 getaran
Bandul bergerak dari A→B→C→B→A→B = 1 ¼ getaran

Perhatikan gambar!
Bandul berayun dengan pola C→A→B→A→C→A→B, jumlah getaran terjadi
adalah....
A. 1 getaran
B. 1 ¼ getaran
C. 1 ½ getaran
D. 1 ¾ getaran
Pembahasan
Bandul berayun dengan pola C→A = ¼ getaran
Bandul berayun dengan pola C→A→B = 2/4 getaran = ½ getaran
Bandul berayun dengan pola C→A→B→A = ¾ getaran
Bandul berayun dengan pola C→A→B→A→C = 4/4 getaran = 1 getaran
Bandul berayun dengan pola C→A→B→A→C→A = 1 ¼ getaran
Bandul berayun dengan pola C→A→B→A→C→A→B = 1 ½ getaran
Cepat Rambat Bunyi

Seseorang membunyikan kentongan di dekat sebuah tebing. Selang waktu 1,2 sekon kemudian
terdengarlah bunyi pantulnya. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s. Jarak tebing dengan pemukul
kentongan adalah....
A. 170 m
B. 204 m
C. 340 m
D. 408 m
Pembahasan
Diketahui :
Selang waktu (t) bunyi bergerak dari pemukul kentongan ke tebing lalu kembali ke pemukul kentongan =
1,2 sekon
Selang waktu (t) bunyi bergerak dari pemukul kentongan ke tebing = ½ (1,2 sekon) = 0,6 sekon
Cepat rambat bunyi di udara (v) = 340 m/s
Ditanya : Jarak tebing dengan pemukul kentongan
Jawab :
Rumus cepat rambat bunyi :
v = s / t atau
s=vt
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 14
Keterangan rumus : v = cepat rambat bunyi, s = jarak yang ditempuh, t = waktu tempuh
Jarak tebing dengan pemukul kentongan adalah :
s=vt
s = (340 m/s)(0,6 s)
s = 204 meter

Seseorang siswa berdiri di dekat tebing sejauh 850 meter, kemudian berteriak. Bunyi pantul teriakan
tersebut terdengar setelah 5 sekon. Cepat rambat bunyi di udara....
A. 350 m/s
B. 340 m/s
C. 335 m/s
D. 330 m/s
Pembahasan
Diketahui :
Jarak (s) siswa dengan tebing = 850 meter
Selang waktu (t) bunyi bergerak dari siswa ke tebing lalu kembali ke siswa = 5 sekon
Selang waktu (t) bunyi bergerak dari siswa ke tebing = ½ (5 sekon) = 2,5 sekon
Ditanya : Cepat rambat bunyi di udara
Jawab :
Cepat rambat bunyi di udara :
v=s/t
v = 850 meter / 2,5 sekon
v = 340 m/s

Sebuah kapal memancarkan bunyi ke dasar laut. Dua sekon kemudian terdengar bunyi pantul dari dasar
laut. Jika cepat rambat bunyi di dalam air laut 1400 m/s, kedalaman laut di tempat tersebut adalah....
A. 700 meter
B. 1.050 meter
C. 1.400 meter
D. 1.800 meter
Pembahasan
Diketahui :
Cepat rambat bunyi (v) di dalam air laut = 1400 m/s
Selang waktu (t) bunyi bergerak dari kapal ke dasar laut lalu kembali ke kapal = 2 sekon
Selang waktu (t) bunyi bergerak dari kapal ke dasar laut = ½ (2 sekon) = 1 sekon
Ditanya : Cepat rambat bunyi di udara
Jawab :
Kedalaman laut atau jarak kapal ke dasar laut :
s=vt
s = (1400 m/s)(1 s)
s = 1400 meter
Alat Optik
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 15


Jika seseorang memiliki cacat mata dengan titik dekat 50 cm, ingin membaca pada jarak baca normal (25
cm), orang tersebut harus menggunakan kacamata dengan kekuatan lensa....
A. ½ dioptri
B. ¾ dioptri
C. 1 ½ dioptri
D. 2 dioptri
Pembahasan
Orang itu menderita rabun dekat karena titik dekat matanya berjarak 50 cm. Titik dekat mata normal
adalah 25 cm. Rabun dekat dinormalkan menggunakan kacamata berlensa cembung. Lensa cembung
mempunyai panjang fokus positif. Walaupun dalam kenyataannya kacamata mempunyai jarak tertentu
dengan mata tetapi diabaikan saja dalam perhitungan ini.
Diketahui :
Titik dekat penderita cacat mata = jarak bayangan (s’) = -50 cm
Bayangan harus berada di depan lensa cembung sehingga bisa dilihat. Karena bayangan berada di
depan lensa cembung maka bayangan itu bersifat maya dan bertanda negatif.
Jarak baca normal = jarak benda (s) = 25 cm
Ditanya : Kekuatan lensa kacamata
Jawab :
Panjang fokus lensa (f) cembung :
1/f = 1/s + 1/s’
1/f = 1/25 – 1/50 = 2/50 – 1/50
1/f = 1/50
f = 50 cm
f = 0,5 meter = 5/10 meter = 1/2 meter
Panjang fokus lensa cembung bertanda positif karena bekas cahaya melewati titik fokus lensa cembung.
Kekuatan lensa (P) cembung kacamata :

P = 1 /f = 1 : f
P = 1 : 1/2
P = 1 x 2/1
P = 2/1
P = 2 dioptri
Kekuatan lensa cembung kacamata adalah 2 dioptri.
Kekuatan lensa cembung kacamata bertanda positif karena panjang fokus lensa cembung bertanda positif.

Seorang penderita hipermetropi dapat membaca buku pada jarak 125 cm. Agar dapat membaca pada jarak
normal 25 cm, orang tersebut harus memakai kacamata dengan kuat lensa....
A. 3 1/5 dioptri
B. 2 ½ dioptri
C. 1 3/5 dioptri
D. 1 ¼ dioptri
Pembahasan
Orang itu menderita rabun dekat karena titik dekat matanya berjarak 125 cm. Titik dekat mata normal
adalah 25 cm. Rabun dekat dinormalkan menggunakan kacamata berlensa cembung.
Diketahui :
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 16

Jarak baca normal = jarak benda (s) = 25 cm
Jawab :
1/f = 1/s + 1/s’
1/f = 1/25 – 1/125
1/f = 5/125 – 1/125
1/f = 4/125
f = 125/4
f = 31,25 cm
f = 0,3125 meter

P = 1 /f
P = 1/0,3125
P = 3,2 dioptri
P = (3)(2/10) dioptri
P = (3)(1/5) dioptri
Kekuatan lensa cembung kacamata adalah 3,2 dioptri = 3 1/5 dioptri.

Seseorang dapat membaca dengan jelas pada jarak paling dekat 50 cm. Agar ia dapat membaca dengan
jelas pada jarak 30 cm, kekuatan lensa kacamata yang diperlukan adalah....
A. 1/3 dioptri
B. 2/3 dioptri
C. ¾ dioptri
D. 4/3 dioptri
Pembahasan
Diketahui :
Jarak baca = jarak benda (s) = 30 cm
Jawab :
1/f = 1/s + 1/s’
1/f = 1/30 – 1/50 = 5/150 – 3/150
1/f = 2/150
f = 150/2
f = 75 cm
f = 0,75 meter = 75/100 meter = 3/4 meter

© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 17
P = 1 /f = 1 : f
P = 1 : 3/4
P = 1 x 4/3
P = 4/3 dioptri
Kekuatan lensa cembung kacamata adalah 4/3 dioptri.
Muatan Listrik

Proses pemuatan listrik statis dapat terjadi pada plastik yang digosok dengan kain wol. Pernyataan pada
tabel yang benar adalah....
Pembahasan
Sesuai dengan kesepakatan para fisikawan, apabila plastik bermuatan listrik maka plastik bermuatan
negatif sedangkan wool yang digosokkan dengan plastik, bermuatan positif.
Plastik bermuatan negatif = plastik berkelebihan elektron = plastik menerima elektron
Wool bermuatan positif = wool berkekurangan elektron = wool kehilangan elektron

Hasil percobaan menggosokan kaca dan plastik dengan kain sutera dan kain wol untuk memperoleh
muatan listrik ditunjukkan pada tabel sebagai berikut!
Pernyataan hasil percobaan yang benar adalah....

A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
Pembahasan
Sesuai dengan kesepakatan para fisikawan, apabila plastik bermuatan listrik maka plastik bermuatan
negatif sedangkan kain wol yang digosokkan dengan plastik, bermuatan positif. Demikian juga apabila
kaca bermuatan listrik maka kaca bermuatan positif sedangkan kain sutera yang digosokkan dengan kaca,
bermuatan negatif.
Plastik bermuatan negatif (plastik berkelebihan elektron) sedangkan kain wol bermuatan positif (kain wol
berkekurangan elektron) = elektron kain wol pindah ke plastik.
Kaca bermuatan positif (kaca berkekurangan elektron) dan kain sutera bermuatan negatif (kain sutera
berkelebihan elektron) = elektron kaca pindah ke kain sutera.
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 18


Kaca yang digosok dengan kain sutera akan terjadi proses pemuatan listrik pada kaca maupun kain sutera.
Pada tabel berikut ini penjelasan yang benar adalah....
Pembahasan
Sesuai dengan kesepakatan fisikawan, apabila kaca digosokkan dengan kain sutera maka kaca bermuatan
positif sedangkan kain sutera bermuatan negatif.
Kaca bermuatan positif = kaca kehilangan elektron.
Kain sutera bermuatan negatif = kain sutera menerima elektron.
Hukum Kirchhoff

Perhatikan gambar percabangan arus listrik berikut. Besar I4 adalah....
A. 14 A
B. 8 A
C. 6 A
D. 4 A
Pembahasan
Diketahui :
I1 = 6 Ampere
I2 = 13 Ampere
I3 = 8 Ampere
I5 = 5 Ampere
Ditanya : I4 = .... ?
Jawab :
Hukum I Kirchhoff :
Jumlah arus listrik yang masuk ke titik cabang = jumlah arus listrik yang keluar dari titik cabang.
Perhatikan tanda panah pada gambar!
Arus listrik yang masuk ke titik cabang adalah I1, I3, I4 dan arus listrik yang keluar dari titik cabang adalah
I2 dan I5.
Terapkan hukum I Kirchhoff :

I1 + I 3 + I 4 = I 2 + I 5
6 A + 8 A + I4 = 13 A + 5 A
14 A + I4 = 18 A
I4 = 18 A – 14 A
I4 = 4 Ampere
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 19

Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!

Jika I = 6 A, I1 = 1 A, I3 = 2A dan I4 = 1 A. Kuat arus I5
adalah....
A. 0,5 A
B. 0,6 A
C. 1,0 A
D. 2,0 A
Pembahasan
Diketahui :
I = 6 Ampere
I1 = 1 Ampere
I3 = 2 Ampere
I4 = 1 Ampere
Ditanya : I5 = .... ?
Jawab :
Hukum I Kirchhoff :
Jumlah arus listrik yang masuk ke titik cabang 1 = jumlah arus listrik yang keluar dari titik cabang 1.
Arus listrik yang masuk ke titik cabang 1 adalah I dan arus listrik yang keluar dari titik cabang 1 adalah I1,
I2 dan I3. Terapkan hukum I Kirchhoff pada titik cabang 1 :
I = I 1 + I2 + I 3
6 A = 1 A + I2 + 2 A
6 A = 3 A + I2
6 A - 3 A = I2
3 A = I2
Arus listrik yang masuk ke titik cabang 2 adalah I2 dan arus listrik yang keluar dari titik cabang 2 adalah I4
dan I5. Terapkan hukum I Kirchhoff pada titik cabang 2 :
I2 = I 4 + I 5
3 A = 1 A + I5
3 A – 1 A = I5
I5 = 2 Ampere

Perhatikan gambar titik percabangan arus listrik pada rangkaian
berikut!
Kuat arus I yang mengalir adalah....
A. 3 A
B. 7 A
C. 13 A
D. 17 A
Pembahasan
Arus listrik yang masuk ke titik cabang adalah 5 Ampere, 3 Ampere dan 2 Ampere, sedangkan arus listrik
yang keluar dari titik cabang adalah I dan 7 Ampere.
Terapkan hukum I Kirchhoff :
5 A+ 3 A+ 2 A= I+ 7 A
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 20

10 A = I + 7 A
I = 10 A – 7 A
I = 3 Ampere
Energi dan Daya Listrik

Sebuah rumah menggunakan peralatan listrik seperti tercantum pada tabel berikut.
Berapa besar energi listrik yang digunakan selama 1 bulan (30 hari) ?
A. 120 kWh
B. 60 kWh
C. 40 kWh
D. 20 kWh
Pembahasan
Diketahui :
Daya lampu = 4 (10 Watt) = 40 Watt dan waktu pemakaian lampu = 10 jam x 30 = 300 jam
Daya TV = 100 Watt dan waktu pemakaian kulkas = 10 jam x 30 = 300 jam
Daya seterika = 300 Watt dan waktu pemakaian seterika = 2 jam x 30 = 60 jam
Ditanya : Energi listrik yang digunakan selama satu bulan
Jawab :
Energi listrik = daya listrik x waktu
Energi yang dipakai lampu = (40 Watt)(300 jam) = 12.000 Watt jam = 12 kilo Watt jam = 12 kWh
Energi yang dipakai TV = (100 Watt)(300 jam) = 30.000 Watt jam = 30 kilo Watt jam = 30 kWh
Energi yang dipakai seterika = (300 Watt)(60 jam) = 18.000 Watt jam = 18 kilo Watt jam = 18 kWh
Energi listrik total yang terpakai = 12 kWh + 30 kWh + 18 kWh = 60 kWh.
Magnet Buatan
Jika balok AB, CD dan EF terbuat dari besi, yang terjadi....

A. E kutub selatan dan C kutub utara
B. B kutub utara dan C kutub selatan
C. D kutub selatan dan F kutub selatan
D. A kutub utara dan E kutub utara
Pembahasan
Perhatikan gambar baja PQ yang dililiti kawat berarus listrik. Gambar itu menunjukkan proses pembuatan
magnet dengan cara benda dialiri arus listrik. Kutub magnet yang dihasilkan ditentukan menggunakan
kaidah tangan kanan. Letakkan tangan kanan tegak di depan wajah anda; telapak tangan kanan dalam
posisi tegak menghadap wajah anda. Tekuk keempat jari tangan anda (jari telunjuk, jari tengah, jari manis
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 21
dan kelingking). Arah keempat jari anda sama dengan arah arus pada lilitan kawat dan arah ibu jari ke
kanan sama dengan arah medan magnet. Medan magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub
selatan. Jadi Q merupakan kutub utara dan P merupakan kutub selatan.
Jika baja PQ digantikan oleh batang besi EF, AB, CD maka posisi P digantikan oleh E, A, C dan posisi Q
digantikan oleh F, B, D.
Q merupakan kutub utara sehingga F, B, D juga merupakan kutub utara.
P merupakan kutub selatan sehingga E, A, C juga merupakan kutub selatan.

Perhatikan cara pembuatan magnet seperti
gambar berikut! Ujung-ujung besi F, G, dan I
berturut-turut menjadi kutub magnet....
A. U, U, dan S
B. S, S, dan U
C. U, S, dan S
D. S, U, dan U
Pembahasan
Kutub magnet yang dihasilkan ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan. Letakkan tangan kanan
tegak di depan wajah anda; punggung tangan kanan dalam posisi tegak menghadap wajah anda. Tekuk
keempat jari tangan anda (jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking). Arah keempat jari anda
sama dengan arah arus listrik pada lilitan kawat dan arah ibu jari ke kiri sama dengan arah medan magnet.
Medan magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Jadi ujung kiri baja merupakan
kutub utara dan ujung kanan baja merupakan kutub selatan.
Jika baja digantikan oleh batang besi EF, GH dan IJ maka posisi ujung kiri baja digantikan oleh E, G, I
dan posisi ujung kanan baja digantikan oleh F, H, J.
Ujung kiri baja merupakan kutub utara sehingga E, G, I juga merupakan kutub utara.
Ujung kanan baja merupakan kutub selatan sehingga F, H, J juga merupakan kutub selatan.
F merupakan kutub selatan, G merupakan kutub utara dan I merupakan kutub utara.

Perhatikan gambar pembuatan berikut!
Kutub-kutub magnet yang terbentuk pada pembuatan
magnet tersebut yang benar adalah....
A. A kutub selatan, C kutub utara, dan E kutub utara
B. B kutub utara, D kutub utara, dan E kutub utara
C. B kutub utara, D kutub utara, dan F kutub utara
D. C kutub utara, B kutub selatan, dan D kutub selatan
Pembahasan
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 22

Terapkan kaidah tangan kanan pada batang baja PQ. Q merupakan kutub utara dan P merupakan kutub
selatan. Jika baja digantikan oleh batang besi EF, AB dan CD maka posisi P digantikan oleh E, A, C dan
posisi Q digantikan oleh F, B, D.
P merupakan kutub selatan sehingga E, A, C merupakan kutub selatan.
Q merupakan kutub utara sehingga F, B, D juga merupakan kutub utara.
Transformator

Perhatikan bagan transformator berikut!
Apabila jumlah lilitan kumparan N1 = 100 lilitan dan N2 = 250 lilitan,
tegangan V2 adalah....
A. 100 Volt
B. 150 Volt
C. 200 Volt
D. 250 Volt
Pembahasan
Diketahui :
Tegangan primer = Vp = V1 = 40 Volt
Kumparan primer = Np = N1 = 100 lilitan
Kumparan sekunder = Ns = N2 = 250 lilitan
Ditanya : Tegangan sekunder = Vs = V2
Jawab :
Rumus transformator :
Vs / Ns = Vp / Np
Tegangan sekunder :
Vs / Ns = Vp / Np
Vs / 250 = 40 / 100
Vs / 250 = 4 / 10
Vs / 250 = 0,4
Vs = (0,4)(250)
Vs = 100 Volt

Berikut adalah gambar skema transformator motor ideal dengan data-
datanya. Jika kuat arus yang mengalir pada penghambat R sebesar 4
Ampere, arus listrik yang mengalir pada kumparan primer adalah....
A. 0,8 A
B. 1,6 A
C. 5,0 A
D. 20 A
Pembahasan
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 23
Diketahui :
Kumparan primer = Np = N1 = 600 lilitan
Kuat arus sekunder = Is = I2 = 4 Ampere
Kumparan sekunder = Ns = N2 = 120 lilitan
Ditanya : Kuat arus primer = Ip = I1
Jawab :
IP Np = Is Ns
Kuat arus primer :
IP Np = Is Ns
IP (600) = (4)(120)
IP (600) = 480
IP (60) = 48
IP = 48 / 60
Ip = 0,8 Ampere

Perhatikan gambar berikut! Pada diagram transformator berikut, kuat arus primer adalah....
A. 0,1 A
B. 0,2 A
C. 0,8 A
D. 1,6 A
Pembahasan
Diketahui :
Tegangan primer = Vp = V1 = 100 Volt
Tegangan sekunder = Vs = V2 = 50 Volt
Kuat arus sekunder = Is = I2 = 0,4 Ampere
Ditanya : Kuat arus primer = Ip = I1
Jawab :
VP Ip = Vs Is
Kuat arus primer :
VP Ip = Vs Is
(100) Ip = (50)(0,4)
(100) Ip = 20
Ip = 20 / 100
Ip = 0,2 Ampere
Rotasi Bumi

Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Adanya gerak semu tahunan matahari
(2) Gerak semu harian matahari dari timur ke barat
(3) Terjadinya pergantian siang dengan malam
(4) Adanya perbedaan waktu di daerah bujur bumi berada
(5) Terjadinya perbedaan musim
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 24
Yang merupakan akibat rotasi bumi adalah....

A. (1), (2), (3)
B. (2), (3), (4)
C. (2), (4), (5)
D. (3), (4), (5)
Pembahasan
Rotasi bumi mengakibatkan :
(2) Gerak semu harian matahari dari timur ke barat
(3) Terjadinya pergantian siang dengan malam
(4) Adanya perbedaan waktu di daerah bujur bumi berada

Perhatikan fenomena alam berikut!
(1) Terjadinya perubahan musim
(2) Pergantian siang dengan malam
(3) Perubahan rasi bintang yang tampak di langit
(4) Perbedaan lamanya siang dengan malam
(5) Gerak benda langit dari timur ke barat
Fenomena alam yang disebabkan oleh revolusi bumi adalah....
A. (1), (2) dan (3)
B. (1), (2) dan (4)
C. (1), (3) dan (4)
D. (3), (4) dan (5)
Pembahasan
Fenomena alam yang disebabkan oleh revolusi bumi :
(1) Terjadinya perubahan musim
(3) Perubahan rasi bintang yang tampak di langit
(4) Perbedaan lamanya siang dengan malam

Fenomena alam berikut kita rasakan dalam Fenomena alam yang disebabkan oleh rotasi
kehidupan sehari-hari : bumi adalah....
(1) Gerak semu matahari dari utara ke selatan A. (1), (2) dan (3)
(2) Perbedaan waktu di garis bujur bumi B. (1), (2) dan (5)
(3) Terjadi siang dengan malam C. (2), (3) dan (4)
(4) Gerak semu benda langit dari timur ke barat D. (2), (4) dan (5)
(5) Pergantian musim
Pembahasan
Fenomena alam yang disebabkan oleh rotasi bumi :
(2) Perbedaan waktu di garis bujur bumi
(3) Terjadi siang dengan malam
(4) Gerak semu benda langit dari timur ke barat
© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 25

Ebook PDF UN Fisika SMP

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Ebook PDF UN Fisika SMP

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Pembahasan Soal UN Fisika SMP 2014 http://gurumuda.

1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.1

2. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.1

3. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.1

© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 1

1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.2

Sifat zat yang benar dari benda-benda pada gambar adalah...

2. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.2

© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 2

Sifat ketiga benda pada gambar di atas yang benar adalah...

3. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.2

1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.3

© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 3

Ditanya : Skala Celcius

2. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.3

3. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.3

1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.4

Penerapan Hukum Newton

1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.5

2. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.5

© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 6

3. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.5

© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 7

Usaha dan Energi

1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.6

2. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.6

Andaikan massa benda A = massa benda B = m = 1

3. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.6

1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.7

Keuntungan mekanis bidang miring 1 = 5 cm / 2 cm = 2,5

2. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.7

© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 10

Keuntungan mekanis bidang miring 1 = 3,2 m / 80 cm = 320 cm / 80 cm = 4

3. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.7

Bidang miring yang memiliki keuntungan mekanis sama adalah....

1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.8

© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 11

Gaya berat balok pada tabung besar (F2) = 500 Newton

2. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.8

3. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.8

1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.9

2. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.9

3. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.9

Cepat Rambat Bunyi

1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.10

2. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.10

3. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.10

© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 15

1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.11

Kekuatan lensa (P) cembung kacamata :

Jawaban yang benar adalah D.

2. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.11

Titik dekat penderita cacat mata = jarak bayangan (s’) = -125 cm

Kekuatan lensa (P) cembung kacamata :

Jawaban yang benar adalah A.

3. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.11

Kekuatan lensa (P) cembung kacamata :

1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.12

2. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.12

Pernyataan hasil percobaan yang benar adalah....

© 2014 | A. San Lohat, S. Pd. 18

3. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.12

1. Soal UN IPA Fisika SMP/MTs P-ZC-2013/2014 No.13