Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RESUME

“TEORI TEORI MANAJEMEN YANG ADA DI DUNIA”

DI SUSUN OLEH :

MUHAMMAD AMIR NASHRUDDIN

181110112411028

ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR


PENDAHULUAN

A. Sejarah Manajemen

Ilmu manajemen sudah ada sejak berpuluhan ribu tahun yang lalu. Hal
ini terbukti dengan adanya Piramida di Mesir. Piramida itu dibangun oleh
lebihdari 100.000 orang selama 20 tahun lamanya.

Pembangunan piramida tersebut tak mungkin terlaksana tanpa adanya


seseorang yang merencanakannya, mengorganisasikan dan menggerakan
para pekerja, serta mengontrol pembangunannya.

Praktik manajemen lainnya bisa dilihat selama tahun 1400-an di kota


Venesia, Italia, yang saat itu menjadi pusat perekonomian dan
perdagangan di Italia.

Penduduk Venesia membangun bentuk awal suatu perusahaan bisnis


dan mengerjakan banyak kegiatan yang biasa terjadi di organisasi-
organisasi modern saat itu.

Sebagai ilustrasinya yakni di gudang senjata Venesia, kapal perang


yang diluncurkan sepanjang kanal dan dalam setiap perhentian, bahan
baku dan tali layar ditambahkan ke kapal ini.

Hal tersebut sama seperti dengan model lini perakitan (assembly


line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya.
Selain lini perakitan itu, orang Venesia mempunyai sistem penyimpanan
dan pergudangan untuk melihat isinya, manajemen sumber daya manusia
untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak
pendapatan dan biaya.

Sebelum abad ke-20, telah terjadi dua peristiwa yang sangat penting di
dalam ilmu manajemen. Peristiwa penting pertama terjadi di tahun 1776
saat Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, “The Wealth
of Nation”.
Di dalam bukunya, ia menyampaikan keunggulan ekonomis yang akan
diperoleh oleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor) yakni
perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.

Smith juga menyatakan bahwa pembagian kerja bisa meningkatkan


produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan setiap
pekerja, menghemat waktu yang terbuang pada pergantian tugas, dan
menciptakan mesin dan penemuan lain yang bisa menghemat tenaga
kerja.

Peristiwa penting kedua yang dapat mempengaruhi perkembangan


ilmu manajemen ialah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi
Industri tersebut menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan
tenaga manusia, yang berakibat dalam pindahnya kegiatan produksi dari
setiap rumah menuju tempat khusus yang dinamakan pabrik, Perpindahan
tersebut mengakibatkan setiap manajer yang saat itu membutuhkan teori
yang bisa membantu mereka memperkirakan permintaan, memastikan
cukupnya persediaan bahan baku, membagikan tugas kepada bawahan,
mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain sebagainya, sampai ilmu
manajamen tersebut mulai dikembangkan oleh para ahli.

Di awal abad ke-20 seorang industriawan Perancis bernama Henry


Fayol mengemukakan suatu gagasan lima fungsi utama manajemen yaitu
diantaranya sebagai berikut ini merancang, mengorganisasi, memerintah,
mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol tersebut kemudian
mulai dipakai sebagai kerangka kerja buku ajaran ilmu manajemen dalam
pertengahan tahun 1950 dan terus-menerus berlangsung hingga
sekarang.

Ahli sosiologi Jerman Max Weber menguraikan suatu tipe ideal


organisasi yang dinamakan sebagai birokrasi yang berbentuk organisasi
yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang diartikan dengan jelas,
peraturan dan ketetapan secara teperinci, dan sejumlah hubungan yang
impersonal.
Weber juga mengerti bahwa bentuk “Birokrasi Yang Ideal” itu tidak
ada di dalam realita. Dia hanya mengilustrasikan tipe organisasi tersebut
dengan maksud dan tujuan yang dapat menjadikannya sebagai landasan
untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan bisa dikerjakan dalam suatu
kelompok besar. Teorinya ini dapat menjadikan contoh desain struktural
bagi banyak organisasi besar sekarang ini.

Perkembangan selanjutnya terjadi di tahun 1940-an saat Patrick


Blackett mencetuskan ilmu riset operasi yang adalah kombinasi dari
sebuah teori statistika dengan sebuah teori mikroekonomi.

Yang iterkenal dengan “Sains Manajemen”. Beliau juga mencoba


pendekatan sains untuk mengatasi masalah di dalam manajemen
khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946 Peter F.
Drucker sering juga disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen melahirkan
salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan sebagai berikut
yakni “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation).

B. Pengertian Manajemen Secara Umum

Manajemen merupakan seperangkat prinsip yang berkaitan dengan


fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian,
dan penerapan prinsip-prinsip ini dalam memanfaatkan sumber daya fisik,
keuangan, manusia dan informasi secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi.

Secara etimologis, pengertian manajemen merupakan seni untuk


melaksanakan dan mengatur. Manajemen ini juga dilihat sebagai ilmu
yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan dalam organisasi, sebagai
usaha bersama dengan beberapa orang dalam organisasi tersebut
sehingga ada orang yang merumuskan dan melaksanakan tindakan
manajemen yang disebut dengan manajer.
C. Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

1. George Robert Terry

Menurut George Robert Terry menjelaskan bahwa manajemen


sebagai proses khas dari beberapa tindakan, seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Seluruh tindakan
tersebut bertujuan mencapai target dengan memanfaatkan semua sumber
daya yang tersedia.

2. Ricky W. Griffin

Menurut Ricky W. Griffin  menyatakan bahwa manajemen merupakan


proses perencanaan, organisasi, koordinasi, dan kontrol pada sumber
daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Efektif di sini
maksudnya tujuan tercapai sesuai rencana, dan efisien berarti bahwa
manajemen dilakukan secara cermat, terorganisir, dan tepat waktu.

3. Lawrence A. Appley

Menurut Lawrence A. Appley menyatakan bahwa manajemen sebagai


keahlian dalam membangkitkan orang lain agar bersedia melakukan
sesuatu. Tak harus seseorang, keahlian manajemen juga dapat dimiliki
oleh organisasi maupun kelompok.

4. Hilman

Menurut Hilman menjelaskan bahwa manajemen adalah fungsi untuk


mencapai suatu target melalui perantara, serta melakukan pengawasan.
Dengan begitu, tujuan dapat tercapai bersama.
Manajemen  dasarnya melakukan pekerjaan yang sama dengan
mereka. Orang-orang tersebut mungkin di sekeliling kita dan kita temui dalam
kehidupan seharihari. Orang-orang tersebut antara lain adalah bos atau
atasan kita, ketua kelompok diskusi, ketua RT, pemilik toko di depan rumah
kita, pemilik pabrik, dan lainnya. Mereka pada dasarnya melakukan pekerjaan
yang sama dengan nama-nama besar yang disebutkan sebelumnya, yaitu
mengelola organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Pekerjaan manajemen
dan manajer ada di mana-mana. Manajemen bisa membuat kehidupan kita
lebih baik. Karena itu, manajemen sangat penting untuk mendorong
kemakmuran masyarakat. Ada yang mengatakan bahwa sesungguhnya tidak
ada negara miskin, yang ada adalah negara dengan manajemen yang buruk.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa jika manajemen yang ada di negara
tersebut baik, negara tersebut akan menjadi negara yang makmur.
Kemiskinan muncul karena tidak bisa mengelola sumber daya yang ada di
negara tersebut dengan baik. Karena itu, mempelajari manajemen menjadi
sangat penting karena manajemen bisa berkontribusi signifikan terhadap
kehidupan masyarakat.

Modul 1 yang berisi konsep dasar manajemen dan perkembangan teori


manajemen menjadi tempat awal yang baik untuk mempelajari buku materi
pokok (BMP) ini. Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar.

1. membicarakan pengertian manajemen dan konsep-konsep yang berkaitan


dengan manajemen.

2. membicarakan perkembangan teori dan pemikiran manajemen. Secara


umum, setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan: 1. pengertian manajemen, manajer, dan organisas , 2.
proses manajemen.

3. peranan manajer;

4. ketrampilan manajemen;

5. . tantangan manajemen
6. .teori manajemen klasik

7. pendekatan hubungan manusiawi dalam manajemen;

8. pendekatan perilaku

9. pendekatan kuantitatif;

10. teori manajemen kontemporer.

A. ORGANISASI DAN MANAJER

1. Pengertian Organisasi Berbicara manajer, kita juga harus


membicarakan organisasi. Pekerjaan manajer tidak lepas dari organisasi.
Apa yang dimaksud dengan organisasi? Organisasi bisa didefinisikan
sebagai sekelompok orang yang bekerja sama dan berkoordinasi untuk
mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh, Anda membentuk panitia
peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Anda
mengumpulkan teman-teman Anda. Kemudian, Anda membagi tugas dengan
teman-teman Anda. Anda bertugas mengoordinasi, sedangkan teman Anda
ada yang mengerjakan tugas mengumpulkan dana, ada yang bertugas
menyusun daftar acara, ada yang menghubungi pembicara dan pengisi
acara, dan sebagainya. Tujuannya jelas, yaitu menyelenggarakan acara
peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Organisasi ini terdapat di
mana-mana. Ada organisasi yang bersifat bisnis (mencari keuntungan),
seperti perusahaan-perusahaan. Ada organisasi yang mendorong kegiatan
sosial, seperti perkumpulan arisan, kepengurusan RT (rumah tangga) dan
RW (rumah warga), bahkan ada organisasi yang bertujuan mengoordinasi
negara-negara di dunia, yaitu PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Organisasi tersebut didirikan untuk mencapai tujuan tertentu, baik tujuan
profit (memperoleh keuntungan) maupun tujuan nonprofit (bukan untuk
memperoleh keuntungan). Apa yang dimaksud dengan terkoordinasi? Dua
orang yang bekerja sama tentunya memerlukan koordinasi. Misalnya, dalam
kegiatan sosial, Anda melakukan pembagian kerja. Teman Anda
mengerjakan dekorasi panggung, sedangkan Anda menjemput artis
penyanyi. Apa yang dimaksud dengan terstruktur? Organisasi militer
merupakan contoh organisasi yang mempunyai struktur yang ketat.
Sebaliknya, kegiatan RT (rumah tangga) atau RW (rukun warga) merupakan
contoh organisasi yang mempunyai struktur yang longgar. Organisasi militer
mempunyai deskripsi pekerjaan yang jelas, atasan yang jelas, aturan yang
jelas, dan mengikat. Sebaliknya, RT atau RW, meskipun ada Pak RT
ataupun Pak RW, strukturnya tidak begitu ketat dan peraturan tidak sama
mengikatnya dibandingkan dengan organisasi militer.

Perkembangan manajemen yang sangat cepat melalui studi di


perguruan tinggi memunculkan teori-teori manajemen dari berbagai
aliran. Teori tersebut dapat dikelompokkan ke dalam enam aliran :

1. Aliran Managemen Ilmiah


Teori Manajemen Ilmiah muncul sebagaian dari kebutuhan untuk
meningkatkan produktivitas. Di awal abad keduapuluh, terutama Amerika
Serikat, tenaga kerja trampil amat terasa kuirang, satu satunya cara untuk
meningkatkan produktivitas adalah menaikkan efisiensi pekerja.

A. Frederick W. Taylor (1856 -1915)


Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya
meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan
efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya
manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang
menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu,
pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor
memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :
1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan menempatkan pekerjaan yang
cocok untuk satu pekerjaan.
3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
4. Kerjasama yang baik antara manajemen dengan pekerja.

Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya


revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip
dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :
1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
2. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
3. Adanya kerja sama sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
4. Bekerja untuk hasil yang maksimal.
5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya,

b. Henry L Gant (1861 -1919)


Henry L Gant menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan
timbal balik antara manajemen dan para karyawan, yaitu kerja sama yang
harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting
sehingga menggaris bawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan
pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta
perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen.
1. Gant membuat ide baru, setiap pekerja yang dalam sehari berhasil
menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya akan menerima bonus
sebesar 50 sen.
2. Kemudian ia menambahkan motivasi kedua, supervisor akan mendapat
bonus tambahan bila semua pekerja mencapai standar tersebut.
3. Gant memelopori sistem pencatatan dengan bagan untuk jadwal produksi
(Gant Chart)
4. Meninggalkan sistem tarif berbeda karena dianggap terlalu kecil
memberikan dampak motivasional.

c. Frank B. Gilbreth 1868-1924 dan Lilian Gilbreth 1878-1972


Suami istri ini selain mempelajari masalah gerak dan kelelahan, juga
tertarik dengan usaha membantu pekerja menampilkan potensinya secara
penuh sebagai makhluk manusia. Setiap langkah yang dapat menghasilkan
gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenaI dengan tiga peran
dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatihan yang
senantiasa mencari kesempatan baru, atau terkenal dengan konsep "three
position plan of promotion". Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh
manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini,
yaitu kebutuhan social manusia dalam berkelompok, karena terlalu
mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan
dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai
manusia biasa. Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari
kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi -yaitu usaha untuk menemukan
cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam
menerapkan prinsipprinsip manajemen ilmiah, harus memandang para
pekerja dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di
antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak manajemen
terhadap pekerja
2. Aliran Teori Organisasi Klasik
Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi
manajemen. Perhatian dan kemampuan manajemen diarahkan pada
penerapan fungsi-fungsi tersebut.
a. Henry Fayol (1841 -1925)
Henry Fayol berpendapat bahwa praktek manajemen yang mantap
mempunyai pola tertentu yang dapat diidentifikasi dan dianalisa, yaitu :
1. Pembagian kerja (Division of labor), yaitu sernakin mengkhusus manusia
dalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada ban
berjalan.
2. Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh
melalui perintah dan untuk dapat memberi perintah haruslah dengan
wewenang formil. Walaupun demikian wewenang pribadi dapat mernaksa
kepatuhan orang lain.
3. Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap
aturan dan kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi
kepatuhan ini dan juga kesepakatan yang ad ii, seperti penghargaan terhadap
prestasi serta penerapan sangsi hukum secara adil terhadap yang
menyimpang.
4. Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan
hanyamenerima perintah kerja dari satu orang dan apabila perintah itu
datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan timbul pertentangan
perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.
5. Kesatuan pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelompok kegiatan
yang mempunyai tujuan yang sarna yang harus dipimpin oleh seorang
manajer dengan satu rencana kerja.
6. Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap terhadap kepentingan
umum (Subordination of Individual interest to general interes), yaitu
kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai
satu keseluruhan.
7. Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti imbalan yang
adil bagi karyawan dan pengusaha.
8. Sentralsiasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir
terletak pada atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada
bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.
9. Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang
tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada
bagan organisasi.
10. Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan orang
pada tempat dan waktu yang tepat.
11. Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para
manajer terhadap bawahannya.
12. Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak
banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi.
13. Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk
berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi
kesalahan-kesalahan.
14. Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan semangat
berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak menggunakan komunikasi
langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.

b. Max Weber (1864-1920)


Max Weber mengemukakan tentang manajemen birokrasi yang
menekankan pada kebutuhan akan hirarki yang ditetapkan dengan ketat
untuk mengatur peraturan dan wewenang dengan jelas

c. Mary Parker Folett (1868-1933)


Mary percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan
dan manajemen brdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar
untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan
sebagai penerima perintah. Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan
dalam organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari
kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan
keahliannya sebagai manajer.

d. ChesterL. Barnard (1886 -1961)


Perusahaan dapat beroperasi efisien dan tetap bertahan hanya kalau
sasaran organisasi dibuat seimbang dengan tujuan dan keperluan individu
yang bekerja untuk perusahaan tersebut

3. Aliran Hubungan Manusiawi


Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran
ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia da perlunya manajemen
memahami manusia. Aliran ini menggunakan disiplin ilmu psikologi dan
sosiologi dalam menerapkan teori-teorinya.
Tokoh penting dalam aliran prilaku adalah Elton Mayo dan Hugo
Munsterberg. Melalui eksperimen aliran ini mengganti konsep “manusia
rasional” (manusia yg hanya dapat dimotivasi dgn pemenuhan kebutuhan
ekonomi) dengan konsep “manusia social” (dpt dimotivasi dengan
pemenuhan kebutuhan social berupa hubungan kerja).

a. Elton Maya (1880 -1949)


Mayo melakukan percobaan dengan teman-temannya di sebuah
pabrik.Percobaan pertamanya meneliti pengaruh kondisi penerangan
terhadap produktivitas. Dan bisa disimpulkan bila kondisi penerangan naik,
maka produktivitas juga akan naik, bagitupun sebaliknya. Penelitian lainnya
yaitu kelompok kerja informal-lingkungan sosial karyawan signifikan terhadap
produktivitas.Konsep makhluk sosial di motivasi kebutuhan sosial, hubungan
timbal-balik lebih responsif terhadap dorongan kerja.Pengawasan manajemen
telah menggantikan konsep “makhluk rasional” yang di motivasi oleh
kebutuhan-kebutuhan fisik manusia.

b. Hugo Munsterberg (1863-1916)


Hugo MunsterbergBapak Psikologi Industri.Sumbangannya yang terpenting
adalah berupa pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan
produktivitas sarna seperti dengan teori-teori manajemen lainnya. Bukunya
"Psychology and Indutrial Efficiency", ia memberikan 3 cara untuk
meningkatkan produktivitas:
1. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang
pekerjaan yang akan dikerjakannya.
2. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat syarat
psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
3. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling
tepat dalam mendorong karyawan
4. Aliran Analisis Sistem
Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan
bidang lain untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, memotivasi
pegawai akan dilihat hubungannya dengan kesejahteraan, penggajian, jam
kerja, jaminan hari tua, dan faktor lainnya.

5. Aliran Manajemen Berdasarkan Hasil


Aliran manajemen berdasarkan hasil (management by objective)
diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal tahun 1950-an.
Aliran ini memfokuskan pemikiran pada hasil-hasil yang dicapai, bukan pada
interaksi kegiatan karyawan.

6. Aliran Manajemen Mutu


Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha
untuk kepuasan pelanggan (konsumen). Oleh karena itu, fokus utama aliran
manajemen mutu mengatakan apakah barang atau jasa yang dihasilkan
bermutu atau tidak.

4. PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN

Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas ternyata sampai


sekarang berkembang terus. Aliran hubungan manusiawi dan ilmu
manajemen memberikan pendekatan yang penting dalam meneliti,
menganalisis dan memecahkan masalah- masalah manajemen. Demikian
pula aliran klasik yang telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil
penelitian dari aliran lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang
disebut pendekatan sistem dan kontingensi.
Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen.
Dengan terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara
berbagai aliran ini, maka kemudian sudah sulit untuk terlalu membedakan dan
memisahkan antara aliran-aliran.
Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini
yang dilihat dari lima sisi yaitu :
1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian
dari masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan
teori manajemen.
2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-
sendiri tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna
sehingga batas antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah
yang sudah
Terjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih
terlihat bentuk dominan dari satu rnazhab terhadap yang lain.
4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi
dari aliran-aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan
kontingensi.
5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan
munculnya teori-teori manajenlen yang baru yang memusatkan perhatian
kepada
satu permasalahan manajenlen tertentu.

Seperti kita ketahui hingga saat organisasi bisnis nlerupakan penciptaan


pengetahuan dan menjadi sumber inovasi yang penting bagi manajemen. Hal
ini dapat dilihat bagaimana perusahaan-perusahaan Jepang dan perusahaan
besar lain di belahan dunia ini berhasil dan berkembang karena keahlian
danpengalaman dari para manajer dan perusahaan secara keseluruhan
menciptakan pengetahuan baru, service, system, produk.
Adanya inovasi yang terns menerus sebenamya rnerupakan inisiatif dari
individual dan interaksi datam kelompok sehingga perubahan terns teljadi
merupakan hasil dari pengalaman, penyatuan, diskusi, dialog yang
menciptakan pengetahuan baru. Seperti yang dikatakan oleh Ikuijiro Nanoka
dakam bukunya Knowledge Creating Company (1995), yang dikutip dari
Dirlanudin (hal. 10, 1996) bahwa pengembangan kerangka kelja teori
khususnya teori manajemen adalah :
"pengembangan kerangka kerja teori, dengan menjelaskan pada dua dimensi,
epistemological dan ortological mengenai kreasi pengetahuan organisasional.
Dimensi epistemological yang digambarkan pada garis vertikal, yang mana
konversi pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Sedangkan dimensi
ortologi yang mewakili garis horisontal, dimana pengetahuan diciptakan
melalui individu-individu yang kemudian ditransformasi pada pengetahuan
tingkat kelompok, organisasi dan antar organisasi dan berinteraksi secara
terus-menerus".

Anda mungkin juga menyukai