SKRIPSI
Diajukan Oleh:
NIM : 2012-12-075
ABSTRAK
DHITA AMELIA. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan,
Tipe Industri, dan Kepemilikan Saham Publik Terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure Pada Industri Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2010-2014 (dibimbing oleh Ibu Sri Handayani, SE, M.Ak,
MM)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, leverage,
pertumbuhan perusahaan, tipe industri, dan kepemilikan saham publik terhadap
Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) pada industri pertambangan
yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014 yang berjumlah 65 perusahaan.
Profitabilitas diukur dari net profit margin, leverage diukur dari debt to equity
ratio, pertumbuhan perusahaan diukur dari pertumbuhan total aset, tipe industri
diukur dari dummy variable, kepemilikan saham publik diukur dari rasio
kepemilikan saham publik, sedangkan CSRD diukur dari indeks CSR yang
diungkapkan perusahaan dalam laporan tahunan.
Metode yang digunakan adalah purposive sampling. Jenis data adalah data
sekunder yang bersumber dari laporan keuangan dan laporan tahunan. Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis jalur dengan bantuan program SPSS versi
20. Item pengungkapan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 78 item
pengungkapan, yang dibagi menjadi indikator lingkungan, energi, kesehatan dan
keselamatan, lain-lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan
umum yang berdasarkan pada Sembiring (2005).
Hasil penelitian yang diperoleh, profitabilitas terhadap CSRD berpengaruh
positif signifikan, leverage terhadap CSRD berpengaruh negatif tidak signifikan,
pertumbuhan perusahaan terhadap CSRD berpengaruh positif signifikan, tipe
industri terhadap CSRD berpengaruh negatif tidak signifikan, dan kepemilikan
saham publik terhadap CSRD berpengaruh negatif signifikan.
Keyword: Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Tipe Industri,
Kepemilikan Saham Publik, Corporate Social Responsibility
Disclosure
iv
v
ABSTRACT
DHITA AMELIA. Effect of Profitability, Leverage, Company Growth, Industry
Type, and Stock Ownership by the Public on the Corporate Social Responsibility
Disclosure in the Mining Industry listed on Indonesia Stock Exchange 2010-2014
(Led by Mrs. Sri Handayani, SE, M.Ak, MM).
This study aimed to analyze the effect of profitability, leverage, company
growth, industry type, and stock ownership by the public on the corporate social
responsibility disclosure in the mining industry listed on Indonesia Stock
Exchange 2010-2014 totaling 65 companies. Profitability is measured from net
profit margin, leverage is measured from debt to equity ratio, company growth is
measured from growth of total asset, industry type is measured from dummy
variable, stock ownership by the public is measured from stock ownership by the
public ratio, while CSRD is measured from the company disclosed in its annual
report.
This method used was purposive sampling. This type of data is secondary data
sourced from financial reports and annual reports. Analysis techniques are used
multiple regression with SPSS version 20. Disclosure items used in this study
consisted of 78 items of disclosure, which is an indicator for the environment,
energy, health and safety, other labor, product, community involvement, and
public based on Sembiring (2005).
The result obtained, Profitability on the CSRD influence significant positive,
Leverage on the CSRD influence no significant negative, Company Growth on the
CSRD influence significant positive, Industry Type on the CSRD influence no
significant negative, and Stock Ownership By The Public on the CSRD influence
significant negative.
Keyword: Profitability, Leverage, Company Growth, Industry Type, Stock
Ownership By The Public, Corporate Social Responsibility
Disclosure
v
vi
KATA PENGANTAR
Dengan segenap puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat dan pimpinan-Nya yang selalu menyertai Penulis, sehingga Penulis
Unggul.
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan
yang berharga ini izinkanlah Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Arief Kusuma AP. MBA selaku Rektor Universitas Esa
Unggul.
2. Bapak Dr. MF. Arrozi Adhikara, SE, M.SI, Akt, CA selaku Dekan
vi
vii
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Esa
6. Teristimewa untuk Bapak Sobirin dan Ibu Gunarti, selaku Orang Tua
Wahyuni, Lilis Mulandari, Suci Sudarti, dan Ella Saputri yang selalu
Rogaju diantaranya Joyo, Via, Lisda, Shinta, Suci, Kiki, Nana, Sadah,
kebersamaannya.
vii
viii
10. Teman-teman bimbingan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu per
12. For Coldplay who limestone rock and blue romantic. Thanks for
13. Dan pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan
Penulis menyadari atas adanya kekurangan dalam skripsi ini. Karena itu
Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua
(Dhita Amelia)
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ix
x
x
xi
xi
xii
DAFTAR TABEL
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Industri Pertambangan Periode 2010-2014........................................... 114
Hasil Olahan Data Industri Pertambangan Periode 2010-2014 ....................... 114
Item-item Pengungkapan CSR......................................................................... 117
Hasil input data SPSS Industri Pertambangan Periode 2010-2014.................. 120
Hasil SPSS ....................................................................................................... 122
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang (Nor Hadi, 2011).
banyak perusahaan menjadi semakin berkembang, maka pada saat itu pula
1
2
CSR juga harus dikembangkan. Sementara itu pada kesempatan yang sama
2007).
Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL) yang
4
Jerman, lumpur Sidoarjo dipicu oleh gempa bumi pada 6,3 skala Richter
tersebut muncul karena ada kesalahan eksplorasi gas, bukan gempa. Hal
5
itu disampaikan sebuah tim peneliti dari Amerika Serikat, Inggris, dan
(Sandy, 2015).
lumpur telah membuat pipa air milik PDAM Surabaya patah, dan masih
banyak lagi dampak luar biasa dari semburan lumpur (Sahlani, 2015). Jika
dilihat dari sisi etika bisnis, PT. Lapindo Brantas jelas telah melanggar
produksi air bersih. PT. KPC akan tetap patuh bila permasalahan
realisasi dana CSR PT. KPC tahun 2013 adalah US$ 5,025 juta. Dana ini
Masyarakat.
keluhan dana CSR dari perusahaan tidak sampai ke desa. Keberadaan CSR
Belitung, dan konflik antara PT. Freeport Indonesia dengan rakyat Papua
(Anatan, 2010).
ekuitas (Sartono, 2001 dalam ‘Amal, 2011). Biaya CSR seringkali menjadi
0.25
0.2
0.15 MITI
TINS
0.1 PTRO
ENRG
0.05
0
1 2 3 4
BEI tahun 2011-2014 yaitu PT. Mitra Investindo (MITI), PT. Timah
(TINS), PT. Petrosea (PTRO), dan PT. Energi Mega Persada (ENRG)
pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa NPM dari tahun ke tahun
tidak begitu berhasil karena tidak efisien dan tidak efektifnya produksi,
CSR lebih besar. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zulfi (2014)
pengungkapan CSR.
450
400
350
300
ARTI
250
RUIS
200
CTTH
150 ANTM
100
50
0
1 2 3 4
di BEI tahun 2011-2014 yaitu PT. Aneka Tambang (ANTM), PT. Citatah
(CTTH), PT. Radiant Utama Interinsco (RUIS), dan PT. Ratu Prabu
Energi (ARTI) dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Hal ini
jawab sosialnya, dan hal ini akan dilaporkan dalam laporan tahunan,
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4 HRUM
PTBA
0.3
ITMG
0.2 PTRO
0.1
1 = 2011
2 = 2012
0
3 = 2013
1 2 3 4
4 = 2014
-0.1
-0.2
terdaftar di BEI tahun 2011-2014 yaitu PT. Harum Energy (HRUM), PT.
(ITMG), dan PT. Petrosea (PTRO) mengalami penurunan aset pada tahun
2012. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kecil nilai total aset maka
visibility, risiko politik yang tinggi, atau kompetisi yang tinggi (Utomo,
merupakan industri yang high profile. Industri high profile pada umumnya
memiliki karakteristik seperti memiliki jumlah tenaga kerja yang besar dan
lingkungan.
membutuhkan pengungkapan CSR yang lebih baik pula. Semakin baik dan
tersebut akan terkena sanksi dari stakeholders bila tidak membuat laporan
14
sendiri.
45
40
35
30
ARTI
25
RUIS
20
PTBA
15 ANTM
10
0
1 2 3 4
kepemilikan saham publik PT. Aneka Tambang (ANTM) dari tahun 2011-
2014 sebesar 35%. Pada tahun 2013 PT. Bukit Asam (PTBA) sebesar
Pada tahun 2013 PT. Radiant Utama Interinsco (RUIS) sebesar 39,26%
namun pada tahun 2014 turun menjadi sebesar 32,86%. Pada tahun 2013
15
sebesar 29,77% namun pada tahun 2014 turun menjadi sebesar 18,65%.
perusahaan.
sektor batubara, minyak dan gas bumi, logam dan mineral, dan batu-
(Burhani, 2012).
16
hasil dari penelitian sebelumnya. Hal inilah yang akan menjadi research
gap dalam penelitian ini, sehingga sangat menarik dan perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan research gap tersebut. Hal
Responsibility Disclosure.
pertambangan.
17
5. Tipe industri high profile mempunyai risiko politik yang tinggi dan
2010-2014?
berikut:
perusahaan.
2. Bagi Investor
3. Bagi Pemerintah
perkuliahan.
22
BAB II
LANDASAN TEORI
22
23
organisasi, karena teori legitimasi adalah hal yang paling penting bagi
secara sosial.
stakeholders.
tentang perusahaan.
usahanya.
CSR, namun secara empiris CSR ini telah diterapkan oleh perusahaan
secara umum dalam lingkup CSR, selain aspek ekonomi dan sosial juga
menjadi mandatory. Hal ini dapat dilihat dari ketentuan pasal 15 UUPM
peraturan perundang-undangan;
1. Prioritas Perusahaan
2. Manajemen Terpadu
3. Proses Perbaikan
4. Pendidikan Karyawan
5. Pengkajian
Kegiatan ini tidak saja dilakukan pada saat memulai suatu kegiatan,
tapi juga pada saat sebelum mengakhiri atau menutup suatu kegiatan.
produk dan jasa yang tidak mempunyai dampak negatif secara sosial.
31
7. Informasi Publik
perusahaan.
9. Penelitian
Melakukan dan/ atau mendukung suatu riset atas dampak sosial dari
kegiatan usahanya.
sektor publik.
sepanjang waktu.
diharapkan tidak hanya mengejar laba jangka pendek, tetapi juga ikut
aset strategis dan kompetitif bagi perusahaan di tengah iklim bisnis yang
makin sarat kompetisi. Menurut Adam dan Zutshi (2004) dalam Diah
bisnis yang muaranya untuk meraih keuntungan materi dan sosial dalam
jangka panjang.
muka bumi ini, sehingga dunia tetap harus menjadi manusiawi, untuk
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Implementasi
Agar efektif, upaya ini perlu dilakukan dengan suatu tim atau
3. Tahap Evaluasi
diimplementasikan.
39
4. Pelaporan
didasarkan pada peraturan atau standar tertentu, dan ada yang bersifat
Para analis, banker dan pihak lain yang dilibatkan dalam penelitian
stakeholder.
2. Product Differentiation
lebih sukses dari pada perusahaan yang peduli. Hal ini mendorong
perusahaan lain.
peraturan perundang-undangan.
tanggung jawab sosial, dan hal itu perlu diungkapkan dalam laporan
tahunan.
limbah, aspek produk dan jasa, aspek kepatuhan, aspek transportasi dan
aspek keseluruhan.
44
bersama, aspek pekerja anak, aspek kerja paksa dan kerja wajib, aspek
tanggung jawab produk, aspek yang dinilai yaitu aspek kesehatan dan
∑ ???
CSRDIj =
??
perusahaan j
diungkapkan
45
prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber
lingkungan.
perusahaan (Basyaib, 2007 dalam Afriyeni, 2008). Salah satu cara yang
kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih
angka-angka dari:
2. Laporan Rugi-Laba
tempo.
Aktiva Lancar
?? = ?100%
Kewajiban Lancar
dengan aktiva lancar yang lebih liquid (Quick assets) atau rasio
48
diuangkan.
Kas + Efek
CPR = ?100%
Hutang Lancar
likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja neto dari
semakin besar.
penting, yaitu:
yang terbatas.
dihadapi kreditur.
3. Jika hasil yang diperoleh dari aset perusahaan lebih tinggi dari
berikut:
Total debt to total assets ratio adalah rasio yang digunakan untuk
keuangan perusahaan.
??????????? ???????????????
??????????????
= ?100%
Total Aktiva
Total debt to total equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk
dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri
atau kewajibannya.
Total Kewajiban
= ?100%
Total Ekuitas
diperolehnya.
aktivanya.
Penjualan Bersih
TAT = ?1 ??? ?
Total Aktiva
Penjualan Kredit
RT = ?1 ??? ?
Piutang Rata − rata
4. Inventory Turnover
persediaan.
????????? ????????
Penjualan Bersih
= ?1 ??? ?
Persediaan Rata − rata
?????????????????????
penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu objek
semakin baik.
Net profit margin yaitu rasio yang mengukur seberapa besar tingkat
yang tinggi dari setiap penjualan terhadap seluruh biaya, bunga dan
pajak perusahaan.
56
??????? ????????
NPM = ?100%
????????
saham.
??????? ????????
ROE = ?100%
???????????
keuntungan bersih.
??????? ????????
ROI = ?100%
???????????
adalah untuk mendapatkan deviden, jika nilai laba per saham kecil
57
deviden.
??????? ????????
EPS = ?100%
??????????? ?ℎ???
? ??????????
PER = ? 1 ??? ?
??????? ????ℎ???
? ??????????
MBV ????? = ?100%
???? ?????
(Rakhmawati, 2011).
lebih banyak daripada perusahaan kecil. Hal ini karena perusahaan besar
kecil. Secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan
total aset. Kriteria aset dalam penelitian ini adalah aset tak berwujud
adalah:
???????????????????????
Pertumbuhan Total Aset = ????????????
mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki
berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Pengertian industri secara
menempati areal tertentu dengan output produksi berupa barang dan jasa
(Saripudin, 2011).
visibility, risiko politik yang tinggi, atau kompetisi yang tinggi (Utomo,
2.1.7 Saham
Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham yang
deviden.
pajak.
Secara umum ada tiga jenis istilah terkait dengan penerbitan saham
biasa oleh perusahaan yaitu (Jogiyanto, 2003 dalam Lamia et al, 2014):
2006).
oleh publik yang artinya semua keadaan dan aktivitas yang dilakukan
sebagai salah satu pemegang saham (Fima, 2014). Agar publik mau
al, 2014). Publik sendiri adalah individu atau institusi yang memiliki
yang dimiliki oleh pihak-pihak dari luar negeri baik individu maupun
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Sebelumnya
dan ekuitas (Sartono, 2001 dalam ‘Amal, 2011). Biaya CSR seringkali
berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Supaya laba yang
71
terbatas.
Disclosure
visibility, risiko politik yang tinggi, atau kompetisi yang tinggi (Utomo,
Disclosure
harus dilaporkan dan diketahui oleh publik sebagai salah satu bagian
beda satu sama lain. Penelitian oleh Hasibuan (2011) dalam Eka (2011)
2.4 Hipotesis
Responsibility Disclosure
Responsibility Disclosure
Responsibility Disclosure
Profitabilitas
Leverage
Tipe Industri
Gambar 2.1
Model Penelitian
Disclosure.
75
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
menurut Sugiyono (2012) yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Tujuan
utama dari penelitian kausalitas adalah untuk mendapatkan bukti hubungan sebab
akibat, sehingga dapat diketahui mana yang menjadi variabel yang mempengaruhi
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data tersebut berupa
laporan keuangan dari tahun 2010 sampai dengan 2014 secara berturut-turut.
Waktu penelitian berlangsung dari bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan
November 2015.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas itu
75
76
Sumber data yang digunakan adalah data sekunder karena data yang
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-
2014 yang diperoleh dari website resmi BEI. Data sekunder merupakan data yang
dikumpulkan oleh orang lain untuk tujuan yang berbeda dengan tujuan penelitian
3.3.1 Populasi
Efek Indonesia (BEI) yang diambil penulis untuk dijadikan populasi adalah
3.3.2 Sampel
syarat-syarat yang dibuat dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel
(Sugiyono, 2003).
Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki kriteria sebagai
berikut:
yang menjadi sampel penelitian yang memenuhi syarat menjadi subjek penelitian
yang digunakan peneliti bersifat teoritis, yaitu metode kepustakaan. Metode ini
dimana data tersebut diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, internet, jurnal
reverensi dan sumber data lainna yang berhubungan dengan pembahasan proposal
skripsi ini, serta ada baiknya dari media cetak (jurnal, artikel dan buku literatur
3.5.1.1 Profitabilitas
Laba Bersih
NPM =
Penjualan
3.5.1.2 Leverage
Total Kewajiban
=
Total Ekuitas
79
?????????? − ????????????
=
????????????
pemberian skor 1 dan 0. Skor 1 untuk perusahaan yang termasuk dalam industri
high profile dan skor 0 untuk perusahaan yang termasuk dalam industri low
profile.
∑ ???
CSRDIj =
??
Tabel 3.1
Variabel
Independen:
Tipe Industri Dummy variable = skor 1 untuk high profile dan 0 untuk Nominal
low profile
81
Variabel
Dependen:
Responsibility
Disclosure
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.
82
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dapat
dilakukan dengan analisa grafik, yaitu dengan melihat histogram dan normal
regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya uji normalitas, uji
sempurna antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lainnya. Jika terjadi
1. Jika nilai VIF > 10 atau jika nilai tolerance < 0,1 maka ada
2. Jika nilai VIF < 10 atau jika nilai tolerance > 0,1 maka tidak ada
dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot pada output SPSS, dimana
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di
heterokedastisitas.
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID
dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah model regresi linier
berganda. Hal ini disebabkan penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh
Keterangan :
β : koefisien regresi
X1 : Profitabilitas
X2 : Leverage
85
X3 : Pertumbuhan Perusahaan
X4 : Tipe Industri
e : Error
atau bersamaan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dapat
dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F yang terdapat pada hasil output
1. Jika F < α (0,05) maka Ha diterima atau H0 ditolak, hal ini menunjukkan ada
2. Jika F > α (0,05) maka Ha ditolak atau H0 diterima, hal ini menunjukkan
antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t dapat dilakukan dengan
melihat nilai signifikansi t yang terdapat pada hasil output analisis regresi, yaitu:
1. Jika t < α (0,05) maka Ha diterima atau H0 ditolak, hal ini menunjukkan
diterima H0 ditolak.
2. Jika t > α (0,05) maka Ha ditolak atau H0 diterima, hal ini menunjukkan
bahwa tidak ada pengaruh antar variabel bebas terhadap variabel terikat.
86
semakin signifikan.
87
BAB IV
Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh industri pertambangan yang terdaftar
industri pertambangan.
Berikut ini adalah daftar perusahaan yang termasuk dalam sampel penelitian ini:
No Kode Nama
1 ANTM Aneka Tambang Tbk
2 ENRG Energi Mega Persada Tbk
3 HRUM Hrum Energy Tbk
4 ITMG Indo Tambang Raya Megah Tbk
5 PTBA Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk
6 PTRO Petrosea Tbk
7 RUIS Radiant Utama Tbk
8 MEDC Medco Energy Persada Tbk
9 MITI Mitra Investindo Tbk
10 TINS Timah Tbk
11 ADRO Adaro Energy Tbk
12 ELSA Elnusa Tbk
13 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk
Sumber: Data Sekunder Diolah
87
88
atau deskriptif data yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan
keseluruhan terdiri dari 78 item dari 7 kategori pengungkapan CSR. Deskripsi dari
Descriptive Statistics
mengenai nilai minimum, maksimum, rata-rata dan deviasi dari setiap variabel
dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, variabel Corporate Social Responsibility
independen.
89
dan nilai standar deviasi sebesar 0,4032273. Hal ini dapat disimpulkan
nilai standar deviasi 2,4666166. Hal ini dapat disimpulkan bahwa leverage
tinggi.
sebesar 0,513946, dan nilai standar deviasi sebesar 1,3080786. Hal ini
tinggi.
nilai maksimum sebesar 1, nilai rata-rata sebesar 0,60, dan nilai standar
deviasi 0,494. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Tipe Industri memiliki
nilai rata-rata sebesar 0,60 atau 60% yang artinya menunjukan bahwa
saham publik yang beredar dibagi saham yang beredar di perusahaan dari
0,0145, nilai maksimum 0,6786, nilai rata-rata sebesar 0,339057, dan nilai
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah data distribusi data normal atau
analisis grafik dan melihat normal probability plot. Distribusi normal akan
membentuk satu garis diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang
Dari hasil uji normal probability plot di atas dapat dilihat bahwa titik-titik
berada mendekati garis diagonal pada gambar. Hal ini menunjukan bahwa hasil
Unstandardized
Residual
N 61
a,b
Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation ,13871428
Absolute ,087
Most Extreme
Positive ,087
Differences
Negative -,052
Kolmogorov-Smirnov Z ,682
Asymp. Sig. (2-tailed) ,740
Test diperoleh nilai KSZ sebesar 0,682 dan Asymp.sig sebesar 0,740 lebih besar
model regresi jika tolerance > 0,1 dan VIF < 10.
a
Coefficients
besarnya VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10 atau 1.044 < 10.
besarnya VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10 atau 1.144 < 10.
karena besarnya VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10 atau 1.171
< 10.
94
besarnya VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari 10 atau 1.031 < 10.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen
terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t (saat ini) dengan
kesalahan t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi atau bebas
digunakan untuk melihat apakah data terbebas dari autokorelasi atau tidak.
k = Jumlah variabel
N = Jumlah data
1.4378 < 1.7673 < (4 - 1.7673) = 1.4378 < 1.7673 < 2.2327
Hasil pengolahan data menunjukan nilai Durbin Watson sebesar 1.780 dan nilai
tersebut berada diantara Du dan (4 - du) atau 1.780 lebih besar dari 1.7673 dan 1.7
80 lebih kecil dari 2.2327 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi
linear tersebut tidak terdapat autokorelasi atau tidak terjadi korelasi diantara
kesalahan pengganggu.
96
yang lain. Jika titik-titik pada gambar menyebar maka berarti terjadi
heteroskedastisitas.
tersebut terjadi secara acak dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
a
Coefficients
Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji regresi linier berganda hubungan fungsional
0.075(KP) + e
Dimana :
a. Konstanta
CSR Disclosure akan menjadi sebesar 0,601 yang mewakili variabel lain yang
tidak diteliti dan dengan konstanta ini memiliki pengaruh positif terhadap
pengungkapan CSR.
Nilai koefisien regresi Profitabilitas adalah positif sebesar 0,037, berarti setiap
Nilai koefisien regresi Leverage adalah negatif sebesar -0,011 berarti setiap
Nilai koefisien regresi Tipe Industri adalah negatif sebesar 0,052, berarti setiap
Nilai koefisien regresi Kepemilikan Saham Publik adalah negatif sebesar 0,075,
Uji model fit digunakan untuk menguji apakah model penelitian yang
Total 1,377 60
Berdasarkan tabel 4.7 diatas didapat nilai F hitung 2.564 dengan nilai sig
sebesar 0.037. Nilai probabilitas signifikan pengujian tersebut > 0.05 dengan
demikian model penelitian Ha1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
dependen.
Responsibility Disclosure
Hasil uji t pada variabel profitabilitas sebesar 2,304 dengan signifikansi 0,025 <
0,05 maka Ha2 diterima. Hal ini membuktikan bahwa Profitabilitas berpengaruh
Responsibility Disclosure
Ho3 : Tidak terdapat pengaruh negatif signifikan Leverage secara parsial terhadap
Hasil uji t pada variabel Leverage sebesar -0,780 dengan signifikan 0,439 > 0,05
maka Ha3 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa Leverage tidak berpengaruh negatif
signifikansi 0.049 > 0,05 maka Ha4 diterima. Hal ini menunjukan bahwa
Responsibility Disclosure
Ho5 : Tidak terdapat pengaruh negatif signifikan Tipe Industri secara parsial
Ha5 : Terdapat pengaruh negatif signifikan Tipe Industri secara parsial terhadap
Hasil uji t pada variabel Tipe Industri sebesar -1,360 dengan signifikansi 0,179 >
0,05 maka Ha5 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa Tipe Industri tidak
Disclosure. Maka profil perusahaan yang rendah tidak akan mendapat sorotan dari
Hasil uji t pada variabel Kepemilikan Saham Publik sebesar -2,193 dengan
signifikansi 0,033 < 0,05 maka Ha6 diterima. Hal ini menunjukan bahwa
Dari tabel 4.9 menunjukan bahwa angka koefisien korelasi (R) adalah
variabel dependen (CSRD) yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen
Kepemilikan Saham Publik) dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya yang 88,5%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian yang
4.3 Pembahasan
Responsibility Disclosure
dengan rata-rata 56,95% berarti ada 44 item yang diungkapkan dari total
0,8974 (69 item). Hal ini berarti perusahaan telah mematuhi peraturan-peraturan
Disclosure
CSR Disclosure perusahaan menunjukan bahwa nilai t sebesar 2,304 dengan nilai
signifikan 0,025 yang berada lebih kecil dari 0,05, sehingga hipotesis Ha2 berhasil
diterima, maka hasil penelitian ini menyatakan terdapat pengaruh yang positif
pengungkapan CSR. Pengungkapan CSR akan dilakukan dengan lebih baik lagi.
Hal ini menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya berorientasi pada laba semata
namun perusahaan juga melakukan aktivitas CSR sebagai good news untuk
pengguna laporan. Hal ini didukung dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Disclosure menunjukan bahwa nilai t -0,780 dengan signifikan 0,439 yang berada
106
lebih besar dari 0,05. Sehingga hipotesis Ha3 ditolak. Maka hasil penelitian ini
CSR Dislocure.
untuk melakukan pengungkapan CSR. Hasil analisis koefisien regresi dan nilai t
dibangun dalam penelitian ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
sosialnya agar tidak menjadi sorotan pada debtholders. Hal ini didukung dari hasil
Responsibility Disclosure
CSR Disclosure menunjukan nilai t sebesar 2,015 dan signifikan sebesar 0,049
berada lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis Ha4 diterima. Maka hasil
cenderung lebih banyak melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini
didukung dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2010) dan Sari (2012).
Disclosure
berada lebih besar dari 0,05 sehingga hipotesis Ha5 ditolak. Maka hasil penelitian
ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif tidak signifikan antara Tipe
(Sembiring, 2005). Hasil dari penelitian ini tidak dapat mendukung teori
signifikan antara tipe industri dan CSR Disclosure. Hal ini karena perusahaan
sebagai suatu entitas yang menjadi bagian dari masyarakat ingin memberikan
manfaat bagi stakeholdernya sesuai dengan teori stakeholder. Manfaat yang dapat
oleh penelitian yang dilakukan oleh Purwanto (2011) dan Adawiyah (2013).
108
Responsibility Disclosure
CSRD menunjukan nilai t sebesar -2,193 dan signifikan sebesar 0,033 berada
lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis Ha5 diterima. Maka hasil penelitian ini
Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kepemilikan saham publik maka
pengungkapan CSR nya semakin rendah. Alasan yang dapat digunakan untuk
sangatlah besar sehingga pembagian deviden untuk para investor pun juga besar.
deviden mengurangi dana CSR menjadi semakin rendah. Hal ini didukung oleh
hasil penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2009) dan Lamia, et al (2014).
anggap perlu untuk dinyatakan agar mampu mendukung hasil penelitian ini dan
dilakukan oleh industri pertambangan adalah rata-rata 56,95%. Hal ini dapat
kepemilikan saham publik maka semakin tinggi kepentingan publik yang menjadi
tanggung jawab perusahaan. Hal ini membuat pelaporan CSR menjadi sebuah
adanya standar dan acuan, sehingga penentuan indeks untuk indikator dalam
BAB V
5.1 Kesimpulan
111
112
5.2 Saran
digunakan agar lebih banyak hasil yang didapatkan oleh penelitian selanjutnya
dan bisa lebih akurat ataupun menambah variabel menjadi lebih banyak.
113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Daftar Industri Pertambangan Periode 2010-2014
Tabel 4.1 Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel
No Kode Nama
1 ANTM Aneka Tambang Tbk
2 ENRG Energi Mega Persada Tbk
3 HRUM Hrum Energy Tbk
4 ITMG Indo Tambang Raya Megah Tbk
5 PTBA Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk
6 PTRO Petrosea Tbk
7 RUIS Radiant Utama Tbk
8 MEDC Medco Energy Persada Tbk
9 MITI Mitra Investindo Tbk
10 TINS Timah Tbk
11 ADRO Adaro Energy Tbk
12 ELSA Elnusa Tbk
13 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk
Sumber: Data Sekunder Diolah
118
LAMPIRAN 2
Hasil Olahan Data Industri Pertambangan Periode 2010-2014
LAMPIRAN 3
No Kategori
Lingkungan
1. Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan pengembangan untuk
penguragan polusi.
2. Pernyataan yang menunjukan bahwa polusi operasi perusahaan tidak
mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi.
3. Pernyataan yang menunjukan bahwa polusi operasi telah/akan dikurangi.
4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam,
misalnya reklemasi daratan atau reboisasi.
5. Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air, dan
kertas.
6. Penggunaan material daur ulang
7. Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat
perusahaan.
8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan.
9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan.
10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan bersejarah.
11. Pengelolaan limbah.
12. Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan
perusahaan.
13. Perlindungan lingkungan hidup.
Energi
1. Penggunaan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi.
2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi.
3. Pengungkapan penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang.
4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi.
5. Pengungkapan peningkatan efisiensi energi dari produk.
6. Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dalam produk.
7. Pengungkapan kebijakan energi perusahaan.
Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja
1. Menurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja.
2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental.
3. Mengungkapkan statistik kecelakan kerja.
4. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja.
6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja.
7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja.
8. Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
121
LAMPIRAN 4
Hasil input data SPSS Industri Pertambangan Periode 2010-2014
No NPM DER PP KP TIPE CSRD
1 0.1925 0.2157 0.1087 0.3495 0 0.7820
2 0.1863 0.2914 10.6509 0.3491 1 0.7948
3 0.2864 0.2914 0.0000 0.3494 0 0.8250
4 0.3072 0.4149 0.0293 0.3494 0 0.6025
5 0.1091 0.4588 0.2573 0.3498 0 0.7692
6 0.5027 0.4227 0.2564 0.5898 1 0.7307
7 0.8019 0.9436 0.9446 0.6679 1 0.4917
8 0.2033 10.2219 0.8995 0.6648 1 0.5446
9 0.2109 0.8237 0.5726 0.6600 1 0.5641
10 0.4056 0.5752 0.8828 0.5878 1 0.5897
11 1.1825 0.4066 -0.0363 0.2018 1 0.7692
12 2.2438 0.4392 0.3085 0.2964 1 0.6320
13 0.1553 0.2591 0.6348 0.2950 1 0.6410
14 0.5092 0.2201 0.2477 0.2927 1 0.6848
15 0.0055 0.2269 0.3046 0.2927 1 0.5897
16 0.1285 0.5132 0.2953 0.2235 1 0.5512
17 0.2346 0.4656 0.2549 0.2234 1 0.4043
18 0.2289 0.4876 0.2004 0.2235 1 0.4615
19 0.1431 0.4766 0.2245 0.2235 0 0.4615
20 0.1214 0.4548 0.2509 0.3492 0 0.4671
21 0.2913 0.3504 0.3286 0.0982 0 0.8974
22 0.3535 0.4009 0.4961 0.1319 0 0.4743
23 0.3099 0.4907 0.4383 0.3441 1 0.4743
24 0.1920 0.5406 0.2237 0.2934 0 0.5446
25 0.1766 0.7008 0.6924 0.2934 0 0.5512
26 0.2263 0.8434 0.1505 0.0145 1 0.7820
27 0.1993 13.6990 0.4791 0.3021 1 0.4671
28 0.1273 1.8286 0.5311 0.3021 0 0.6538
29 0.4081 1.5774 0.1247 0.2228 0 0.6923
30 0.0606 1.4258 0.0578 0.1999 1 0.5446
31 0.0122 1.7799 0.5465 0.2016 1 0.3846
32 0.0027 3.6394 0.9159 0.2016 0 0.3697
33 0.1081 3.9225 0.1891 0.1788 1 0.4489
34 0.1064 3.8795 0.1078 0.3925 0 0.5000
35 0.3003 3.0703 0.9999 0.3287 0 0.4743
124
LAMPIRAN 5
Hasil SPSS
Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
Unstandardized
Residual
N 61
a,b
Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation ,13871428
Absolute ,087
Most Extreme
Positive ,087
Differences
Negative -,052
Kolmogorov-Smirnov Z ,682
Asymp. Sig. (2-tailed) ,740
a
Coefficients
a
Coefficients
Total 1,377 60