Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Struktur Organisasi
Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama (J.R. Schermehorn). Sedangkan secara
terperinci pengertian organisasi adalah sebagai tempat atau wadah
untuk orang berkumpul dan berkerja sama secara rasional dan sistematis,
terencana, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
baik uang, metode, material, dan lingkungan, dan sarana-prasarana, data
dan lain sebagainya yang digunakan secara efisen dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi.
1. STRUKTUR RUMAH SAKIT TIPE A
Rumah sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara luas. Rumah sakit
kelas A ditetapkan sebagai tempat pelayanan rumah sakit rujukan tertinggi
(top referral hospital) atau rumah sakit pusat. Berikut merupakan struktur
dari rumah sakit tipe A.

2.2 Tupoksi dari Struktur rumah sakit tipe A


1. Direktur utama
Seorang pemimpin professional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam mengatur, mengendalikan kegiatan pelayanan
kesehatan di Rumah sakit.
1) Tugas pokok :
Membantu pemerintah daerah dalam pengelolaan Rumah Sakit Umum
Daerah dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2) Uraian tugas :
a. Perumusan kebijakan RSUD
b. Penyusunan Rencana Strategik Rumah Sakit Umum
c. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kesehatan
d. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan,
program dan kegiatan Rumah Sakit Umum.
2. Kepala Bidang Pelayanan
1) Tugas pokok
Merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk,
menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan
tugas bidang pelayanan
2) Uraian tugas
a) Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan medik;
b) Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan keperawatan;
c) Penyelenggaraan dan pengadaan perlengkapan medik dan non
medik.

3. Kepala Bidang Pelayanan Medik


Seseorang perawat professional yang diberi wewenang untuk mengatur
dalam bidang pelayanan medik
1) Tugas pokok
Menyiapkan perumusan dan fasilitasi medis
2) Uraian tugas
1. Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik ;
2. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik;
3. Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan
seksi Pelayanan Medik.

4. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan

Seorang perawat professional yang diberi wewenang dalam


mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di
rumah sakit
1) Tanggung jawab
Secara struktural bertanggung jawab kepada wakil direktur bidang
pelayanan
3) Tugas pokok
Menyiapkan perumusan dan fasilitasi Pelayanan Keperawatan
5. Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik ( Ka seksi
perlengkapan & Ka Sub Bag RT & Perlengkapan)
1) Tugas pokok
Menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Medik dan Non Medik
di RSUD.

.
6. Kepala Bagian Umum dan Keuangan
1) Tugas pokok
Memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur
dilingkungan kantor Rumah Sakit

7. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


1) Tugas pokok
Merencanakan, operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk,
menyedia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan administrasi
umum dan kepegawaian.

8. Kepala Sub Bagian bendahara perencanaan


1) Tugas pokok
Merencanakan operasionalisasi, memberi petunjuk, memberi tugas,
menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan urusan keuangan,
kegiatan kebendaharawan dalam rangka pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD dan Asset RSUD)

9. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan


1) Tugas pokok
Memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan
tugas dibidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
10. Kepala Bidang Penunjang
Seseorang perawat professional yang diberi wewenang mengorganisasikan
dalam bidang penunjang pelayanan rumah sakit
1) Tanggung jawab
Secara struktural bertanggung jawab kepada wakil direktur bidang
pelayanan
2) Tugas pokok
Merencanakan operasionalisasi , memberi tugas, memberi petunjuk,
menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas
bidang penunjang.

11. Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik


Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik , mempunyai Tugas Pokok :
menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Logistik dan
Diagnostik di RSUD.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik
mempunyai tugas :
1. Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik ;
2. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik;
3. Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik.

12. Kepala Seksi sarana dan Prasarana


Kepala seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai Tugas Pokok :
menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan sarana dan Prasarana
di RSUD.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Sarana dan
Prasarana mempunyai tugas :
1. Penyusunan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana;
2. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana;
3. Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana.
13. Kepala Seksi Pengendalian Instalasi
Kepala seksi Pengendalian Instalasi, mempunyai Tugas Pokok :
Mempersiapkan, memperbaiki, dan memelihara sarana dan prasarana
Instalasi RSUD.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pengendalian
Instalasi mempunyai tugas :
1. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pengendalian Instalasi;
2. Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Pengendalian Instalasi

14. Komite Medis


Persyaratan :
a. Komite Rumah Sakit terdiri atas paling sedikit 5 (lima) dan
paling banyak 9 (sembilan) orang Guru Besar, Spesialis
Konsultan, Doktor atau Spesialis di bidang kedokteran,
kedokteran gigi, kefarmasian dan bidang lain yang terkait.
b. Tenaga kesehatan yang berkewarganegaraan Indonesia,
berjiwa Pancasila
c. Ketua-ketua Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite
Kefarmasian, Komite Etik dan Hukum, serta Komite Mutu
dan Unggulan;
d. Sehat jasmani dan rohani/jiwa yang dinyatakan dengan
Surat Keterangan Dokter Ahli;
e. Memiliki dedikasi, integritas yang tinggi, baik moral
maupun intelektual dan mempunyai keberanian
menerapkan aturan yang berlaku;
f. Berperilaku bijak, sopan dan bertanggung jawab;
g. Mempunyai wawasan luas dan visioner tentang
pengembangan layanan dan manajemen rumah sakit; dan
h. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana
berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau
lebih.

Tugas dan Fungsi Komite Rumah Sakit adalah:


a. Bersama-sama Dewan Pembina dan Direktur Utama menyusun Renstra;
b. Bersama-sama Direktur Utama dan Direktur mengembangkan tugas dan
fungsi Rumah Sakit dan
c. Bersama-sama Direktur Utama dan Direktur melakukan penilaian
kinerja personil Rumah Sakit.

2.3 Jobdesk
1. Direktur utama
1) Tanggung jawab :
Secara struktural bertanggung jawab kepada pemerintah daerah
2) Uraian tugas :
a) Perumusan kebijakan RSUD
b) Penyusunan Rencana Strategik Rumah Sakit Umum
c) Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kesehatan
d) Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan,
program dan kegiatan Rumah Sakit Umum.

2. Kepala Bidang Pelayanan


1) Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan medik;
2) Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan keperawatan;
3) Penyelenggaraan dan pengadaan perlengkapan medik dan non
medik.

3. Kepala Bidang Pelayanan Medik


1) Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik ;
2) Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik;
3) Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan
seksi Pelayanan Medik.

4. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan


Tanggung jawab
Secara struktural bertanggung jawab kepada wakil direktur bidang
pelayanan
Uraian tugas
1) Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan
2) Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;
3) Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.

5. Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik ( Ka seksi


perlengkapan & Ka Sub Bag RT & Perlengkapan)
Uraian tugas
1) Penyusunan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan
Non Medik;
2) Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan
Non Medik;
3) Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik.

6. Kepala Bagian Umum dan Keuangan


Uraian tugas
1) Penyusunan kebijakan bidang teknis administrasi perencanaan,
adminstrasi umum dan kepegawaian serta adminstrasi keuangan dan asset
Rumah Sakit
2) Pembinaan, pengkoordinasian , pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan bagian umum dan keuangan
3) Penyelenggaran evaluasi program dan kegiatan bagian umum dan
keuangan.
7. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
a. Tugas pokok
Uraian tugas
1) Pelaksanaan kebijakan teknis Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian;
2) Pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian ;
3) Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan, dan
evaluasi program dan kegiatan Umum dan Kepegawaian.

8. Kepala Sub Bagian bendahara perencanaan


Uraian tugas
1) Pelaksanaan kebijakan teknis Sub Bagian Keuangan dan Asset;
2) Pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian ; Keuangan dan
Asset
3) Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan dan
evaluasi program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan dan Asset;

9. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan


Uraian tugas
Pembinaan, pengkoordinasikan, pengendalian, pengawasan, evaluasi dan
pelaporan program dan kegiatan sub bagian perencanaan, evaluasi dan
pelaporan ;

10. Kepala Bidang Penunjang


Tanggung jawab
Secara struktural bertanggung jawab kepada wakil direktur bidang
pelayanan
Uraian tugas
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Bidang Penunjang mempunyai
tugas:
1) Penyelenggaraan program dan kegiatan logistik dan diagnostik;
2) Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan sarana dan
Prasarana;
3) Penyelenggaraan program dan kegiatan pengendalian instalasi.
4) Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik ;
5) Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik;
6) Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik..
7) Penyusunan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana;
8) Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana;
9) Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana.
10) Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pengendalian Instalasi;
11) Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Pengendalian Instalasi

11. Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik


Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik , mempunyai Tugas Pokok :
menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Logistik dan
Diagnostik di RSUD.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik
mempunyai tugas :
1. Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik ;
2. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik;
3. Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik.

12. Kepala Seksi sarana dan Prasarana


Kepala seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai Tugas Pokok :
menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan sarana dan Prasarana
di RSUD.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Sarana dan
Prasarana mempunyai tugas :
a. Penyusunan program dan kegiatan seksi Sarana dan
Prasarana;
b. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Sarana dan
Prasarana;
c. Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana.

13. Kepala Seksi Pengendalian Instalasi


Kepala seksi Pengendalian Instalasi, mempunyai Tugas Pokok :
Mempersiapkan, memperbaiki, dan memelihara sarana dan prasarana
Instalasi RSUD.
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pengendalian
Instalasi mempunyai tugas :
1. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pengendalian Instalasi;
2. Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan
program dan kegiatan seksi Pengendalian Instalasi

14. Komite Medis


Tanggung jawab anggota tim:
1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang berada di
bawah tanggung jawabnya,
2. Bekerja sama dengan anggota tim dan antar tim,memberikan
laporan
Tanggung jawab ketua tim:
1. Membuat perencanaan,
2. Membuat penugasan,supervisi,dan evaluasi,
3. Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien,
4. Mengembangkan kemampuan anggota,
5. Menyelenggarakan konferensi
Tanggung jawab kepala ruangan:
Secara garis besar tanggung jawab kepala ruangan terbagi menjadi
empat yaitu perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,dan pengawasan
A. Perencanaan
Perencanaan seharusnya menjadi tanggung jawab kepala ruangan pada
tahap perencanaan.Tugas bagian perencanaan ialah:
1. menunjuk ketua tim untuk bertugas di ruangan masing-masing,
2. mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya,
3. mengidentifikasi tingkat kebergantungan klien,seperti pasien
gawat,pasien transisi,atau pasien persiapan pulang,bersama ketua
tim,mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan kebutuhan klien bersama ketua tim,serta mengatur
penugasan/penjadwalan,merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan,
4. mengikuti visite dokter untuk mengetahui
kondisi,patofisiologi,tindakan medis yg dilakukan,program
pengobatan,dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan
dilakukan terhadap pasien,mengatur dan mengendalikan asuhan
keperawatan.
5. Dalam hal ini,yang dapat dilakukan yaitu membimbing
pelaksanaan asuhan keperawatan,membimbing penerapan proses
keperawatan dan menilai asuhan keperawatan,mengadakan diskusi untuk
pemecahan masalah,serta memberikan informasi kepada pasien atau
keluarga yang baru masuk,membantu mengembangkan niat untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan diri,membantu membimbing peserta
didik keperawatan,menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan
rumah sakit
E. Pengorganisasian
Tahap pengorganisasian dalam melaksanakan tugas meliputi:
1. Merumuskan metode penugasan yang digunakan
2. Merumuskan tujuan metode penugasan
3. Membuat rentang kendali kepala ruangan yang membawahi dua ketua
tim dan ketua tim yang membawahi 2-3 perawat
4. Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas
5. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses
dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari dan lain-lain
6. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
7. Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik
8. Mendelegasikan tugas saat tidak berada di tempat kepada ketua tim
9. Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi
pasien
10. Mengatur penugasan jadwal pos dari pakarny
11. Mengidentifikasi masalah dan cara penanganan
D. Pengarahan
Tahap pengarahan meliputi:
1. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim
2. Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan
baik
3. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap
4. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan asuhan keperawatan pasien
5. Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan
6. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melakukan
tugasnya
7. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain
E. Pengawasan
Pengawasan terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Melalui komunikasi
Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim maupun
pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien
2. Melalui supervisi
Supervisi dapat dilakukan dengan cara:
a. Pengawasan langsung melalui inspeksi,mengamati sendiri,atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-
kelemahan yang ada saat itu juga
b. Pengawasan tidak langsung,yaitu mengecek daftar hadir ketua
tim,membaca,dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang
dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan
(didokumentasikan). Selain itu,mendengar laporan ketua tim tentang
pelaksanaan tugas
c. Evaluasi,yaitu mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan
dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim
d. Audit keperawatan
Ketika mengorganisasikan komite dan membuat penugasan, beberapa
harus dipertimbangkan:
1. Komite harus teriri atas orang yang mampu menyumbangkan
komitmen, energi, dan waktunya.
2. Anggotanya harus memiliki pengalaman kerja dan latar belakang
pendidikan yang bervariasi. Namun, anggotanya harus memiliki keahlian
yang cukup untuk menyelesaikan tugas.
3. Komite harus memiliki jumlah anggota yang cukup untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan, tetapi jumlahnya tidak boleh terlalu
banyak karena dapat membuat diskusi tidak terjadi. Biasanya, jumlah yang
ideal adalah enam sampai delapan anggota.
4. Tugas dan tanggung jawab termasuk mekanisme pelaporan harus
diuraikan dengan jelas.
5. Penugasan harus diberikan lebih dulu,
dengan harapan yang jelas bahwa tugas yang diberikan akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
6. Semua komite harus memiliki agenda tertulis dan ketua komite yang
efektif.

Anda mungkin juga menyukai