Anda di halaman 1dari 2

BAB II

KONSEP TEORI

A. Definisi
(Sudoyo Aru,dkk, 2009) Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium
akhir fibrosis hepatic yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur
hepar dan pembentukan nodulus regeneratif.
Sirosis hati kronis adalah dicirikan dengan destorsi arsitektur hati yang normal oleh lembar-
lembar jaringan ikat dan nodul-nodul regenerasi sel hati, yang tidak berkaitan dengan vaskulatur
normal (Sylvia A.price).
B. Etiologi
Menurut Nurarif Amin Huda, S.Kep.,Ns dan Hardhi Kusuma, S.Kep.,Ns, 2015) mengemukakan
bahwa etiologi pada sirosis hepatis yakni :
1. Alkohol
2. Obesitas
3. Infeksi virus
4. Genetik
C. Patofisiologi
D. Pathway
E. Manifestasi Klinik
Gejala umum :
1. Telapak tangan merah
2. Pelebaran pembuluh darah
3. Ginekomastia bukan tanda yang spesifik
4. Peningkatan waktu protombin adalah tanda yang lebih khas
5. Ensefelopati hepatitis dengan hepatitis fulminan akut dapat terjadi dalam waktu singkat
dan pasien akan merasa mengantuk, delirium, kejang, dan koma dalam waktu 24 jam
6. Onset enselopati hepatitis dengan gagal hati lebih kronik lebih lambat dan lemah

Gejala Khusus :

1. Pruritis
2. Urine berwarna gelap
3. Ukuran lingkar pinggang meningkat
4. Turunnya selera makan dan turunnya berat badan
5. Ikterus (kuning pada kulit dan mata)muncul belakangan

F. Komplikasi

1. Edema dan ascites


Ketika sirosis hepatis menjadi parah, tanda-tanda dikirim ke ginjal untuk menahan
garam dan air di dalam tubuh. Kelebihan garam dan air pertama-tama berakumulasi dalam
jaringan di bawah kulit pergelangan-pergelangan kaki karena efek gaya berat ketika berdiri
atau duduk. Akumulasi cairan ini disebut edema atau pitting edema. Ketika sirosis
memburuk dan lebih banyak garam dan air yang tertahan, cairan juga mungkin
berakumulasi dengan rongga perut antara dinding perut dan organ-organ perut. Akumulasi
cairan ini (disebut ascites) menyebabkan pembengkakan perut, ketidaknyamanan perut,
dan berat badan yang meningkat.
2. Spontaneous Bacterial Peritonitis (SBP)

Cairan dalam rongga perut (ascites) adalah tempat yang sempurna untuk bakteri-bakteri
berkembang. Pada siroris, cairan yang mengumpul di dalam perut tidak mampu untuk
melawan infeksi secara normal. Oleh karenanya infeksi di dalam perut dan ascites, dirujuk
sebagai spontaneous bacterial peritonitis atau SBP, kemungkinan terjadi. SBP adalah suatu
komplikasi yang mengancam nyawa. Beberapa pasien dengan SBP tidak mempunyai gejala-
gejala, dimana yang lainnya mempunyai demam, kedinginan, sakit perut dan kelembutan
perut, diare, dan memburuknya ascites.

3. Perdarahan dari Varises-varises Kerongkongan (Oesophageal Varices)

Anda mungkin juga menyukai