CASE STUDY 1
Disusun oleh:
Kelompok 5
KASUS
Andri, 20 tahun, mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Banjarmasin,
mengalami kecelakaan lalu lintas 3 hari yang lalu. Akibatnya kecelakaan tersebut
andri andri harus menjalani amputasi pada kirinya. Ibu Andri terus menemaninya
selama berada di Rumah Sakit karena belum percaya dengan kejadian yang
menimpa putranya. Andri adalah seorang mahasiswa yang berprestasi, ia adalah
kapten tim basket di Fakultasnya dan bulan depan Andri dijadwalkan akan
mengikuti kompetisi basket tingkat nasional yang selama ia impikan.
Kondisi Andri saat ini sudah mulai stabil dan ia direncanakan menjalani program
rehabilitasi. Dokter juga merencanakan akan memasang kaki prostetik pada Andri.
Anda adalah seorang perawat yang merawat Andri dan hari ini anda melakukan
tindakan perawatan luka amputasi. Selama tindakan, Andri tidak mau melihat
bagian kakinya yang terluka dan menolak untuk mendiskusikan program
rehabilitasi yang akan ia jalani. Ibu Andri juga mengatakan kepada anda bahwa
putranya menjadi pemurung dan tidak banyak bicara.
Diskusikan mengenai :
DO : Gangguan RisikoInfeksi
Andri harus menjalani amputasi kaki integritas kulit
kirinya akibat kecelakaan
DS : Isolasi social, Keputusasaan
-Ibu Andri mengatakan bahwa putranya penurunan kondisi
menjadi pemurung dan tidak banyak fisiologis
bicara.
- Andri tidak mau melihat bagian
kakinya yang terluka dan menolak untuk
mendiskusikan program rehabilitasi
yang akan ia jalani
DO : Keengganan Hambatan
Klien sulit beraktivas memulai Mobilitas Fisik
pergerakan
DO : kaki kiri Andri diamputasi akibat Kerusakan
kecelakaan integritas
jaringan
Diagnosa :
1. Aspek yang perlu dikaji dalam kasus tersebut dalam pengkajian data,
pengumpulan data dan analisis data ialah aspek emosional , aspek social,
aspek lingkungan, aspek fisik karena dalam kasus ini Andri membutuhkan
dukungan dari keluarga, teman dan lingkungan sekitarnya.
2. Hal- hal yang perlu diperhatikan oleh perawat pada saat melakukan
pengkajian konsep diri klien adalah pengkajian yang dilakukan oleh
perawat harus teliti dan jelas dan data pengkajian juga harus akurat dan
nyata untuk menghindari kesalahan yang dapat terjadi.
D. Evaluasi
Diagnosa Evaluasi
keperawatan
Gangguan Sitorus (2011) Dengan judul gambaran citra tubuh pasien paska
citra tubuh amputasi dipoliklinik bedah orthopedi RSUP H. Adam Malik Medan
dan RSUD DR. Pringadi Medan”. Hasil penelitian di peroleh bahwa
lebih dari setengah responden (53,8%) gambaran citra tubuh pasien
paska amputasi adalah negative hal ini dikarenakan pasien itu
beranggapan bahwa apabila kehilangan salah satu anggota tubuh dia
merasa harga dirinya rendah sehingga emosional dalam dirinya tidak
dapat dikendalikan karena merasa tidak bias mengembangkan potensi
yang ada pada dirinya sehingga keluarga atau orang terdekat harus
memberikan dukungan emosional kepada klien agar klien dapat
menerima keadaan dirinya saat ini.
Keputusaan Didalam penelitian “ gambaran konsep diri : harga diri pada klien
dengan amputasi di wilayah karisidenan Surakarta” kejadian harga diri
negative lebih banyak dijumpai pada klien yang berusia 15-35 tahun
sehingga kebanyakan klien merasakan keputusaan dalam menerima
kondisinya saat ini sehingga dianjurkan klien untuk selalu berfikir
positif, kreatif dan selalu bersyukur sehingga bias mengembangkan
kemampuan yang dimiliki dengan maksimal.
Hambatan Didalam penelitian yang ditulis oleh Dyota Puspasari dan Ilham
mobilitas fisik Nuralfian (2012). Penyandang cacat fisik permanen Karena kecelakaan
dan menyebabkan kehilangan salah satu anggota tubuhnya sehingga
klien sulit untuk beraktivitas namun kita masih dapat memeberikan
solusi kepada klien tersebut agar dapat beraktivitas seperti biasanya
yaitu dengan menggunakan kaki palsu.
Kerusakan Tindakan yang dilakukan untuk klien dengan kerusakanv integritas kulit
integritas kulit yaitu melakukan perawatan luka modern jadi diharapkan perawat dapat
dan risiko melakukan perawatan luka dengan benar sehingga luka bekas amputasi
infeksi tidak menimbulkan infeksi dan integritas kulit dapat segera membaik.
REFERENSI
1. Keliat, Budi Anna, Dkk. 2005 . Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa
Edisi 2. Jakarta: EGC
2. Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
3. Tracy, Brian. 2005. Change your thingking change your life. Bandung:
Mizan Media Utama.
4. Stuart, Gail Wischart& Sandra J. Sundeen. 1998. Buku Keperawatan
Jiwa(Alih Bahasa) Achir Yani S Hamid. Edisi 3. Jakarta: EGC
5. Spielberger C. & Sarason I. 2005. Stress dan Emotion. Vol 17. New York:
Taylor dan Francis Group.
6. NANDA International Inc. Nursing diagnoses : definitions and
classification 2015-2017. Jakarta : EGC
7. Gloria Bulechek,. Et al. Nursing Outcomes Classification (NOC) and
Nursing Interventions Classification (NIC). 6Th Indonesian Edition.
Singapore : Elsevier.
8. Pambudiarto, Arie Agus. 2012. Gambaran konsep diri: Harga Diri Pada
Klien Dengan Amputasi Di Wilayah Karisidenan Surakarta. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
9. Puspasari, Dyota. Alfian, Ilham Nur. 2012. Makna hidup penyandang
cacat fisik postnatal karena kecelakaan. Universitas Airlangga Surabaya.