JURNAL
MODULAR INTERCONNECTED PROCESSES, FLUID PARTNERING,
AND INNOVATION SPEED :
A LOOSELY COUPLED SYSTEMS PERSPECTIVE ON B2B SERVICE
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
(Chandan Acharya, Divesh Ojha, Pankaj C. Patel, Rahul Gokjale)
OLEH :
ADHI WARDANA
(041824353032)
I. PENGANTAR
Memadukan gagasan hubungan yang longgar dalam konteks rantai pasokan dengan
literatur kecepatan inovasi, mengusulkan kerangka kerja teoritis untuk menjelaskan
bagaimana hubungan yang longgar dalam rantai pasokan memengaruhi kecepatan inovasi
melalui standard process and content interface (SPCI), structured data connectivity (SDC),
dan kemitraan yang longgar (fluid partnering). Biemans and Griffin (2018) menyoroti
perlunya memahami inovasi layanan B2B, terutama dengan industri layanan, yang
menghasilkan mayoritas PDB dan mempekerjakan mayoritas tenaga kerja (Ostrom et al.,
2010). Dalam makalah ini, beralihnya cara pandang dari pandangan introspektif dalam
perusahaan tentang inovasi layanan ke sifat informasi dan aktivitas organisasi di
persimpangan antara anggota perusahaan dan rantai pasokan untuk mengembangkan
pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana layanan perusahaan, bekerja sama dengan
rantai pasokan B2B, dapat meningkatkan kecepatan inovasi.
Kecepatan inovasi adalah elemen yang penting untuk keunggulan kompetitif di
perusahaan-perusahaan dan perusahaan-perusahaan tersebut akan melakukan inovasi lebih
banyak dibandingkan untuk memperkenalkan produk ke pasar. Namun, kecepatan inovasi
dalam rantai pasokan B2B di perusahaan jasa masih kurang dipahami.
Kerangka kerja yang diusulkan memberikan kontribusi sebagai berikut. Pertama,
meskipun studi sebelumnya memberi masukan tentang manajemen yang dapat memotivasi
rantai pasokan di organisasi manufaktur, namun penelitian tersebut tidak menjelaskan terkait
praktik dan peristiwa dalam organisasi layanan yang semakin mengandalkan hubungan
pemasaran B2B untuk mengembangkan pelayanan yang inovatif.
2
Kedua, argumen penggabungan yang longgar sangat menarik karena memiliki
dukungan teoritis dan berbasis pada praktik. Pengembangan penelitian sebelumnya dengan
melakukan tes dari argumen, bahwa hubungan yang longgar seperti yang dimaksudkan oleh
Weick dapat membuka jalan untuk pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana organisasi
dapat dikonseptualisasikan sebagai sistem yang digabungkan secara longgar.
Ketiga, menyusun kecepatan inovasi dalam cara yang baru dengan menggunakan
prespektif hubungan yang longgar dalam konteks layanan B2B. Penelitian sebelumnya, saat
menggunakan resource based view (RBV) (21%) atau transaction cost economics (16%),
relational theory (12%), knowledge based theory (6%), and organizational theory (6%)
belum ada teori yang menyatakan hasil kemampuan kecepatan inovasi menggunakan
prespektif hubungan yang longgar (Wong & Ngai, 2019), khususnya dalam rantai pasokan
layanan B2B. Dalam ulasan 55 publikasi akademis dalam inovasi rantai pasokan antara 1999
dan 2016, Wong and Ngai (2019; P.9) "menemukan bahwa lima prespektif teoretis utama
telah digunakan dalam penelitian sebelumnya, yaitu, pandangan berbasis pada sumber daya
(21%), biaya transaksi ekonomi (16%), teori relasional (12%), teori berbasis pengetahuan
(6%), dan teori organisasi (6%). "sementara RBV mengambil pandangan bahwa inovasi
adalah hasil dari sumber daya yang dikendalikan, prespektif ekonomi biaya transaksi
mengusulkan bahwa mengurangi biaya transaksi dengan memiliki hubungan jangka panjang
meningkatkan hasil inovasi (Conner & Prahalad, 1996). Mengambil pandangan yang sangat
berbeda dari inovasi dengan berteori bahwa kecepatan inovasi sangat bergantung pada
fleksibilitas yang melekat dalam desain dari sistem operasi perusahaan dan hubungannya
dengan rekanan rantai pasokannya (Schilling & Steensma, 2001).
Pada bagian berikut, menjelaskan secara singkat tentang kerangka kerja yang diusulkan
dari proses yang saling berhubungan secara modular (yaitu kekhasan/distinctiveness), serta
proses standar dan konten interface/konektifitas data standar, yang meningkatkan integrasi
dan responsif terhadap perubahan dalam lingkungan. Penelitian ini menyimpulkan dengan
mendiskusikan beberapa implikasi teoritis dan juga praktis.
4
Rekanan yang longgar mengacu pada modularitas dalam hubungan antara
organisasi di mana manajer memiliki fleksibilitas untuk mengganti rekanan yang tidak
efektif/tidak efisien dengan rekanan yang memproses kemampuan untuk memenuhi
permintaan yang berubah di lingkungan bisnis (Duysters & Deman, 2003; Gosain et al.,
2004). Selama pemilihan rekanan, rekanan yang lancar dapat memastikan bahwa
perusahaan dapat menemukan rekanan baru, yang dapat memenuhi standar desain dan
output, tanpa banyak investasi.
Hipotesis 3. Proses yang saling berhubungan secara modular akan berhubungan positif
dengan rekanan yang longgar.
5. Modular Interconnected Processes and Information Quality.
Kehadiran kualitas informasi yang lebih baik dalam hubungan kolaboratif yang
melibatkan pertukaran informasi, penyelesaian masalah, dan pengambilan keputusan
bersama memiliki pengaruh positif pada kinerja rantai pasokan (Wiengarten,
Humphreys, Cao, Fynes, & McKittrick, 2010). Modularitas meningkatkan kualitas
informasi melalui dua mekanisme meningkatkan penginderaan lingkungan dan adaptasi
lokal dalam cara kerja dilakukan dalam suatu organisasi.
Hipotesis 4. Proses yang saling berhubungan secara modular berhubungan positif
dengan kualitas informasi.
6. Fluid Partnering, Information Quality, and Innovation Speed.
Schwab and miner (2011) berpendapat bahwa fleksibilitas rekananan, istilah yang
digunakan oleh Gosain et al. (2004) untuk merujuk pada kerekananan yang lancar, dapat
memiliki implikasi penting bagi perusahaan dalam setidaknya dua tahap implementasi
proyek terlebih dahulu, selama pelaksanaan proyek, dan kedua setelah selesainya suatu
proyek. Penggantian pasangan setelah penyelesaian proyek adalah fenomena normal
dan sering terjadi.
Hipotesis 5a. Hubungan rekanan yang lancar akan berdampak positif dengan kualitas
informasi.
Hipotesis 5b. Hubungan rekanan yang lancar secara positif akan berkaitan dengan
kecepatan inovasi.
7. Information Quality and Innovation.
Kualitas informasi memiliki empat aspek yaitu relevan, berharga, tepat waktu, dan
lengkap (Gosain et al., 2004). Informasi yang relevan adalah informasi yang berguna.
Informasi yang tidak relevan adalah menjadi beban untuk hubungan B2B. Keterbatasan
kognitif individu atau bahkan organisasi menghalangi mereka untuk menangkap
informasi yang berlebihan.
Hipotesis 6. Kualitas informasi berhubungan positif dengan kecepatan inovasi.
Kontribusi utama penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bahwa literatur
sebelumnya belum memiliki teori tentang kombinasi hubungan yang mencakup aspek
5
relasional (Duysters & De Man, 2003) dan struktural dari desain rantai pasokan B2B
(Gosain et al., 2004) untuk kecepatan inovasi dalam konteks layanan. Penelitian
menggunakan perspektif hubungan yang longgar untuk memberikan rincian mekanisme di
mana sistem yang digabungkan secara longgar meningkatkan kecepatan inovasi (Thompson,
1967; Weick, 1976) melalui dinamika pada hubungan langsung perusahaan dan pemasok
serta distributornya.
Kedua, dua hipotesis pertama kami mengeksplorasi interaksi antara dua aspek
(kekhasan dan responsif) yang mendefinisikan sistem yang digabungkan secara longgar. H1
mengeksplorasi hubungan antara proses standar dan hubungan langsung konten dan
modularitas dalam proses.
Ketiga, kami juga menemukan bahwa konektivitas data terstruktur atau SDC secara
positif terkait dengan proses yang saling berhubungan secara modular. Kami menemukan
semakin besar sejauh mana data dikodifikasi dan standar dan format pertukaran data
ditentukan, semakin besar sejauh mana organisasi (berada dalam posisi untuk)
mengimplementasikan proses modular yang saling berhubungan.
Keempat, Hipotesis 3 menguji hubungan antara proses modular yang saling
berhubungan dan hubungan rekanan. Seperti yang diharapkan, kami menemukan hubungan
positif, yang menunjukkan bahwa saat proses menjadi lebih modular, organisasi akan
menjadi lebih mudah untuk beralih rekanan untuk memenuhi tujuan keseluruhan dari
hubungan tersebut.
Kelima, berkenaan dengan H4, kami menemukan bahwa semakin besar tingkat proses
modular yang saling berhubungan, maka semakin besar informasi berkualitas tinggi akan
dibagikan pada antara para rekanan.