Anda di halaman 1dari 4

IT BALANCED SCORECARD

UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

Adhi Wardana
(041824353032)
Program Studi Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga
Surabaya
2019

Abstrak
Teknologi Sistem Informasi telah diterapkan secara luas dalam suatu organisasi untuk
mencapai keunggulan kompetitif. Guna mendukung bisnis dan untuk menjaga
keselarasan yang sejalan dengan strategi bisnis, implementasi teknologi sistem informasi
membutuhkan rencana strategis. Kinerja teknologi sistem informasi dapat diukur dengan
IT-Balance Scorecard (IT-BSC) untuk mendapatkan rencana strategis di masa depan dan
dapat melakukan perbaikan yang selaras dengan visi, misi, dan tujuan organisasi.

Keywords : Information Technology, IT-Balanced Scorecard

I. PENDAHULUAN
Persaingan yang ketat dalam dunia usaha di berbagai sektor menuntut perusahaan-
perusahaan untuk mengembangkan strategi bisnisnya agar dapat bertahan dan bersaing.
Tidak sedikit perusahaan yang mengalami kegagalan dikarenakan kurangnya pemahaman
dan kemampuan perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnis yang mereka
tentukan. Selain itu, banyak permasalahan yang muncul disebabkan oleh
ketidakmampuan perusahaan dalam menghadapi perubahan dalam dunia bisnis yang
berakibat pada menurunnya kemampuan perusahaan dalam mengimplementasikan
perubahan strategis yang akan digunakan.
Penerapan sistem teknologi informasi dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat
akan memberikan manfaat jika penerapannya sesuai dengan visi, misi dan tujuan
organisasi dengan menetapkan strategi bisnis dan strategi sistem teknologi informasi.

1
Sehingga dibutuhkan suatu analisia berbagai faktr yang dapat mempengaruhi
terbentuknya suatu perencanaan strategi sistem atau teknologi informasi yang dapat
menyesuaikan dan sejalan dengan strategi bisnis itu sendiri.

II. PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI


Sistem teknologi informasi dikenal dengan nama strategy weapon karena dapat
digunakan untuk menerpkan strategi yang dapat memberikan keuntungan kompetitif.
Organisasi membutuhkan perencanaan strategi untuk sumber daya teknologi informasi
dengan beberapa alasan sebagai berikut :
1. Hasil dari perencanaan sistem teknologi informasi dapat dibagikan kepada
manajemen dan ahli-ahli sistem teknologi informasi. Diskusi dan persetujuan akan
hasil perencanaan ini dapat menyediakan pemahaman bersama antara ahli-ahli sistem
teknologi informasi dan manajer-manajer bisnis tentang bagaimana cara terbaik bagi
organisasi untuk menggunakan sumber daya informasinya.
2. Mengembangkan suatu rencana untuk sumber daya informasi yang dapat membantu
mengkomunikasikan masa depan organisasi itu kepada pihak lain di dalam
organisasi.
3. Suatu rencana sistem teknologi informasi yang baik harus dengan jelas dihubungkan
kepada arah bisnis. Hasil daripada perencanaan yang baik juga menjelaskan
bagaimana organisasi akan mencapainya.

III. IT BALANCED SCORECARD


Pada tahun 1997, Van Grembergen dan Van Bruggen mengadopsi Balanced Scorecard
(BSC) untuk digunakan pada Dept. Teknologi Informasi. Menurut pandangan mereka
karena Dept. Teknologi Informasi merupakan penyedia layanan internal maka perspektif
yang digunakan harus diubah dan disesuaikan. Berikut ini adalah perubahan dengan
menggunakan BSC tradisional dengan BSC terhadap IT pada gambar berikut.

2
BSC Tradisional BSC Terhadap IT

Balanced Scorecard IT Balanced Scorecard


a. Financial a. User orientation
b. Customer b. Corporate contribution
c. Internal business process c. Operational excellence
d. Learning and growth d. Future orientation

Gambar 1. Perubahan BSC Tradisional menjadi BSC terhadap IT

Corporate
Contribution

User Operational
Orientation Excellence

Future
Orientation

Gambar 2. IT Balanced Scorecard


1. Prespektif Orientasi Pengguna (User Orientation)
Prespektif yang mengevaluasi kinerja IT berdasarkan cara pandang pengguna bisnis
(konsumen) dan lebih jauh lagi adalah pelanggan dari unit bisnis yang segmen pasar
yang akan dimasuki. Selain itu prespektif ini juga memungkinkan organisasi
melakukan identifikasi dan pengukuran dimana secara eksplisit menetapkan
proposisi nilai (faktor pendorong) yang akan diberikan oleh organisasi kepada
konsumen dan target pasar.
2. Prespektif Kontribusi Organisasi (Corporate Contribution)
Prespektif yang mengevaluasi kinerja IT berdasarkan pandangan dari manajemen
eksekutif, top management, dan stakeholder.
3. Prespektif Keunggulan Oprasional (Operational Excellence)
Prespektif yang menilai kinerja IT berdasarkan cara pandang manajemen IT itu
sendiri dan untuk kebutuhan luas adalah pihak yang berkaitan dengan audit dan
pihak yang menetapkan aturan-aturan yang digunakan.

3
4. Prespektif Orientasi Dimasa Depan (Future Orientation)
Prespektif yang menilai kinerja IT berdasarkan cara pandang dari departemen itu
sendiri. Pada prespektif terakhir ini akan menyiapkan infrastruktur organisai yang
memungkinkan tujuan dari prespektif yang lainnya dapat tercapai.

User Orientation Corporate Contribution

- How do the users view the IT - How does management view the IT
departement? departement?
Operational Excellence Future Orientation

- How effective and efficient are the IT - Is IT positioned to meet future


processes? challenges?

Gambar 3. Kerangka Berfikir IT Balanced Scorecard

IV. KESIMPULAN
IT-Balance Scorecard adalah salah satu alat untuk mengukur kinerja dari suatu sistem
teknologi informasi yang memandang unit bisnis atau organisasi menggunakan 4 (empat)
prespektif.
Metode IT-Balance Scorecard tidak hanya digunakan untuk menukur secara keseluruhan
dari proses bisnis dalam satu organisasi, tetapi bisa juga digunakan untuk mengukur
proses bisnis dalam sebuah organisasi.

Anda mungkin juga menyukai