Nurul Arofah [1], Sholiq, S.T, M.Kom, M.SA [2], Amna Shifia Nisafani, S.Kom ,M.Sc[3]
Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Sepuluh Nopember, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS)
Kampus ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111, Jawa Timur
e-mail: nurul.arofah09@mhs.is.its.ac.id [1], sholiq@is.its.ac.id[2], amna@is.its.ac.id [3]
Abstrak— Dalam mencapai tujuan perusahaan, secara pasti kontribusi Departemen IT dalam pencapaian visi
Pertamina telah berupaya melakukan pengukuran kinerja dan misi perusahaan.
sebagai evaluasi terhadap performansi perusahaan. Namun, Penyusunan perangkat kinerja perusahaan yang
pengukuran yang dilakukan Pertamina belum sampai pada efektif dan signifikan dengan kondisi persaingan bisnis saat
bagaimana menyeleraskan kontribusi IT terhadap ini dilakukan dengan menggunakan kerangka IT Balanced
pencapaian kinerja perusahaan. Padahal pengukuran Scorecard yang dicetus oleh Grembergen dan Bruggen
kinerja pada teknologi informasi sudah seharusnya (1998), di mana sebenarnya pendekatan ini tetap
memberikan manfaat pada Pertamina agar dapat berdasarkan turunan dari Balanced Scorecard (BSC) yang
mengetahui secara pasti kontribusi Departemen IT dalam dikemukakan oleh Kaplan dan Norton (1992). Dengan
pencapaian visi dan misi perusahaan. menggunakan metode IT Balanced Scorecard kinerja
IT Balanced Scorecard merupakan salah satu perusahaan tidak hanya diukur dari keuntungan yang
metode untuk menyusun kinerja IT di suatu perusahaan. diperoleh secara financial saja, sebagaimana yang selama ini
Metode ini memiliki empat perspektif. Tiap-tiap perspektif kerap dilakukan, namun juga mempertimbangkan proses
memiliki beberapa ukuran dan target yang harus dicapai internal serta kepuasan dan peningkatan kompetensi dari
oleh sebuah perusahaan yang diperoleh dari visi, misi, dan setiap pegawai. Dengan demikian perusahaan tersebut dapat
strategis perusahaan. lebih memastikan kinerja yang baik bukan saja di masa kini
Hasil yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini namun juga di masa yang akan datang.
adalah sebuah perangkat IT Balanced Scorecard IT Balanced Scorecard akan mengukur kinerja
perusahaan. Melalui metode ini, maka PT Pertamina UPMS Divisi IT dari empat perspektif. Perspektif pertama yaitu
V Surabaya dapat menentukan dan mengetahui kinerja IT corporate contribution yang menunjukkan bagaimana pihak
perusahaan. manajemen (pimpinan) menilai atau melihat organisasi IT.
Perspektif yang kedua yaitu customer orientation, untuk
Kata Kunci: Pengukuran kinerja, IT balanced scorecard, mengetahui hasil kinerja IT berdasarkan cara pandang user
pengukuran kinerja , Peta Strategi menilai atau melihat hasil-hasil organisasi IT. Perspektif
yang ketiga adalah operational excellence yang berisi
ukuran efektivitas dan efisiensi proses IT. Sedangkan
perspektif yang keempat adalah future orientation yang
I. PENDAHULUAN
D
berisi ukuran-ukuran yang menggambarkan bagaimana
ivisi TI memiliki peranan yang sangat posisi IT dalam tantangannya kedepan. Dengan demikian IT
penting dalam menunjang proses bisnis di Balanced Scorecard ini sangat baik digunakan untuk
PT Pertamina UPMS V Surabaya. Divisi merumuskan sasaran strategis IT yang menunjang sasaran
TI berkewajiban memberikan dukungan kepada perusahaan, strategis perusahaan serta mengukur kinerja IT secara
yang berupa teknologi dalam pengolahan dan penyampaian komprehensif.
informasi ke semua elemen-elemen yang ada di perusahaan. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka penulis akan
Teknologi informasi di PT Pertamina UPMS V Surabaya menerapkan IT Balanced Scorecard untuk menyusun
secara umum memiliki peranan sebagai sarana pendukung perangkat kinerja pada Divisi IT di PT Pertamina UPMS V
terhadap transaksi-transaksi bisnis yang sedang berjalan Surabaya, melalui hasil penyusunan yang dilakukan nantinya
dalam suatu proses bisnis. Untuk itu perlu dilakukan akan diketahui sejauh mana PT Pertamina UPMS V
penyusunan perangkat kinerja IT pada divisi IT di PT Surabaya dapat bersaing secara kompetitif dengan dukungan
Pertamina UPMS V area Surabaya agar dapat diketahui hasil teknologi informasi.
kinerja dari divisi IT tersebut, apakah tujuan divisi IT telah
sejalan atau tidak dengan tujuan perusahaan selama ini.
Dalam mencapai tujuan perusahaan, Pertamina II. TINJAUAN PUSTAKA
telah berupaya melakukan pengukuran kinerja sebagai
A. Balanced Scorecard
evaluasi terhadap performansi perusahaan. Namun,
pengukuran yang dilakukan Pertamina belum sampai pada Balanced Scorecard pertama kali dikembangkan oleh
bagaimana menyeleraskan kontribusi IT terhadap Kaplan dan Norton pada tingkat enterprise. Pendekatan
pencapaian performansi perusahaan. Padahal pengukuran ini digunakan secara ekstensif pada bisnis, dan industri,
kinerja pada teknologi informasi sudah seharusnya pemerintahan, dan organisasi yang tidak mengejar laba di
memberikan manfaat pada Pertamina agar dapat mengetahui seluruh dunia untuk menyelaraskan aktifitas bisnis dengan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 2
visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi dan customer value prepositions (Yuwono, 2004, pp32-
internal dan eksternal, dan memantau kinerja organisasi 35).
terhadap tujuan strategis.
Apa yang menyebabkan konsep ini menarik ialah 3) Perspektif Proses Bisnis Internal
komponen dari scorecard didesain secara integratif Pada perspektif ini, para manajer melakukan
sehingga masing-masing saling memperkuat satu sama identifikasi berbagai proses yang sangat penting untuk
lain dalam menunjukkan kondisi terkini dan kondisi mencapai tujuan pelanggan dan pemegang saham. Untuk
perusahaan di masa yang akan datang (Chow et al, 2006). bisa menggunakan tolok ukur kinerja ini, maka
Ukuran balanced scorecard adalah penjabaran dari visi perusahaan harus mengidentifikasi proses bisnis internal
dan strategi perusahaan (Chow et al, 2006). Balanced yang terjadi pada perusahaan. Secara umum proses
Scorecard yang baik mengkombinasikan ukuran financial tersebut terdiri dari inovasi, operasi dan layanan purna
dari kinerja masa lalu perusahaan dengan ukuran dari jual (after sales service).
kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
2) Perspektif Pelanggan
Penilaian kinerja pelanggan ini sangat penting,
karena maju atau mundurnya kinerja perusahaan sangat
ditentukan oleh pelanggan ini, apalagi masuknya era
globalisasi sehingga persaingan antar perusahaan
menjadi sangat ketat. Jadi perusahaan harus bersaing
dengan usaha mencari pelanggan baru dan
mempertahankan pelanggan lama. Dalam perspektif ini
perusahaan melakukan identifikasi pelanggan dan
segmen pasar yang akan dimasuki.
Perspektif pelanggan memiliki dua kelompok
pengukuran, yaitu: customer core measurement group Gambar 3 Perubahan perspektif BSC Tradisional
menjadi IT Balanced Scorecard
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 3
4) Perspektif Orientasi di masa depan (Future D. Mengindentifikasi konstribusi dan pengaruh Divisi IT
Orientation) terhadap Peta Strategi Perusahaan (Relevansi Divisi).
Perspektif ini menilai kinerja IT berdasarkan cara
Pada tahap ini, penulis mempelajari Peta Strategi
pandang departemen IT itu sendiri terhadap tantangan di
perusahaan, kemudian mempelajari hubungan atau
masa depan. Kemampuan organisasi dalam menghadapi
keterkaitan antara sasaran strategis yang ada di perusahaan
tantangan di masa depan harus direncanakan sejak dini.
dengan tugas pokok dan proses inti dari fungsi divisi IT.
Pihak manajemen harus dapat mengetahui tren di masa
Kemudian, memilah sasaran strategi mana yang relevan dan
depan dan membuat langkah-langkah dalam
tidak relevan dengan divisi IT.
mengantisipasinya.
E. Cassading Sasasaran Strategis (SS) Perusahaan ke
Divisi
III. METODE PENELITIAN
Pada tahap ini, akan disusun peta strategi divisi.
A. Pengumpulan Data dan Informasi Peta strategi menjadi alat komunikasi yang efektif untuk
Tahap Pertama adalah pengumpulan data dan mendukung tujuan yang ingin dicapai organisasi, karena peta
informasi, yang meliputi proses pengambilan data-data strategis memberikan keseragaman langkah yang konsisten
yang diperlukan, wawancara dengan sumber terkait dan dalam menguraikan strategi sehingga sasaran strategis dapat
meninjau kondisi yang sebenarnya terjadi di dicapai. Peta strategi yang disusun menggunakan empat
perusahaan. Data yang diperlukan meliputi data-data perspektif IT Balanced Scorecard, yaitu perspektif
yang menjadi indikator dari IT BSC, visi dan strategis konstribusi perusahaan, perspektif orientasi pelanggan,
perusahaan, dan proses bisnis perusahaan. perspektif penyempurnaan operasional dan pespektif
orientasi masa depan.
B. Penyusunan Peta Strategi Perusahaan
F. Penyusunan Peta Strategi Divisi IT
Sebelum melakukan cascading peta strategi divisi IT,
hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan Pada langkah ini dilakukan identifikasi garis
penyusunan peta strategi perusahaan berdasarakan visi, hubungan sebab akibat (cause and effect linkage) diantara
misi, strategi dan sasaran strategis yang dimiliki oleh Sasaran Strategi (SS) yang telah disusun untuk membentuk
perusahaan. peta strategi divisi IT.
C. Analisa Visi, Misi, dan Strategi Perusahaan dengan G. Mengindentifikasi dan Mendefinisikan KPI untuk setiap
Divisi IT Sasaran Strategis Divisi IT
Setelah melakukan penggalian data, maka tahap Setelah Penyusunan peta strategi perusahaan selesei
selanjutnya adalah analisa visi, misi, dan strategi perusahaan dibuat, maka langkah selanjutnya adalah menentukan Key
dengan visi, misi, dan strategi yang ada di divisi IT. Performance Indicator (KPI) untuk setiap sasaran strategis
pada divisi IT.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 4
H. Menentukan Inisiatif Strategis dan Target Strategis Target-target dalam strategi ‘Aggressive Upstream,
Pada tahap ini kita akan menentukan inisiatif strategis Profitable Downstream’ diwujudkan melalui strategi-strategi
dari masing-masing tujuan strategis yang telah dibuat spesifik untuk masing-masing lini bisnis dan fungsi
sebelumnya. Setelah menentukan inisiatif strategis, langkah pendukung di Pertamina, yaitu seperti Health, Safety, and
selanjutnya ialah menentukan target strategis yang hendak Environment (HSE) excellence dan Operational Excellence,
dicapai berdasarkan ukuran yang ada. Manajemen Human Capital yang Unggul, Sistem ICT yang
Mutakhir, Sumber Keuangan yang Kuat dan Sehat dan
I. Penyusunan Buku Tugas Akhir Kemampuan Riset & Development (R&D) Kelas Satu.
Penyusunan buku tugas akhir dilaksanakan setelah
semua langkah-langkah terselesaikan sehingga hasil yang
diperoleh dapat dijelaskan secara rinci sesuai dan
memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pembaca.
a) Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan memberikan penilaian terhadap
target keuangan yang dicapai oleh pertamina dalam
Gambar 5 Struktur Organisasi Pertamina (persero) mewujudkan visi dan misinya. Perspektif keuangan
Pertamina meliputi :
Kedelapan direktur tersebut dipimpin oleh Direktur
(1) Peningkatan Profit Perusahaan
Utama. Direktur Utama bertanggung jawab atas kegiatan
operasional perusahaan yang terjadi kepada Dewan Salah satu target Pertamina yaitu menjadi
Komisaris, dimana hasil pertanggungjawaban tersebut akan perusahaan nasional yang menghasilkan
dibawa ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk keuntungan terbesar dengan tingkat
dibahas dan dievaluasi lebih lanjut. Berikut struktur pertumbuhan earning before income tax
organisasi dari PERTAMINA yang digambarkan pada (EBIT) dalam 5 tahun ke depan sebesar 15%
gambar 5. (CAGR) sehingga meningkatkan kemampuan
pembiayaan kegiatan investasi perusahaan dan
memberikan kontribusi signifikan kepada
B. Visi, Misi dan Strategi keuangan negara.
1) Visi:
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia b) Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif ini, perusahaan mengidentifikasi
2) Misi: pelanggan dan segmen pasar dimana mereka akan
Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan berkompetisi. Elemen yang paling penting dalam suatu
terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip bisnis adalah kebutuhan pelanggan. Berikut ini
komersial yang kuat. merupakan sasaran strategis yang termasuk dalam
perspektif pelanggan pertamina:
3) Strategi Perusahaan
Dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) (1) Peningkatan Kepuasan Pelanggan
2011-2015, Pertamina mencanangkan strategi yaitu, Sasaran strategis ini sesuai dengan sasaran
Aggressive Upstream dan Profitable Downstream. pertamina yang terdapat pada RJPP 2012-
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 5
2) Misi
Memberikan layanan operasi Teknologi Informasi
kepada seluruh fungsi operasi dan penunjang di
seluruh lokasi dan unit bisnis dengan berdasarkan Gambar 10 Identifikasi strategi Perusahaan dengan IT
pada prinsip-prinsip IT Operational Excelence.
Untuk mendukung strategi perusahaan tersebut, divisi IT
3) Strategi juga telah menjabarkan strateginya, yaitu sebagai berikut:
Menjadikan divisi sebagai organisasi yang
berorientasi pada penyedia Layanan (service • Menjadikan divisi sebagai organisasi yang berorientasi
provider) untuk meningkatkan efisiensi, nilai tambah pada penyedia Layanan (service provider) untuk
dan daya saing bisnis. meningkatkan efisiensi, nilai tambah dan daya saing
Pemanfaatan ICT secara maksimal sebagai bisnis.
pendorong budaya kerja, transparansi dan • Pemanfaatan ICT secara maksimal sebagai pendorong
profesionalme. budaya kerja, transparansi dan profesionalme.
ICT harus sesuai dengan standar praktik terbaik, dan • ICT harus sesuai dengan standar praktik terbaik, dan
Perusahaan melakukan benchmark terhadap best Perusahaan melakukan benchmark terhadap best practices
practices Oil Company Oil Company.
Menerapkan informasi yang terintegrasi selaras • Menerapkan informasi yang terintegrasi selaras dengan
dengan perkembangan bisnis perusahaan. perkembangan bisnis perusahaan.
Continuous improvement organisasi divisi IT menuju • Continuous improvement organisasi divisi IT menuju
struktur yang ultimate. struktur yang ultimate.
H. Identifikasi Kontribusi dan Pengaruh Divisi Terhadap a. Penerapan Service Level Agreement (SLA)
Peta Strategi Perusahaan (Relevansi Divisi) Service Level Agreement (SLA) CSS adalah dokumen
Dari analisa terhadap peta strategi perusahaan, terdapat kesepakatan antara CSS dan customer dalam
dua sasaran strategis yang relevan dengan divisi IT, yaitu penyediaan layanan Teknologi Informasi dan
sasaran strategis di tingkat perusahaan “ Sistem ICT yang Komunikasi.
mutakhir dan Peningkatan Keunggulan Operasional ”.
3) Perspektif Penyempurnaan Operasional
Perspektif ini mengukur proses teknologi informasi
yang menghasilkan dan mengembangkan aplikasi dan
menitikberatkan pada pengukuran dan kemajuan dari dua
proses utama divisi IT yakni, pengembangan dari sistem
informasi dan operasi komputer.
satu sama lainnya. Setiap hubungan sebab akibat antara a. Penerapan Service Level Agreement (SLA)
unsur-unsur dalam masing-masing perspektif saling Indikator pencapaian kinerja pada sasaran strategi ini
berkorelasi positif terhadap tercapainya kontribusi divisi IT dinyatakan dengan (1) Presentase pencapaian SLA
terhadap perusahaan.
3) Perspektif Penyempurnaan Operasional
Ukuran dan sasaran strategis dari perspektif
penyempurnaan operasional adalah :
Ketersediaan Prosentase
sistem IT ketersediaan Meningkatkan
aplikasi dan penerapan Solusi ICT
Persentase
sistem. 97.00% 97.00% 99,2% 99,5 % berdasarkan best
(%)
practices dan standar
world class
Prosentase Meningkatan
Pelatihan yang kompetensi SDM
diikuti Staff IT Persentase
95% 95% 97% 97%
(%)