Anda di halaman 1dari 36

Makalah

Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan

Sistem Pelayanan Kesehatan

Disusun oleh :

Kelompok 11

1. Lati Lestari ( PO.71.20.1.19.050)

2. Lusi Oktaviani (PO.71.20.1.19.053)

3. Winda Umaya (PO.71.20.1.19.094)

4. Wita Vera Mida (PO.71.20.1.19.095)

Dosen Pengampu:

Rehana, S.Pd, S.Kep, M.Kes

D III Keperawatan Palembang

Politeknik Kesehatan Palembang

Tahun Akademik 2019/2020

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhanawata’ala yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul tentang system pelayanan kesehatan. Dalam penyusunan makalah ini, tidak
sedikit hambatan yang hadapi karena keterbatasan pengetahuan serta bahan referensi yang dapat
dijadikan acuan. Namun, berkat bantuan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan.
Seperti kata pepatah, tiada gading yang tidak retak, kami menyadari bahwa makalah kami ini
masih jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Apalagi pengetahuan penyusunan
juga belum seberapa mengenai hal yang dibahas dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang positif sangat kami harapkan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca untuk saat ini dan dapat pula dijadikan pedoman
pada masa yang akan datang.

Palembang, Agustus 2019

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………….……………………………………………….…… 1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….…….………2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................3

 Latar Belakang…………………………………………………………………………… ……….3

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………….……..………. 5

 Sistem Pelayanan Kesehatan……………………………………………………………...4


 Pengertian……………………………………………………………………………………4
 Ruang Lingkup……………………………………………………………………………….7
 Bentuk Pelayanan Kesehatan……………………………………………………………11
 Pelayanan Keperawatan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan………………….…..12

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………….……………………….26

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….…….…….………………...27

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan
keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan keperawatan di
Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek
keperawatan.Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih  berdasarkan  intuisi  dan  tradisi  sehingga
keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh.
Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset keperawatan, karena riset
keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau
memvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta
pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge). Masalah yang muncul adalah
apabila peneliti kurang tepat dalam menyusun kerangka kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang
akan diteliti, sehingga hasil penelitian akan kurang bermakna dalam perkembangan tubuh
ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge) dan akan mempengaruhi penerapannya dalam
praktek keperawatan.

4
BAB II

Pembahasan

Sistem Pelayanan Kesehatan

Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan.
Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara efektif, efisien dan tepat
sasaran. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk
dalam pelayanan di antara perawat dokter atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling
menunjang. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-
nilai yang ada di masyarakat. Dalam pelayanan keperawatan yang merupakan bagian penting dalam
pelayanan kesehatan, para perawat diharapkan juga dapat memberikan layanan secara berkualitas.

Teori Sistem

Teori tentang sistem akan memudahkan dalam memecahkan persoalan yang ada dalam sistem.
Sistem tersebut terdiri dari subsistem yang membentuk sebuah sistem yang antara satu dengan lainnya
harus saling mempengaruhi.

Dalam teori sistem disebutkan bahwa sistem itu terbentuk dari subsistem yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan
balik dan lingkungan yang kesemuanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga dapat
digambarkan sebagai berikut:

feedback

input Proses output Dampak

Lingkungan

Input

Merupakan subsistem yang memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem,
seperti sistem pelayanan kesehatan, maka masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan
,sarana kesehatan, dan lain lain.

5
Proses

Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk menjadikan sebuah hasil
yang diharapkan dari sistem tersebut, sebagaimana contoh dalam sistem pelayanan kesehatan, maka
yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.

Output

Hasil yang diperoleh dari sebuah proses dalam sistem pelayanan kesehatan hasilnya dapat
berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat secara optimal.

Dampak

Merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil dari sistem, yang terjadi relative lama waktunya.
Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, maka dampaknya akan
menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan
terjangkau oleh masyarakat.

Umpan balik

Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah sistem
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam sistem pelayanan kesehatan
dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.

Lingkungan

Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan
kesehatan sebagaimana dalam sistem kesehatan lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan
geografis, atau situasi kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti instusi dari luar pelayanan
kesehatan.

Tingkat Pelayanan Kesehatan

Melalui tingkat pelayanan kesehatan akan dapat diketahui kebutuhan dasar manusia tentang
kesehatan. Menurut Leavel dan Carlk dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada
tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan diantara tingkat pelayanan kesehatan adalah sebagai
berikut :

6
1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan.
Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau sasarannya tidak
terjadi gangguan kesehatan. Tingkat pelayanan ini meliputi kebersihan perseorangan,
perbaikan sanitasi lingkungan, layanan prenatal, layanan lansia, dan semua kegiatan yang
berhubungan dengan peningkatan status kesehatan.

2. Spesific Protection ( Perlindungan Khusus )


Perlindungan Khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya yang akan
menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap penyakit-
penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang termasuk dalam tingkat pelayanan kesehatan
ini adalah pemberian imunisasi yang digunakan untuk perlindungan pada penyakit tertentu
seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatitis, campak, dan lain-lain. Pelayanan perlindungan
keselamatan kerja diamana pelayanan kesehatan yang diberikan kepada seseorang yang
bekerja di tempat risiko kecelakaan tinggi seperti kerja dibagian produksi bahan kimia,
bentuk perlindungan khusus berupa pelayanan pemakaian alat pelindung diri dan lain
sebagainya.

3. Early Diagnosis and Prompt Treatment ( diagnosis dini dan pengobatan segera )
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya atau timbulnya
gejala dari suatu penyakit.Tingkat pelayanan ini dilaksanakan dalam mencegah meluasnya
penyakit yang lebih lanjut serta dampak dari timbulnya penyakit sehingga tidak terjadi
penyebaran. Bentuk tingkat pelayanan kesehatan ini dapat berupa kegiatan dalam rangka
survey pencarian kasus baik secara individu maupun masyarakat, survey penyaringan kasus
serta pencegahan terhadap meluasnya kasus.

4. Disability Limitation ( Pembatasan Cacat )


Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak
kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan.Tingkat ini dilaksanakan pada kaus atau
penyakit yang mengalami potensi kecacatan. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dapat
berupa perawatan untuk menghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut,
pemberian segala fasilitas untuk mengatasi kecacatan dan mencegah kematian.

7
5. Rehabilitation ( Rehabilitasi )
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien di diagnosis sembuh. Sering pada tahap
ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan sebagaimana program latihan-latihan
yang diberikan kepada pasien, kemudian memberikan fasilitas agar pasien memiliki
keyakinan kembali atau gairah hidup kembali ke masyarakat dan masyarakat mau menerima
dengan senang hati karena kesadaran yang dimilikinya.

Lembaga Pelayanan Kesehatan

Lembaga pelayanan kesehatan merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada


masyarakat dalam rangka meningkatkan kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan ini sangat bervariasi
berdasarkan tujuan pemberian pelayanan kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan dapat berupa rawat
jalan, imstitusi kesehatan, community based agency dan hospice.

 Rawat Jalan
Lembaga pelayanan kesehatan ini bertujuan untuk memberikan kesehatan pada tingkat
pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit akut atau mendadak dan kronis yang
dimungkinkan tidak terjadi rawat inap.Lembaga ini dapat dilaksanakan pada klinik-klinik
kesehatan seperti klinik dokter spesialis, klinik keperawatan spesialis dan lain-lain.
 Institusi
Merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan berbagai
tingkat pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, pusat rehabilitasi, dan lain-lain.
 Hospice
Lembaga ini bertujuan untuk meberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan pada klien yang
sakit terminal agar lebih tenang dan dapat melewati masa-masa terminalnya dengan tenang.
Lembaga ini digunakan dalam home care.
 Community Based Agency
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien pada
keluarganya sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawat keluarga,
dan lain-lain.

Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan

Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter, pelayanan keperawatan,
dan pelayanan kesehatan masyarakat.Dokter merupakan subsistem dari pelayanan kesehatan.Subsistem
pelayanan kesehatajn tersebut memiliki tujuan masing-masing dengan tidak meninggalkan tujuan umum

8
dari pelayanan kesehatan.Pelayanan kesehatan yang ada sekarang ini dapat diselenggarakan oleh pihak
pemerintah maupun swasta.

Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk yaitu primary helath care (pelayanan kesehatan
tingkat pertama) , secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat ke dua) , dan tertiary health
services ((pelayanan kesehatan tingkat ketiga). Ketiga bentuk pelayanan kesehatan terbagi dalam
pelayanan dasar yang dilakukan di puskesmas dan pelayanan rujukan yang dilakukan di rumah sakit.

1. Primary Helath Care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)


Dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan
atau masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal
dan sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar.Pelayanan
kesehatan ini dapat dilakukan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan lain-lain.

2. Secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat ke dua)


Dibutuhkan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat
inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama.Pelayanan kesehatan ini
dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis atau sejenisnya.

3. Tertiary health services (pelayanan kesehatan tingkat ketiga)


Merupakan tingkat pelayanan tertinggi dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan
pelayanan pada tingkat pertama dan kedua. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-
tenaga yang ahli atau subspesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A
atau tipe B.

Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayanan Kesehatan

Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar dan pelayanan
rujukan.Semuanya dapat dilaksanakan oleh tenaga keperawatan dalam meningkatkan derajat
kesehatan.Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan, maka pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh
tenaga perawat dalam pelayanannya memiliki tugas, diantaranya memberikan asuhan keperawatan
keluarga, komunitas dalam pelayanan kesehatan dasar dan memberikan asuhan keperawatan secara
umum pada pelayanan rujukan. Sebagaimana contoh pelayanan keperawatan dalam keperawatan
keluarga dan komunitas yang berorientasi pada tugas keluarga dalam kesehatan diantaranya mengenal
masalah kesehatan secara dini, mengambil keputusan dalam kesehatan, menanggulangi keadaan darurat
bila terjadi kecelakaan atau penyakit yang sifatnya mendadak, memberikan pelayanan keperawatan dasar

9
pada anggota keluarga yang sakit serta memodifikasi lingkungan untuk menunjang peningkatan status
kesehatan serta memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Demikian juga pada lingkup pelayanan rujukan tugas perawat adalah memberikan asuhan
keperawatan pada ruang atau lingkup rujukannya seperti pada anak, maka perawat akan memberikan
asuhan keperawatan pada anak melalui pendekatan proses keperawatan anak, untuk lingkup
keperawatan jiwa, pada kasus medik dan bedah perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada
kasus medik dan bedah, pada kasus obstetric dan gynekologi perawat akan memberikan asuhan
keperawatan pada maternitas dengan tingkat kasus tertentu, pada kasus gawat darurat perawat akan
memberikan asuhan keperawatan pada keadaan gawat darurat dan lain-lain.

Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan

Pelaksanaan pelayanan kesehatan juga akan lebih berkembang atau sebaliknya akan terhambat
karena dipengaruhi oleh beberapa factor seperti adanya peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi
baru , pergeseran nilai masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi dan politik.

1. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru

Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan
teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan diikuti oleh
perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih
mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah
penyakit-penyakit yang sulit dapat digunakan alat seperti laser, terapi pengubahan gen, dan lain-lain.
Berdasarkan itu pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal dan pelayanan akan lebih
profesional dan butuh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tertentu.

2. Pergeseran Nilai Masyarakat

Berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada di
masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan, dimana dengan beragamnya masyarakat, maka dapat
menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda. Masyarakat yang sudah maju
dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau
pemanfaatan pelayanan kesehatan , demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki
pengetahuan yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan.

10
3. Aspek Legal dan Etik

Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan pelayanan


kesehatan , maka akan semakin tinggi pula tuntutan hokum dan etik dalam pelayanan kesehatan,
sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan
secara professional dengan memperhatikan nilai-nilai hokum yang ada di masyarakat.

4. Ekonomi

Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat.


Semakin tinggi ekonomi seseorang , pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah dijangkau ,
demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah maka sangat sulit menjangkau
pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup
mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam system pelayanan kesehatan.

5.Politik

Kebijakan pemerintah melalui system politik yang ada akan sangat mempengaruhi sekali dalam
system pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam
system pelayanan.

Visi Indonesia Sehat 2010

Visi Indonesia sehat merupakan pandangan Indonesia dalam mencapai derajat kesehatan
bagi semua. Pandangan pencapaian kesehatan bagi semua ini sering terjadi perubahan tetapi pada visi
2010 diharapkan pencapaian Indonesia sehat bagi semua pada tahun 2010 tercapai karena itu
dibutuhkan berbagai strategi dan misi. Strategi yang ada dalam visi Indonesia sehat diantaranya
pemahaman tentang paradigma sehat , strategi sehat , strategi profesionalisme dalam segala tugas ,
adanya JPKM, dan desentralisasi. Dalam menggunakan strategi yang ada pemerintah telah menyusun
misi yang akan dijalankan sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan , diantaranya :

a. Penggerak pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan


b. Memelihara, meningkatkan, melindungi kesehatan inidvidu, keluarga, masyarakat , dan
lingkungan
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau
d. Meningkatkan kemandirian masyarakat hidup sehat.

Dalam melaksanakan visi yang ada, keperawatan sebagai profesi dalam bidang kesehatan
dituntut untuk memberikan pelayanan yang professional dan berorientasi pada paradigm sehat sesuai
dengan paradigma kesehatan yang dimiliki, salah satunya adalah pembangunan kesehatan yang

11
berorientasi pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan penduduk yang sehat, bukan hanya
penyembuhan pada orang sakit sehingga upaya pemberian pelayanan kesehatan difokuskan pada
promotif dan preventif agar dapat lebih meningkatkan dan memelihara bagi yang sehat agar lebih
produktif dan yang sakit agar lebih sehat. Sehingga akhirnya dapat terjadi pola atau gaya hidup sehat
pada semua lapisan masyarakat Indonesia seperti memelihara dan meningkatkan kesehatan, mengurangi
atau menghilangkan kebiasaan yang merugikan kesehatan , melindungi dari ancaman kesehatan, serta
berperan aktif dalam kegiatan kesehatan masyarakat.

Bentuk Dan Jenis Pelayanan Kesehatan

Bentuk pelayanan kesehatan adalah:


1.    Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer)
Pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar dan dilakukan
bersama masyarakat dan dimotori oleh:
a.Dokter Umum (Tenaga Medis)
b.Perawat Mantri (Tenaga Paramedis)
Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau pelayanan kesehatan masyarakat
adalah pelayanan kesehatan yang paling depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat
pada saat mereka mengalami gangguan kesehatan atau kecelakaan. Primary health care pada
pokoknya ditunjukan kepada masyarakat yang sebagian besarnya bermukim di pedesaan,
serta masyarakat yang berpenghasilan rendah di perkotaan. Pelayanan kesehatan ini sifatnya
berobat jalan (Ambulatory Services). Diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan
masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan.
Contohnya : Puskesmas, Puskesmas keliling, klinik.
2.    Pelayanan kesehatan tingkat kedua (sekunder)
Pelayanan kesehatan sekunder adalah pelayanan yang lebih bersifat spesialis dan bahkan
kadang kala pelayanan subspesialis, tetapi masih terbatas. Pelayanan kesehatan sekunder
dan tersier (secondary and tertiary health care), adalah rumah sakit, tempat masyarakat
memerlukan perawatan lebih lanjut (rujukan). Di Indonesia terdapat berbagai tingkat rumah
sakit, mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit kelas A.
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:
a.Dokter Spesialis
b.Dokter Subspesialis terbatas
Pelayanan kesehatan ini sifatnya pelayanan jalan atau pelayanan rawat (inpantient
services).Diperlukan untuk kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap, yang
sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.
Contoh : Rumah Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D.

12
3.    Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tersier)
Pelayanan kesehatan tersier adalah pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan
subspesialis serta subspesialis luas.
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:
          a.Dokter Subspesialis
b.Dokter Subspesialis Luas
Pelayanan kesehatan ini sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau pelayanan rawat
inap (rehabilitasi).Diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat
ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder.
Contohnya: Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.
Menurut pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan secara umum dapat
dibedakan atas dua, yaitu:
1.    Pelayanan kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical
services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice)
atau secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan
keluarga.
2.    Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok kesehatan masyarakat (public
health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama
dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya untuk kelompok dan masyarakat.

C. Pelayanan Keperawatan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatann

Sistem Kesehatan Nasional

SKN adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu
dan saling mendukung, guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam UUD 1945.

Subsistem Upaya Kesehatan

1. Upaya kesehatan masyarakat (UKM)

2. Upaya kesehatan perorangan (UKP)

(sedang dalam proses untuk penggabungan UKM dan UKP)

13
Upaya Kesehatan Masyarakat

Pemerintah dan peran serta aktif masyarkat dan swasta. Mencakup: promkes, pemeliharaan kes,
P2M, keswa, pengendalian penyakit tdk menular, sanitasi dasar, gizi masy, dan lain-lain

Upaya Kesehatan Perorangan

Dapat diselenggarakan oleh masyarakat, swasta dan Pemerintah. Mencakup: promkes,


pencegahan, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, rehabilitasi.

Strata Upaya Kesehatan

Pelayanan Keperawatan Sebagai Subsistem Pelayanan Kesehatan. Pelayanan keperawatan


merupakan bagian integral dari sistem yankes secara keseluruhan proporsi tenaga keperawatan (perawat
dan bidan) merupakan proporsi tenaga terbesar (48%) dapat mempengaruhi kinerja rumah sakit dan
puskesmas/ sarana pelayanan kesehatan lainnya.

Peran perawat dalam UKP dan UKM

Peran perawat di semua tatanan pelayanan kesehatan di setiap level rujukan bentuk pelayanan :
bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif. Sasaran klien: individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
Rentang: sehat-sakit mencakup seluruh proses kehidupan

Hakekat Kontribusi Perawat

Perawat kontribusi dalam pelayanan perawatan di semua tatanan Daya ungkit yankes bermutu

Mutu Pelayanan Keperawatan


Dua faktor yang menentukan mutu pelayanan keperawatan/kesehatan, yaitu:
1. Peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia atau tenaga kesehatan (quality of care)
2. Penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan tugas (quality of services)

Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit


1. Pelayanan medik
2. Pelayanan keperawatan
3. Pelayanan penunjang medik

Tujuan Pening Mutu Yanwat


1. Meningkatkan Mutu Pelayanan & Askep
2. Menurunkan biaya operasional
3. Menjaga mutu pelayanan sesuai standar & peraturan yang berlaku
4. Meningkatkan pencatatan & dokumentasi pelayanan & asuhan
5. Membuat penilaian terhadap penampilan secara rasional

14
6. Meningkatkan tanggung gugat para profesional praktisi
7. Meningkatkan image yg positif

Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2KP)


1. Aplikasi Nilai-Nilai Profesional dalam Praktik Keperawatan
2. Manajemen dan Pemberian Asuhan Keperawatan
3. Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan
4. Metoda Pemberian Asuhan Keperawatan
5.Ketenagaan Keperawatan
6. Keterampilan Spesifik Manajemen Asuhan Keperawatan
7. Pengembangan Profesional Diri

Sistem Pelayanan Kesehatan

Pengertian Sistem Pelayanan Kesehatan


Menurut Marciariello ada dua bentuk sistem yang berlaku yakni sistem formal dan sistem informal.
Sistem Formal adalah sistem yang memungkinkan pendelegasian otoritas dimana sistem formal
memprjelas struktur, kebijakan dan prosedur yang harus diikuti oleh anggota organisasi.
Sistem Infomal adalah sistem yang lebih berdimensi hubungan antar pribadi yang tidak ditunjukkan dalam
struktur formal. Biasanya dalam organisasi ada dimensi informal seperti itu.

1.Sejarah Perkembangan Sistem Pelayanan Kesehatan


Perkembangan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia tidak terlepas dari sejarah
kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka pelayanan kesehatan masyarakat dikembangkan sejalan
dengan tanggung jawab Pemerintah “ Melindungi masyarakat Indonesia dari gangguan kesehatan’’.
Kesehatan adalah hak asasi manusia yang tercantum dalam UUD 1945, beberapa catatan penting
dibawah ini baik sebelum maupun sesudah Indonesia merdeka dapat dijadikan tonggak sejarah
perkembangan program kesehatan masyarakat Indonesia.
Tahun 1924 pengembangan program pendidikan kesehatan masyarakat mulai dirintis untuk peningkatan
sanitasi lingkungan di wilayah pedesaan.
Tahun 1952 pengembangan balai ibu dan anak mulai dirintis didirikannya Direktorat KIA dilingkungan
kemenkes RI
Tahun 1956 proyek UKS mulai diperkenalkan di wilayah Jakarta
Tahun 1959 program pemberantasan penyakit malaria dimulai dengan adanya bantuan WHO

15
Tahun 1960 UU pokok kesehatan dirumuskan
Tahun 1969 – 1971 rencana pembangunan lima tahunan (Repelita) Indonesia mulai dibahas Depkes
dengan menata kembali strategi pembangunan kesehatan jangka panjang melalui :
1. Rakernas 1 Dilangsungkan untuk merumuskan rencana pembangunan kesehatan jangka
panjang sebagai repelita awal 1
2. Konsep Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) mulai diperkenalkan

3. KOMPONEN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

a. Primer, pelayanan peningkatan dan pencegahan tanpa mengabaikan keluarga,


kelompok, dan masyarakat.Merupakan tanggung-jawab Dinkes Kabupaten/ Kota yg pelaksanaan
operasionalnya dpt didele-gasikan kpd Puskesmas.Masyarakat termasuk swasta dpt menyeleng-garakan
pelayanan kesehatan sesuai peraturan yg berlaku dan berkerjasama dgn pemerintah. Pembiayaan
pelayanan kesehatan masyarakat primer ditanggung oleh pemerintah bersama masyarakat, termasuk
swasta.

b. Sekunder, menerima rujukan kesehatan dari pe-layanan kesehatan masyarakat primer


& mem-berikan fasilitasi dalam bentuk sarana, teknologi, & sumber daya manusia kesehatan serta
didukung oleh pelayanan kesehatan masyarakat tersier.

Merupakan tanggung-jawab Dinkes Kabupaten/ Kota dan atau Provinsi sbg fungsi teknisnya, yakni
melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat yg tidak sanggup/tidak memadai dilakukan pada
pelayanan kesehatan masyarakat primer.

Fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta hrs mempunyai izin sesuai peraturan yang berlaku serta
bekerjasama dgn unit kerja Pemda, seperti laboratorium kesehatan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan,
Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan, dll.

C.Tersier, menerima rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan masyarakat sekunder dan memberikan
fasilitasi dalam bentuk sarana, teknologi, sumber daya manusia kesehatan, dan rujukan operasional.

Merupakan tanggung-jawab Dinkes Provinsi dan Kemkes yg didukung dgn kerja sama lintas sektor.
Institut pelayanan kesehatan masyarakat tertentu scr nasional dapat dikembangkan untuk menampung
kebutuhan.

Pelaksananya adalah Dinkes Provinsi, Unit kerja terkait di tingkat Provinsi, Kemkes, & Unit kerja terkait di
tingkat nasional.

16
4.Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pelayanan Kesehatan

1.Pergeseran Masyarakat dan konsumen


Hal ini sebagai akibat dari peningkatan pengetahuan dan kesadaran konsumen terhadap
peningkatan kesehatan, pencehgahan penyakit dan upaya pengobatan. Sebagai masyarakat yang
memiliki pengetahuan tentang masalah kesehatan yang meningkat, maka mereka mempunyai kesadaran
yang lebih besar yang berdampak pada gaya hidup terhadap kesehatan. Akibat nya kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan meningkat.

1.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi baru


Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi i sisi lain dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan karena adanya peralatan kedokteran yang lebih canggih dan memadai walau disisi yang lain
juga berdampak pada beberapa hal seperti, meningkatnya biaya pelayanan kesehatan, melambungnya
biaya kesehatan dan dibutuhkannya tenaga profesional akibat pengetahuan dan peralatan yang lebih
modern

2.Issu Legal dan Etik


Sebagai masyarakat yang sadar terhadap hak nya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan
pengobatan, issu etik dan hukum semakin meningkat ketika mereka menerima pelayanan kesehatan.
Pemberian pelayanan kesehatan yang kurang memadai dan kurang manusiawi maka persoalan hukum
kerap akan membayangi nya.
3. Ekonomi
Pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan barangkali hanya dapat dirasakan oleh
orang-orang tertentu yang mempunyai kemampuan untuk memperoleh fasilitas pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan, namun bagi klien dengan status ekonomi rendah tidak akan imampu mendapatkan
pelayanan kesehatan yang paripurna karena tidak dapat menjangkau biaya pelayanan kesehatan.
4. Politik
Kebijakan Pemerintah dalam sistem pelayanan kesehatan akan berpengaruh kepada kebijakan
tentang bagaimana pelayanan kesehatan yang diberikan dan siapa yang menanggung biaya pelayanan
kesehatan.

5. PELAYANAN KESEHATAN

Tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada
masyarakat. Melalui tingkat pelayanan kesehatan akan dapat diketahui kebutuhan dasar manusia tentang
kesehatan. Diantara pelayanan kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:

17
        Health  promotion

Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui
peningkatan kesehatan. Pelaksanaan ini bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar
masyarakat atau sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan.

        Specific protection (Perlindungan khusus)

Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya yang akan menyebabkan
penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu. ncaman
kesehatan, yang termasuk dalam tingkat pelayanan kesehatan ini adalah pemberian imunisasi yang
digunakan untuk perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatirtis, campak,
dan lain-lain.

        Early diagnosis and promt treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera)

Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingkat dimulainya atau ditimbulnya gejala dari
suatu penyakit. Tingkat pelayanan ini dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit yang lebih lanjut
serta dampak dari timbulnya penyakit shingga tidak terjadi penyebaran. Bentuk tingkat pelayanan
kesehatan ini dapat berupa kegiatan dalam rangka survey pencarian kasus baik secara individu maupun
masyarakat, survey penyaringan kasus serta pencegahan terhadap meluasnya kasus.

        Disability limitation (pembatasan cacat)

Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami
dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan. Tingkat ini dilaksanakan pada kasus atau penyakit
yang memiliki potensi kecacatan. Bentuk kegiatan yang dapat di lakukan dapat berupa perawatam untuk
menghentikan  penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas untuk mengatasi
kecacatan dan mencegah kematian.

        Rehabilitation (rehabilitasi)

Tingkat pelayanan ini di laksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh. Sering pada tahap ini dijumpai
pada fase pemulihan terhadap kecacatan sebagaimana program latihan-latihan yang diberikan pada
pasien., kemudian memberikan fasilitas agar pasien memiliki keyakinan kembali atau gairah hidup kembali
ke masyarakat dan masyarakat mau menerima dengan senang hati karina kesadaran yang dimilikinya.

6. HUBUNGAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL

18
Menurut Dubois dan Milley
Sistem pelayanan kesehatan merupakan jaringan pelayanan interdisipliner, komprehensif dan kompleks
terdiri dari aktifitas diagnosis, treatment, rehabilitasi, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan untuk
masyarakat pada seluruh kelompok umur dalam berbagai keadaan.
Sedangkan sistem Kesehatan nasional adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi tinggi
nya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam pembukaan UUD 1945.
Sistem pelayanan kesehatan akan terlaksana dengan baik bila didukung dengan sistem kesehatan
nasional antara lain dengan peningkatan APBN bidang kesehatan. Karena tujuan dari sistem kesehatan
nasional itu sendiri yaitu menyehatkan bangsa dalam hal ini bebas sakit, bebas disabiliti, sosial ekonomi
yang sehat, hal itu semua bisa tercapai dengan peningkatan mutu sumber daya manusia dan sistem
pendanaan nya.

Pelayanan professional adalah suatu pelayanan yang diberikan oleh seorang tenaga yang telah
selesai mengikuti pendidikan formal keperawatan, yang telah disahkan oleh pemerintah Republik
Indonesia untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan secara profesional dan sesuai
dengan kode etik keperawatan.

Perawat merupakan bagian integral(terpenting) dalam suatu instansi kesehatan karena perawat
merupakan kerangka dasar yang tidak dapat dipisahkan dalam proses memberikan pelayanan kesehatan,
dalam semua instansi kesehatan jumlah perawat lebih banyak dari jumlah tenaga kesehatan yang lain.

Untuk menjadi perawat profesional, seseorang minimal harus menempuh jenjang pendidikan
setara diploma tiga (D III), sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat ini. Hal ini dapat disebut sebagai
bagian dari ilmu. Kiat menjadi seorang perawat adalah cara atau seni dalam memberikan pelayanan
kesehatan, sesuai dengan cara atau metode yang dimiliki setiap perawat.

Dalam keperawatan professional, mencangkup pelayanan kesehatan di bidang bio-psiko-sosio-


spiritual yang merupakan bentuk perawatan holistic.
Pelayanan yang komprehensif dalam keperawatan mencangkup hal-hal sebagai berikut :
Preventif (pencegahan), Promotif (peningkatan), Kuratif (pengobatan), dan Rehabilitatif (pemulihan).
Pemberian asuhan keperawatan harus mencangkup semua siklus kehidupan, yang berawal dari
proses pembuahan dalam rahim hingga kematian.

A.Peraturan Dan Kebijakan Sistem Pelayanan Kesehatan Di Indonesia


Berhubungan dengan dasar hukum tentang pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu:
1.Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
2.UU RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
3.UU RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
4.Undang-undang Kesehatan RI Nomor 23 Tahun 1992
5.PP No. 8 tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah.

19
6.Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No: Kep/26/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk
Tehnis Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
1.Ketentuan SPM dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 100/757/2002, dan diatur lebih lanjut
dalam PP no: 65 tahun 2005
2.SK Menkes No: 826/MENKES/SK/IX/2008 tentang SPM (Standar Pelayanan Minimal

A.Struktur Organisasi Sistem Pelayanan Kesehatan Dan Peraturan

A. INDIKATOR KINERJA SISTEM PELAYANAN KESEHATAN


Dalam teori system disebutkan bahwa system itu terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan balik dan
lingkungan yang semuanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Input
Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistam, seperti
system pelayanan kesehatan, maka masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan,
sarana kesehatan dan lain-lain.
Proses
Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk menjadikan sebuah hasil yang
diharapkan  dari system tersebut, sebahaimana contoh dalam system pelayanan kesehatan, maka yang
dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kasehatan.
Output

20
Hasil yang diperoleh dari sebuah proses , dalam system pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa
pelayanan kesehatan berkualitas, efektif, dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyaraka sehingga pasien cepat sembuh dan sehat optimal.
Dampak
Merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil bari system, yang terjadi relative lama waktunya. Setelah
hasil dicapai, sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan , maka dampaknya akan menjadikan
masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh
masyarakat.
Umpan balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah system yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam system pelayanan kesehatan dapat
berupa kualitas tenaga kesehatanyang juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.
Lingkungan
Lingkungan disini adalah semus keadaan diluar system tetati dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan
sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan
strategis, atau situasi kondisi social yang ada di masyarakat seperti institusi di luar pelayanan masyarakat.

B. PERANAN SWASTA DAN LSM DALAM SISITEM PELAYANAN KESEHATAN


Swasta di bidang kesehatan adalah semua organisasi dan individu yang dalam melaksanakan kegiatan
nya tidak langsung dikendalikan oleh Pemerintah (WHO,Meksiko 1991).
-Tujuh kemungkinan peran swasta
a. Kontrak kegiatan tertentu pada swasta
b. Mendorong pengembangan JPKM
c. Sesuaikan tarif untuk meningkatkan pendapatan
d. Membayar swasta sesuai dengan mutu di pemerintah
e. Kembangkan asuransi swasta nasional
f. Rumah sakit Swadana ( Autonomy)
g. Swasta ikut bertanggung jawab atas biaya pendidikan

Peranan LSM penting untuk membangun sustu masyarakat dan bangsa. Ini disebabkan karena banyak
pembiayaan dari perorangan, institusi dan pemerintah untuk masyarakat disalurkan melalui LSM. Sejak
tahun 1970 an, LSM telah bertambah banyak dari sebelumnya mencoba untuk mengisi ruang yang tidak
akan atau tidak dapat diisi oleh Pemerintah. Berikut peranan LSM :
1. Pengembangan dan pembangunan insfrastruktur

21
Membangun perumahan, menyediakan infrastruktur seperti sumur atau toilet umum,, penampungan
limbah padat dan usaha berbasis masyarakat lain.
2. Mendukung inovasi, ujicoba dan proyek percontohan
LSM memiliki kelebihan dalam perancangan dan pelaksanaan proyek yang inovatif dan secara khusus
menyebutkan jangka waktu mereka akan mendukung proyekk tesebut
LSM dapat juga mengerjakan percontohan untuk proyek besar Pemerintah karena adanya kemampuan
bertindak yang lebih cepat dibandingkan dengan Pemerintah dengan birokrasi nya yang rumit.
3. Memfasilitasi komunikasi
LSM dapat memfasilitasi komunikasi ke atas, dari masyarakat kepada Pemerintah, dan kebawah, dari
Pemerintah kepada masyarakat.Komunikasi keatas mencakup pemberian informasi kepada Pemerintah
tentang apa yang difikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh masyarakat, sedangkan komunikasi kebawah
mencakup pemberian informasi kepada masyarakat tentang apa yang direncanakan dan dikerjakan oleh
Pemerintah.

4. Bantuan teknis dan pelatihan


Institusi pelatihan dan LSM dapat merancang dan memberikan suatu pelatihan dan bantuan teknis untuk
organisasi berbasis masyarakat dan Pemerintah.
5. Penelitian, Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi yang efektif terhadap sifat partisipatif suatu proyek akan memberikan manfaat
yang baik bagi masyarakat dan staf proyek itu sendiri.
6. Advokasi untuk dan dengan masyarakat miskin
LSM menjadi juru bicara dan perwakilan orang miskin dan mebcoba untuk mempengaruhi kebijakan dan
program Pemerintah. Ini dapat dilakukan melalui berbagai cara mulai dari unjuk rasa,proyek percontohan,
keikutsertaan dalam forum publik untuk memformulasi kebijakan dan rencana Pemerintah, hingga
mengumumkan hasil penelitian danm studi aksus terhadap orang miskin.

Sebagaian besar dasar falsafah praktik keperawatan professional disusun merujuk pada konsep


praktik professional dan teori keperawatan. Falsafah praktik keperawatan secara umum
mengandung dasar-dasar pemikiran yang sama untuk mengembangkan tugas keperawatan, tetapi
di setiap negara pernyataan yang disusun juga disesuaikan dengan nilai dan latar belakang budayanya.
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, azas-
azas, hokum, dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai
kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta).
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Falsafah Keperawatan
bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Keperawatan menganut pandangan

22
holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusiabio-psiko-sosial-spiritual. Kegiatan keperawatan
dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia,
memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.

C. KEDUDUKAN DAN PERANAN AHLI GIZI DALAM SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DI


INDONESIA

Dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Bab VIII mengamanatkan bahwa upaya
perbaikan gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat antara lain melalui
perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses serta mutu
pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Sejalan dengan semakin
meningkatnya tingkat pendididkan dan keadaan sosial masyarakat, saat ini telah menjadi kewajiban bagi
fasilitas pelayanan kesehatan untuk memberi pelayanan kesehatan yang bermutu yang menjamin
konsumen mendapat pelayanan terbaik dan aman. Oleh karena itu keberadaan tenaga kesehatan
menjadi penting untuk melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan.
Pelayanan Kesehatan yang bermutu hanya dimungkinkan apabila didukung oleh tenaga kesehatan yang
cukup baik jumlah maupun kualitasnya.
Pelayanan gizi merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang memiliki peran strategis dan
menentukan mutu pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pelayanan Kesehatan yang bermutu tidak
mungkin dapat diberikan tanpa pelayanan gizi yang baik. Oleh Karena itu peranan tenaga gizi di fasilitas
pelayanan kesehatan menjadi penting. Meskipun saat ini telah ada peraturan dan ketentuan yang
mengatur ketenagaan di fasilitas pelayanan kesehatan, namun dalam pelaksanaannya peraturan tersebut
masih belum cukup untuk mendukung upaya penungkatan mutu pelayanan gizi yang diharapkan, antara
lain karena peraturan dan ketentuan tersebut masih bersifat umum, belum memuat secara rinci jumlah
dan jenis tenaga gizi yang diperlukan agar dapat melaksanakan pelayanan gizi yang optimal.
Agar dapat memberikan pelayanan gizi yang bermutu, selain jumlah tenaga gizi yang cukup diperlukan
pula kualifikasi tenaga gizi yang memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang harus diberikan. Oleh
karena itu diperlukan tenaga gizi yang memenuhi kualifikasi kompetensi dalam melakukan praktek
kegizian. Kualifikasi kompetensi ini erat kaitanya dengan “ Implementasi Permenkes Republik Indonesia
tentang Penyelenggaraan Praktek Tenaga gizi” dan “kesiapan profesi gizi dalam menghadapi uji
Kompetensi.
C. Keperawatan dan Ruang Lingkup Keperawatan

Profesi keperawatan sangat dibutuhkan karena profesi ini sangat berhubungan dengan manusia. Ketika
manuia mengalami gangguan fisik  Maupun psikisnya dia tidak bisa melakukan kegiatan rutinitas seperti

23
biasa. Oleh karena itu, dia harus membutuhkan pertolongan seorang perawat. Seorang perawat yang
professional yang ditutut zaman sekarang yaitu dia harus memiliki ilmu keperawatan juga memiliki
pengalaman kerja. Dalam keperawatan terdapat ruang lingkup keperawatan yang menjelaskan tentang
bidang-bidang yang ada di ruang lingkup keperawatan tersebut. Ruang lingkup adalah suatu batasan
yang memudahkan dilaksanakannya penelitian agar efektif dan efesien untuk memisahkan aspek tertentu
sebuah objek.
1. Pengertian Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesiaonal yang merupakan bagian intergral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditunjukkan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. 
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian
integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat keperawatan, yang berbentuk bio-psiko-sosio-
spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat
maupun sakit, yang mencakup keseluruhan proses kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan nasional,
1983)
Perawat adalah seorang yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan
keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (UU
kesehatan No 23 tahun 1992)

Jadi perawat merupakan seseoarang yang telah lulus pendidikan perawat dan memiliki
kemampuan serta kewenangan melakukan tindakan kerpawatan berdasarkan bidang keilmuan yang
dimiliki dan memberikan pelayanan kesehatan secara holistic dan professional untuk individu sehat
maupun sakit, perawat berkewajiban memenuhi kebutuhan pasien meliputi bio-psiko-sosio dan spiritual, di
dalam materi ini terdapat ruang lingkup keperawatan yang terdiri dari keperawatan keluarga, anak, gawat
darurat, komunitas, gerontik dan maternitas.

2. Ruang Lingkup Keperawatan


Ruang lingkup keperawatan adalah suatu batasan yang memudahkan dilaksanakannya
pelayanan kesehatan individu, kelompok maupun masyarakat yang sehat maupun sakit serta
memudahakan aspek tertentu dalam suatu objek yang ada pada ruang lingkup bidang
keperawatan.Ruang lingkup keperawatan terdiri dari keperawatan anak, komunitas, medical bedah,
anestesi, jiwa,keperawatan keluarga dan sebagainya. Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan
beberapa ruang lingkup bidang keperawatan.

1. Keperawatan anak

Keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada anak yang berfokus pada keluarga. Keperawatan anak
merupakan disiplin ilmu keperawatan yang terdiri atas dua bidang ilmu keperawatan yaitu keperawatan
anak dan maternitas. Ilmu keperawatan anak merupakan dasar dalam mengantarkan perserta didik agar
mampu memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif bagi anak (Infant, toddler, prasekolah,
sekolah dan remaja). Prinsip keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan
anak adalah :
a.       Anak sebagai individu dan mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan
b.      Anak bukan minuatur orang dewasa
c.       Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan dan peningkatan derajat kesh.
d.      Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak
sebagai perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep anak.
Peran perawat dalam keperawatan anak
v  Sebagai pelaksana pelayanan keperawatan
v  Pendidik

24
v  Pengelola dalam bidang pelayanan
v  Perawat dan institusi pendidikan keperawatan
2. Keperawatan Maternitas
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan professional keperawatan
yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,
kehamilan, melahirkan, bifas, antaradua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, berserta
keluarganya,berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial
untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Paradigma keperawatan maternitas
a. Manusia
b. Lingkungan
c. Sehat
d. Keperawatan ibu

3. Keperawatan Komunitas
a. Upaya Promotif
Untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan :
v  Penyuluhan kesehatan masyarakat
v  Peningkatan gizi
v  Pemeliharaan kesehatan perorangan
v  Pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratur
v  Rekreaksi
b. upaya preventif 
Untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat melalui kegiatan :
v  Imunisasi masal terhadap bayi dan balita
v  Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun kunujungan rumah
v  Pemberian vit A
c. Upaya kuratif
Untuk merawat dan mengobati anggota-anggota, keluarga yang menderita penyakit ataupun masalah
kesehatan.
d. Upaya rehabilitative
Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah maupun terhadap kelompok-kelompok
tertentu yang menderita penyakit yang sama.
4. Keperawatan Gawat Darurat
Keperawatan gawat darurat adalah pelayanan professional keperawatan yang diberikan pada
pasien dengan kebutuhan urgen dan kritis. Pelayanan gawat darurat tidak hanya memberikan pelayanan
untuk mengatasi kondisi kedaruratan yang dialami pasien tetapi juga memberikan asuhan keperawatan
untuk mengatasi kecemasan pasien dan keluarga. Prinsip penatalaksana keperawatan darurat
·         Memelihara jalan nafas dan menyediakan ventilasi, melakukang resusitasi pada saat dibutuhkan.
Kaji cedera dan obstriksi jalan nafas.
·         Kontrol pendarahan dan konsekuensinya
·         Evaluasi dan pemulihan curah jantung
5.Keperawatan Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dan keadaan saling ketergantungan
(Departemen Kesehatan, 1988).
a.       Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat dan kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Berbagai peran yang terdapat dalam
kelurga adalah sebagai berikut :
1) Peran ayah : Sebagai suami dan  istri dan ayah dari anak-anaknya. Nerperan mencari nafkah, pendidik,

25
pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, anggota dari kelompok masyarakat dari
lindungannya.
b.      Peran ibu : Sebagai isti dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peran mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya.
c.       Peran anak-anak : Melaksanakan peran psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
mental , sosial, dan spiritual.
6. Keperawatan Gerontik
Keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan pelayanan terhadap usia lanjut di
berbagai tatanan dan membantu usia lanjut untuk mencapai dan mempertahankan fungsi yang optimal.
Lingkup praktek keperawatan gerontik meliputi pemberian asuhan keperawatan, melaksanakan advokasi
dan berkerja untuk meningkatkan kemampuan kemandirian usia lanjut, mencegah dan meminimalkan
kecacatan dan menunjang proses kematian yang bermatabat. Lingkup pelayanan pada usia lanjut meliputi
:
1. Pelayanan kesehatan lansia berbasis institusi
2. Pelayanan kesehatan berbasis komunitas

26
BAB III

Penutup

KESIMPULAN
Pelayanan keperawatan diberikan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan di tingkat primer, sekunder,
dan tertier
Pelayanan keperawatan sebagai sistem dipengaruhi oleh input proses dan output
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan
Pelayanan keperawatan berpengaruh dalam pencapaian mutu pelayanan kesehatan
Pelayanan keperawatan berkontribusi dalam pembangunan kesehatan nasional

27
DAFTAR PUSTAKA

1. Iqbal Mubarak, Wahid (2005), Pengantar Keperawatan Komunitas, Penerbit


Sagung Seto
2. Abdul Halim, Achmad Tjahyono, Muh. Fakhri Husein, Sistem Pengendalian
Menejemen, Yogyakarta UPP AMP YKPN, 2000
3. Hadi Sasmito, Wiku.2007.sistem Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada
4. Depkes RI . 2009. Sistem Kesehatan Nasional.Jakarta.
5. PERSAGI, 2012. Penyelenggaraan “ The 3rd Profesional Education Quality
Conference Profesi Giz”i. Bogor.
6. A. Aziz Alimul Hidayat, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2, Salemba Medika,
2007, 2008

28
Soal – soal Konsep Dasar Keperawatan

Nama : Wita Vera Mida

Tingkat : 1B

NIM : PO.71.20.1.19.095

1. subsistem yang memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem, seperti sistem
pelayanan kesehatan, maka masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan ,sarana
kesehatan, dan lain lain, merupakan teori system yang disebut…

a. Dampak

b. Input

c. Umpan balik

d. Proses

e. Output

2. Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya atau timbulnya gejala dari
suatu penyakit, merupakan tingkat pelayanan kesehatan yang disebut dengan…

a. Health Promotion

b. Early Diagnosis and Prompt Treatment

c. Rehabilitation

d. Spesific Protection

e. Disibility Limitation

29
3. Merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan berbagai tingkat
pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, pusat rehabilitasi, dan lain-lain, merupakan lembaga pelayanan
kesehatan yang disebut dengan…
a. Rawat jalan
b. Hospice
c. Institusi
d. Community based agency
e. Health

4. Dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan atau
masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera
sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar, merupakan bentuk pelayanan
kesehatan yang disebut dengan…
a. Primary health care
b.Tertiary health servicer
c.Disability limitation
d. Secondary health care
e.Specific protection

5. Berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada di masyarakat
sebagai pengguna jasa pelayanan, dimana dengan beragamnya masyarakat, maka dapat menimbulkan
pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda, merupakan faktor yang mempengaruhi pelayanan
kesehatan yang disebut dengan…
a.Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
b. Aspek legal dan etik
c. Ekonomi
d. Politik
e. Pergeseran nilai masyarakat

30
Nama : Lati Lestari

Tingkat : 1B

NIM : PO.71.20.1.19.051

1. Sistem pelayanan kesehatan yang berfungsi untuk melindungi dari bahaya yang
menyebabkan penurunan status kesehatan atau bentuk perlindungan terhadap
penyakit-penyakit tertentu adalah.....
a. Health promotion
b. Early diagnosis
c. Specific protection
d. Disability limitation
e. Reahabilation
2. Tujuan dari sistem kesehatan nasional adalah.....
a. Mensejahterakan masyarakat
b. Menyelamatkan masyarakat dari gangguan penyakit
c. Memberikan nutrisi yang cukup kepada pasien
d. Memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat
e. Menyehatkan bangsa dalam hal ini bebas sakit, bebas disability, sosial
ekonomi yang sehat, dengan meningkatkan mutu sumber daya manusia
dan sistem pendanaannya
3. Salah satu dasar hukum tentang pelayanan kesehatan masyarakat yaitu.....
a. UUD RI No. 28 tahun 2004
b. Pasal 1 ayat 3 UUD 1945
c. UUD No.27 ayat 1
d. UUD No. 30 tahun 2009
e. UUD kesehatan RI No. 23 tahun 1992

31
4. Undang-undang No.36 tahun 2009 berisi tentang....
a. Perbaikan gizi
b. Pengaturan pola makan
c. Pengaturan jumlah air
d. Pengaturan yodium dalam tubuh
e. Pengaturan hormon endoktrin
5. Lembaga yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang di
fokuskan pada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan dapat melewati
masa-masa terminalnya dengan tenang....
a. Rawat jalan
b. Institusi
c. Comunity based agency
d. Hospice
e. Rawat inap

32
Nama : Lusi Oktaviani

Tingkat : 1B

NIM : PO.71.20.1.19.053

1. Menurut marciariello ada 2 bentuk sistem yang berlaku yaitu....


a. Sistem formal dan sistem primer
b. Sistem informal dan sistem primer
c. Sistem formal dan sistem informal
d. Sistem primer dan sekunder
e. Sistem informal dan tersier
2. Pada tahun berapa Indonesia dapat dijadikan sebagai tonggak sejarah
pengembangan balai ibu dan anak mulai dirintis didirikannya direktorat KIA
dilingkungan kementrian kesehatan RI dalam program keshatan masyarakat
Indonesia...
a. 1924
b. 1952
c. 1956
d. 1959
e. 1960
3. Komponen sistem pelayanan kesehatan yang menerima rujukan kesehatan dari
pelayanan kesehatan masyarakat primer dan memberikan fasilitas dalam bentuk
sarana, teknologi, dan sumber daya manusia kesehatan serta di dukung oleh
pelayanan kesehatan masyarakat tersier adalah.....
a. Primer
b. Sekunder
c. Tersier

33
d. Kuartener
e. Informal
4. Perkembangan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia tidak lepas dari
sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka pelayanan kesehatan
masyarakat dikembangkan sejalan dengan tanggung jawab pemerintah yaitu......
a. Melindungi masyarakat Indonesia dari gangguan kesehatan
b. Mensejahterakan masyarakat
c. Memajukan kesehatan masyarakat
d. Mencerdaskan pelayanan kesehatan
e. Mewujudkan Indonesia yang sehat
5. Faktor-faktor pergeseran masyarakat dan konsumen yang mempengaruhi sistem
pelayanan kesehatan yang apabila masyarakat sadar terhadap hak nya untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dan pengobatan, issu etik dan hukum
semakin meningkat ketika mereka menerima pelayanan kesehatan adalah....
a. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
b. Politik
c. Ekonomi
d. Demokrasi
e. Issu legal dan etik

34
Nama : Winda Umaya

Tingkat : 1B

Nim : Po.71.20.1.19.094

1. Sebagai subsistem pelayanan kesehatan merupakan bagian integral dari sistem yankes
secara keseluruhan proses tenaga kesehatan merupakan pengertian dari....
a. Upaya kesehatan program
b. Strata upaya kesehatan
c. Peran perawat dalam UKP dan UKM
d. Hakekat konstitusi perawat
e. Mutu pelayanan keperawatan
2. Adalah pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan subspesialis serta subspesialis
luas pengertian dari....
a. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tersiar)
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (sekunder)
c. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer)
d. Pelayanan kedokteran
e. Pelayanan kesehatan masyarakat
3. Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan di pengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat
pengertian dari....
a. Aspek legal dan etik
b. Pergeseran nilai masyarakat
c. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
d. Ekonomi
e. Politik
4. Memberikan kesehatan kepada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada
penyakit akut atau mendadak dan kronis yang dimungkinkan tidak terjadi rawat inap
pengertian dari....
a. Rawat jalan

35
b. Institusi
c. Hospice
d. Community based agency
e. Lembaga kesehatan
5. Akibat yang di hasilkan sebuah hasil dari sistem yang terjadi relative lama waktunya yaitu
pengertian dari....
a. Umpan balik
b. Dampak
c. Ouput
d. Proses
e. Lingkungan

36

Anda mungkin juga menyukai