Dosen Pembimbing :
DISUSUN OLEH :
TINGKAT : I B
TAHUN AJARAN2019/2020
1
Aspek Legal dan Etik Dokumentasi Keperawatan
Aspek legal yang sering pula disebut dasar hukum praktik keperawatan mengacu
pada hukum nasional yang berlaku di suatu negara. Hukum adalah aturan tingkah
laku yang ditetapkan dan diberlakukan oleh pemerintahan suatu masyarakat.
1. UUD
2. UU
3. Peraturan pengganti undang-undang (PERPU)
2
4. Peraturan pemerntah (PP)
5. Keputusan presiden (Keppres)
6. Keputusan menteri (Kepmen)
3
peraturan pemerintah. Peraturan perundangan ini pada hakikatnya mencegah
pelanggaran dan kejahatan dalam praktk keperawatan. Jika pelanggaran terjadi
dengan alasan tertentu, peraturan perundangan ini juga mengatur bagaimana
mengatasinya dan sanksi-sanksinya.
Pelanggaran
Adalah Perlakuan seseorang yang dapat merugikan orang lain berupa harta atau milik
lainnya secara disengaja atau pun tidak disengaja jika ada yang menuntut maka orang
tersebut harus mengantinya.
Contoh: menghilangkan barang titipan klien atau merugikan nama baik klien
1. Kejahatan
Adalah Suatu perlakuan merugikan orang lain, tetapi perbuatan tersebut dianggap
merugikan publik. Dan digolongkan sebagai tindakan kriminal (tindakan pidana).
Tindak kriminal/pidana ini dapat dijatuhi hukum denda atau penjara atau kedua-
duanya.
Contoh:
Adalah suatu perbuatan yang tidak akan dilakukan oleh seseorang yang bersikap hati-
hati dalam situasi yang sama. Dengan kata lain, perbuatan yang dilakukan di luar
koridor standar keperawatan yang telah ditetapkan dan dapat menimbulkan kerugian.
Apabila hal tersebut terjadi dan ada penuntutan, hakim/juri biasanya menggunakan
saksi ahli (orang yang ahli di bidang tersebut).
Contoh:
4
1. Sembarangan mengurus barang pribadi klien (pakaian, uang, kacamata dll)
sehingga rusak atau hilang
2. Tidak menjawab tanda panggilan klien yang dirawat sehingga klien mencoba
mengatasinya sendiri dan terjadi cedera
3. Tidak melakukan tindakan perlindungan pada klien yang mengakibatkan klien
cedera, misalnya tidak mengambilkan air panas dari dekat klien yang
mengakibatkan air tersebut tumpah kena klien dan klien mengalami luka bakar
4. Gagal melaksanakan perintah perawatan, gagal memberi obat secara tepat atau
melaporkan tanda/gejala yang tidak sesuai dengan kenyataan, tidak menyelidiki
perintah yang meragukan sebelumnya sehingga dengan kelalaian/kegagalan
tersebut menimbulkan cedera
Pelanggaran penghinaan
Suatu perkataan atau tulisan yang tidak benar mengenai seseorang sehingga orang
tersebut merasa terhina atau dicemooh. Jika pernyataan tersebut dalam bentuk lisan,
disebut slander dan jika berbentuk tulisan disebut libel.
Contoh:
1. Pernyataan palsu
2. Menuduh orang secara keliru
3. Memberi keterangan palsu kepada klien
Orang yang didakwa dengan tuduhan slander atau libel tidak dapat diancam hukuman
jika ia dapat membuktikan kebenaran pernyataannya (lisan atau tulisan). Tuduhan ini
dapat dibela dengan komunikasi berprivilese, yakni komunikasi yang didasarkan pada
anggapan bahwa petugas profesional tidak dapat memberi pelayanan yang baik tanpa
pembeberan fakta secara lengkap mengenai masalah yang dihadapinya. Jadi
informasi berprivilese merupakan informasi rahasia antar petugas profesional dengan
kliennya, antara pengacara dengan kliennya, antara kiai dengn pemeluk agamanya.
Penahanan klien tanpa alasan yang tepat atau pencegahan gerak seseorang tanpa
persetujuannya, misalnya menahan klien pulang dari rumah sakit guna mendapat
perawatan tambahan tanpa persetujuan klien yang bersangkutan, kecuali jika klien
tersebut mengalami gangguan jiwa atau penyakit menular yang apabila dipulangkan
dari rumah sakit akan membahayakan masyarakat.
5
Pelanggaran privasi
Contoh:
1. Menyebar gosip atau memberi informasi klien kepada orang yang tidak berhak
memperoleh informasi itu
2. Memberi perawatan tanpa memerhatikan kerahasiaan klien, yaitu klien
dilihat/didengar orang lain sehingga klien merasa malu
Setiap orang diberi kebebasan dari kontak badan dengan orang lain, kecuali jika ia
telah menyatakan persetujuannya.
Prosedur diagnosis
Tidak diperlukan:
6
kesalahan
Jika klien tidak Klien berhak menolak, tetapi ia harus menandatangani formulir
mau
7
sebagai bukti penolakannya
Penipuan
Pemberian gambaran salah secara sengaja yang dapat mengakibatkan atau telah
mengakibatkan kerugian atau cedera pada seseorang atau hartanya.
Menahan klien di
rumah sakit sampai
Penahanan yang Penahanan seseorang dengan cara yang ia membayar biaya
keliru melanggar hukum tanpa persetujuannya pengobatannya
Mengambil foto
Pelanggaran hak seseorang untuk tidak seorang anak cacat
Pelanggaran hak diganggu dan masalah pribadi tertentu tanpa persetujuan
privasi tidak dibeberkan kepada umum orang tuanya
8
Menuliskan bahwa
seseorang adalah
Libel Penghinaan tertulis pencuri
Mengatakan
seseorang adalah
Slander Penghinaan lisan pencuri
Berikut ini adalah pedoman dalam membuat sebuah dokumen yang legal:
9
3. Mencerminkan keakuratan penggunaan proses keperawatan, misalnya: pengkajian
keperawatan, riwayat kesehatan klien, rencana asuhan keperawatan, dan
intervensi.
4. Waspada terhadap situasi tertentu, misalnya klien dengan masalah yang komleks
atau yang membutuhkan perawatan yang intensif.
5. Dokumentasi yang legal selalu mencerminkan apa yang telah terjadi dan yang
telah dilakukan.
6. Dokumentasi keperawatan mencerminkan kolaborasi antara penyediaan asuhan
antara tenaga kesehatan lain dan perawat.
7. Dokumentasi yang rutin selalu mencerminkan gejala dan komplain oleh klien
Menurut Sue Dill Calloway, berikut ini adalah beberapa situasi yang
mempengaruhi proses litigasi:
10
13. Kegagalan untuk melaporkan chart yang adekuat.
1. Jangan dihapus.
2. Gunakan tulisan yang mudah terbaca.
3. Jangan menulis komentar kritis bersifat pembalasan.
4. Betulkan semua kesalahan dengan segera.
5. Gunakan ejaan dengan segera.
6. Mencatat semua fakta.
7. Jangan dokumentasikan hasil pengkajian yang tidak menunjang masalah; data
bias dan terlalu subyektif; dapat menyebabkan perbedaan interpretasi; dan ada
istilah atau singkatan yang tidak lazim.
11
- Akurat. Laoran yang akurat ditulis mengenai apa yang dilakukan oleh perawwat
dan bagian klien berespon.
- Jujur. Dokumentasi mencakup laporan yang jujur mangenai apa yang sebenarnya
dilakukan atau apa yang sebenarnya diamati.
- Tepat. Apa saja yang dianggap nyaman oleh seseorang untuk dibahas di
lingkungan umum di dokumentasikan
PEDOMAN PENDOKUMENTASIAN
1. Pengobatan
Catat semua penolakan obat dan laporkan hal tersebut kepada orang yang tepat.
2. Dokter
Dokumentasikan tiap kali menghubungi dokter bahkan jika dokter tersebut tidak
dapat dihubungi.Cantumkan waktu tepatnya panggilan dilakukan jika dokter dapat
dihubunhi dokumentasikan rincuan pesan dan respon dokter.
Bacakan kembali program lisan kepeda dokter dan klarifikasi nama klien di catatan
klien untuk memastikan identitas klien.
Catat program lisan hanya jika anda pernah mendengarnya, bukan yang di beritahu
kepada anda oleh perawat lain atau oleh personal unit.
- Koreksi semua pencatatan yang salah sesuai dalam kebijakan dan prosedur di
institusi anda.
12
MANAJEMEN RESIKO
Manajemen resiko adalah sistem yang menjamin pelayanan keperawatan yang tepat
dan berusaha mengenai potensial bahaya dan menghilangkannya sebelum terjadi
(Guido, 2006).
Salah satu alat yang digunakan dalam manajemen resiko adalah laporan insiden atau
laporan kejadian.
Laporan kejadian memberikan data dasar untuk penelitian selanjutnya dalam upaya
menjelaskan penyimpangan dari standar pelayanan, memperbaiki tindakan yang
diperlukan untuk mencegah rekurensi, dan untuk mengingatkan manajemn resiko
terhadap situasi yang berpotensi menjadi tuntutan.
Contoh dari kejadian adalah klien atau pengunjung terjatuh atau cedera; gagal
mengikuti perintah dokter atau penyelenggara pelayanan kesehatan; keluhan dari
klien, keluarga, dokter atau penyelenggara pelayanan kesehatan atau departemen
rumah sakit lain; kesalahan teknik atau prosedural; dan malfungsi alat atau produk.
Dokumentasi perawat merupakan bukti pelayanan bagi klien dan juga bukti
pelayanan yang baik dan aman oleh perawat. Jika terjadi tuntutan hukum, maka
catatn perawat merupakan hal pertama yang ditinjau oleh pengacara (Austin,
2006).Pengkajian dan laporan perubahan kondisi klien oleh perawat merupakan
faktor pembela yang penting di dalam tuntutan hukum.Oleh karena itu, perawat harus
mengidentifikasi kepastian bahwa dokter atau penyelenggara layanan kesehatan telah
dihubungi; informasi kepada dokter atau penyelenggara layanan kesehatan telah
disampaikan; dan juga respon dokter atau penyelenggara layanan kesehatan.
13
Departemen manajemen resiko memutuskan apakah akan menginvestigasi insiden
labih lanjut. Perawat mungkin harus menjawab pertanyaan khusus seperti apa perawat
di anggap sebagai alasan terjadinya insiden, bagaimana insiden itu dapat di cegah dan
apakah ada peralatan yang harus disesuaikan.
MALPRAKTIK
Nursing Malpractice :
Setiap profesi berlaku norma etik dan hukum, jadi terdapat Malpraktek Etik dan
Malpraktek Yuridis.
KBBI (1990) :
praktek kedokteran yang dilakukan salah atau tidak tepat, menyalahi UU atau Kode
Etik. “mala” (Latin) berarti “bad”, “evil”, “wrongful”, salah.
14
15