Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

“FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN”

Mata kuliah konsep dasar keperawatan

DOSEN PEMBIMBING: REHANA,S.pd, S.Kep, M.Kes

DISUSUN OLEH:

1. PITIONO PO.71.20.1.19.072
2. PUTRI APRIYANDINI PO.71.20.1.19.073
3. YULICIANA SRI .C PO.71.20.1.19.096

KELOMPOK 3
DIII KEPERAWATAN
TINGKAT 1B
2
DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................1
Bab I pendahuluan
Latar belakang...........................................................................2
Tujuan ......................................................................................3
Bab II pembahasan
Keperawatan ...........................................................................4
Falsafah / filosofi......................................................................5
Falsafah keperawatan di indonesia..........................................6
Penertian paradigma keperawatan..........................................7
Komponen paradigma keperawatan........................................8-9
Konsep manusia .....................................................................10-13
Konsep konsep keperawatan....................................................14-16
Paradigma keperawatan menurut beberapa ahli......................17-22
Perbedaan mendasar lima paradigma keperawatan...............23
Hubungan konsep teori paradigma dengan falsafah keperawatan.........24
Penerapan paradigma.....................................................................25-32
Bab III penutup
Rangkuman ..................................................................................33
Daftar pustaka...............................................................................34
Soal

i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadiran Allah Yang Maha Esa atas segala limpahan, rahmat ,dan
taufiknya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dipergunakan sebagai salah satu
acuan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka untuk
menyelesaikan tugas dari dosen kami ibu Rehana ,S.pd , S.Kep, M.Kes
Harapan kami dari kelompok 3 semoga makalah ini membantu menambahkan
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapan kepada pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Terimakasih

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Palembang, 22 agustus 2019

Kelompok 3

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu
keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan
ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.

Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus


mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah
menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.

Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi


keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja sosial yang sifatnya membantu orang
sakit atas instruksi – instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun kadang – kadang
masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat di
beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat vocasional belum
sepenuhnya beralih ke pelayanan yang profesional.

Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum
maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang
melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik
keperawatan dan organisasi profesi.

iii
1.2 Pentingnya Paradigma

Mengapa paradigma ini begitu penting ? dalam hal ini paradigma akan sangat membantu
seseorang ataupun masyarakat luas untuk memahami dunia kepada kita dan membantu kita untuk
memahami setiap fenomena yang terjadi di sekitar kita. Fenomena dalam keperawatan adalah
prilaku klien dalam menghadapi ketidakpastian kondisinya atau menghadapi ketidaknyamanan dari
sebagian atau seluruh anggota tubuhnya atau masalah – masalah yang yang muncul dalam bidang
keilmuan tertentu.

B. TUJUAN

a) agar mahasiswa mengerti tentang falsafah dan paradigma keperawatan dan mencontoh
kelakuan sesuai dengan yang diajarkan paradigm keperawatan
b) mengetahui falsafah dan susunan paradigma keperawatan

iv
v
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

A. PENGERTIAN KEPERAWATAN
Pada dasarnya,inti dari keperawatan adalah memberikan asuhan keperawatan kepada
orang lain,dimana asuhan keperawatan tersebut diberikan kepada
individu,keluarga,kelompok,serta masyarakat.
sedangkan tujuan dari keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan,pencegahan
penyakit,pengobatan penyakit serta pemulihan kesehatan.sehingga disimpulkan bahwa
keperawatan merupakan profesi dyang mempunyai tujuan untuk kesejakteraan umat manusia.

Dalam menjalankannya keperawatan digunakan ilmu dan seni serta


menggunakan proses keperawatan dalam metode ilmiah yang dijadikan sebagai pedoman dalam
melaksanakan praktik keperawatan profesional.

Berikut adalajh pengertian dan definisi dari keperawatan:

• American Nurses Asosiation

Keperawatan adalah diagnosis dan terapi respons manusia terhadap masalah-


masalah kesehatan yang sifatnya aktual atau potensial.

• International Council of Nurses

Keperawatan adalah fungsi yang unik untuk membantu individu yang sakit atau
sehat, dengan penampilan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan atau penyembuhan
(meninggal dengan damai),hingga individu dapat merawat kesehatannya sendiri apabila memiliki
kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.

• Lokakarya Keperawatan, Januari 1983

1
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan dibidang kesehatan yang paling didasari
ilmu dan kita keprawatan ditunjukan kepada individu,keluarga,paguyuban dan masyarakat baik
yang sakit maupun sehat sejak lahir sampai meninggal.
Pelayanan berupa bantuan diberikan karena kelemahan fisik,keterbatasan pengetahuan
dan kurangnya kemauan untuk menuju kepada kemampuan nhidup mandiri memenuhi kebutuhan
fisik sehari-hari.

• Virginia Herderson

Keperawatan adalah membantu individu baik dalam keadaan sakit maupun sehat
melalui upaya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan
individu atau proses meninggal dalam keadaan dami, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh
individu saat ia memliki kekuatan,kemampuan,kemauan serta pengetahuan untuk itu.

• PPNI

Keperawatan adalah suatu ilmu yang berbeda dari ilmu profesi kesehatan lain serta
kesesuaian penerapan ilmu tersebut dalam bidang keperawatan.

• Nursalam

Keperawatan adalah model pelayanan profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar


yang diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis,
sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.

• Chity

Keperawatan merupakan pelayanan profesional yang bersifat humanism,holism dacare.

• Robert Priharjo

Keperawatan merupakan suatu bentuk asuhan yang ditunjukan untuk kehidupan orang

2
PENGERTIAN FALSAFAH/ FILOSOFI KEPERAWATAN

Falsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas,


serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada
metoda empiris.
Falsafah keilmuan harus menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah sebenarnya dapat
diaplikasikan yang kemudian menghasilkan pengetahuan alam semesta, dalam hal ini
pengetahuan keperawatan, sehingga falsafah keperawatan adalah keyakinan dasar tentang
pengetahuan keperawatan yang mengandung pokok pemahaman biologis manusia dan
perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit terutama berfokus kepada respons mereka
terhadapsituasi.
Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) :
Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat
berdasarkan prinsip falsafah veritivity.
falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan
pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”. Sehingga ia berpendapat
bahwa seorang individu :
1. saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui
masalah yang dihadapi, mencari solusi
2. bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi-reaksi
3. memiliki holism intrinsic
4. berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki hubungan
dengan orang lain veritivity.
Berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang
benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia yang mempertegas
tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalah
sebagai berikut ini.
1. tujuan eksistensi manusia
2. gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
3. aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum
4. nilai dan arti kehidupan.

3
FALSAFAH KEPERAWATAN DI INDONESIA
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari layanan kesehatan didasarkan pada ilmu kiat keperawatan. Falsafah keperawatan
adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan yang menjadi pedoman dalam
memberikan asuhan keperawatan.Nilai-nilai keperawatan tercantum dalam suatu kode etik
keperawatan indonesia.

Penyebab para perawat diindonesia belum bersikap dan berprilaku sesuai


dengan falsafah keperawatan adalah sebagai berikut :
1) Perawat kurang memahami maksud falsafah keperawatan secara menyeluruh.
2)Perawat memahami falsafah keperawatan hanya pada tataran kognitif saja.
3) Sikap profesionalisme perawat belum memadai yang ditandai oleh kurangnya kemampuan
perawat dalam berinspirasi menurunnya kemampuan menjalin hubungan rasa saling percaya dan
konfidensi dengan klien, pengetahuan belum memadai,dan kapabilitas terhadap pekerjaan. selain
itu juga ,perawat cenderung kurang terbuka dengan ide-ide baru, kurang berinteraksi dengan
orang lain secara hurmonis, berpenampilan buruk,dan bekerja semata-mata
beroreantasi pada uang ,jabatan dan lain-lainnya.
4)Tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata.

Perbedaan Falsafah Keperawatan Dengan Falsafah Dari Disiplin Ilmu Lainnya

Falsafah keperawatan memandang manusia secara holistik sehingga harus dipenuhi


kebutuhannya secara holistik ataupun secara utuh dan komprehensif juga. hal ini tidak ditentukan
pada profesi falsafah lain.

B. PENGERTIAN PARADIGMA KEPERAWATAN

Sebagaimana pengertian umum tentang paradigma diatas, maka paradigma keperawatan dapat
diartikan sebagai suatu cara pandang yang harus dimiliki oleh perawat dalam memandang
permasalahan yang ada dalam kehidupan manusia baik dalam rentang sehat mapun sakit.
Sampai sekarang paradigma keperawatan berfokus pada empat komponen dasar yaitu manusia,
lingkungan, keperawatan dan kesehatan.

4
Paradigma keperawatan adalah cara bagaimana kita menyerap dunia.Paradigma
menjelaskan dunia kepada kita dan menolong kita memahami setiap fenomena yang terjadi
disekitar kita
(Adam Smith).

Paradigma adalah suatu pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang
ilmu pengetahuan ( Masterman ).

Paradigma adalah suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan saangat
menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam
melihat,memikirkan,memberi maknna , menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu
kenyataan atau fenomena kehidupan manusia ( Poerwanto. P ).

Jadi paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
meliihat,memikirkan, memberi makna, menyikapi da n memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan.

Ritzer dalam Zamroni, membuat tentang pengertian paradigma yaitu pandangan yang mendasar
dari para ilmuwan rtentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh
salah satu cabang atau disiplin ilmu pengetahuan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan, dalam
suatu cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan terdapat beberapa paradigma yang artinya
dikemungkinkan terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan yang masing-masing berbeda titik
pandangannya tentang apa yang menurutnya menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari
dan diteliti oleh cabang ilmu pengetahuan tersebut ( Ahmad Sihabudin ).

Penjelasan paradigma fakta sosial berasal dari pendapat Durkheim. Fakta sosial dianggap sebagai
barang sesuatu yang berbeda dengan ide yang menjadi objek penyelidikan seluruh ilmu
pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni tetapi untuk memahaminya
diperlukan penyusunan data real diluar pemikiran manusia.

5
Klien/Manusia

Keperawatan Sehat Sakit

Lingkungan

Fakta sosial terdiri atas 2 jenis yaitu :


1. Bentuk material berupa barang sesuatu yang dapat dilihat,ditangkap dan diobservasi.
2. Dalam bentuk non material merupakan fenomena yang terkandung dalam diri manusia
hanya muncul dalam kesadaran manusia (Zamroni).

Komponen Paradigma Keperawatan

Komponen manusia merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat
individu kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem. Sistem tersebut dapat meliputi :

a) Sistem terbuka : manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan baik
fisik, psikologis, sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu
terjadi khususnya dalam dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
b) Sistem Adaktif : manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada dilingkungannya
yang akan selalu menunjukkan prilaku adaktif dan maladaktif.
c) Sistem Personal : Interpersonal dan sosial, manusia memiliki persepsi, pola kepribadian
dan tumbuh kembang yang berbeda.

6
Cara Agar Paradigma Keperawatan Dapat Di aplikasikan

Karena keperawatan merupakan bagian dari tenaga kessehatan yang tugasnya memberikan
asuhan keperawatan pada individu, keluarga dan masyarakat maka diperlukan sebuah paradigma
untuk dijadikan sebagai landasan , tetapi bukan hanya sekedar untuk hafal secara konseptual
tetapi lebih untuk memberi makna, menyikapi, memikirkan, memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena tindakan keperawatan yang diberikan.

Melihat, yaitu memperhatikan tanda dan gejala yang muncul dari individu,
keluarga dan masyarakat. Memberi makna , yaitu sejauh mana masalah itu mempengaruhinya.
menyikapinya yaitu respon perawat dalam melihat masalah yang dihadapi klien. memikirkan
tindakan yaitu mencari alternatif tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut. memilih tindakan yaitu dari berbagai alternatif tindakan mana yang paling tepat untuk
mengatasi masalah tersebut.

Sejauh ini konsep paradigma keperawatan sudah dikenal dan disosialisasikan


pada mahasiswa keperawatan namun pemahaman konsep tersebut dalam praktik keperawatan
sejauh ini belum ada yang tau perkembangannya karena untuk memantau hal tersebut dilapangan
cukup sulit karena terbatasnya sumber daya manusia yang berkompeten dalam hal tersebut
adalah hal yang cukup abstrak tetapi dampaknya cukup nyata dalam praktik keperawatan.

Setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam menentukan apakah mereka sehat atau sakit
beberapa orang merasa bahwa mereka sakit hanya bila mereka tidak bekerja lagi atau melakukan
aktivitas dan peran yang biasa mereka lakukan , beberapa orang lain sangat menyesuaikan diri
terhadap fungsi fisiologis mereka dan bahkan mengenal tanda dan gejala minor yang menunjukan
penyakit dan sakit. Oreantasi ketiga terhadap sakit adalah bahwa orang sakit bila merasa tidak
enak.

KONSEP MANUSIA
Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah stu fokus dari pelayanan
keperawatan, manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat
individu, kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem

7
Model Of The Components Of The Holistic Person

A. Biologi

1. Manusia merupakan suatu susunan sistem organ tubuh.


2. Mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya.
3. Tidak terlepas dari hukum alam dari dilahirkan berkembang sampai mai.

B. Psikologi

1. Manusia mempunyai stuktur kepribadian.


2. Tingkah laku sebagai manifestasi dan kejiwaan.
3. Memounyai daya dari kecerdasan.

C. Sosial

Manusia perlu hidup bersama orang lain dan saling kerja sama untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan hidupnya. Dipengaruhi oleh kebudayaan.
Dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan social.
Dituntut untuk bertjikah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada.

D. Kultural

1. Manusia mempunyai nilai dan kebudayaan yang membentuk dirinya.


2. Sebagai pembeda dan pembatas hidup sosial.
Kultur dalam diri bisa diubah dan berubah tergantung lingkungan manusia hidup.

8
E. Spiritual

1. Mempunyai keyakiinan atau mengakui adanya tuhan.


2. Memiliiki pandangan hidup, dorongan hidupn yang sejalan dengan sifat religius yang
dianutnya.

Manusia Sebagai Sistem

Sistem terdiri dari :


• Unsur-unsur ( komponen, elemen, dan sub sistem.)
• Batasan
• Tujuan.

Manusia sebagai sistem terbuka yang terdiri dari berbagai sub siistem yang saling berhungan
secara terintegrasi untuk menjadi satu totall sistem.

Manusia sebagai sitem adaktif adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai individu
dalam berespons terhadaap perubahan lingkungan mempengaruhi intergritas atau keutuhan.

Lingkungan adalah seluruh kondisi keadaan sekitar yang mempengaruhi


perkembangan organisme atau kelompok organisme
Tingkatan dan respon fisiologik untuk memudahkan adaptasi
- Respon takut ( mekanisme bertarung)
- Respon imflamasi
- Respon stees
- Respon sensor

Kebutuhan dasar manusia

King perubahan energi didalam maupun diluar organisme yang ditunjukkan melalui respon
perilaku terhadap situasi kejadian dan orang

9
Roy kebutuhan individu yang menstimulasi respon untuk mempertahankan integritas

Abraham maslow ( 1970) mengembangkan teori KDM:


Hirarki kebutuhan manusia
Kebutuhan pada satu tingkat harus dipenuhi sebelum beralih ke tingkat berikutnya
Kategori kebutuhan dassar manusia menurut Maslow :
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan
3. Kebutuhan rassa cinta, memiliki dan dimiliki
4. Kebutuhan harga diri
5. Kebutuhan perwujudan diri

 Kebutuhan fisiologis
Oksigen dan pertukaran gas
Cairan
Makanan
Eliminasi
Istirahat dan tidur
Aktifitas
Keseimbangan temperatur tubuh
 Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan akan perlindungan dari luar
Bebas dari ketakutan dan kecemasan
 Kebutuhan rasa cinta
Memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan dari keluarga ataupun teman
 Kebutuhan harga diri
Perasaan tidak terganttung, kompeten,respek terhadap diri sendiri
 Kebutuhan perwujudan diri
Dapat mengenal diri dengan baik tidak emosional, punya dedikassi tinggi, kreatif,
percaya diri dan sebagainya

10
KONSEP KONSEP KEPERAWATAN
Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari
pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga
kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan kontribusi yang unik terhadap bentuk
pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif, dan advokatif.

tersebut meliputi : manusia, adaptif akan terjadi apabila manusia pelayanan kepada masyarakat
keperawatan, lingkungan, dan tersebut mempunyai mekanisme umum dan kelompok-kelompok
kesehatan. koping yang baik menghadapi masyarakat tertentu (Balita dan
1. Konsep Manusia perubahan lingkungannya, tetapi Lansia).
Manusia adalah makhluk apabila kemampuannya untuk
2. Konsep Keperawatan
bio – psiko – sosial dan spiritual yang merespon perubahan lingkungan
Keperawatan adalah suatu
utuh, dalam arti merupakan satu yang terjadi rendah maka manusia bentuk pelayanan profesional
kesatuan utuh dari aspek jasmani akan menunjukan prilaku yang sebagai bagian integral
pelayanan dan rohani serta unik karena maladaptif . kesehatan berbentuk pelayanan
mempunyai berbagai macam Manusia atau klien dapat biologi, psikologi, sosial, spiritual kebutuhan
ssesuai tingkat diartikan sebagai individu, keluarga dan kultural secara komprehensif,
perkembangannya (Konsorsium ataupun masyarakat yang menerima ditujukan kepada individu,
keluarga Ilmu Kesehatan, 1992). asuhan keperawatan. dan masyarakat sehat maupun sakit .
Manusia adalah sistem yang Peran perawat pada individu mencakup siklus hidup manusia. terbuka
senantiasa berinteraksi sebagai klien adalah memenuhi Asuhan keperawatan secara tetap dengan
lingkungan kebutuhan dasarnya mencakup diberikan karena adanya kelemahan eksternalnya serta
senantiasa kebutuhan biologi, sosial, psikologi fisik dan mental, keterbatasan berusaha selalu
menyeimbangkan dan spiritual karena adanya pengetahuan, serta kurang kemauan keadaan
internalnya (homeoatatis), kelemahan fisik dan mental, menuju kepada kemampuan (Kozier, 2000)
keterbatasan pengetahuan, kurang melaksanakan kegiatan sehari-hari Manusia memiliki akal
kemauan menuju kemandirian secara mandiri. Sebagai suatu
fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan pasien. profesi, keperawatan memiliki raga, mampu
beradaptasi dan Peran perawat dalam falsafah yang merupakan kesatuan sistem yang membantu
keluarga meningkatkan mengarahkan kegiatan keperawatan
saling berinteraksi, interelasi dan kemampuan untuk menyelesaikan yang dilakukan.
interdependensi (La Ode Jumadi, masalah kesehatan adalah perawat Dalam hal ini, pertama,

11
1999 :40). sebagai pendeteksi adanya masalah keperawatan menganut pandangan
Jadi , konsep manus ia kesehatan, memberi asuhan kepada yang holistik terhadap manusia yaitu
menurut paradigma keperawatan anggota keluarga yang sakit, Ketuhanan Manus ia sebagai
adalah manusia sebagai sistem koordinator pelayanan kesehatan makhluk bio – psiko – sosial –
terbuka, sistem adaptif, personal keluarga, fasilitator, pendidik dan spiritual dan kultural. Kedua,
dan interpersonal yang secara penasehat keluarga dalam masalah- kegiatan keperawatan
dilakukan umum dapat dikatakan holistik atau masalah kesehatan. dengan pendekatan humanistik
utuh. Dalam memberikan asuhan dalam ar t i menghargai dan Sebagai sistem terbuka ,
keperawatan pada keluarga, menghormati martabat manusia manusia dapat mempengaruhi dan
perawat perlu memperhatikan sifat- memberi perhatian kepada klien serta dipengaruhi oleh
lingkungannya, sifat keluarga yaitu keluarga menjunjung tinggi keadilan bagi semua baik
lingkungan fisik, biologis, mempunyai reaksi dan cara yang manusia. Ketiga, keperawatan bersifat
psikologis maupun sosial dan u n i k d a l a m m e n g h a d a p i universal dalam arti tidak
dibedakan spiritual sehingga perubahan pada masalahnya, pola komunikasi yang atas ras, jenis
kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status manus ia akan selalu ter jadi d i a
n u t , c a r a p e n g amb i l a n ekonomi sosial. Keempat, keperawatan khususnya dalam
pemenuhan keputusan, sikap, nilai, cita-cita adalah bagian integral dari pelayanan kebutuhan
dasarnya. keluarga dan gaya hidup keluarga kesehatan serta kelima, bahwa Sebagai sistem
adaptif yang berbeda -beda. Individu dalam keperawatan menganggap klien sebagai manusia akan
merespon terhadap keluarga mempunyai siklus tumbuh partner aktif dalam arti perawat selalu
perubahan lingkungannya dan akan kembang . bekerja sama dengan klien dalam menunjukan
respon yang adaptif Pelayanan kesehatan pada memberikan asuhan keperawatan. maupun
respon maladaptif. Respon masyarakat ini dapat berbentuk

3.Konsep Kesehatan Sehat

adalah suatu keadaan yang dinamis di mana individu termasuk di dalamnya.


Lingkungan manual dapat merangsanag semua menyesuaikan diri dengan perubahan adalah
faktor eksternal yang faktor untuk membantu pasien dalam perubahan lingkungan internal dan
berpengaruh terhadap perkembangan memp e r t a h a n k a n emo s i n y a . eksternal untuk
memepertahankan menusia dan mencakup antara lain Komunikasi dengan pasien dipandang
keadaan kesehatannya. Adapun faktor lingkungan sosial, status ekonomi dan dalam suatu konteks
lingkungan secara lingungan yang kesehatan. Fokus Lingkungan yaitu menyeluruh, komunikasi
jangan mempengaruhi adalah psikologis, lingkungan fisik, psikologi, sosial, dilakukan secara

12
terburu-buru atau dimensi intelektual dan spiritual dan budaya dan spiritual. terputus-putus.
Komunikasi tentang proses penyaki t . Faktor - faktor Lingkungan dalam terdiri dari : pasien yang
dilakukan dokter dan lingkungan eksternal adalah faktor- a. L ing kungan f i s i k keluarganya
sebaiknya dilakukan di ( P h y s i c a l lingkungan pasien dan kurang baik bila Enviroment)
dilakukan di luar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak akan lingkungan
boleh memberikan harapan yang dasar / alami terlalu muluk, menasehati yang y a n g b e r l e b i h
a n t e n t a n g k o n d i s i berhubungan penyakitnya. Selain itu membicarkan dengan ventilasi
kondisi-kondisi lingkungan di mana dia d a n u d a r a . berada atau cerita hal-hal yang Faktor
tersebut menyenangkan dan para pengunjung m e m p u n y a i yang baik dapat memberikan rasa
efek terhadap nyaman. lingkungan fisik
c. Lingkungan sosial (Socialy a n g b e r s i h Environment)
yang selalu akan O b s e r v a s i d a r i mempengaruhi lingkungan sosial
terutama hubungan p a s i e n d i yang spesifik, kumpulan data-data yang faktor yang berada di
luar individu yang manapun dia berada di dalam ruangan spesifik dihubungkan dengan keadaan
mungkin mempengaruhi kesehatan harus bebas dari debu, asap, bau- penyakit, sangat penting
untuk antara lain variabel lingkungan fisik, bauan. Tempat tidur pasien harus pencegahan penyaki t
. Dengan hubungan sosial dan ekonomi. bersih, ruangan hangat, udara bersih, demikian setiap
perawat harus Salah satu ukuran yang dipakai tidak lembab, bebas dari bau-bauan. menggunakan
kemampuan observasi untuk mengukur tingkat atau status Lingkungan dibuat sedemikian rupa
dalam hubungan dengan kasus-kasus kesehatan adalah rentang sehat sakit.
sehingga memudahkan perawatan baik secara spesifik lebih dari sekedar
data-Rentang sehat sakit merupakan skala bagi orang lain maupun dirinya sendiri. data yang
ditunjukkan pasien pada hipotesa yang berjenjang untuk Luas, tinggi penempatan tempat tidur
umumnya. Seperti juga hubungan mengukur keadaan seseorang. Tingkat harus memberikan
memberikan komuniti dengan lingkungan sosial sehat seseorang berada pada skala yang
keleluasaan pasien untuk beraktifitas. dugaannya selalu dibicarakan dalam bersifat dinamis,
individualis, dan Tempat tidur harus mendapatkan hubungna individu paien yaitu tergantung pada
faktor-faktor yang penerangan yang cukup, jauh dari lingkungan pasien secara menyeluruh
mempengaruhi kesehatan. Menurut model ini, keadaaan sehat selalu pasien di tempat tidur harus
diatur atau lingkungan rumah sakit tetapi juga berubah secara konstan, di mana sedemikian rupa
supaya mendapat ke s e l u r u h a n komu n i t a s y a n g rentang sehat sakit berada di antara dua
ventilasi. berpengaruh terhadap lingkungan .
b. Lingkungan psikologi secara khusus kematian. Apabila status kesehatan kita (Psychologi
Enviroment)

13
c. Lingkungan luar (kultur, bergerak kearah kematian kita berada Nightingale melihat adat, struktur
masyarakat, status sosial, dalam area sakit (illness area), tetapi bahwa kondisi lingkungan yang
negatif udara, suara, pendidikan, pekerjaan apabila status kesehatan kita bergerak dapat
menyebabkan stress fisik dan dan sosial ekonomi budaya). ke arah sehat maka kita berada dalam
berpengaruh buruk terhadap emosi Lingkungan dengan kesehatan area sehat (wellness area).
pasien.

C. PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT BEBERAPA PAKAR

- Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman


Manusia:
Fokus model Neuman ini didasarkan pada philosophy bahwa manusia dipandang secara total
sebagai suatu sistem yang multidimensional.
5 variabel subsistem manusia adalah :
• Fisiologi : merupakan struktur fisik dan biokimia serta fungsi
tubuh manuasia
• Psikologis : adalah proses mental dan emosional manusia
Paradigma keperawatan
Tugas pemicu sains dalam keperawatan
2 Sosio kultural : hubungan antara manusia, culture yang mendasari dan mempengaruhi aktivitas
manusia
Spiritual : kepercayaan

Perkembangan : segala sesuatu proses yang berhubungan dengan


perkembangan manusia sepanjang siklus kehidupannya

Lingkungan :

Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat secara total. Lingkungan adalah segala
sesuatu yang berada disekitar manusia, baik lingkungan internal maupun eksternal, dimana di

14
dalamnya manusia akan berinteraksi setiap saat. Interaksi manusia meliputi intrapersonal,
interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat mempengaruhi stabilitasnya
sebagai suatu sistem.
Neuman mengidentifikasi 3 jenis lingkungan :
• Lingkungan internal : adalah yang terdapat di dalam diri masing-
masnig individu
• Lingkungan eksternal : segala sesuatu yang berada di lluar diri
individu
• Created environment (lingkungan yang diciptakan ) diartikan sebagai lingkungan yang terbentuk
dan berkembang tanpa disadari oleh klien dan merupak simbol sistem secara keseluruhan

Kesehatan :

Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi dimana terdapat keserasian pada
seluruh maupun sebagian variabel dalam diri klien. Menurutnya, sistem klien akan bergeser ke
arah sakit dan kematian ketika banyak energi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, sedangkan system
akan begeser ke arah kesehatan apabila energi yang dibutuhkan terpenuhi
(Neuman, 1995).

Keperawatan :

Neuman memandang keperawatan sebagai suatu profesi yang unik yang konsentrasi/perhatiannya
adalah terhadap semua variabel dalam diri klien disertai respon individu saat menghadapi suatu
stressor. Keperawatan didefenisikan sebagai suatu tindakan untuk membantu individu, keluarga
dan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal (tercapainya stabilitas sistem individu untuk menurunkan stressor
melalui serangkaian tindakan keperawatan).

- Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson


Manusia :

Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem mayor yaitu sistem biologis dan sistem
behavior. Pengobatan merupakan fokus untuk biologis sistem, sedangkan fokus keperawatan
adalah behavioral system (sistem perilaku).

15
Lingkungan :

Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada, dimana perilaku individu dipengaruhi
oleh hal-hal yang terjadi dilingkungannya.

Kesehatan :

Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang adaptif secara fisik, mental,
emosional dan sosial dari internal dan eksternal stimulus yang mencapai stabilitas dan
kenyamanan.

Keperawatan :

Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya keadaan equilibrium dan perawat
harus berkosentrasi pada semua kebutuhan klien secara terintegrasi, namun fokus utamanya
adalah mempertahankan keseimbangan sistem perilaku ketika dalam keadaan sakit.
Paradigma keperawatan
Tugas pemicu sains dalam keperawatan.

- .Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem


Manusia :

Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal, dimana mereka membutuhkan
perkembangan dan kemampuan perawatan diri sendiri secara berkelanjutan. Manusia merupakan
suatu kesatuan dari fungsi biologi, simbolik dan sosial.

Lingkungan :

Lingkungan meliputi elemen lingkungan, kondisi lingkungan serta perkembangan lingkungan.

16
Keperawatan :
Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni, pelayanan/bantuan danteknologi. Tujuan dari
keperawatan adalah membuat pasien dankeluarganya mampu melakukan perawatan sendiri,
diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal ketika terjadi
kecelakaan atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi dan meminimalisasi efek dari
pnyakit/kondisi yang kronis atau kondisi ketidakmampuan.

Kesehatan :

Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan fungsi saling terintegrasi dengan baik.
Hal ini memungkinkan manusia mampu menghubungkan berbagai macam mekanisme secara
psikologis, fisiologis serta melakukan interaksi dengan orang lain.

4.Paradigma Keperawatan menurut Sister Calista Roy


Manusia :

Roy mengungkapkan bahwa manusia merupakan suatu sistem adaptif. Manusia dipandang
sebagai makhlik bio-psiko-spiritual yang selalu berinteraksi dengan perubahan lingkungan, serta
berinteraksi dengan menggunakan inisiasi bawaan dan mekanisme di dapat. Mereka termasuk
individu, grup, keluarga, organisasi, komunitas.

Lingkungan – Stimulus :

Roy membedakan 3 jenis lingkungan, yaitu :


a. Fokal : mencakup lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi manusia
b. Kontekstual : adalah semua stimulus pada setiap situasi yang berkontribusi memberikan
pengaruh terhadap lingkungan fokal
c. Residual : adalah faktor yang efeknya tidak jelas dalam suatu kondisi
Menurut Roy, semua kondisi lingkungan tersebut akan mempengaruhi perkembangan dan perilaku
manusia.

17
Kesehatan :

Manusia dikatakan berada dalam suatu rentang sehat dan sakit, yang merupakan suatu dimensi
yang tidak dapat dihindari oleh manusia.

Keperawatan :

Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kemampuan individu dan keluarga terhadap 4
model adaptif, yang berkontribusi terhadap kesehatan, kualitas kehidupan, kematian dengan
bermartabat dengan mengkaji perilaku dan faktor kemampuan adaptif.

5.Paradigma Keperawatan menurut Imogene King


Manusia :

Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang rasional dan selalu ingin tahu. Manusia
memiliki kemampuan untuk berfikir, berpersepsi, perasaan, memilih dan menetapkan tujuan, serta
membuat keputusan. Karena itu, manusia memiliki 3 kebutuhan dasar :
- Manusia membutuhkan informasi kesehatan yang dapat digunakannya
-Manusia membutuhkan pencegahan terhadap sakit
- Manusia membutuhkan perawatan saat ia mengalami sakit
Paradigma keperawatan
Tugas pemicu sains dalam keperawatan

Lingkungan :

Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas :


- Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi yang akan memungkinkan
manusia untuk mengatur perubahan lingkungan eksternal
- Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal.
Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien.

18
Kesehatan :

Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada kehidupan manusia, dimana hal
tersebut merupakan penyesuaian terhadap adanya stressor lingkungan baik internal maupun
eksternal dengan menggunakan sumber-sumber optimum sehingga dicapai potensi yang
maksimum dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Keperawatan :

Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi antara perawat dan klien yang
saling tukar menukar informasi tentang persepsi keduanya dan kondisi keperawtan.
Prosesinteraksi perawat-klien melibatkan komunikasi, menentukan tujuan, eksplorasi dan
menyetujui makna dari tujuan.
- Aksi : didefenisikan sebagai perilaku mental dan physic
- Reaksi : perilaku tidak spesifik, tapi bergantung pada perilaku aksi
- Tujuan keperawatan : membantu individu untuk mempertahankan
kesehatan agar perannya dapat berfungsi

D. PERBEDAAN MENDASAR 5 PARADIGMA KEPERAWATAN

Berdasarkan pada apa yang telah dipaparkan diatas, jika dicermati maka terdapat
beberapa perbedaan mendasar pandangan ahli dalam menyikapi paradigma keperawatan yang
terdiri dari 4 komponen yaitu manusia, lingkungan, sehat sakit dan keperawatan itu sendiri.

1. Menurut Neuman

Neuman memandang manusia sebagai makhluk yang multidimensi, karena itu keperawatan harus
berkonsentrasi terhadap seluruh aspek dari manusia. Keperawatan harus memperhatikan
lingkungan internal maupun eksternal manusia, termasuk lingkungan yang tercipta dari interaksi

19
manusia dengan lingkungan itu sendiri. Neuman memandang bahwa kesehatan adalah suatu
keseimbangan antara seluruh aspek yang terdapat dalam diri manusia.

2. Menurut Johnson

Johnson memandang manusia memiliki 2 aspek dasar yaitu aspek biologis dan aspek perilaku,
dan kosentrasi/fokus utama keperawatan adalah mempertahankan keseimbangan sistem perilaku
manusia.

3. Menurut Orem

Orem juga memandang manusia sebagai makhluk universal yang membutuhakan perawatan
sendiri sepanjnag kehidupannya, karena itu focus utama keperawatan menurut orem adalah
membuat manusia (individu, keluarga, masyarakat) mampu melakukan perawatan sendiri.

4. Menurut Roy

Manusia dipandang sebagai makhluk yang adaptif, dan selalu berinterkasi dengan lingkungannya.
Untuk itu tujuan utama keperawatan adalah meningkatkan respon adaptif manusia yang nantinya
akan berkontribusi dalam kehidupannya.

5. Menurut King

Manusia dipandang sebagai makhluk yang selalu ingin tahu dan memiliki potensi untuk membuat
keputusan sendiri. Fokus utama keperawatan adalah pada sharing informasi antara perawatan dan
klien.

20
E. HUBUNGAN KONSEP TEORI PARADIGMA DENGAN
FALSAFAH KEPERAWATAN

Falsafah keperawatan adalah filosofi atau dasar yang masih bersifat abstrak dalam menjelaskan
suatu konsep dalamkeilmuan termasuk dalam keperawatan. Sedangkan paradigma sudah mulai
merupakan suatu penjabaran terhadap apa yang terkandung didalam filosofi keperawatan,
sehingga
Paradigma keperawatan
Tugas pemicu sains dalam keperawatan

paradigma keperawatan dapat dijadikan suatu cara perawat memandang


permasalahan yang ada dalam disiplin keperawatan.

F. PENERAPAN PARADIGMA KEPERAWATAN DALAM


LAYANAN KESEHATAN YANG DIBERIKAN PADA KLIEN

Sebagai suatu profesi yang berbeda dengan profesi lain, keperawatan haruslah suatu cara
pandang yang berbeda dalam menyikapi setiap permasalahan yang ada dalam profesinya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang merupakan bentuk pelayanan profesional
keperawatan, hendaknya perawat harus memperhatikan seluruh aspek yang termasuk dam
paradigma keperawatan, yaitu manusia sebagai makhluk holistik dan unik dengan segala macam
kebutuhannya, lingkungan internal mapun eksternal yang didalamnya terdapat stressor-stressor
yang akan mempengaruhi kondisi sehat dan sakitnya manusia. Sehingga
keperawatan harus berperan untuk memingkatkan derajat kesehatan dan membantu manusia
berada dalam rentang kesehatan yang optimal.

21
BAB III
PEMBAHASAN
PENGERTIAN DAN SALAH SATU MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN

A. PENGERTIAN MODEL KONSEPTUAL

Model konseptual tersusun atas ide-ide (konsep-konsep) abstrak dan umum, dan proposisi yang
menspesifikasi hubungan antara keduanya. Model konseptual sangat penting sebagai landasan
perkembangan disiplin keperawatan.

Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi, atau
kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Fenomena ini diklasifikasikan menjadi
konsep, terdiri dari kata-kata yang mengandung citra mental dari sesuatu yang akan dijelaskan.
Konsep bisa berupa ide abstrak (seperti adaptasi, ekuilibrium) atau idea konkrit (misalnya bangku
atau papan tulis). Karena itu model konseptual dapat dijabarkan sebagai serangkaian konsep dan
asumsi yang berintegrasi menjadi suatu gambaran yang bermakna.

Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan atau
stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif
dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan
mencerminkan upaya menolong orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui
pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stressor ini. Melalui penjelasan
tentang fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan abstrak maka model konseptual
mencerminkan langkah pertama mengembangkan formulasi teoritis yang diperlukan untuk kegiatan
ilmiah.

Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman intuitif seorang ilmuwan terutama
terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait. Sintesis yang terjadi dalam pengembangan skema
konseptual baru sering mengakibatkan suatu hasil yang unik untuk lingkup keilmuan tersebut.

Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan
yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua

22
adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga perupakan
sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep ini
menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal.
Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor
penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien)

Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang


berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi
cara pandang dan fokus penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda
satu sama lain, seperti penenkanan pada sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau aspek
komplementer.

Model konseptual mendefinisikan sehat sebagai kesaran sehat-sakit dari seseorang, dan
lingkungan kondusif untuk pemulihan kesehatan. Model ini juga mengidentifikasi tujuan
keperawatan yang biasanya menterjemahkannya dari definisi sehat yang dimaksud. Dalam konsep
keperawatan juga terlibat suatu penjelasan tentang proses keperawataan dan pola pikir yang
terbentuk dari konsep ini.

Sedangkan contoh model konseptual menurut Teori Adaptasi Roy adalah:


Model konseptualnya berbasis model konseptual adaptasi. Konsep kunci pada model konseptual
Roy adalah manusia (person), tujuan, kesehatan, lingkungan dan aktifitas keperawatan. Dalam
model konseptual teoris keperawatan akan menjabarkan pemikiran (idea) dan proposisi.

manusia di konseptualisasikan sebagai sistem adaptif terbuka yang bersifat holistik, dimana terjadi
proses pelayanan keperawatan, dan manusia sebagai penerima (recipient). Adaptif diartikan
sebagai kapasitas yang dimiliki oleh manusia untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan
lingkungan dan manusia juga mampu mempengaruhi manusia. Roy menjelaskan yang disebut
dengan person bisa individu, keluarga, kelompok atau masyarakat luas dan masing-masing
sebagai holistic adaptasi system. Roy memandang orang secara menyeluruh atau holistik yang
merupakan suatu kesatuan yang hidup secara konstan dan berinteraksi dengan lingkungannya,
antara sistim dan lingkungan terjadi pertukaran informasi,bahan dan energi. Interaksi yang konstan
antara orang dengan lingkungannya akan terjadi perubahan baik internal maupun eksternal, dalam
menghadapi perubahan ini individu harus memelihara integritas dirinya dan selalu beradaptasi

Tujuan (goal) diartikan sebagai tujuan keperawatan untuk mendorong terjadinya proses adaptasi
dalam 4 cara adaptasi yang kemudian memberi kontribusi terhadap keadaan kesehatan. Aktifitas
keperawatan digambarkan oleh model adaptif Roy dengan meningkatkan respon adaptif pada
situasi sehat atau sakit, perawat dapat mengambil tindakan untuk memanipulasi fokal, kontextual

23
atau residual stimuli dengan melakukan analisa sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi.
Perawat bertindak untuk mempersiapkan klien mengantisipasi perubahan melalui penguatan
regulator, cognator dan mekanisme koping yang lain
Kesehatan: didefinisikan sebagai “sebuah keadaan dan juga sebuah proses untuk berubah dan
menjadi manusia yang utuh (integrated) dan menyeluruh (whole)”. Tujuan keperawatan untuk
meningkatkan kesehatan seseorang dengan meningkatkan respon adaptif, energi yang bebas dari
perilaku yang tidak efektif dapat dipakai untuk meningkatkan kesehatan.
Lingkungan didefinisikan sebagai “segala kondisi, keadaan dan pengaruh yang mengelilingi dan
mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku manusia” Aktifitas keperawatan “mengkaji tingkah
laku dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adaptasi dan terjadi dengan cara mengelola
stimuli focal, konstekstual dan residual.”

Contoh Grand theory adalah teori keperawatan menurut Roy. Merupakan suatu teori yang
mendasari terbentuknya teori lainnya yang masih terkait dengan teori tersebut. Contoh adalah teori
adaptasi oleh Roy yang menjadi dasar teori lain. Roy telah mengembangkan model adaptasi Roy
menjadi sebuah teori yang dikenal dengan teori manusia sebagai sistem adaptif (Theory Of Person
As An Adaptive System). Dalam teori ini konsep-konsep yang telah ada (yaitu: manusia, tujuan,
kesehatan, lingkungan dan aktifitas keperawatan) mendapat tambahan konsep. Konsep tersebut
adalah stimuli fokal, residual dan kontekstual.

Teori keperawatan menurut sevens (1984) adl. Sebagai usaha menguraikan dan menjelaskan
berbagai fenomena dalam keperawatan (dikutip dari Taylor c, dkk/1989). Teori keperawatan
berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan
keperawatan yang dilakukan.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi
pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan
petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa
yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang
harus perawat kerjakan.
B. GAMBARAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN
Hampir semua model keperawatan yang diaplikasikan dalam praktik keperawatan professional
menggambarkan empat jenis konsep yang sama, yaitu :
1. Orang yang menerima asuhan keperawatan
2. Lingkungan (masyarakat)

24
3. Kesehatan (sehat/sakit, kesehatan dan penyakit)
4. Keperawatan dan peran perawat (tujuan/sasaran, peran dan fungsi)

Model keperawatan dapat diaplikasikan dalam dalam kegiatan praktik, penelitian dan pengajaran,
oleh karena itu model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat
profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi
keperawatan seperti : perawat sebagai pembantu dokter,, oleh karena itu model harus
diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan
khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti :
perawat sebagai pembantu dokter.

C. SALAH SATU MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN MENURUT MYRA ESTRIN LEVINE


Perkembangan dari berbagai konsep dan teori dalam keperawatan berdasarkan kerangka konsep
yang merupakan pandangan dan keyakinan (Paradigma)keperawatan, yaitu pandangan tentang
keperawatan sebagai suatu kegiatan, manusia sebagai klain.

Paradigma keperawatan dengan empat komponen esensialnya, memberikan informasi tentang


ruang lingkup cakup,batasan,dan esensi serta tujuan dan kemanfaatan dari perkembangn profesi
keperawatan.
Adanya pembedaan berbagai teori keperawatan yang disampaikan oleh para ahli bukanlah
perbedaan yang perlu diperdebatkan secara prinsip; perbedaan tersebut lebih dikarena adanya
perbedaan pandangan pada istilah-istilah yang dipakai pada komponen-komponen yang
membentuk PADARADIGMA KEPERAWATAN itu sendiri seperti : komponen manusia/klien, sehat
dan kesehatan, masyarakat dan lingkungan, serta keperawatan sebagai bentuk pelayanan/asuhan.
Teori keperawatan menurut sevens (1984) adalah sebagai usaha menguraikan dan menjelaskan
berbagai fenomena dalam keperawatan (dikutip dari Taylor c, dkk/1989). Teori keperawatan
berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan
keperawatan yang dilakukan.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi
pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan
petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa
yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang
harus perawat kerjakan

25
Teori Myra Estrin Levine
a. Definisi keperawatan Interaksi manusia yang berdasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah yang
digunakan dalam proses keperawatan.
b. Alasan tindakan keperawatan Perawatan individu yang bersifat holistic untuk setiap kebutuhan
seseorang, seseorang mendorong perawat untuk beradaptasi.
c. Konsep individu Interaksi dari individu yang bersifat kompleks antara lingkungan interna dan
eksterna yang mengubah adaptasi.
teori levine berfokus pada interaksi manusia asumsi yang mendasari adalah :
perawat bertawanggungjawab untuk mengenal respon/reaksi dan perubahan tingkah laku serta
fungsi tubuh pasien. respon terjadi jika dia mencoba beradaptasi terhadap perubahan lingkungan
atau penyakit. fungsi perawat adalah melakukan intervensi kep. serta membina hubungan
terapetik, intervensi keperawatan bertujuan untuk membantu meningkatkan dan mencegah
penyakit serta memperbaiki status kesehatan.

D. MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN MENURUT ABDELLAH GLENN FAYE


Faye Glenn Abdellah (lahir 1919) mengabdikan hidupnya untuk keperawatan dan, sebagai peneliti
dan pendidik, membantu mengubah fokus profesi dari penyakit-berpusat pendekatan-pendekatan
yang berpusat pada pasien. Dia menjabat sebagai perawat kesehatan masyarakat selama 40
tahun, membantu untuk mendidik orang Amerika tentang kebutuhan lansia dan bahaya yang
ditimbulkan oleh AIDS, kecanduan, merokok, dan kekerasan. Sebagai seorang profesor
keperawatan, ia mengembangkan metode mengajar berdasarkan penelitian ilmiah. Abdellah terus
bekerja sebagai pemimpin dalam profesi keperawatan ke dalam delapan puluhan nya.
Faye Glenn Abdellah (lahir 13 Maret 1919) adalah pelopor perawat penelitian yang telah diakui
dengan 77 dan akademis kehormatan professional.Dia adalah petugas perawat pertama yang
menerima pangkat bintang belakang laksamana-dua 150-nya lebih dari publikasi, termasuk karya-
karya mani nya, Better Perawatan Perawatan Melalui Penelitian dan Pasien-Centered Pendekatan
untuk Keperawatan, mengubah fokus teori keperawatan dari penyakit-berpusat ke pendekatan
yang berpusat-pasien dan pindah praktek keperawatan di luar pasien untuk memasukkan
mengurus keluarga dan orang tua Care nya Pasien Penilaian Evaluasi metode untuk mengevaluasi
perawatan kesehatan sekarang standar bagi bangsa ini.
Sebagai perawat pertama dan wanita pertama untuk melayani sebagai Deputy Surgeon General ,
Dr Abdellah mengembangkan materi pendidikan di daerah banyak kunci kesehatan publik,
termasuk AIDS,, kekerasan cacat mental, perawatan rumah sakit, berhenti merokok, alkoholisme,
dan kecanduan narkoba.Dia telah membantu mengubah teori keperawatan, asuhan keperawatan

26
dan pendidikan keperawatan dan sebagai akibatnya dinobatkan menjadi The National Women's
Hall of Fame pada tahun 2000.

E. GAMBARAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN TOKOH YANG LAIN

1. Virginia Henderson
a. Definisi keperawatan Bantuan yang diberikan kepada individu baik dalam keadaan sehat
maupun sakit dalam kegiatannya untuk mencapai keadaan sehat atau sembuh dari penyakit
sehingga ia mempunyai kekuatan, keinginan dan pengetahuan.
b. Alasan tindakan keperawatan Pendekatan yang dilakukan untuk memenuhi 14 komponen dari
keperawatan.
c. Konsep individu Keadaan biologi dimana tidak dapat dipisahkan antara pikiran dan jasmani.
d. Konsep sehat Kemampuan fungsi independent dalam hubungannya dengan 14 komponen.
e. Konsep lingkungan Tidak terdefinisi dengan jelas, dapat berupa tindakan positif maupun negatif.
3. Sister Callista Roy
a. Definisi keperawatan Suatu analisa proses dan tindakan sehubungan dengan perawatan sakit
atau potensial seseorang untuk sakit.
b. Alasan tindakan keperawatan Aktifitas keperawatan berasal dari model dimana berupa proses
pengkajian dan intervensi-intervensi peran diselenggarakan dengan konteks keprawatan dan
termasuk manipulasi dari stimuli.
c. Konsep individu Keadaan biopsikososial yang berupa interaksi yang tetap dengan perubahan
lingkungan, manusia bersifat sebagai system adaptif yang terbuka.
d. Konsep sehat Rentang sehat sakit merupakan garis yang terus menerus yang menunjukan
status sehat atau sakit dimana sesorang butuh pengalaman dan waktu. Sehat sakit merupakan
bagian dari hidup manusia.
e. Konsep lingkungan Suatu kondisi yang terus menerus dan mempengaruhi sekelilingnya dan
perkembangan organisme serta group organisme.
4. Myra Estrin Levine
a. Definisi keperawatan Interaksi manusia yang berdasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah yang
digunakan dalam proses keperawatan.
b. Alasan tindakan keperawatan Perawatan individu yang bersifat holistic untuk N Nsetiap
kebutuhan seseorang, seseorang mendorong perawat untuk beradaptasi.
c. Konsep individu Interaksi dari individu yang bersifat kompleks antara lingkungan interna dan
eksterna yang mengubah adaptasi.
5. Imogane M. King

27
a. Definisi keperawatan Suatu proses interaksi manusia antara perawat dan klien.
b. Alasan tindakan keperawatan Perawat dan klien saling mengamati dalam informasi, komuniksai,
situasi, tujuan dan tindakan untuk mencapai tujuan.
c. Konsep individu suatu system terbuka mengenai penukaran masalah, energi dan dengan
lingkungan yang terbatas.
d. Konsep sehat Aturan dinamik dari stressor dalam lingkungan eksternal dan internal melalui
penggunaan optimal untuk mencapoai potensi maksimal dalam kehidupan sehari-hari.
e. Konsep lingkungan Suatu system terbuka yang menunjukkan penukaran masalah energi,
informasi dengan keberadaan manusia.

28
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Falsafah keilmuan harus menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah sebenarnya dapat
diaplikasikan yang kemudian menghasilkan pengetahuan alam semesta, dalam hal ini
pengetahuan keperawatan, sehingga falsafah keperawatan adalah keyakinan dasar tentang
pengetahuan keperawatan yang mengandung pokok pemahaman biologis manusia dan
perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit terutama berfokus kepada respons mereka terhadap
situasi. konsep dan asumsi yang berintegrasi menjadi suatu gambaran yang bermakna.
Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan atau
stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif
dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan
mencerminkan upaya menolong orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui
pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stressor ini. Melalui penjelasan
tentang fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan abstrak maka model konseptual
mencerminkan langkah pertama mengembangkan formulasi teoritis yang diperlukan untuk kegiatan
ilmiah.

Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman intuitif seorang ilmuwan terutama
terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait. Sintesis yang terjadi dalam pengembangan skema
konseptual baru sering mengakibatkan suatu hasil yang unik untuk

lingkup keilmuan tersebut.

B. SARAN
Penyusun berharap dengan adanya Makalah tentang Paradigma, Falsafah dan Model Konseptual
ini para pembaca sekalian tidak hanya dapat mngerti tentang isi dari mkalah ini tetapi juga
memahaminya

29
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,aziz alimul.pengantar konsep dasar keperawatan.Salemba medika:jakarta

Potter and perry. Buku ajar fundamental keperawatan edisi 4.EGC:jakarta

Gaffar, laode J.1997. pengantar keperawatan profesional. EGC. Jakarta

DeLaune, Sue C., Ladner, K.Patricia. 2002. Fundamental of nursing: standard and practice 2nd
nedition. Delmar. New york

Asmadi.(2008). Konsep dasar keperawatan.EGC. jakarta

30

Anda mungkin juga menyukai