Nama Kelompok 5 :
1. Linda Safitri 2181000220017
2. Melani Babang Noti 2181000220022
3. Gregorius S. Jeahabut 2181000220041
4. Faisal Muhaidin 2181000220056
Dosen Pengampu :
Dwi Candra Setiawan, S.Si., S.Pd., M.Pd.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis sehingga makalah yang
berjudul “Manusia dan Lingkungan” ini dapat diselesaikan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1...................................................................................... Simpulan.......8
3.2............................................................................................ Saran.......8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana pengimplementasian pendekatan konstruktivisme pada
kehidupan sehari – hari ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendekatan konstruktivisme.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pendekatan konstruktivisme.
3. Untuk mengetahui pengimplementasian pendekatan konstruktivisme pada
kehidupan sehari – hari.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
rancangan kegiatan disesuaikan dengan gagasan awal siswa agar
siswa memperluas pengetahuan mereka tentang fenomena dan
memiliki kesempatan untuk merangkai fenomena, sehingga siswa
terdorong untuk membedakan dan memadukan gagasan tentang
fenomena yang menantang siswa.
3. Pembelajaran konstruktivisme memberi siswa kesempatan untuk
berpikir tentang pengalamannya. Ini dapat mendorong siswa
berpikir kreatif, imajinatif, mendorong refleksi tentang model dan
teori, mengenalkan gagasan-gagasanpada saat yang tepat.
4. Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi kesempatan
kepada siswa untuk mencoba gagasan baru agar siswa terdorong
untuk memperoleh kepercayaan diri dengan menggunakan
berbagai konteks, baik yang telah dikenal maupun yang baru dan
akhirnya memotivasi siswa untuk menggunakan berbagai strategi
belajar.
5. Pembelajaran konstruktivisme mendorong siswa untuk
memikirkan perubahan gagasan mereka setelah menyadari
kemajuan mereka serta memberi kesempatan siswa untuk
mengidentifikasi perubahan gagasan mereka.
6. Pembelajaran konstruktivisme memberikan lingkungan belajar
yang kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan,
saling menyimak, dan menghindari kesan selalu ada satu jawaban
yang benar.
4
lama dan setiap siswa memerlukan penanganan yang berbeda-
beda.
3. Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua
sekolah memiliki sarana prasarana yang dapat membantu
keaktifan dan kreatifitas siswa.
4. Meskipun guru hanya menjadi pemotivasi dan memediasi
jalannya proses belajar, tetapi guru disamping memiliki
kompetensi dibidang itu harus memiliki perilaku yang elegan dan
arif sebagai spirit bagi anak sehingga dibutuhkan pengajaran yang
sesungguhnya mengapresiasi nilai-nilai kemanusiaan.
5. Dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu
sepertinya kurang begitu mendukung; siswa berbeda persepsi satu
dengan yang lainnya.
5
sebuah percobaan dan membaca dari sumber referensi buku yang
mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
e. Verification (pembuktian)
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara
cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah
ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data processing. Berdasarkan
hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan
atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek,
apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
6
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses
menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan
berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka
dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1. Simpulan
Dari penjabaran materi yang telah dibahas dapat diketahui bahwa
pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran
yang lebih menekankan pada tingkat kreativitas siswa dalam menyalurkan
ide – ide baru yang sesuai dengan materi yang disjaikan untuk
meningkatkan kemampuan siswa secara pribadi. Selain itu pada
pendekatan konstruktivisme ini terdapat beberapa kelebihan dan
kekurangan, dimana salah satu kelebihannya yaitu peserta didik menjadi
lebih aktif dalam pembelajaran dan sebagai pembelajaran bersifat student
center dan guru sebagai fasilitator. Sedangkan kekurangan dari pendektan
konstruktivisme yaitu peserta didik membangun pengetahuannya sendiri,
sehingga membutuhkan proses waktu yang sedikit lama. Selain itu
terdapat implementasi pada pendekatan ini yang bias diterapkan dalam
suatu pembelajara contoh menggunakan metode praktikum dan
menggunakan model discovery leraning untuk memecahkan suatu
perasalahn yang timbul.
3.2. Saran
Sebaiknya dalam proses pembelajaran kita sebagai calon pendidik
harus lebih peka terhadap anak didik, kita juga harus memberikan
pengarahan agar peserta didik mampu mengembangkan pemikirannya agar
peserta didik bisa memahami dan mengerti materi pembelajaran
berdasarkan bentukan pemikiran mereka sendiri sesuai dengan kenyataan.
8
DAFTAR PUSTAKA