Masuknya air tanah ke stok porfiri mineralisasi akhir bisa menjadi pemicu tahap akhir
aktivitas phreatomagmatic di Tumpangpitu. Dengan infiltrasi air tanah ke tephra diatreme,
sistem hidrotermal didirikan di atas dan di sekitar intrusi kemudian, dibuktikan di
Tumpangpitu oleh breksi hidrotermal yang kemudian memotong breksi diatreme.
Pola struktur regional utama Tumpangpitu memiliki tren arah baratlaut yang
meliputi area seluas 12 × 5 km yang menampung beberapa porfiri tonalitik Cu-Au-
Mo yang termineralisasi, masing-masing dengan berbagai tingkat pengayaan logam.
Setidaknya delapan intrusi terpisah yang mencakup urutan alterasi-mineralisasi telah
diidentifikasi di Tumpangpitu.
Au-Ag-sulfidasi tinggi dan menengah ± Mineralisasi Cu dan perubahan argilik lanjutan yang
terkait (bagian dari lithocap skala distrik) telah mencetak secara berlebihan dan secara
signifikan meningkatkan bagian atas bijih porfiri. 40Ar / 39Ar penanggalan alunite (4,385 ±
0,049 Ma) dan Re-Os penanggalan molibdenit (4,303 ± 0,018 Ma) telah menetapkan periode
waktu pendek antara peristiwa mineralisasi epitermal dan porfiri sulfidasi tinggi dan porfiri.
Ini menunjukkan tingkat pengangkatan, penggalian, dan erosi yang ekstrem di sekitar busur
magmatik Sunda-Banda.