Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh memerlukan asupan vitamin yang cukup sebagai zat pengatur dan

memperlancar proses metabolisme dalam tubuh. Sebagai vitamin yang larut lemak,

vitamin A membangun sel- sel kulit, memperbaiki sel-sel tubuh, menjaga kesehatan

mata dari infeksi, serta menjaga pertumbuhan tulang dan gigi. Jika kekurangan

Vitamin A (KVA) dapat menimbulkan gejala defisiensi vitamin A. Defisiensi vitamin

A juga dapat disebabkan oleh gangguan penyerapan dan penggunaan vitamin A dalam

tubuh, kebutuhan meningkat, atau karena gangguan pada konversi karoten menjadi

vitamin A.

Defisiensi vitamin A dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan

menurunkan epitelisme sel-sel kulit. Defisiensi vitamin A banyak terjadi di negara-

negara berkembang termasuk di Indonesia karena makanan yang kaya vitamin A pada

umumnya mahal harganya. Di Indonesia, kecukupan gizinya tergolong kurang hal ini

dikarenakan beberapa faktor. Dalam beberapa survei dikatakan bahwa 50% orang di

Indonesia tidak mengkonsumsi vitamin A dalam jumlah yang memadai karena faktor

kemiskinan dan malnutrisi

Selama krisis ekonomi melanda Indonesia sejak tahun 1997, daya beli

masyarakat menurun sehingga terjadi kecenderungan meningkatnya defisiensi vitamin

A khususnya pada ibu hamil dan balita. Berikut ini adalah ringkasan tentang defisiensi

1
vitamin A yang sebaiknya diketahui oleh semua kalangan masyarakat agar dapat

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari dan dapat dijadikan pedoman dalam

bertingkah laku pola hidup sehat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian defisiensi vitamin A?

2. Bagaimana kebutuhan vitamin A bagi tubuh?

3. Apa saja penyebab defisiensi vitamin A?

4. Bagaimana akibat defisiensi vitamin A?

5. Apa saja manfaat vitamin A bagi tubuh?

6. Bagaimana cara mencegah defisiensi vitamin A?

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui pengertian defisiensi vitamin A

2. Dapat mengetahui kebutuhan vitamin A bagi tubuh

3. Dapat mengetahui penyebab defisiensi vitamin A

4. Dapat mengetahui akibat defisiensi vitamin A

5. Dapat mengetahui manfaat vitamin A bagi tubuh

6. Dapat mengetahui cara mencegah defisiensi vitamin A

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Defisiensi Vitamin A

Defisiensi vitamin A merupakan kekurangan primer akibat kurang

mengkonsumsi vitamin A. Defisiensi vitamin A dapat pula disebut kekurangan

sekunder apabila disebabkan oleh gangguan penyerapan dan penggunaan vitamin A

dalam tubuh, kebutuhan meningkat, atau karena gangguan pada konversi karoten

menjadi vitamin A.

Defisiensi vitamin A masih menjadi masalah terbesar di seluruh dunia terutama

di negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur terutama umur pada masa

pertumbuhan atau balita. Hal ini dikarenakan banyak orang yang belum paham tentang

makanan yang mengandung kaya vitamin A.

B. Kebutuhan Vitamin A Bagi Tubuh

Kecukupan asupan vitamin A dapat diperoleh dari beragam makanan dan

minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Untuk orang dewasa, mengonsumsi sayur dan

buah sebanyak 5 porsi per hari, dapat memenuhi hingga 65% dari total kebutuhan

vitamin A. Laki-laki dewasa membutuhkan sekitar 900 mikrogram per hari, sementara

wanita dewasa memerlukan sekitar 700 mikrogram per hari. Kebutuhan akan

meningkat ketika seorang wanita hamil dan menyusui. Untuk wanita hamil diatas usia

19 tahun, vitamin A yang direkomendasikan per hari adalah 770 mikrogram dan untuk

3
ibu menyusui sekitar 1.300 mikrogram. Untuk anak-anak, kebutuhan vitamin A

disesuaikan dengan usia. Anak 1-3 tahun, konsumsi yang direkomendasikan sekitar

300 mikrogram per hari, 4-8 tahun sekitar 400 mikrogram per hari dan 9-13 tahun

sekitar 600 mikrogram per hari.

C. Penyebab Defisiensi Vitamin A

Terjadinya defisiensi vitamin A berkaitan dengan berbagai faktor yang

hubungannya kompleks seperti masalah kekurangan kalori protein (KKP).

Mengkonsumsi makanan yang rendah vitamin A atau pro vitamin A yang biasanya

juga rendah protein, lemak dalam jangka waktu yang lama merupakan faktor penting

penyebab terjadinya defisiensi vitamin A. 

Penyebab lain dapat berupa adanya gangguan pada kerja alat pencaernaan,

seperti usus. Pembedahan pada usus atau pankreas juga akan memberikan efek

kekurangan vitamin A. Beberapa penyakit yang mempengaruhi kemampuan usus

dalam menyerap lemak dan vitamin  yang larut dalam lemak, meningkatkan resiko

terjadinya defisiensi vitamin A. Penyakit tersebut adalah diare kronik, KEP (Kurang

Energi Protein), penyakit seliak, fibrosa kistik, penyumbatan saluran empedu.

Penyakit ini menyebabkan kebutuhan vitamin A meningkat dan tubuh tidak dapat

memenuhinya. Penyakit lain yakni adanya kerusakan hati seperti kwasiorkhor dan

hepatitis kronik yang menyebabkan gangguan pembentukan RBP (Retinol Binding

Protein dan pre-albumin yang penting untuk penyerapan vitamin A. Bayi-bayi yang

tidak mendapat ASI eksklusif mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita

4
kekurangan vitamin A, karena ASI merupakan sumber vitamin A yang baik. Sehingga

defisiensi vitamin A sering timbul pada balita dan anak-anak.

Penyebab lain yaitu pengetahuan yang kurang dan faktor kemiskinan.

Pengetahuan yang kurang atau kurang memadahi tentang pemenuhan gizi yang baik

dalam tubuh akan membuat persepsi yang salah tentang gizi dan dapat menimbulkan

pemasalahan. Pemenuhan gizi vitamin A mungkin mudah bagi orang yang serba

bercukupan berbeda dengan orang yang miskin karena untuk mendapatkan pangan

yang difortifikasi bukan hal yang mudah bagi penduduk yang miskin. Karena, harga

pangan yang difortifikasi lebih mahal daripada pangan yang tidak difortifikasi.

D. Akibat Defisiensi Vitamin A

Sutau zat pasti akan menimbulkan suatu dampak jika kekurangan atau

kelebihan. Sama halnya dengan vitamin A. Jika tubuh kekurangan vitamin A, pasti

akan berakibat negatif pada tubuh. Berikut ini adalah akibat dari defisiensi vitamin A.

1. Berhubungan dengan pengelihatan

Fungsi utama dari vitamin A adalah untuk menjaga kesehatan mata kita.

Maka dari itu jika kekurangan vitamin A maka mata akan terganggu. Gejala awal

kekurangan vitamin A pada mata adalah mata kering (xeropthalmia) suatu kelainan

pada selaput lendir mata dan selaput bening mata. Penyakit yang dapat menyerang

mata akibat defisiensi vitamin A seperti : buta senja dan perubahan pada mata.

5
a) Buta Senja

Penderita buta senja mengalami kesulitan melihat di malam hari, namun

dapat melihat secara normal di siang hari atau ketika jumlah yang cahaya cukup

terang. Mata penderita perlu lebih banyak waktu untuk menyesuaikan setelah

pergi dari ruang yang terang benderang ke ruang gelap, seperti bioskop. Orang

dengan rabun senja sering mengalami masalah mengemudi di malam hari.

Rabun senja disebabkan oleh gangguan dari sel-sel dalam retina yang

bertanggung jawab untuk penglihatan dalam cahaya redup. Ini memiliki banyak

penyebab, termasuk : kekurangan vitamin A., rabun, glukoma, obat glukoma

yang bekerja oleh konstraksi pupil, katarak. Untuk dapat menentukan apa yang

menyebabkan kebutaan malam, dokter mata akan melakukan pemeriksaan mata

menyeluruh dan dapat memerintahkan salah satu dari sejumlah tes khusus.

Pemeriksaan sederhana dan percakapan antara dokter mata dengan pasien

akan mengungkap penyebab terjadinya kebutaan malam / rabun senja. Dokter

akan melebarkan mata klien dengan tetes dan memeriksa mata klien dengan

celah-lampu, mikroskop tegak dengan cahaya terang yang dipasang di atasnya.

6
Pengobatan untuk kebutaan malam akan tergantung pada penyebabnya.

Pengobatan mungkin sesederhana resep baru untuk kacamata atau beralih obat

glaukoma, atau mungkin memerlukan operasi jika hasil dari katarak. Jika klien

memiliki riwayat penglihatan malam yang buruk, apakah itu kejadian baru-baru

ini atau masalah lama maka dokter mata akan melihatnya sebagai bahan untuk

evaluasi.

b) Perubahan pada Mata

Penderita defisiensi vitamin A biasanya mengalami perubahan pada

matanya, seperti : xerosis konjungtiva, bercak bitot, dan keratomalasia.

1) Xerosis Konjungtiva

Xerosis Konjungtiva merupakan gangguan pada kornea mata yang

disebabkan oleh defisiensi vitamin A. Pada penderita penyakit ini kelenjar

air mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengertian

pada selaput mata yang menutupi kornea. Ini diikuti dengan tanda- tanda

berupa adanya atrofi kelenjar mata, keratinisasi konjungtiva (selaput yang

7
melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata dan bola mata),

pemburaman, mata terkena infeksi, dab dapat pula terjadi pendarahan.

2) Bercak Bitot (Bitot’s Spot)

Bercak bitot merupakan bentuk yang lebih parah atau lanjutan dari

kelainan mata xerosis konjungtiva. Biasanya penderita mengalami mata

kering dan terdapat bercak putih keabuan seperti jaringan parut pada bagian

putih mata yang biasanya disebabkan oleh defisiensi vitamin A. Jika keadaan

ini terus dibiarkan maka akan menyebabkan hal yang fatal seperti kebutaan

permanen (keratomalasia).

Penyakit ini dapat dicegah dan diatasi dengan cara pemberian vitamin

A dosis tinggi. Selain itu, penderita juga dapat menghindari kelelahan pada

mata dan menghindari untuk tidak memasuki ruangan yang penuh asap tanpa

pelindung mata.

8
3) Keratomalasia (Keratitis Xerosis)

Keratomalasia adalah kondisi medis ditandai dengan kekeringan pada

bola mata, timbul ulkus pada kornea, kornea mengalami infeksi, muncul

bercak berbusa (bercak bilot) pada konjungtiva, mengalami rabun senja.

Keratomalasia disebabkan defisiensi vitamin A. kondisi ini diawali dengan

timbulnya mata kering yang memburuk tanpa penanganan lama kelamaan

progresif melemahkan dan menipiskan kornea yang mengakibatkan ulserasi

kornea. Orang-orang yang berisiko adalah mereka dengan gangguan gizi,

penyakit sistemik yang mendasari dan pecandu alkohol.

Prognosis bervariasi tergantung seberapa cepat mendapat

penanganan. Secara umum lebih cepat mendapat penanganan maka prognosis

lebih baik. Kasus didiagnoisis dan ditangani sebelum awitan ulserasi kornea

memiliki prognosis paling baik sedangkan mereka yang dibiarkan tidak

ditangani dapat menyebabkan terjadinya kebutaan atau penurunan lapang

9
pandang secara menetap. Mengingat beratnya komplikasi yang mungkin,

direkomendasikan pada seseorang dengan kondisi seperti ini secepatnya

berkonsultasi dengan seorang dokter.

2. Tidak berhubugan dengan pengelihatan 

a) Perubahan pada kulit

Kekurangan vitamin A pada tubuh kita dapat mengurangi kemampuan sel

– sel kelenjar untuk memproduksi mucus, akibatnya pada saat kulit regerasi,

kulit akan digantikan oleh sel – sel epitel yang kering, bersisik dan kasar. Hal

itulah yang menyebabkan membran kulit menjadi kering serta kasar. Hal itu

pula yang menyebabkan luka sukar sembuh pada saat terjadi luka. Folikel

rambut menjadi kasar, mengeras, dan mengalami keratinisasi yang dinamakan

hiperkeratosin folikular. Mula- mula terkena pada lengan dan paha kemudian

dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Cara mengatasi kulit yang kering, kasar, dan bersisik dapat dengan

minum air mineral yang banyak, hindari makanan berlemak dan perbanyak

makan buah- buahan yang mengandung vitamin A dan C, serta melakukan pola

hidup sehat dengan olahraga yang teratur.

b) Penyakit pencernaan

Penyakit pada pencernaan yang muncul ialah pada bagian usus. Karena

usus mempunyai peran yang penting dalam proses pencernaan yaitu sebagai

tempat penyerapan air. Sementara vitamin A sendiri cukup berpengaruh dalam

menjaga dinding – dinding usus agar tetap berfungsi secara optimal

sebagaimana mestinya. Jadi, jika anda memiliki kekurangan vitamin A, maka

10
penyerapan air diusus juga akan terganggu. Jika ini dibiarkan, dapat

menyebabkan infeksi pada kandung kemih akibat kurangnya penyerapan air

yang optimal diusus. Cara mengatasinya dapat dengan minum air mineral yang

banyak dan olah raga teratur.

c) Penghambat  pertumbuhan

Vitamin A dapat berperan dalam pertumbuhan tulang. Secara tidak

langsung yaitu proses pembentukkan tulang dan gigi ternyata membutuhkan

vitamin A. Vitamin A hanya dapat mensintesis protein, akibatnya terbentuk sel

– sel baru pada tulang dan gigi. Jika anda kekurangan vitamin A, anda dapat

mengidap penyakit jaringan ikat. Penyakit yang satu ini diakibatkan kurangnya

kolagen.

Kekurangan vitamin A dapat menghambat pertumbuhan sel, termasuk

sel- sel pada tulang, fungsi sel- sel yang membentuk email pada gigi menjadi

terganggu dan terjadi atrofil sel- sel yang membentuk dentin, sehingga gigi

mudah rusak. Sehingga cara mengatasinya ialah perbanyak makanan yang

mengandung kalsium dan vitamin A untuk proses pembentukan dan

pengokohan tulang dan gigi, dengan disertai olahraga yang teratur.

d) Infeksi

Penderita defisiensi vitamin A fungsi kekebalan tubuhnya akan menurun,

hal ini menyebabkan penderita mudah untuk terserang infeksi. Penderita

mudah untuk terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Penderita lebih mudah terserang ISPA dikarenakan lapisan sel yang

menutupi trakea dan paru- paru mengalami keratinisasi, tidak mengeluarkan

11
lendir, sehingga mudah dimasuki mikroorganisme, bakteri atau virus dan

menyebabkan infeksi.

E. Manfaat Vitamin A Bagi Tubuh

1. Manfaat vitamin A bagi Kesehatan Tubuh

a) Menjaga kesehatan mata

Fungsi utama vitamin A adalah untuk menjaga kesehatan mata anda. Vitamin A

adalah zat gizi penting yang berperan dalam proses mejaga, melindungi dan

meningkatkan kuakitas mata anda.

b) Mengoptimalkan perkembangan janin

Vitamin A merupakan vitamin yang sangat mudah larut didalam lemak dan air.

Maka dari itu, dengan mengkonsumsi vitamin A yang cukup juga akan

membantu perkembangan si janin. Vitamin A sangat membantu dalam

perkembangan mata, organ mata, tulang, dan kesehatan kulit janin.

c) Menghambat sel kanker payudara

Berdasarkan penelitian terbaru oleh seorang ilmuwan asal Amerika, mengatakan

bahwasanya vitamin A dapat menghambat kanker payudara wanita. Vitamin A

tidak secara langsung menghambat sel kanker tersebut, melainkan melalui

turunannya, yaitu asam retionat atau retinol.

12
d) Meningkatkan kekebalan tubuh

Dengan kandungan senyawa retinil palmitat dan retinil asetat, vitamin A mampu

mencegah infeksi yang ditimbulkan oleh organism kecil merugikan (parasit).

Misalkan saja bakteri yang masuk melalui saluran pernafasan.

2. Manfaat Vitamin A Bagi Kecantikan

a) Mencegah penuan dini

Mengkonsumsi vitamin A secara teratur juga dapat mencegah penuaan dini pada

kulit anda. Biasanya penuaan dini ini akan terlihat  jika usia anda sudah mencapai

20 tahunan. Karena vitamin A dapat meresap kedalam kulit anda dan akan

menyamarkan serta memperbaiki kerutan dan garis – garis halus di kulit anda.

Untuk hasil yang lebih maksimal, konsumsi juga air putih secara rutin.

b) Mencerahkan kulit

Vitamin A juga bisa anda gunakan sebagai pencerah kulit. Jika retinol ini

dikombinasikan dengan AHA (Alpha Hydroxyacid) juga bisa memberikan

kelembaban pada kulit anda.

c) Tidak berbahaya bagi kulit

Diformulasikan sesuai dengan ketentuan medis, vitamin A sebenarnya tidak

berbahaya bagi kulit anda. Bahkan banyak produk kecantikan sekarang ini yang

menggunakan retinol ini sebagai bahannya.

13
F. Cara Mencegah Defisiensi Vitamin A

Melihat dampak yang diakibatkan oleh defisiensi vitamin A, maka masalah

defisiensi vitamin A tidak boleh diremehkan karena dapat menyebabkan kematian.

Cara mencegah defisiensi vitamin A yang tepat antara lain :

1. Dengan cara fortifikasi (penambahan zat gizi) vitamin A di dalam bahan makanan

yang dikonsumsi dengan memperhatikan syarat-syarat fortifikasi. Misalnya tidak

menyebabkan perubahan rasa pada bahan makanan. Dengan fortifikasi kandungan

vitamin A suatu makanan bisa lebih tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan

seseorang.  Makanan yang mengandung sumber hewani terdapat dalam bentuk

retinol, yaitu bentuk aktif vitamin A yang hanya terdapat dalam makanan hewani.

Sedangkan makanan nabati mengandung karotenoid yang merupakan prekursor

provitamin A.

2. Penderita defisiensi vitamin  A sebaiknya mengkonsumsi makanan yang banyak

mengandung vitamin A dan provitamin A. Vitamin A banyak terdapat dalam

pepaya, labu, wortel, daun singkong, ubi jalar merah, daging ayam, hati, telur,

minyak hati ikan, kuning telur, mentega, krim dan margarin yang telah diperkaya

dengan vitamin A. Sedangkan provitamin A dapat diperoleh dari sayur-sayuran

berdaun hijau gelap dan buah-buahan berwarna kuning atau merah serta minyak

kelapa.

3. Berhati- hati dalam pengolahan bahan makanan yang mengandung vitamin A

karena vitamin  A tahan terhadap panas cahaya dan alkali tetapi tidak tahan

terhadap asam dan oksidasi. Suhu tinggi untuk memasak dapat merusak vitamin

A, begitu juga oksidasi yang terjadi pada minyak yang tengik.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Defisiensi vitamin A adalah gangguan kesehatan dikarenakan kekurangan

konsumsi vitamin A, gangguan penyerapan dan penggunaan vitamin A dalam tubuh,

gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin A. Defisiensi vitamin A

mengakibatkan buta senja, xerosis konjungtiva, bercak bitot, keratomalasia perubahan

pada kulit, gangguan pencernaan dan pertumbuhan, serta infeksi. Cara mencegahnya

dapat dengan cara fortifikasi vitamin A, mengkonsumsi makanan banyak vitamin A

dan provitamin A, dan berhati- hati dalam pengolahan bahan makanan yang

mengandung vitamin A.

B. Saran

Masyarakat sebaiknya menyadari bahwa mengkonsumsi vitamin A sangat

penting bagi kesehatan tubuh khususnya untuk mencegah terjadinya defisiensi vitamin

A. Sebagai tenaga kesehatan kita sebaiknya juga melakukan sosialisasi tentang

pentingnya mengkonsumsi makanan sehat dan pola hidup sehat di kalangan

masyarakat agar mereka dapat melakukan pola hidup yang sehat dan terhindar dari

penyakit yang dapat membahayakan tubuh.

15
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

https://www.google.co.id/search?

q=buta+senja&rlz=1C1CYCH_enID636ID636&oq=buta+senja&aqs=chrome..69i57j69i59

j69i61j69i59l2.2551j0j7&sourceid=chrome&es_sm=93&ie=UTF-8 (Di akses pada tanggal

24 November 2015)

http://kesehatan.gen22.net/2012/10/vitamin-a.html (Di akses pada tanggal 3 Oktober 2015)

http://www.smallcrab.com/kesehatan/861-kekurangan-vitamin-a (Di akses pada tanggal 3

Oktober 2015)

16

Anda mungkin juga menyukai