Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SOPHIA AL HADY

PRODI : DIII KEPERAWATAN II B


NIM : P07120118116

Tugas Keperawatan Maternitas :


1. Jelaskan tentang kehamilan dan trimester kehamilan I, II, dan III ( berapa
lama, tanda bahaya, tanda dan gejala tiap trimester)
2. Jelaskan tentang tanda dan gejala kehamilan (presumptife, kemungkinan,
dan pasti) !
3. Jelaskan apa saja yang dikaji pada ibu dalam masa kehamilan!
4. Untuk apa pemeriksaan Leopold?
5. Apa sajakah diagnose keperawatan yang mungkin timbul pada kehamilan
trimester I, II, dan III
Jawaban:
1. Kehamilan dimulai sejak ovum dibuahi dan berkembang, berdiferensiasi
kemudian uterus berkembang sampai bisa menunjang sendiri kehidupan
diluar uterus.Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lama hamil normal adalah 280 hari(40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
Triwulan kesatu: konsepsi sampai 3 bulan di hitung dari hari pertama haid
terakhir. Triwulan kedua: dari bulan ke-4 sampai 6 bulan, Triwulan ketiga:
dari bulan ke 7 sampai 9 bulan.
a. Trimester I, adalah periode minggu pertama dihitung mulai dari
konsepsi sampai minggu ke-13 kehamilan. Tanda dan gejala trimester I
sebagai berikut.
1) Gejala subyektif : Amenore, nausea, mual (morning sickness),
payudara terasa penuh dan sensitif, sering berkemih, merasa lemah
dan letih, berat badan naik, perubahan mood.
2) Gejala Obyektif : Peningkatan suhu basal tubuh, perubahan
kulit, payudara, pembesaran abdomen,serta perubahan rahim dan
vagina.
Adapun tanda bahaya kehamilan trimestar I sebagai berikut:
1) Perdarahan per vaginam
2) Mual muntah berlebihan
3) Sakit kepala yang hebat
4) Penglihatan kabur
5) Nyeri perut yang hebat
6) Bengkak padawajah, kaki dan tangan
7) Selaput kelopak mata pucat (anemia)
8) Demam tinggi
9) Kejang
10) Keluar air ketuban sebelum waktunya.
b. Kehamilan trimester II adalah usia kehamilan 14 – 28 minggu. Ibu
merasakan gerakan janin pertama kalinya sehingga ibu memiliki
dorongan psikologis yang kuat untuk menjadi orang tua. Tanda dan
gejala trimester II adalah sebagai berikut.
1) Subyektif: Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat,
pembesaran, pigmentasi dan perubahan puting. Perasaan mudah
lelah. Quickening;dirasakan pertama kali sekitar minggu ke 22,
atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.
2) Obyektif (probabilitas): Tanda Chadwick’s; bercak keunguan pada
vagina karena meningkatnya suplai darah. Tanda Hegar’s;
melunaknya segmen bawah uterus. Tanda Godell’s; portio teraba
lunak (selunak bibir atau ujung bawah daun telinga ).Perubahan
uterus; pada awal bulan ke-4; Uterus sebesar buah jeruk, Fundus
uteri naik sampai tulang pubis.Pada akhir bulan kelima fundus uteri
sampai ke pusat. Ballottement; pantulan yang terjadi ketika jari
pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,
sekitarkehamilan 4 sampai 5 bulan.Kontraksi Braxton Hicks yang
tidak terasa sakit. Perubahan abdomenkulit abdomen tampak
teregang. Striae gravidarum; garis – garis tak teratur pada kulit
abdomen. Pigmentasi; pengumpulan pigmen terutamapada kulit
payudara dan midline/garistengah abdomen (lineanigra).
3) Tanda positif (absolut): Mendengar bunyi Denyut Jantung Janin
(DJJ). Minggu ke-10 (USG). Minggu ke- 17 (stetoskopmonoaural)
berdenyut 120 – 160 kali permenit (DJJ terdengar seperti detak
cepat jarum jam).Merasakan bagian – bagian janin. Melihat hasil
konsepsi pada ultrasonografi/ USG atau gambaran X-ray.
Merasakan gerakan janin; dirasakan oleh ibu dan pemeriksa.
Adapun tanda bahaya kehamilan trimester II sebagaiberikut.
1) Perdarahan per vaginam
2) Pusing yang berkepanjangan, hebat, dan menetap
3) Kaki, tangan, danwajah bengkak
4) Tekanan darah meningkat lebih dari 140/90 mmHg
5) Pandangan kabur
6) Gerakan janin kurang dari 10 kali dalam 24 jam.
c. Trimester III periode kehamilan tiga bulan terakhir (sepertiga masa
kehamilan terakhir) dari bulan ke-7 sampai 9 bulan atau minggu ke 28
– 40. Tanda bahaya kehamilan trimester III sebagai berikut.
1) Perdarahan Pervaginam
2) Sakit Kepala yang Berat
3) Penglihatan Kabur
4) Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan
5) Keluar Cairan per Vagina
6) Gerakan Janin Tidak Terasa
7) Nyeri perut hebat.
Tanda dan gejala kehamilan trimester III sebagai berikut.
1) Kenaikan berat badan
2) Sakit punggung dan panggul
3) Muncul kontraksi palsu
4) Napas menjadi pendek
5) Merasakan panas perut
6) Bengkak di beberapa bagian tubuh
7) Sering buang air kecil
8) Timbul ambien dan varises di kaki.
2. Tanda dan gejala kehamilan sebagai berikut:
a. Tanda presumtif / dugaan / persangkaan (perubahan yang ibu sendiri
rasakan) yaitu : Amenore, Perasaan letih, Perubahan pada payudara ;
Nyeri dan adanya pembesaran payudara, Morning sickness (mual dan
muntah pagi hari), Quickening (merasakan gerakan janin).
b.Kemungkinan / probable sign (perubahan yang bisa diobservasi oleh
pemeriksa) yaitu : Pembesaran perut, Perubahan pada uterus; tanda
Hegar’s (melunaknya segmen bawah uterus), tanda Godell’s
(melunaknya uterus), Ballottement (lentingan janin), Tanda Chadwick’s
(perubahan warna keunguan serviks). Kontraksi Braxton Hicks
( kontraksi uterus dlm kehamilan yang tidak terasa sakit). Striae
gravidarum (garis – garis pada kulit). Tes kehamilan positif.
c. Tanda pasti/ positif adanya kehamilan sebagai berikut: Ditemukannya
gerak jantung janin yang jelas dan bunyi jantung dapat dipisahkan dari
aktivitas jantung ibu. Ditemukannya gerak janin yang aktif oleh
pemeriksa. Terlihat adanya embrio atau janin pada ultrasonografi
(USG) atau dengan roentgenografi untuk janin yang lebih matur /
matang pada pertengahan kedua kehamilan.
3. Pada ibu dalam masa kehamilan yang dikaji adalah :
a. Anamnesa
1) Anamnesa tentang identitas: nama diri sendiri, suami, alamat,
pekerjaan dan sebagainya.
2) Anamnesa obstetri: kehamilan ke berapa; apakah persalinan lahir
spontan aterm, hidup atau dengan tindakan, usia anak terkecil; untuk
primigravida lama kawin dan usia; tanggal haid terakhir.
3) Anamnesis tentang keluhan utama.
b. Pemerikaan fisik
1) Pemeriksaan fisik umum
a) Keadaan umum: kompos mentis, tampak sakit.
b) Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu, berat
badan.
2) Pemeriksaan khusus obstetri
a) Inspeksi (tinggi fundus uteri, keadaan dinding abdomen, gerak
janin yang tampak).
b) Palpasi (menurut Kneble, Leopold, Buddin, Ahfeld).
Teknik pemeriksaan leopold:
Leopold I
a. Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk
menentukan tinggi fundus uteri, sehingga perkiraan usia
kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid
terakhir.
b. Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak
membujur sungsang, kepala bulat terasa keras dan
melenting pada goyangan, pada letak kepala akan teraba
bokong pada fundus: tidak keras tak melenting dan
tidak bulat, pada letak lintang, fundus uteri tidak diisi
oleh bagian-bagian janin.
Leopold II
a. Kemudian kedua tangan diturunkan menelusuri tepi
uterus untuk menentukan bagian apa yang terletak
dibagian samping.
b. Letak membujur dapt ditetapkan punggung anak, yang
teraba rata dengan tulang iga seperti papan cuci.
c. Pada letak lintang dapat ditetapkan dimana kepala
janin.
Lepold III
a. Menentukan bagian apa yang terdapat diatas simpisis
pubis.
b. Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong
teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada letak lintang
simpisis pubis akan kosong.
Lepold IV
a. Pada pemeriksaan leopold IV, pemeriksa menghadap
kearah kaki ibu untuk menetapkan bagian terendah
janin yang masuk ke pintu atas panggul.
b. Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui
lingkaran terbesarnya, maka tangan yang melakukan
pemeriksaan divergen, sedangkan bila lingkaran
terbesarnya belum masuk PAP maka tangan pemeriksa
konvergen.
c) Perkusi (meteorisme, tanda cairan bebas).
d) Auskultasi (bising usus, denyut jantung janin, gerak janin
intrauterin, hal lain yang terdengar).
e) Pemeriksaan dalam (pembukaan, perlunakan serviks, ketuban,
penurunan bagian terendah, penempatan kombinasi, tumor yang
menyerupai bagian terendah, pelvimetri panggul).
Indikasi pemeriksaan dalam:
a. Indikasi sosial untuk menentukan keadaan kehamilan
atau persalinan, sebelum ditinggalkan oleh penolong.
b. Jika ada pemeriksaan luar, kedudukan janin tidak dapat
ditentukan.
c. Jika ada sangkaan kesempitan panggul dan CPD.
d. Jika karena sesuatu, persalinan tidak maju-maju.
e. Jika akan diambil tindakan obstetriboperatif.
f. Menentukan nilai skor pelvis.
f) Pemeriksaan tambahan (pemeriksaan laboratorium,
ultrasonografi, tes pemeriksaan air ketuban, tes pemeriksaan
bakteriologis).
4. Pemeriksaan Leopold atau disebut juga dengan manuver Leopold yaitu
pemeriksaan yang melibatkan teknik perabaan perut pada ibu hamil untuk
menentukan posisi dan presentasi janin. Pemeriksaan ini umumnya
dilakukan oleh bidan atau dokter kandungan ketika kandungan memasuki
trimester ketiga atau mendekati kelahiran. Pada dasarnya fungsi
pemeriksaan Leopold sama dengan pemeriksaan USG (ultrasonografi).

Selain untuk menentukan posisi dan letak janin, pemeriksaan ini juga
dapat dilakukan untuk memperkirakan berat janin saat lahir. Pemeriksaan
ini juga melibatkan penilaian bentuk panggul ibu. Hasil dari pemeriksaan
ini akan menentukan apakah persalinan normal mungkin dilakukan atau
mungkin caesar diperlukan. Pemeriksaan Leopold terbagi atas:
a. Pemeriksaan leopold I Untuk menentukan usia kehamilan dan juga
untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri
(bagian atas perut ibu).
b. Pemeriksaan leopold II: Untuk menentukan bagian janin yang berada
pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan dimana kepala janin.
c. Pemeriksaan Leopold III: Untuk menentukan bagian janin apa ( kepala
atau bokong) yang terdapat dibagian bawah perut ibu, serta apakah
janin tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).

5. Diagnose keperawatan yang timbul pada kehamilan trimester I, II, dan III,
secara umum diagnosa yang muncul sebagai berikut.
a. Ansietas b/d lingkungan yang tidak familier, nyeri, atau kurang
pengetahuan tentang proses persalinan.
b. Nyeriakut b/d agen cedera
c. Konstipasi berhubungan dengan kehamilan
d. Keletihan berhubungan dengan kehamilan.
Diagnosa yang timbul pada kehamilan trimester I
a. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
morning sickness
b. Ketidaknyamanan b/d perubahan fisik dan pengaruh hormonal
c. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d mual muntah
d. Defisit pengetahuan b/d kurang pengetahuan tentang perubahan
fisiologis / psikologis yang normal dan dampaknya terhadap keluarga
klien / keluarga.
e. Resiko tinggi cedera terhadap janin b/d pusing selama kehamilan
f. Konstipasi b/d peningkatan absorsi air di saluran GI.
Diagnosa yang timbul pada kehamilan trimester II
a. Ganguan rasa nyaman nyeri b/d pada mekanika tubuh / perubahan fisik
b. Kurang pengetahuan mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan b/d
kurang pengetahuan tentang perubahan trimester II yang dialami.
c. Resiko tinggi perubahan volume cairan kurang dari kebutuhan b/d
intake cairan kurang dari kebutuhan.
Diagnosa yang timbul pada kehamilan trimester III
a. Polanafas tidak efektif b/d adanya penekanan diafragma
b. Perubahan pola eliminasi urine b/d vesikaurinaria
c. Konstipasi b/d peningkatan progesterone, penurunan motilitas usus
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d asupan inadekuat, peningkatan
HCG.

Anda mungkin juga menyukai