Anda di halaman 1dari 24

TEORY ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

MAKALAH

Disusun Oleh
Nama : Aulia Putri Latifah
Nim : P05120317009
Dosen Mata Kuliah : Dahrizal, S.Kp., MPH

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIV KEPERAWATAN

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehart fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas UTS individu dari mata kuliah
Keperawatan Komunitas .

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas............................................5


B. Pengertian Proses Keperawatan.....................................................................6
C. Tujuan Dan Fungsi Proses Keperawatan........................................................7
D. Langkah-Langkah Proses Keperawatan.........................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...................................................................................................22
B. Saran............................................................................................................... 23

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu
keperawatan yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan social (WHO, 1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat,
1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan
masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu kesehatan masyarakat dan Ilmu social
(peran serta masyarakat).
Dalam melakasanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya
menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah : pengkajian
data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil tindakan
keperawatan yang dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.

B. Rumusan Masalah
1.     Apa saja yang harus dikaji dalam pengkajian pada asuhan keperawatan
komunitas?
2.      Apa saja diagnosa yang mungkin muncul pada asuhan keperawatan komunitas?
3.      Apa saja intervensi pada asuhan keperawatan komunitas?
4.      Apa saja implementasi pada asuhan keperawatan komunitas?
5.      Apa saja yang dievaluasi pada asuhan keperawatan komunitas?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui,mempelajari dan memahami Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas


Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu
keperawatan, yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan social (WHO, 1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan
Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu
perawatan kesehatan masyarakat yaitu :
1.      Ilmu Keperawatan
Konsep keperawatan di karakteristikkan oleh 4 komponen konsep pokok yang
menjadi paradigma dalam keperawatan, dimana menggambarkan hubungan
teori–teori yang membentuk susunan yang mengatur teori–teori tersebut
berhubungan satu dengan lainnya yaitu : konsep manusia, konsep kesehatan,
konsep masyarakat dan konsep keperawatan (Christine Ibrahim, 1986).
2.      Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dalam mengaplikasikan praktik asuhan keperawatan dalam komunitas
diperlukan pengetahuan penunjang yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat, dalam melihat perspektif proses terjadinya masalah kesehatan
masyarakat yang erat kaitannya dengan ilmu epidemiologi, ilmu statistik
kesehatan sehingga masalah tersebut diketahui faktor penyebab dan alternatif
pemecahannya. Termasuk juga diperlukan pemahaman tentang konsep
puskesmas, PHC atau posyandu dan untuk merubah perilaku masyarakat
diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan
masyarakat (Soekidjo Notoadmojo, 2003).
3.      Ilmu Sosial (Peran Serta Masyarakat)

5
Pengetahuan sosial kemasyarakatan penting untuk dipahami oleh seorang
perawat kesehatan masyarakat dalam menjalankan tugasnya, sebab dia akan
berhadapan dengan kelompok–kelompok sosial dalam masyarakat.
Pengetahuan sosial yang dimaksud adalah ilmu pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat, pendekatan edukatif dan teori tentang
pendekatan perubahan perilaku. Hal ini bisa dirasakan oleh perawat saat
menjalankan tugas, peran dan fungsinya dalam keluarga, kelompok atau
masyarakat dengan berbagai latar belakang agama, budaya, pendidikan,
ekonomi, norma, adat istiadat dan aturan–aturan yang berlaku dalam
masyarakat (Nasrul Effendi, 1999). Dengan memahami pengetahuan ilmu
sosial perawat kesehatan masyarakat dapat melakukan pendekatan untuk
merubah perilaku masyarakat ke arah yang positif dalam memelihara
kesehatan keluarga, kelompok dan masyarakat sehingga menuju kemandirian
(self care), dimana mereka diharapkan dapat mengenal dan merumuskan
masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi, memprioritaskan
dan mencari alternatif pemecahan masalah melalui perencanaan bersama,
kemudian melaksanakan kegiatan bersama berdasarkan perencanaan yang
mereka buat serta menilai hasil yang telah dicapai.
B. Pengertian Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam
rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal
mungkin. Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara berurutan, terus
menerus, saling berkaitan dan dinamis. Selanjutnya menetapkan langkah proses
keperawatan sebagai proses pengumpulan data, pengkajian, perencanaan dan
pelaksanaan (Wolf, Weitzel dan Fuerst, 1979).
Jadi proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan
yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau
masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan

6
data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan
tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit,
2005). Proses keperawatan pada komunitas mencakup individu, keluarga dan
kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan keperawatan.
C. Tujuan Dan Fungsi Proses Keperawatan
Tujuan dan Fungsi Proses Keperawatan :
1.      Tujuan
a.     Agar diperoleh hasil asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif
dan efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat dan
agar pelaksanaannya dilakukan secara sistematis, dinamis, berkelanjutan dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b.    Meningkatkan status kesehatan masyarakat.
c.      Untuk dapat mencapai tujuan ini maka perawat kesehatan komunitas harus
memiliki keterampilan dasar yang meliputi : epidemiologi, penelitian,
pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang baik.
2.      Fungsi
a.      Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah
klien melalui asuhan keperawatan.
b.     Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dalam kemandiriannya di bidang kesehatan.
c.      Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahabn masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
d.     Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahannya  atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan
dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhannya.

7
D. Langkah-Langkah Proses Keperawatan
Banyak ahli yang mendefinisikan tentang langkah – langkah proses
keperawatan diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Subdit Perawatan Kesehatan Masyarakat Depkes RI
Membagi dalam empat tahap yaitu :
(1) Identifikasi,
(2) Pengumpulan data
(3) Rencana dan kegiatan
(4) serta Penilaian.
2.      Freeman
Sedangkan Freeman membagi dalam enam tahap yaitu :
(1) Membina hubungan saling percaya dengan klien,
(2) Pengkajian,
(3) Penentuan tujuan bersama keluarga dan orang terdekat klien,
(4) Merencanakan tindakan bersama klien,
(5) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana, dan
(6) Hasil evaluasi.
3.      S.G Bailon
Membagi menjadi empat tahap yaitu :
(1) Pengkajian,
(2) Perencanaan,
(3) Implementasi, dan
(4) Evaluasi.

Dari pendapat – pendapat dari para ahli tersebut diatas, maka penulis
menyimpulkan bahwa pada dasarnya langkah – langkah dalam proses
keperawatan komunitas adalah :
1)      Pengkajian
2)      Diagnosis Keperawatan
3)      Perencanaan

8
4)      Pelaksanaan
5)      Evaluasi atau penilaian

1. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap
dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga
masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga
atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis,
social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian
ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis
data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas
masyarakat.
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan
objektif. Data subyektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah
yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang
diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan data objektif adalah
data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat
kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas. Data sekunder adalah data
yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan,
catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).
Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau
anamnase, pengamatan dan pemeriksaan fisik.

a.       Pengumpulan data


Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan
tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang

9
menyangkut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan spiritual serta
factor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut
harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah.
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
1.      Data inti
a)      Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal
di komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut.
Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan
(yang dijadikan praktek keperawatan komunitas), luas wilayah,
iklim, type komunitas (masyarakat rusal atau urban), keadaan
demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas dan pola
perubahan komunitas.
b)      Data demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status
perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan,
pendidikan, pekerjaan, agam dan komposisi keluarga.
c)      Vital statistic
Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau
CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka
kelahiran.
d)     Status kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital
statistic antara lain : dari angka mortalitas, morbiditas, IMR.
MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan komunitas
kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia
sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat :
ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit kronis, penyakit
menular. Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana
dibawah ini :

10
         Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas
         Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh
         Kejadian penyakit (dalam 1 tahun terakhir) :
-  ISPA
- Penyakit asthma
- TBC paru
- Penyakit kulit
- dll
         Riwayat penyakit keluarga
         Pola pemenuhan sehari-hari :
- Pola pemenuhan nutrisi
- Pola pemenuhan cairan dan elektrolit
- Pola istirahat dan tidur
- Pola eliminasi
- Pola aktivitas gerak
- Pola pemenuhan kebersihan diri
         Status psikososial :
- Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan
- Hubungan dengan orang lain
- Peran di masyarakat
- Kesedihan yang dirasakan
- Stabilitas emosi
- Penelantaran anak atau lansia
- Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini
perilaku tindakan kekerasan
         Status pertumbuhan dan perkembangan
         Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
         Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan

11
         Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum
kopi yang berlebihan, mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat
tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi
tinggi garam, lemak dan purin.

2.    Data lingkungan fisik


a)      Pemukiman
         Luas bangunan
         Bentuk bangunan
         Jenis bangunan
         Atap rumah
         Dinding
         Lantai
         Ventilasi
         Pencahayaan
         Penerangan
         Kebersihan
         Pengaturan ruangan dan perabot
         Kelengkapan alat rumah tangga
b)      Sanitasi
         Penyediaan air bersih (MCK)
         Penyediaan air minum
        Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa
jumlahnya dan bagaimana jarak dengan sumber air
        Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
        Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan
sampah, bagaimana cara pengolahannya : dibakar, ditimbun,
atau cara lainnya, sebutkan.
        Polusi udara, air, tanah atau suara/kebisingan

12
        Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industri lainnya,
sebutkan.
c)      Fasilitas
         Peternakan, pertanian, perikanan dan lain-lain
         Pekarangan
         Sarana olahraga
         Taman, lapangan
         Ruang pertemuan
         Sarana hiburan
         Sarana ibadah
d)     Batas-batas wilayah
       Sebelah utara, barat, timur, dan selatan
e)      Sarana ibadah

3.      Pelayanan kesehatan dan social


a)      Pelayanan kesehatan
         Lokasi sarana kesehatan
         Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader)
         Jumlah kunjungan
         System rujukan
b)      Fasilitas social (pasar, took ,swayalan)
         Lokasi
         Kepemilikan
         Kecukupan

4.      Ekonomi
a)      Jenis Pekerjaan
b)      Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c)      Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan

13
d)     Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lansia
5.      Keamanan dan transportasi
a)      Keamanan
         Sistem keamanan lingkungan
         Penanggulangan kebakaran
         Penanggulangan bencana
         Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah
b)      Transportasi
         Kondisi jalan
         Jenis transportasi yang dimiliki
         Sarana transportasi yang ada

6.      Politik dan pemerintahan


a)      Sistem pengorganisasian
b)      Struktur organisasi
c)      Kelompok organisasi dalam komunitas
d)     Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan

7.      Sistem komunikasi


a)      Sarana umum komunikasi
b)      Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
c)      Cara penyebaran informasi

8.      Pendidikan
a)      Tingkat pendidikan komunitas
b)      Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal)
         Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas
         Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia
c)      Jenis bahasa yang digunakan

14
9.      Rekreasi
a)      Kebiasaan rekreasi
b)      Fasilitas tempat rekreasi

Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan


cara sebagai berikut:
1.      Klasifikasi data atau kategori data
Cara mengkategori data :
         Karakteristik demografi
         Karakteristik geografi
         Karakteristik social ekonomi
         Sumber dan pelayanan kesehatan
(Anderson & Mc Farlane, 1981. Community as Client)
2.      Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
3.      Tabulasi data
4.      Interpretasi data

b.      Analisa data


Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga
dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan.
Tujuan analisa data adalah :
         Menetapkan kebutuhan komunity
         Menetapkan kekuatan
         Mengidentifikasi pola respon komunity
        Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan
kesehatan

15
c.       Perumusan atau penentuan masalah kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat
dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian
masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus.
Oleh karena itu perlu diprioritaskan masalah.

d.      Prioritas masalah


Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan
keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria,
diantaranya adalah :
         Perhatian masyarakat
         Prevalensi kejadian
         Berat ringannya masalah
         Kemungkinan masalah untuk diatasi
         Tersedianya sumber daya masyarakat
         Aspek politis
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki
kebutuhan menurut Abraham H. Maslow yaitu :
         Keadaan yang mengancam kehidupan
         Keadaan yang mengancam kesehatan
         Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan
baik yang aktual maupun potensial. Masalah actual adalah masalah yang
diperoleh pada saat pengkajian sedangkan masalah potensial adalah masalah
yang mungkin timbul kemudian (American Nurses of Association (ANA).

16
Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu :
1.      Problem (Masalah)
2.      Etiologi (Penyebab)
3.      Sign or Symptom (Tanda atau Gejala)

Diagnosis keperawatan komunitas disusun berdasarkan jenis diagnosis


sebagai berikut.
1.      Diagnosis sejahtera
Diagnosis sejahtera/ wellness digunakan bila komunitas mempunyai
potensi untuk ditingkatkan, belum ada data maladapti. Perumusan
diagnosis keperawatan komunitas potensial, hanya terdiri dari
komponen problem (p) saja, tanpa komponen etiologi (e).
2.      Diagnosis ancaman ( risiko)
Diagnosis risiko digunakan bila belum terdapat paparan masalah
kesehatan, tetapi sudah ditemukan beberapa data maladaptive yang
memungkinkan timbulnya gangguan. Perumusan diagnosis keperawatan
komunitas risiko terdiri atas problem (p), etiologi (e) , dan symptom/
sign (s).
3.      Diagnosis actual/ gangguan
Diagnosis gangguan ditegakkan bila sudah timbul gangguan/ masalah
kesehatandi komunitas, yang didukung oleh beberapa data maladaptive.
Perumusan diagnosis keperawatan komunitas actual terdiri atas problem
(p), etiologi (e), dan symptom/sign (s)
3. Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang
akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa
keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan
pasien. Rencana keperawatan harus mencakup : Perumusan tujuan, Rencana
tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai
pencapaian tujuan.

17
a.       Perumusan tujuan
Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1.      Berfokus pada masyarakat
2.      Jelas dan singkat
3.      Dapat diukur dan diobservasi
4.      Realistik
5.      Ada target waktu
6.      Melibatkan peran serta masyarakat
Formulasi kriteria tujuan : T = S + P + K.1 + K.2
S: Subjek K.1 : Kondisi
P: Predikat K.2 : Kriteria

Selain itu dalam perumusan tujuan :


1.      Dibuat berdasarkan goal : sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan
2.      Perilaku yang diharapkan berubah
3.      Specific
4.      Measurable atau dapat diukur
5.      Attainable atau dapat dicapai
6.      Relevant/realistic atau sesuai
7.      Time-Bound atau waktu tertentu
8.      Sustainable atau berkelanjutan
b.      Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan melalui
kegiatan :
1.      Identifikasi alternatif tindakan keperawatan
2.      Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan
3.      Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan
melalui kegiatan : musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini
4.      Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia

18
5.      Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan
yang sangat dirasakan masyarakat
6.      Mengarah pada tujuan yang akan dicapai
7.      Tindakan harus bersifat realistic
8.      Disusun secara berurutan
c.        Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
Penentuan kriteria dalam perencanaan keperawatan komunitas adalah
sebagai berikut
1.      Menggunakan kata kerja yang tepat
2.      Dapat dimodifikasi
3.      Bersifat spesifik :
         Siapa yang melakukan ?
         Apa yang dilakukan ?
         Dimana dilakukan ?
         Kapan dilakukan ?
         Bagaimana melakukan ?
         Frekuensi melakukan ?
4. Pelaksanaan
Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada
keperawatan komunitas adalah : I2RMU.
1.      Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan berdasar pada iman dan takwa
2.     Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame
profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
berdasarkan asas kemitraan
3.      Rasional

19
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana
program yang telah disusun.
4.      Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen.
5.        Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas
kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan
keperawatan yang diberikan akan tercapai
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan :
         Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana
dengan pelayanan kesehatan maupun sector lainnya
         Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam
rangka alih peran.
         Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan.
         Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan
kesehatan.
5. Evaluasi
a.       Fokus evaluasi
1.      Relevansi
Apakah program yang diperlukan?
Yang ada atau yang terbaru?
2.     Perkembangan kemajuan
Apakah dilaksanakan sesuai dengan rencana?
Bagaimana staf, fasilitas dan jumlah peserta?
3.     Cost efficiency (efisiensi biaya)
Bagaimana biaya ?
Apa keuntungan program ?
4.    Efektifitas

20
Apakah tujuan tercapai ?
Apakah klien puas ?
Apakah focus pada formulatif dan hasil jangka pendek ?
5.     Impact
Apakah dampak jangka panjang ?
Apa perubahan perilaku dalam 6 bulan atau 1 tahun ?
Apakah status kesehatan meningkat ?
b.      Kegunaan evaluasi
1.     Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang
diberikan.
2.     Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan
keperawatan yang diberikan.
3.     Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk
memperbaiki atau menyusun rencana dalam proses keperawatan.
c.       Hasil evaluasi
Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaitu :
1.      Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah
menunjukkan kemajuan sesuai denga kriteria yang telah
ditetapkan.
2.      Tujuan tercapai sebagian
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu
dicari penyebab dan cara memperbaiki atau mengatasinya.
3.      Tujuan tidak tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak
menunjukkan perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul
masalah baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah
terdapat problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan dan
faktor-faktor yang lain tidak sesuai sehingga menjadi penyebab
tidak tercpainya tujuan.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam
ilmu keperawatan, yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959). Dengan demikian ada 3 teori
yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan masyarakat yaitu : Ilmu
Keperawatan, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Sosial (Peran Serta
Masyarakat).
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam
rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya
seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara
berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis. Selanjutnya
menetapkan langkah proses keperawatan sebagai proses pengumpulan data,
pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan (Wolf, Weitzel dan Fuerst, 1979).
Jadi proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang
bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau
masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian :
pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis
keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi
tindakan keperawatan. (Wahit, 2005).
Proses Evaluasi adalah langkah akhir dari proses keperawatan. Tugas
selama tahap ini termasuk pencatatan pernyataan evaluasi dan revisi rencana
tindakan keperawatan dan intervensi jika perlu.
Pernyataan evaluasi memberikan informasi yang penting tentang
pengaruh intervensi yang direncanakan pada keadaan kesehatan klien. Suatu

22
pernyataan evaluasi terdiri dari dua komponen yaitu : Pencatatan data
mengenai status klien saat itu.
Pernyataan kesimpulan mengindikasikan penilaian perawat sehubungan
dengan pengaruh intervensi terhadap status kesehatan klien.

B. Saran
        Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat bekerja sama dengan
komunitas dan populasi untuk memperbaiki kembali kesehatan.
        Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat memperhatikan standar
evaluasi atau penilaian dalam memberikan asuhan keperawatan
komunitas.
        Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat terlibat dalam koordinasi dan
organisasi dalam merespons isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori  


      dan  Praktik, edisi 3. Jakarta : EGC
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori. Jakarta
     : Sagung Seto
Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta :
     Gosyen Publishing
Gunawijaya, J. 2010. Kuliah Umum tentang Budaya dan Perspektif
      Transkultural dalam Keperawatan Mata Ajar KDK II 2010, semester genap:
      FK UI
Leininger, M dan McFarland. M.R. 2002. Transkultural Nursing : Concepts,
      Theories, Research and Practice, edisi 3. USA : Mc.Graw Hill Companies

24

Anda mungkin juga menyukai