Kriteria hasil : Menunjukkan penurunan tanda fisiologis intoleransi, misalnya nadi, pernapasan dan
Tb masih dalam rentang normal pasien.
Intervensi :
a. Kaji kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas, catat kelelahan dan kesulitan dalam
beraktivitas.
Kriteria hasil :
Intervensi :
e. Observasi dan catat kejadian mual, muntah, platus, dan gejala lain yang berhubungan.
h. Kolaborasi Dx. Laboratorium Hb, Hmt, BUN, Albumin, Transferin, Protein, dll.
i. Berikan obat sesuai indikasi yaitu vitamin dan suplai mineral, pemberian Fe tidak dianjurkan.
4. resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat: penurunan Hb,
leukopenia atau penurunan granulosit.
Kriteria hasil : a. Tidak ada demam b. Tidak ada drainage purulen atau eritema c. Ada peningkatan
penyembuhan luka
Intervensi : a. Pertahankan teknik septik antiseptik pada prosedur perawatan. b. Dorong perubahan
ambulasi yang sering. c. Tingkatkan masukan cairan yang adekuat. d. Pantau dan batasi pengunjung.
e. Pantau tanda-tanda vital. f. Kolaborasi dalam pemberian antiseptik dan antipiretik.
5. Kurang pengetahuan tentang prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah
interpretasi informasi dan tidak mengenal sumber informasi.
Intervensi : a. Berikan informasi tentang thalasemia secara spesifik. b. Diskusikan kenyataan bahwa
terapi tergantung pada tipe dan beratnya thalasemia. c. Rujuk ke sumber komunitas, untuk
mendapat dukungan secara psikologis. d. Konseling keluarga tentang pembatasan punya anak/
deteksi dini keadaan janin melalui air ketuban dan konseling perinahan: mengajurkan untuk tidak
menikah dengan sesama penderita thalasemia, baik mayor maupun minor