Anda di halaman 1dari 2

A.

INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, nyeri,


hiperventilasi
Tujuan : Setelah dilakukan perawatan, pasien menunjukkan pola pernafasan
efektif.
Kriteria Hasil :
a. Respirasi rate normal (16-24 x/menit)
b. Klien tidak mengalami sesak nafas
c. bunyi nafas bersih
d. kepatenan jalan nafas
e. TTV dalam batas normal

No Intervensi Rasional
1. Auskultasi bunyi nafas, tandai Memperkirakan adanya
daerah paru yang mengalami perkembangan komplikasi atau
penurunan / kehilangan ventilasi, infeksi pernafasan.
dan munculnya bunyi adventisius
misalnya, krekels, mengi, ronchi
2. Takipnea, sianosis, tak dapat
Catat kecepatan / kedalaman
beristirahat, dan peningkatan nafas
pernafasan, sianosis, peggunakan
menunjukkan kesulitan pernafasan
otot aksesori/peningkatan kerja
dan adanya kebutuhan untuk
pernafasan dan munculnya
meningkatkan pengawasan /
dipsnea, ansietas.
intervensi medis.

3. Tinggikan kepala tempat tidur. Meningkatkan fungsi pernafasan


yang optimal.
4. Berikan periode istirahat yang Menurunkan konsumsi O2
cukup diantara waktu aktivitas
perawatan. Pertahankan
lingkungan yang tenang.
5. Ajarkan pasien teknik nafas dalam Nafas dalam dapat meningkatkan
ventilasi.
6. Berikan tambahan oksigen yang Mempertahankan ventilasi /
dilembabkan melalui cara yang oksigenasi efektif untuk mencegah
sesuai misalnya melalui kanula, / memperbaiki krisis pernafasan
masker, intubasi / ventilasi
mekanis.

Anda mungkin juga menyukai