Oleh :
Meta Yulminesah
19401009
2020
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200124125555-4-132444/apa-itu-virus-
corona-ncov-yang-mematikan-gegerkan-dunia
Apa Itu Virus Corona nCoV yang Mematikan & Gegerkan Dunia
Apalagi sejumlah penderita awal yang terjangkit virus Novel 201 Corona virus (2019-
nCoV) itu adalah karyawan pasar makanan tersebut.
"Pihak berwenang percaya virus itu kemungkinan berasal dari binatang buas di pasar
makanan laut meskipun sumber pastinya masih belum ditentukan." kata Dr Gao Fu,
direktur pusat pengendalian dan pencegahan penyakit China, sebagaimana dilansir
dari The Straits Times, Kamis (23/1/2020).
Vendor pasar makanan dan media China melaporkan, Pasar Makanan Laut Huanan
menjual berbagai jenis makanan unik. Mulai dari anak serigala, rubah hidup, buaya,
salamander raksasa, ular, tikus, burung merak, landak, daging unta hingga musang.
Berbagai binatang yang dijual di pasar itu merupakan spesies yang terkait dengan
pandemi sebelumnya, yakni Server Acute Resporatory Syndrome (SARS).
Menurut peneliti, Virus corona merupakan virus yang kerap menginfeksi hewan.
Namun, virus itu lambat laun dapat berevolusi dan menyebar ke manusia. Virus
Corona juga disebut mirip dengan SARS yang mewabah di seluruh dunia pada 2002-
2003 itu. Virus SARS pertama muncul di China pada November 2002. Pada Juli 2003
ditemukan 8.000 kasus virus ini dan 774 orang yang meninggal. Wabah ini telah
menyebar ke negara lain di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa dan Asia.
Virus corona bisa membuat orang sakit saluran pernapasan bagian atas dengan tingkat
ringan hingga sedang, mirip dengan flu biasa. Gejala virus corona lainnya termasuk
pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan demam. Semua itu dapat
berlangsung selama beberapa hari.
Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya orang tua
dan anak-anak, ada kemungkinan virus dapat menyebabkan penyakit saluran
pernapasan yang lebih serius seperti pneumonia atau bronkitis. Bahkan, bisa
menyebar menjadi pneumonia dan mengakibatkan kematian jika tidak ditangani
dengan segera. Meski demikian, Badan Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO), mengatakan virus ini belum bersifat darurat. Sehingga tidak
perlu dikategorikan sebagai darurat global, seperti virus SARS.
Dari China, virus ini tercatat telah menyebar tak hanya ke wilayah otonomi seperti
Hong Kong dan Makau, tapi juga ke beberapa negara sejauh ini. Termasuk Jepang,
Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), Singapura hingga Thailand.
Berikut rinciannya:
China : 830 kasus, 25 kematian
Jepang : dua orang, yaitu seorang turis asal China dan seorang warga yang baru
pulang dari Wuhan
Hong Kong : sekitar 1300 warga diperkirakan sudah terinfeksi
Korea Selatan : dua orang yang baru kembali dari Wuhan
Amerika Serikat : seorang pria berusia 30 tahun yang berdomisili di Seattle
Makau : dua kasus, salah satunya adalah seorang wanita berusia 52 tahun yang baru
saja tiba dari Wuhan
Singapura : satu orang turis asal China yang baru tiba di Singapura
Taiwan : seorang wanita asli Taiwan terjangkit setelah kembali dari liburan di Wuhan
Thailand : dua turis asal China
Vietnam : Seorang pria China yang tinggal di Ho Chi Min terinfeksi dari ayahnya
yang melakukan perjalanan ke Vietnam 13 Januari lalu, dari kota Wuhan.
https://www.alodokter.com/virus-coronac
Virus Corona
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina,
pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke
wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu.
Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi
paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
virus Corona, yaitu:
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah terpapar virus Corona.
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus
hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan
tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau
bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit,
atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
Diagnosis Virus Corona
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan
gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian
ke daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran
virus, yaitu:
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
serius berikut ini:
Pneumonia
Infeksi sekunder pada organ lain
Gagal ginjal
Acute cardiac injury
Acute respiratory distress syndrome
Kematian
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari
faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
Segera periksakan diri ke rumah sakit. Jangan keluar rumah, kecuali untuk
mendapatkan pengobatan.
Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila
tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda
dengan yang digunakan orang lain.
Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda
sampai Anda benar-benar sembuh.
Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang
sedang sakit.
Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
sedang bersama orang lain.
Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
segera buang tisu ke tempat sampah.
Apabila Anda ingin mendapatkan lebih banyak informasi tentang gejala, pencegahan,
dan fakta tentang virus Corona, silakan download aplikasi Alodokter di Google Play
atau App Store. Melalui aplikasi Alodokter, Anda juga bisa chat langsung dengan
dokter dan membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit
https://tirto.id/cara-virus-corona-covid-19-menyebar-menurut-who-eBPk
Penyebaran virus corona mirip dengan penyebatan flu, menurut WHO. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan cara penyebaran virus corona dari satu
orang ke lainnya. Menurut WHO, ketika seseorang yang menderita COVID-19 batuk
atau bernapas, mereka melepaskan seperti tetesan cairan yang juga terdapat virus
corona. Kebanyakan tetesan atau cairan itu jatuh pada permukaan dan benda di
dekatnya -seperti meja, meja, atau telepon. Orang bisa terpapar atau terinfeksi
COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi - dan
kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.
Jika Anda berdiri pada jarak 1 atau 2 meter dari seseorang dengan COVID-19,
Anda dapat terjangkir melalui batuk termasuk saat mereka menghembuskan napas.
Dengan kata lain, COVID-19 menyebar serupa cara untuk flu. Sebagian besar orang
yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala ringan dan sembuh. Namun, beberapa
kasus virus corona berlanjut dengan mengalami penyakit yang lebih serius dan
mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit. Risiko penyakit atau terinfeksi virus
corona kian meninggkat meningkat bagi Anda dengan usai 50 ke atas. Usia tersebut
disebut lebih rentan daripada mereka yang di bawah 50. Orang dengan melemah
sistem kekebalan tubuh dan orang-orang dengan kondisi seperti diabetes, penyakit
jantung dan paru-paru juga lebih banyak rentan terhadap virus corona.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/15/14503391/update-jumlah-pasien-
positif-virus-corona-di-indonesia-jadi-117-kasus?page=2
UPDATE: Jumlah Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Jadi 117 Kasus
Setelah itu, data pasien positif akan diberikan kepada pihak rumah sakit, yang
akan meneruskan informasi kepada pasien. Selain itu, menurut dia, dokter yang
merawat pasien juga perlu memberitahu pihak Dinas Kesehatan setempat. "Dokter
pun harus menyampaikannya ke Dinkes setempat karena ini penting dalam konteks
untuk tracing," ujar Achmad Yurianto. Selanjutnya, kepala Dinkes berkomunikasi
dengan kepala daerah masing-masing.
Dari jumlah pasien yang positif, terdapat delapan pasien dinyatakan sembuh.
Pasien dinyatakan sembuh setelah dua kali negatif pada pemeriksaan virus corona.
"Indikasinya tidak ada keluhan fisik dan dua kali pemeriksaan virus dinyatakan
negatif," ujar Yuri. Menurut Yuri, Covid-19 bisa sembuh karena peningkatan imun
tubuh. Dia menegaskan, pasien yang meninggal karena ada faktor penyakit
pendahulu. Hingga kini jumlah pasien yang meninggal sebanyak lima orang. Adapun,
hingga saat ini ada lima orang yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif virus
corona atau Covid-19