Anda di halaman 1dari 5

Kajian Etnobotani Sirgunggu (Clerodendrum serratum

L.): Pemanfaatannya dalam Praktik Pengobatan


Tradisional Gurah di Kampung Giriloyo, Kecamatan
Imogiri, Kabupaten Bantul
Ethnobotanical study of Sirgunggu (Clerondendrum serratum
L.): Usage for Gurah, Traditional Medical Practice in Kampung
Giriloyo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul

ASTRINO PURMANNA, ERICA NURALAM, NISA ULMAH MUDAH, RIKA


ISTIQOMAH, SINDI FARHANA
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta

HASIL DAN PEMBAHASAN tajam,pertulangan menyirip,


kedua permukaan berambut
Morfologi tanaman Sirgunggu halus, panjang 8-30 cm, lebar 4-
Tanaman sirgunggu 14cm, dan warnanya hijau.
(Clerodendron serratum L.) Perbungaan majemuk bentuk
banyak dimanfaatkan sebagai malai yang panjangnya 6-40 cm,
bahan / ramuan gurah dengan warnanya putih keunguan, dan
nama daerah: Simat baung keluar dari ujung-ujung tangkai,
(Sumatera), Simar buangkudu mahkota terdiri lima daun
(Batak Toba), Tanjau handak mahkota, benang sari 2,5 cm,
( Lampung), Senggugu (Melayu), kepala sari kuning tua, putik lebih
Singgugu (Sunda), Srigunggu, panjang dari pada benang sari .
Sagunggu (Jawa), Kertase, Pinggir Buah buni, bulat telur, masih
Tosek (Madura), San tai hong hua muda hijau, dan setelah tua hitam
(China). dan Akar warnanya abu
kehitaman. Biji dengan bentuk
Sirgunggu merupakan bulat telur, panjang kurang lebih
tumbuhan perdu dengan tinggi ± 7 mm berwarna hitam (Pusat
3,5 meter, tumbuh pada daerah studiboifarmaka LPPM IPB, 2014).
dengan ketinggian 1 sampai
dengan 1700 mdpl. Adapun Klasifikasi tanaman sirgunggu
morfologinya memiliki batang Divisi : Spermatophyta
bulat, berkayu, percabangan
simpodial, berongga, berbonggol Sub divisi : Angiospermae
besar. Daun dengan ciri daun
Kelas : Dicotyledonae
tunggal, tebal dan kaku,
bertangkai pendek, letak Bangsa : Solanales
berhadapan,bentuk bundar telur
sampai lanset, ujung dan pangkal Suku : Verbenaceae
runcing, tepi bergerigi Marga : Clerodendron
Jenis : Clerodendron serratum L. dalam bentuk obat tetes cair, pil,
dan teh gurah. Cara pengobatan
Tanaman ini di daerah gurah dengan meneteskan ekstak
Giriloyo Imogiri dikenal sebagai akar Sirgunggu ke dalam lubang
bahan utama pengobatan hidung dan mulut dengan tujuan
tradisional gurah, gurah adalah mengeluarkan kotoran dan lendir
pengobatan tradisional yang yang ada di hidung dan rongga-
banyak digunakan oleh rongga sekitarnya. Tujuan
masyarakat Indonesia yang penggunaan gurah untuk
dipercaya memiliki kegunaan pengobatan penyakit gangguan
untuk menjernihkan suara saluran pernafasan hidung
peluruh kencing (diuretik) dan tersumbat dan suaan menjadi
mengeluarkan lendir. Daun lebih nyaring (Iwasak, 1995).
Senggugu berkhasiat sebagai Selain itu menurut Pusat
obat rematik, buahnya sebagai studiboifarmaka LPPM IPB (2014)
obat batuk, sedangkan akarnya pengobatan tradisional gurah
selain berkhasiat mengurangi dan dipercaya untuk mengobati
menyembuhkan suara parau, juga batuk, sesak napas (asma),
dapat sebagai peluruh air seni,
memar, rematik, bronkitis, tulang
sebagai penawar racun ular dan patah (fraktur), bisul, perut
pembersih darah. Bagian yang busung, cacingan, malaria,
banyak digunakan pada bagian emaga setelah melahirkan, digigit
daun dan kulit akar, berdasarkan ular, anti bakteri dan
literatur kedua bagian tersebut antiinflamasi.
banyak mengandung flavonoid
dan saponin, daun Sirgunggu Organ tanaman Sirgunggu
mengandung alkaloid dan tanin yang digunakan sebagai
dan akar Sirgunggu mengandung bahan dasar pengobatan
senyawa polifenol yang tradisional gurah
mempunyai 15 atom carbon,
Berdasarkan hasil
terdiri dari dari dua cincin
wawancara yang dilakukan, tidak
benzene yang dihubungkan
semua organ tumbuhan
menjadi satu oleh rantai linier
dimanfaatkan sebagai bahan
yang terdiri dari tiga atom karbon.
pengobatan. Organ tumbuhan
(Abidin, 2012).
yang paling banyak digunakan
Cara pengolahan tanaman yakni akar dengan persentase
Sirgunggu di Giriloyo yaitu kulit sebesar 80%, kemudian daun
akar atau daun dikeringkan yang digunakan sebanyak 15%,
terlebih dahulu, kemudian di serta batang dan bunga dengan
tumbuk dan di dapatkan persentase 5%.
ekstraknya serta dapat dikemas
Persentase Bagian Tumbuhan yang Digunakan

Akar Daun Batang dan Bunga

Bagian akar banyak Pengetahuan masyarakat


digunakan karena menurut setempat mengenai manfaat
penelitian sebelumnya, ekstrak sirgunggu
kulit akar sirgunggu dapat
Berdasarkan hasil
menurunkan viskositas larutan
wawancara dengan 50 responden
mukus atau memiliki aktivitas
yang dipilih secara acak dari
sebagai mukolitik (Wahyono,
warga Kampung Giriloyo,
1998). Ekstrak akar sirgunggu
sebanyak 45 responden
mengandung sitosterol yang
mengetahui tanaman sirgunggu
dikenal memiliki efek anti-
dan pernah melihatnya secara
inflamasi melalui penurunan
langsung. Sebanyak 48
hipersekresi mukus (Kim, et.al.,
responden mengetahui gurah
2007) dan kandungan flavonoid
yang dapat menghambat influks sebagai salah satu pengobatan
tradisional dan 48 responden juga
Ca2+ yang akan mencegah
mengetahui bahwa sirgunggu
degranulasi sel mast (Kawai,
merupakan bahan utama dalam
et.al., 2007). Bagian daun juga
pengobatan tradisional gurah.
cukup banyak digunakan karena
Dari jumlah keseluruhan
berdasarkan hasil penelitian
responden, hanya 15 orang yang
Indriani (2007), daun sirgunggu
pernah menjalani pengobatan
mengandung steroid dan alkaloid
tradisional gurah.
yang berpotensi sebagai anti
bakteri.
Pengetahuan Masyarakat mengenai Sirgunggu dan Gurah
60

50

40

30

20

10

0
Tahu dan pernah Tahu mengenai Tahu mengenai Pernah menjalani
melihat tanaman pengobatan gurah sirgunggu sebagai bahan pengobatan gurah
sirgunggu pengobatan gurah

Ya Tidak

Budidaya tanaman sirgunggu masyarakat ditemukan menanam tanaman


Sirgunggu di pekarangan rumahnya dalam
Sebagian besar masyarakat belum melakukan
jumlah yang kecil, yakni sekitar 1-3 tanaman
usaha konservasi tanaman Sirgunggu
saja. Pembudidayaannya pun tidak sulit
(Clerodendrum serratum L.) secara sadar
karena tanaman ini dapat tumbuh subur
karena jumlah tanaman yang masih sangat
secara liar tanpa perawatan khusus.
melimpah di wilayah Giriloyo. Sebagian kecil

Daftar Pustaka
Abidin, Ali Zaenal. 2012. Analisis Pengaruh Gurah terhadap Penderita
Sinuitis Kronik terhadap Angka Kekambuhan. Laporan Penelitian.
Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Indriani, Nia. 2007. Aktivitas Antibakteri Daun Senggugu (Clerodendron
serratum [L.] Spr.). Skripsi. Bogor: Program Studi Biokimia IPB.
Kawai M. Toru H, Shinji H, Junsuke A, Michiru M, Yusuke K. et al.
Flavonoids an relae compounds as anti-allergic substances. Allergology
International. 56:113-123.
Kim IS, Hur IK, Yang EJ, Song GY, Kim JH, Lee JS, Yun CY, Woo JS, Yuk JE.
2007. Effects of lactose-b-sitosterol and b-sitosterol on ovalbumin-induced
asthmatic mice. The Journal of Immunology. 178: 39.
Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB dan Gagas Ulung. 2014. Sehat Alami
dengan Herbal 250 Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Wahyono. 1998. Isolasi senyawa aktif dari kulit akar dan kulit batang
Clerodendron serratum L. Spr. yang berkhasiat sebagai mukoliik. Laporan
Penelitian. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UGM.

Anda mungkin juga menyukai