Anda di halaman 1dari 2

a.

Foto Rontgen
Foto rontgen atau pun panoramic merupakan foto yang harus ada pada perawatan ortodontik.,
terutama pada pasien dengan fase geligi pergantian. Tujuan utama pembuatan foto rontgen
adalah untuk melihat adanya benih gigi. Bila benih gigi ada maka informasi mengenai benih gigi
yang bisa diperoleh dari foto rontgen, yaitu: letak benih gigi, bentuk benih gigi, ukuran gigi,
urutan erupsi gigi dan pembentukan akar. Selain itu foto ini juga dapat diketahui adanya gigi
yang impaksi, gigi kelebihan, dan perkembangan benih gigi. ( Rahardjo, 2016 )

b. Foto Sefalometri
Foto sefalometri merupakan rekam ortodonti yang berguna untuk menentukan kelainan
skeletal, letak gigi, profil dan lain-lain. Untuk memudahkan penampakan hendaknya dilakukan
pada ruangan dengan penerangan yang tidak terlalu terang, sefalo gram diletakkan pada tracing
box dengan iluminasi yang baik, kertas penapakan asetat yang bagus yang terfiksasi dengan pita
adesif transparan serta menggunakan pensil yang kertas (H4 atau H6).
Titik-titik yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:
 S (sella) :Terletak ditengah selat ursika, ditentukan secara visual
(diperkirakan)
 N (Nasion) :Terletak pada perpotongan bidang sagittal dengan
sutura frontalis
 SNA (Spina Natalis Anterior) :Ujung spina nasalis anterior
 SNP (Spina Natalis Posterior) : Ujung spina nasalis posterior
 A (Subspinale) : titik paling dalam pada kurvatural alveolaris rahang
Atas, secara teoritis merupakan batas tulang basal
Mandibular dan tulang alveolaris
 B (Supramental) : titik paling dalam pada kurvatura alveolaris rahang
Bawah, secara teori merupakan batas tulang basal
Mandibular dan tulang alveolaris
 Go (Gonion) : titik tengah pada lengkung sudut mandibular di antara
Ramus dan korpus
 Me (Menton) : titik terendah pada dagu

Beberapa garis yang digunakan pada sefalometri yang menghubungkan dua titik tertentu:

S-N

N-A

N-B

SNA-SNP( garis palatal, ada juga yang menyebut garis maksila)

Me- garis singgung tepi bawah mandibular (garis mandibular)

( Rahardjo, 2016 )

c. Foto Panoramik
Fungsi :
1. Ada/tidaknya benih gigi
2. Keadaan tulang
3. Keadaan jaringan periodontal
4. Karies
5. Kehilangan gigi
6. Agenisi
7. Gigi yang impaksi
8. Gigi berlebih
9. Urutan erupsi
( Rahardjo, 2016 )

Dapus :

Rahardjo, Pambudi.2016.Orthodontik Dasar. Surabaya : Univeritas Airlangga press

Anda mungkin juga menyukai